Pages

Saturday, June 1, 2024

Melihat Spesifikasi F15 EX Yang di pesan Indonesia

 

F-15EX yang di pesan Indonesia

Boeing F-15EX Eagle II merupakan pesawat tempur multiperan dari Amerika Serikat, turunan dari McDonnell Douglas F-15E Strike Eagle. Pesawat ini lahir dari studi "Cost Assessment and Program Evaluation" (OSD CAPE) oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 2018 untuk memanfaatkan jumlah armada F-15C/D yang menua atas isu jumlah F-22 yang tidak memadai, keterlambatan proyek F-35, sekaligus memelihara keberlangsungan ragam pokok industri pertahanan domestik khususnya lini pesawat tempur melalui pabrik Boeing di St. Louis (yang sebelumnya merupakan McDonnell Douglas). F-15EX diarahkan untuk menggantikan peran F-15C/D dalam operasi pertahanan udara dan sebagai sebuah platform terjangkau untuk membawa ragam amunisi dalam jumlah besar, mendampingi F-22 dan F-35 di garis operasi terdepan. Unit pesawat pertama diterima pada tahun 2021 dan diharapkan dapat aktif operasional pada Juli 2024.



 

Desain dan pengembangan

Pada tahun 2018, menindaklanjuti studi OSD CAPE, Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan Boeing membahas F-15X atau Advanced F-15, varian kursi tunggal berdasarkan F-15QA untuk menggantikan armada F-15C/D USAF. Beberapa peningkatan meliputi sistem AMBER (Advanced Missile and Bomb Ejector Rack) yang dapat membawa hingga 22 rudal udara-ke-udara, sensor pencarian dan pelacakan inframerah, instrumen peperangan elektronik dan avionik muktahir, radar active electronically scanned array (AESA), serta peningkatan struktur kerangka pesawat dengan umur penggunaan hingga 20.000 jam terbang. Proposal varian kursi tunggal dan dua kursi diajukan, F-15CX dan F-15EX, dengan kapabilitas serupa. USAF mengambil opsi varian dua kursi, dimana dapat diterbangkan baik oleh seorang pilot saja maupun pilot beserta weapon system officer (WSO) untuk operasi lebih komplek, dan kedepannya, mengendalikan collaborative combat aircraft (proyek UCAV layaknya Loyal Wingman). Keputusan mengapa memilih varian dua kursi karena varian ini masih diproduksi.

 

Terlihat sebuah F-15EX di jalur perakitan, Juli 2020

 

USAF mengakuisisi F-15EX untuk memelihara proporsi kekuatan armada imbas dari F-22 yang tidak lagi diproduksi, hambatan dalam proyek F-35, dan tentunya armada F-15 yang makin menua. Meskipun dianggap tidak dapat menghadapi pertahanan udara modern lampau tahun 2028, F-15EX dapat melaksanakan peran pertahanan udara domestik, penjaga zona larangan terbang, dan membawa ragam amunisi jarak jauh. Pada Juli 2020, Departemen Pertahanan Amerika Serikat memesan delapan unit F-15EX dengan jangka waktu tiga tahun senilai US$1,2 milyar. Pada Agustus 2020, USAF mengumumkan rencana untuk menggantikan armada F-15C Garda Nasional Udara di Florida dan Oregon dengan F-15EX. Uji coba terbang perdana dilakukan pada 2 Februari 2021.

 

Pada 7 April 2021, diumumkan Eagle II menjadi nama resmi F-15EX. Draft alokasi pertahanan FY2021 menunjukkan anggaran pembelian F-15EX sejumlah US$1,2 milyar untuk 12 unit pesawat, menambah total pesanan menjadi 20 unit. Pada Mei 2022, USAF telah memesan 144 unit F-15EX dan berencana akan mengurangi jumlah pesanan menjadi 80 unit.Unit operasional pertama F-15EX tidak menerima tanki bahan bakar konformal. Proposal anggaran USAF untuk tahun fiskal 2024 meliputi alokasi anggaran pembelian 24 unit F-15EX tambahan, sehingga total pesanan menjadi 104 unit pesawat.

 

Riwayat operasional

 

Unit pertama F-15EX diterima di Lanud Eglin, Florida

Unit pertama F-15EX diterima oleh USAF pada Maret 2021 di Lanud Eglin, Florida, dengan total sekarang enam unit pesawat untuk uji coba lebih lanjut. Dua unit pertama F-15EX melakukan uji coba persenjataan dan ikut serta dalam Northern Edge dan Combat Hammer pada bulan Mei and Agustus 2023. Unit pesawat yang ketiga dilengkapi dengan tambahan perangkat komunikasi, modifikasi desain badan pesawat sesuai spesifikasi USAF, dan merupakan unit pertama yang dilengkapi dengan sistem EPAWSS. Proyek uji coba ini relatif dapat dipersingkat oleh karena beberapa sistem/instrumen layaknya display kokpit dan fly-by-wire telah diuji coba sebelumnya pada F-15SA dan F-15QA.

 

Pada 18 April 2023, USAF mengumumkan bahwa Garda Nasional Udara California dan Louisiana akan menerima F-15EX sebagai pengganti armada F-15C/D mereka. Pada 25 Mei 2023, diumumkan bahwa 173rd Fighter Wing di Lanud Kingsley Field, Oregon, akan menjadi Formal Training Unit (FTU) untuk F-35A daripada F-15EX. Pelatihan dasar F-15, baik untuk F-15E dan F-15EX, akan mengambil lokasi di Lanud Seymour Johnson, Carolina Utara, mulai 2026 kedepannya. 

 

Varian

·         F-15EX

·         Varian dua kursi

·         F-15IA

F-15IA (Israel Advanced) merupakan varian untuk Angkatan Udara Israel berdasarkan F-15EX. Pasukan Pertahanan Israel menyetujui rencana akuisisi 25 unit F-15IA rakitan baru dan meningkatkan 25 unit F-15I ke varian F-15IA pada Februari 2020.

·         F-15IDN ( F15 EX pesanan Indonesia )

F-15IDN (sebelumnya F-15ID) merupakan proposal varian ekspor F-15EX untuk TNI Angkatan Udara. Pada Februari 2022, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui permohonan penjualan 36 unit F-15ID dan peralatan/tambahan lain terkait kepada Indonesia dengan nilai total US$13,9 miliar.

Pengguna

Amerika Serikat

·         Angkatan Udara Amerika Serikat – 6 unit pesawat telah diterima dari 104 unit yang dipesan.

·         Lanud Eglin, Florida.

·         85th Test and Evaluation Squadron

·         40th Flight Test Squadron

·         Lanud Portland, Oregon (wacana untuk tahun 2025)

·         123d Fighter Squadron

·         Lanud Fresno, California (wacana 194th Fighter Squadron

·         Lanudal Gabungan New Orleans, Louisiana (wacana)

·         122d Fighter Squadron 

 

Spesifikasi (F-15EX)

Data dari Air and Space Forces Magazine, USAF Flight Manual (TO 1F-15E-1), General Electric

Ciri-ciri umum

 

§  Kru: 1 atau 2 (pilot dan WSO)

§  Panjang: 19.446 m

§  Rentang sayap: 13.045 m

§  Tinggi: 5.64 m

§  Luas sayap: 56.5 m2

§  Airfoil: root: NACA 64A006.6; tip: NACA 64A203

§  Berat kosong: 15.694 kg

§  Berat maksimum saat lepas landas: 36.741 kg

§  Kinerja

 

§  Batas kelajuan: 1.650 mph, 2.656 km/h

§  Jangkauan: 791 mi, 1.272 km

§  Jangkauan feri: 2.400 mi, 3.900 km () dengan tanki bahan bakar konformal dan tiga tanki bahan bakar eksternal

§  Langit-langit batas: 18.000 m

§  Laju tanjak: 250 m/s

§  Persenjataan

§  Senjata api: 1× M61A1 Vulcan, 500 butir M-56 atau PGU-28

§  Titik keras: 4 cantelan sayap, cantelan badan, bomb racks pada tanki bahan bakar konformal dengan 23 titik pegangan dengan kapasitas 29.500 pon (13.400 kg) tanki eksternal dan amunisi

Rudal:

§  Rudal udara ke udara: 12 titik pegangan

§  AIM-9 Sidewinder

§  AIM-120 AMRAAM

§  AIM-260 JATM (akan diintergrasikan)

§  Rudal udara ke darat:

§  AGM-158 JASSM

 

 

 

Avionik

Radar:

§  Radar AESA Raytheon AN/APG-82(V)1

§  Pod Penarget:

§  Pod Martin Marietta LANTIRN atau Lockheed Martin Sniper XR

§  Pod IRST Lockheed Martin Legion

§  Penangkal:

§  BAE Systems AN/ALQ-250 Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS) - sistem perang elektronika/penangkal elektronik gabungan

§  AN/ALE-47 Airborne Countermeasures Dispenser System - sistem sekam/chaff dan flare

Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era

§  Tiongkok Shenyang J-16

§  Rusia Sukhoi Su-35

§  Rusia Sukhoi Su-30MKI

 

Berita terkini F15 EX



 

Indonesia disorot dunia setelah tandatangan MoU pengadaan jet tempur F-15 EX.  Melalui banyak surat kabar, Indonesia dikabarkan ingin memboyong 24 unit F-15 EX itu. Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman MoU atas pembelian 24 unit F-15 EX.  Penandatanganan tersebut dilakukan di lini produksi Boeing di St Louis, Missouri, AS, terang Breaking Defence, 22 Agustus 2023.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyaksikan langsung momen tersebut. Penandatanganan MoU komitmen pembelian 24 unit jet tempur F-15 EX. Kami dengan bangga mengumumkan komitmen kami untuk pengadaan jet tempur ini yang penting bagi Indonesia.

Jet tempur canggih ini akan melindungi dan mengamankan negara kita dengan kemampuannya”, ucapnya lewat postingan Instagram, 22 Agustus 2023. Indonesia sendiri adalah operator ke-7 dari jet tempur kelas berat besutan Boeing itu.

Namun Indonesia adalah pelanggan pertama dari F-15 varian EX di seluruh dunia.  Indonesia adalah kandidat yang bergabung sebagai operator F-15 yang saat ini hanya berjumlah tujuh negara di seluruh dunia.  Namun sejauh ini, baru Indonesia yang membeli model F-15 EX”, terang The Drive, 22 Agustus 2023.

Kehadiran ke-24 F-15 EX menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemilik jet tempur paling modern di Asia Tenggara.



 

F-15 EX sendiri adalah varian teranyar dari F-15 dengan sejumlah peningkatan. Sebut saja sistem kendali penerbangan elektronik (fly-by-wire), sistem peperangan elektronik (EW) baru, kokpit digital, serta perangkat lunak dan sistem misi terbaru.  F-15 EX kendati bukan jet tempur paling modern, namun AS masih berhadap kepadanya.  Pentagon sampai rela menggelontorkan miliaran Dolar untuk miliki F-15 varian teranyar ini. Padahal kalau diingat-ingat, AS sudah punya jet tempur paling unggul saat ini yaitu generasi 5 berkemampuan siluman (stealh).

 

Sedangkan F-15 EX mentok pada jet tempur generasi 4.5 dengan kemampuan siluman yang minim. Terdapat beberapa alasan mengapa F-15 masih digunakan oleh AS bahkan negara-negara lain di dunia.Mengutip Military.com, paling tidak ada dua jawaban.

Pertama, kendati bukan jet tempur baru, namun F-15 merupakan yang terkuat dan tercanggih di kelasnya.  Dia memiliki badan pesawat yang lebih kuat, prosesor yang lebih bertenaga, dan sistem kontrol penerbangan yang canggih dibanding pesawat lain”, bebernya.

Alasan kedua, F-15 adalah jet tempur yang belum pernah menelan kekalahan di segala medan tempur. Sedangkan F-15 EX yang mendapat peningkatan di hampir semua sektor memiliki perang tersendiri di medan tempur.  Salah satu jet tempur generasi 5 AS yaitu F-35 memiliki peran sebagai pemantau musuh.  Karena dirinya siluman dan memiliki radar lebih canggih, maka F-35 dikerahkan untuk mengamankan posisi musuh. Sementara F-15 EX datang dengan puluhan rudalnya untuk melepaskan serangan.  Daya angkut F-15 EX mencapai 13,6 ton sekali jalan. Sedangkan F-35 hanya 2,5 ton”, ungkap pembuat F-35 yaitu Lockheed Martin. Sederhananya, F-15 EX digunakan sebagai eksekutor sedangkan F-35 sebagai mata pemantau.

 

Sumber dari Berbagai sumber

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK