Pages

Showing posts with label UN. Show all posts
Showing posts with label UN. Show all posts

Monday, December 5, 2011

Satgas Konga Patroli Udara di Lebanon



(Foto: Unifil)

5 Desember 2011, Jakarta (ANTARA News): Personel Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) XXIII-F akan melakukan patroli udara di area operasi yang menjadi tanggung jawab Batalyon Mekanis TNI XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon).

Berdasarkan keterangan pers dari Mabes TNI, di Jakarta, Senin, patroli udara itu bertujuan agar wilayah itu tetap bebas dari aktivitas bersenjata ilegal maupun pelanggaran lintas batas "Blue Line" yang dapat memicu kembali terjadinya konflik antara Lebanon dan Israel.

Komandan Satgas Batalyon Mekanis Konga XXIII-F Letkol Inf Suharto Sudarsono, usai melaksanakan patroli udara yang pertama kali di area operasi tanggung jawabnya, di Lebanon Selatan, Minggu (4/12), mengatakan, patroli udara ini akan dilaksanakan secara rutin, yakni sebulan sekali dengan melibatkan personel gabungan dari perwira kompi-kompi.

"Hal ini dilakukan untuk mendukung dan melengkapi hasil dari kegiatan taktis yang diperoleh dari patroli jalur darat maupun dari Pos Pengamatan masing-masing kompi, guna mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dapat memicu kembali terjadinya konflik antara kedua negara," tuturnya.

Ia menyebutkan, kegiatan patroli pengintaran udara (Air Patrol Recce) itu merupakan implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701, tahun 2006.

Resolusi ini kemudian diimplementasikan oleh pasukan-pasukan di bawah bendera Unifil dalam bentuk patroli, baik dengan berjalan kaki, berkendaraan darat maupun patroli udara serta penempatan Pos Pengamatan Statis (Static Observation Post), di area operasi masing-masing, termasuk yang dilaksanakan Kontingen Indonesia saat ini.

Operasi pemantauan melalui udara yang pertama kali menggunakan helikopter jenis Bell tipe ET-279 milik Unifil yang mampu memuat sebanyak 9 personel.

Pelaksanaan Patroli Udara ini berlangsung selama 60 menit dimulai pukul 10.00 sampai 11.00 waktu setempat dengan rute wilayah sepanjang Blue Line, mulai dari UN Posn 7-2, UN Posn 9-63 yang merupakan Markas Kompi A, selanjutnya menuju Qabrika, Suwwanan, Tulin, kemudian patroli mengarah ke Markas Indobatt 7-1 dilanjutkan menuju Markas Kompi C di UN Posn 9-2 dekat sungai Al Litani River dan kembali ke Markas Sektor Timur Unifil 7-2 di Marjayon.

Sumber: ANTARA News

Wednesday, October 26, 2011

Kapolri: 140 Anggota Polisi Dikirim ke Sudan

Pasca-referendum dan kemerdekaan dan Sudan Selatan banyak terdapat konflik bersenjata.
KAMIS, 27 OKTOBER 2011, 08:20 WIB
Ismoko Widjaya, Nila Chrisna Yulika
Mobile Brigade of the East Java Police (ANTARA/Eric Ireng)

VIVAnews - Markas Besar Kepolisian RI mengirim 140 anggota ke Sudan. Pengiriman pasukan ini dilakukan untuk membantu mencegah meluasnya konflik bersenjata dan menciptakan perdamaian di Sudan Selatan pasca-referendum.

"Ada 100 pasukan inti dan 40 pendukung. Ini adalah wujud kerja sama PBB dan Uni-Afrika," kata Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta Selatan, usai upacara pemberangkatan pasukan, Kamis 27 Oktober 2011.

Dalam misi kemanusiaan ini, Polri ditugaskan untuk mengamankan aset Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ada di Sudan Selatan dan menjamin keselamatan pengungsi.

Pengamanan itu perlu dilakukan karena pasca-referendum dan kemerdekaan dan Sudan Selatan, banyak terdapat konflik bersenjata secara sporadis antara milisi pro-pemerintah dan gerilyawan pemberontak.

Sudan Selatan resmi merdeka pada 9 Juli 2011. Ia menjadi negara termuda di dunia setelah Ketua parlemen membaca proklamasi kemerdekaan dalam upacara yang digelar di Juba.

Sudan Selatan diharapkan menjadi negara ke-193 yang diakui PBB pada pekan depan, dan negara anggota PBB ke-54 di Afrika. Meski sudah merdeka, konflik bersenjata antara Sudan Selatan dan Sudan Utara masih terus terjadi hingga kini.
• VIVAnews

Sunday, October 9, 2011

KRI Sultan Iskandar Muda-367 sebagai MIO COMMANDER



Pemeriksaan data kapal-kapal yang akan masuk ke Lebanon melalui komunikasi radio, KRI SIM 367 maupun dari Heli BO-105.

7 Oktober 2011, Lebanon (Dispenarmatim): KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) 367 telah berada 2 hari di AMO (Area of Maritime Operation) melaksanakan MIO (Maritime Interdiction Operation) dan Air Surveillance sepanjang 180 Km garis pantai Lebanon dalam mencegah masuknya senjata illegal dan bahan terkait lainya yang masuk lewat perairan Lebanon serta melatih LAF-Navy berdasarkan mandat UNSCR (United Nations Security Council Resolution) 1701.

Untuk yang pertama kali KRI SIM 367 dengan Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-C/ Unifil Letkol Laut (P) Agus Hariadi sebagai MIO Commander dan AAWC (Anti Air Warfare Coodinator) bersama unsur-unsur dari Jerman (FGS Ensdorf M-1094, FGS Passau M-1096, FGS Werra A-514, FGS Hyane P-6130, FGS Zobel P-6125), Bangladesh (BNS Osman F18, BNS Madhumati P 911), Yunani (HS Roussen P-67) dan Turki (TCG Bandirma F502) yang berpatroli di sekitar Perairan Lebanon.


KRI SIM 367 menjadi satu-satunya unsur pembawa helikopter dan bertugas sebagai HEC (Helicopter Element Control) dalam misi kali ini. Heli NBO-105 NV 409 dengan nama panggilan “Garuda” menjadi kepanjangan mata dan telinga. KRI SIM 367 dalam melaksanakan tugas sebagai MIO Commander melalui misi-misi seperti ISR (Identification Surveillance And Recognition), SAR (Search And Rescue), Training, CASEVAC (Casualty Evacuation) dan MEDEVAC (Medical Evacuation).

Sumber: Dispenarmatim

Friday, March 18, 2011

Benghazi celebrates as UN clears way for air raids

Benghazi celebrates as UN clears way for air raids

The UN Security Council cleared the way for air strikes to halt Moamer Kadhafi's assault on embattled rebels in Libya, sparking wild celebratory gunfire in rebel bastion Benghazi.
The 15-member Security Council in a resolution approved "all necessary measures" to impose a no-fly zone, protect civilian areas and pressure the Libyan leader into accepting a ceasefire.
The UN vote passed 10-0 with five abstentions -- permanent members China and Russia which did not wield their veto power -- plus Germany, Brazil and India.
No German troops will take part in any military intervention in Libya as there are "considerable risks and dangers", Foreign Minister Guido Westerwelle said afterwards.
"We remain eminently sceptical on the option of military intervention... anticipated in this resolution. We see in it considerable risks and dangers. That is why we could not approve this part of the text," a statement said.
"German soldiers will not take part in a military intervention in Libya."
Diplomats indicated air strikes from a coalition led by Britain, France and the United States could be imminent, just hours after Kadhafi had threatened to send his troops against Benghazi.
Kadhafi later changed tack as "a humanitarian gesture" and decided to hold off on plans to mercilessly crush all resistance, CNN reported.
"I just took a phone call from one of Kadhafi's sons, Seif (al-Islam). This is the message from the leadership," the CNN correspondent in Tripoli said.
"He said they're going to change the tactics around Benghazi, that the army is not going to go into Benghazi. It's going to take up positions around the stronghold. The reason is they expect a humanitarian exodus."
Libya, despite condemning the resolution as a threat to its unity, said it was ready for a ceasefire but wanted to discuss terms of its implementation, Deputy Foreign Minister Khaled Kaaim told reporters.
He indicated Libya would "react positively to the UN resolution, and we will prove this willingness while guaranteeing protection to civilians."
US President Barack Obama called French President Nicolas Sarkozy and Britain's Prime Minister David Cameron Thursday to coordinate Libya strategy.
"The leaders agreed that Libya must immediately comply with all terms of the resolution and that violence against the civilian population of Libya must cease," the White House said in a statement.
The European Union welcomed the UN resolution and the head of the European Parliament, Poland's Jerzy Buzek, said "there was no time to waste" to enforce it.
Canadian media also reported plans to send six warplanes to help enforce the no-fly zone.
In Rome, Italian Prime Minister Silvio Berlusconi met defence officials to discuss the UN decision, ANSA news agency said. It also quoted Kaaim in Tripoli as saying: "Let's hope Italy keeps out of this initiative."
Italy -- Libya's former colonial ruler -- has been diplomatically cautious so far but has voted in favour of sanctions against Kadhafi's regime.
In Benghazi in the east, Libya's second city and stronghold of the month-long rebellion against Kadhafi's iron-fisted four-decade rule, celebratory gunfire rang out moments after the UN vote.
Preachers in mosques in the Mediterranean city used loudspeakers to shout "God is greatest, God is greatest."
Tracer bullets streaked across the night sky and anti-aircraft fire punctuated the sound of car horns.
Kadhafi, in a televised address, had warned just hours before the vote that his forces would attack Benghazi on Thursday night and show "no mercy."
"We will chase the traitors from Benghazi," he told his troops. "Destroy their fortifications. Show them no mercy. The world needs to see Benghazi free."
The rebel command in Benghazi ordered its fighters to man artillery posts and missile batteries after Kadhafi's announcement, rebel radio reported.
Kadhafi spoke shortly after his defence ministry said "any military operation against Libya will expose all air and maritime traffic in the Mediterranean to danger."
"Any civilian or military moving traffic will be the target of a Libyan counter-offensive," the official Jana news agency quoted the defence ministry spokesman as saying.
Qatar and the United Arab Emirates could be among the Arab nations to join any coalition that takes action against Kadhafi's regime, the Arab League's UN representative said.
Before the vote, protesters in Benghazi said they would welcome air strikes and an internationally enforced no-fly zone.
"The Libyan people want a no-fly zone, we want them to target Kadhafi's forces, his positions, but we don't want any troops on our land, we don't want to be like Iraq," said Mustafa Safez.
"We will win this war, and we are not afraid of him any more."
Insurgents on Thursday claimed they had shot down warplanes trying to bomb Benghazi and disputed claims of territorial gains by Kadhafi forces.
State television had said the regime loyalists were on the outskirts of Benghazi.
Allibya television said "the town of Zuwaytinah is under control (of loyalists) and armed forces are on the outskirts of Benghazi."
A rebel spokesman told AFP by telephone: "The Kadhafi forces tried to carry out an air raid on the city but our anti-aircraft defences repulsed the offensive and two planes were shot down."
Libyan television also said loyalists had overrun the rebel bastion of Misrata, 200 kilometres (125 miles) east of Tripoli, but that was denied by the rebels.
"We still control the city, even its outskirts. Kadhafi is mobilising his forces a few kilometres away," the spokesman said by telephone.
He said 18 people, including three civilians, were "martyred" on Wednesday and that "we inflicted huge losses to the Kadhafi forces, including 60 people killed."
A witness in the western town of Zintan said rebels there were bracing for an attack.
As uncertainty reigned on Thursday, aid agencies on Egypt's border with Libya braced for an onslaught of refugees if Kadhafi prevailed.
"If Benghazi is taken, we are expecting 40,000 to 100,000 people, and we are not ready," said Andrea Oess, of Swiss Humanitarian Aid.

Monday, February 14, 2011

Indonesia Tawarkan Fasilitas PKC pada SAF


Personil SAF mengoperasikan Puna di provinsi Uruzgan, Afghanistan. (Foto: Mindef)

14 Pebruari 2011, Jakarta -- (DMC): Indonesia melalui Kementerian Pertahanan menawarkan kerja sama dalam penggunaan fasilitas Peace Keeping Center (PKC), yang sebagian rencananya akan selesai pembangunannya pada bulan Oktober 2011, kepada Singapore Armed Force (SAF) Singapura sebagai sarana pelatihan bagi pelatih maupun pasukan Perdamaian Bangsa Bangsa. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sjahfrie Sjamsoeddin, saat menerima kunjungan kehormatan (Courtesy Call) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Menhan Singapura, Mr. Chang Chien Foo, di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (11/2).

Selain itu, Wamenhan juga menyampaikan rencana kegiatan Indonesia sebagai tuan rumah latihan bersama penanggulangan bencana yang dihadiri oleh 33 negara dengan nama ASEAN Regional Forum (ARF)-Disaster Relief Exercise pada bulan Maret 2011 di Manado. ARF Direx ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia yang tahun ini ditunjuk menjadi Ketua ASEAN dan Menhan Indonesia sebagai Ketua ASEAN Defence Ministry Meeting (ADMM). Wamenhan mengharapkan Singapura melalui Kemhan Singapura dapat turut aktif berpatisipasi pada kegiatan tersebut.

Adapun maksud kunjungan Sekjen Kemhan Singapura adalah untuk meningkatkan hubungan dan kerjasama yang lebih erat antara Singapura dengan Pemerintah Indonesia, khususnya di bidang pertahanan kedua negara yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

Mr. Chang mengatakan, kunjungan kedinasan ke Indonesia baru yang pertama kali dan merupakan realisasi persahabatan antara Pemerintah Singapura dan Indonesia yang diharapkan mempunyai nilai positif. Selain itu kunjungannnya juga dimaksudkan untuk bertukar pandangan mengenai situasi saat ini, baik yang ada di Singapura mapun di Indonesia. Kunjungan ini juga tidak lepas dari kesuksesan kegiatan latihan bersama tahunan TNI AU dengan Angkatan Udara Singapura (RSAF) yang telah berlangsung 30 tahun dengan sandi “Indopura 2010″, yang dilaksanakan di Bali tahun lalu, dimana saat itu Menhan Singapura, Mr. Teo Chee Hean hadir.

Pada kunjungan tersebut Wamenhan didampingi Sekjen Kemhan RI, Marsdya TNI Eris Herryanto, S.Ip., M.A., Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Politik Dr Agus Broto Susilo SH,MA serta Kapuskom Publik, Brigjen TNI I Wayan Midhio, M. Phil., sedangkan Sekjen Kemhan Singapura didampingi Deputi Direktur bidang Kebijakan, Kolonel Tan Ya Yie dan Mr Ye Yongfeng. Sesuai kunjungan ke Wamenhan, Mr Chang beserta rombongan melanjutkan kunjungan kepada Sekjen Kemhan.

Keterbukaan dan Keinklusifan ASEAN

Pada kesempatan kunjungan Sekjen Kemhan Singapura ini, Sekjen Kemhan RI, yang tahun ini ditunjuk sebagai Ketua ASEAN Defence Senior Officials' Meeting (ADSOM) menyampaikan tentang rencana kegiatan ADMM yang akan dimulai dengan kegiatan ADSOM Working Group pada bulan ini di Surabaya. Pada kesempatan ini keduanaya sepakat bahwa kegiatan ADSOM WG sangat penting untuk menyusun konsep pemikiran tentang ASEAN ke depan khususnya dalam bidang pertahanan.

Dengan jumlah anggota ASEAN PLUS sebanyak 10 negara dan 8 negara tambahan, Mr Chang pada kesempatan tersebut mengharapkan ASEAN ke depan semakin terbuka dan tidak menutup diri (inklusif) baik dengan negara lain atau kawasan lain. Mengingat hal tersebut akan memberikan keuntungan bagi organaisasi ASEAN secara global.

Sumber: DMC

Tuesday, February 8, 2011

Indobatt Gelar Latihan Kontijensi


Komandan INDOBATT mengumpulkan seluruh perwira staf dan memberikan briefing singkat dalam rangka mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi situasi yang terjadi. (Foto: Indobatt)

8 Februari 2011, Adshit Al Qusayr -- (Pelita): Satgas Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL (Indobatt) menggelar latihan kontijensi, bertempat di Markas Batalyon, Adshit Al Qusayr UN POSN 7-1 Lebanon Selatan, pekan lalu.

Skenario latihan diawali dengan penyampaian informasi perkembangan situasi dari Sector East Tactical Operation Centre kepada Indobatt Duty Officer bahwa telah terjadi pertikaian senjata di sekitar area operasi Lebanon Selatan, sehingga alert status dinyatakan berubah dari kuning menjadi merah; tulis siaran pers Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL dari Lebanon melalui Puspen TNI, di Jakarta, Senin (7/2).

Informasi tersebut segera dilaporkan oleh Duty Officer kepada Kasiops, yang langsung diteruskan kepada Komandan Indobatt. Komandan segera mengumpulkan seluruh Perwira staf dan memberikan brifing singkat dalam rangka mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi situasi yang terjadi. Sesuai dengan petunjuk Komandan, Kasiops memerintahkan kepada para Danki agar seluruh personel segera mempersiapkan perlengkapan helm, bodyvest, senjata, dan ransel.

Situasi semakin tidak terkendali dan alert status berubah dari merah menjadi hitam. Para Danki mengambil aksi sesuai petunjuk Kasiops untuk segera memerintahkan seluruh personel mengenakan helm, bodyvest, senjata, ransel; dan menunggu perintah memasuki shelter. Ketika alert status berubah menjadi hitam-1 para Danki memerintahkan seluruh personel segera memasuki shelter.

Dari informasi perkembangan situasi yang diterima Duty Officer, alert status dinyatakan berubah menjadi hitam-2, maka Kasiops memerintahkan kepada para Danki untuk mengadakan pengecekan personel di shelter dan persiapan untuk masuk ke alarm stelling apabila status berubah. Beberapa saat kemudian ternyata situasi semakin memburuk sehingga alert status dinyatakan menjadi hitam-3, dan sesuai perintah Kasiops seluruh personel memasuki alarm stelling sesuai kedudukan masing-masing.

Setelah beberapa saat memantau situasi dan menerima informasi dari Duty Officer, ternyata alert status telah berubah dari hitam-3 menjadi perintah untuk segera melaksanakan kontijensi. Selanjutnya Kasiops memerintahkan kepada para Danki agar seluruh personel bergerak menuju ke kendaraan yang sudah ditentukan sesuai eselon masing-masing dan persiapan melaksanakan pergeseran pasukan.

Bertindak selaku koordinator umum latihan, Kasiops Indobatt Mayor Inf Hendriawan Senjaya dan koordinator materi Pasi Plan Kapten Mar Profs Degratmen.
Menurut penjelasan Kasiops yang disampaikan kepada Perwira Penerangan Kapten Psk Banu Kusworo, bahwa latihan ini bertujuan untuk memelihara kesiapan personel dalam rangka pelaksanaan pergeseran pasukan serta tindakan dalam menghadapi situasi perang yang terjadi dalam area operasi Indobatt.

Usai pelaksanaan latihan, Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa didampingi Wadan Letkol Marinir Harnoko mengumpulkan seluruh Perwira staf dan para Danki untuk melaksanakan debriefing sebagai evaluasi kegiatan.

Kepada seluruh Perwira, komandan menyampaikan bahwa latihan ini sangat penting diberikan kepada seluruh personel sebagai gambaran bagaimana proses pelaksanaan pengunduran pasukan bilamana terjadi peperangan yang berlarut dan tidak bisa dikendalikan. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah untuk memberikan keselamatan dan keamanan terhadap personel maupun aset yang menjadi tanggung jawab kita bersama, katanya tegas.

Personel bergerak menuju ke kendaraan yang sudah ditentukan sesuai eselon masing-masing, dan persiapan melaksanakan pergeseran pasukan. (Foto: Indobatt)

Bertindak selaku koordinator umum latihan, Kasiops Indobatt, Mayor Inf. Hendriawan Senjaya dan koordinator materi Pasi Plan Kapten Mar Profs Degratmen. (Foto: Indobatt)

Latihan ini bertujuan untuk memelihara kesiapan personel dalam rangka pelaksanaan pergeseran pasukan serta tindakan dalam menghadapi situasi perang yang terjadi dalam area operasi Indobatt. (Foto: Indobatt)

Sumber: Harian Pelita

Monday, January 31, 2011

Indobatt Hadiri Peringatan Hari Republik India

 
GB
Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL Letkol Inf Hendy Antariksa tiba di lokasi peringatan Hari Republik India di UN POSN 4 2 Ebel Essaqi, Libanon. (Puspen TNI).
icon_star_full icon_star_full icon_star_full icon_star_full icon_star_full

Foto Lain

  • Slide #1
  • Slide #2
  • Slide #3
  • Slide #4
  • Slide #5
  • Slide #6
  • Slide #7
Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL Letkol Inf Hendy Antariksa menghadiri upacara peringatan Hari Republik India. Peringatan itu berlangsung di Markas Batalyon India UN POSN 4 2 Ebel Essaqi, Libanon, Rabu, (26/1/2011).

DETIK FOTO

Sunday, January 23, 2011

Direktur Asia-Timur Tengah UNDPKO Kunjungi Konga Libanon


Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/Unifil (Indobatt) menggelar simulasi penanganan kerusuhan di Pos XC-3, Adshit Al Qusayr, Libanon, Sabtu, (15/1/2011). Simulasi ini untuk meningkatkan kemampuan reaksi cepat Tim BMR Indobatt. (Foto: Papen Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/Unifil)

23 Januari 2011, Surabaya -- (ANTARA News): Direktur Asia dan Timur Tengah UNDPKO (United Nation Department of Peacekeeping Operation) yang berkedudukan di New York, Wolfgang W. Weber, mengunjungi markas Satuan Tugas Batalyon Infantri Mekanis Kontingen Garuda (Konga) XXIII-E/UNIFIL di Libanon Selatan.

Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII - E/UNIFIL, Letkol Inf Hendy Antariksa, melalui surat elektroniknya kepada ANTARA News, Minggu, mengemukakan bahwa Wolfgang W. Weber datang ke markas Batalyon Indonesia (Indobatt) pada Sabtu (22/1) bersama "Sector East Deputy Commander" (SECEAST DCO) Kol Laut (Elektro) Joko Edi S.

Ia menyambut kedatangan mereka di Kompi A Mekanis UN POSN 9-63, Al Aadaisse, bersama Kepala Operasi Mayor Inf Hendriawan Senjaya, penerjemah bahasa Inggris, Mayor Sus Harianto, Kepala Seksi Intel, Mayor Budi Santosa, Perwira Hukum, Mayor Sus Faryatno Situmorang, Perwira Seksi Operasi, Kapten Mar Eko Budi P, dan Komandan Kompi A, Kapten Inf Sigit Purwoko.

Selanjutnya, mereka diarahkan menuju ruang rapat Kompi A untuk menerima paparan tentang area operasi yang disampaikannya selaku Komandan INDOBATT.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan berupa gendang dari Komandan INDOBATT kepada Wolfgang W. Weber.

Kegiatan dilanjutkan dengan "Tour of Area" yang menjadi tanggung jawab Kompi A, yaitu Panorama Point untuk melihat situasi di "Blue Line" dan "Sensitive Area" (batas wilayah Libanon-Israel).

Di Panorama Point, Wolfgang W. Weber menemui prajurit INDOBATT yang sedang berjaga dan memantau situasi di area yang sangat sensitif tersebut.

Agenda kunjungan kerja itu berlangsung empat hari ke seluruh jajaran kontingen UNIFIL yang merupakan bagian dari departemen UNDPKO dan untuk Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL diwakilkan kepada Kompi A yang mendapatkan jadwal di hari kedua dari agenda tersebut.

Dalam itu, Wolfgang W. Weber mengagumi kinerja dan profesionalisme prajurit Batalyon Indonesia dalam pelaksanaan tugas di lapangan dan ia merasa disambut dengan ramah.

Wolfgang W. Weber yang dikenal sebagai sosok yang sangat teliti itu sempat memuji tata ruang rapat Kompi A yang terlihat bersih dan rapi.

Setelah itu, ia melanjutkan kunjungan ke Markas Batalyon Spanyol (Spainbatt) di Kafer Keyla.

"Kunjungan itu berlangsung singkat selama 30 menit, dimulai dari pukul 11.00 sampai dengan 11.30 LT (Local Time/waktu setempat), tapi semuanya berlangsung dengan aman dan lancar," kata Perwira Penerangan Batalyon Indonesia, Kapten Pasukan Banu Kusworo.

Sumber: ANTARA News

Sunday, December 12, 2010

TNI Bantu Penampungan Air di El Adeisse

Surabaya (ANTARA News) - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/Unifil membantu penampungan air bagi masyarakat di El Adeisse, Lebanon Selatan.

Penerangan Satgas Yonif Mekanis Kontingen Garuda (Konga) XXIII-E/Unifil kepada ANTARA melalui surat elektronik, Senin, melaporkan El Adeisse masuk dalam daerah operasi Satgas "Indobatt" (Indonesia Battalion).

Bantuan yang tersalur berkat kerja sama antara Indobatt dan Spainbatt itu mendapatkan respons positif dari masyarakat El Adeisse untuk mewujudkan proyek tersebut.

Prajurit Indonesia menilai kebutuhan terhadap air sangat penting bagi kehidupan masyarakat El Adeisse, Lebanon Selatan, karena selama ini air sulit didapatkan.

Akhirnya, prajurit Indonesia meresmikan proyek itu di gedung pertemuan El Adeisse, Lebanon Selatan, Minggu (12/12) waktu setempat.

Peresmian proyek penampungan air itu dilakukan Wadansatgas Indobatt Letkol Marinir Harnoko mewakili Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/UNIFIL.

Kegiatan itu merupakan salah satu peran aktif dari Seksi CIMIC (Civil-Military Coordination) Satgas Indobatt yang dipimpin Mayor Arh Sukma Yudha.

Dalam sambutannya, Letkol Marinir Harnoko menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada UNIFIL dan masyarakat El Adeisse atas terwujudnya proyek tersebut.

Ia berharap melalui proyek tersebut dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi yang erat antara UNIFIL, khususnya Indobatt dengan masyarakat EL ADEISSE.

Sementara itu, wakil dari Unifil, Mayor Calabuig, mengatakan, penampungan air ini mampu menampung 300 ribu liter air, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat El Adeisse.

Menanggapi bantuan itu, Wakil dari masyarakat El Adeisse, Ali Ramal, mengatakan air merupakan kebutuhan vital, sehingga dengan selesainya proyek itu akan sangat membantu bagi masyarakat El Adeisse untuk memenuhi kebutuhan air.

Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada Unifil, khususnya Spainbatt dan Indobatt dalam mewujudkan proyek penampungan air itu.

Acara peresmian diawali dengan penandatanganan "MoU" dan diakhiri dengan pemotongan kue yang dilakukan oleh Wadan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/Unifil Letkol Marinir Harnokko, Ali Ramal dan Mayor Calabuig.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain utusan UNIFIL G-9 CIMIC, Papen Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/Unifil Kapten Psk Banu Kusworo, beberapa perwira staf Indobatt Konga XXIII-E/UNIFIL, dan tokoh masyarakat El Adeisse.
(ANT/A024)
 
antara

Thursday, December 9, 2010

Jenderal Unifil Kunjungi Indobatt


Semenjak peralihan dari Satgas lama, kunjungan ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan pejabat Unifil ke Markas Indobatt. Dengan menggunakan Helly Bell UN-280 milik Spanyol, orang nomor dua dijajaran Unifil itu mendarat di Hellypad Indobatt. (Foto: Konga XXIII-E)

10 Desember 2010, Lebanon -- Chief Of Staff Markas (COS) UNIFIL Brigadir Jenderal Xavier de Woillemon mengunjungi Markas Indobatt Kontingen Garuda XXIII-E/Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon) POSN 7-1 di Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan, Kamis (9/12).

Kunjungan kerja ini adalah pertama kalinya dilakukan pejabat Unifil ke Markas Indobatt semenjak peralihan dari Satgas lama kepada Satgas baru. Kedatangan COS dan rombongan menggunakan Helikopter Bell milik Spanyol dengan nomor registrasi UN-280.

Setelah landing di Hellypad Indobatt, didampingi Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa beserta Wadansatgas Letkol Mar Harnoko dan beberapa perwira staf, rombongan menuju Markas Indobatt dan disambut secara protokoler, dilanjutkan tari Yapong yang dipersembahkan oleh Srikandi-Srikandi Wan TNI Indobatt.

Kunjungan dilanjutkan ke Observation Post Alman yang merupakan TMOP (Temporery Observation Post). Selesai menerima penjelasan dari Danki C Kapten Mar Budi Wijani rombongan menuju ke CompoundKompi C POSN 9-2.

Turut hadir dalam rombongan kunjungan kerja Military Assistant Maj (FR) Bruno Costanzo dan dua perwira staf Unifil lainnya. Dansatgas Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa mengatakan, kunjungan kerja COS Unifil ini dimaksudkan untuk memastikan kegiatan satuan-satuan jajaran Unifil, khususnya Kontingen GarudaXXIII-E/Unifil di sepanjang area Litani River.

Kunjungan kerja diakhiri dengan foto bersama dan pemberian cindera mata dari Dansatgas Indobatt kepada COS Unifil.

Chief Of StaffMarkas (COS) UNIFIL Brigadir Jenderal Xavier de Woillemont mendapat penjelasan mengenai wilayah kerja Konga XXIII-E. (Foto: Konga XXIII-E)

Chief Of StaffMarkas (COS) UNIFIL Brigadir Jenderal Xavier de Woillemont memantau peralatan tempur yang dimiliki Konga XXIII-E. (Foto: Konga XXIII-E)

Kedatangannya disambut oleh Komandan Satgas Yonif Mekanis Konga XXIII-E/Unifil Letkol Inf Hendy Antariksa didampingi Wadan Satgas Letkol Marinir Harnoko dan beberapa Perwira Staf. Rombongan selanjutnya menuju Markas Indobatt dan disambut secara protokoler, usai itu, Tiga Srikandi Wanita TNI yang tergabung dalam Indobatt menyambut dengan Tarian Yapong. (Foto: Konga XXIII-E)

Puspen TNI/Pos Kota

Friday, December 3, 2010

Pasukan TNI Kembali Dari Lebanon


JAKARTA - Panglima TNI Laksamana, Agus Suhartono (kiri) menucapkan selamaat kepada pasukan TNI usai bertugas dari Lebanon di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (3/12). Sebanyak 1301 personil TNI yang tergabung dalam misi PBB UNIFIL, kembali ke tanah air setelah bertugas selama setahun menjaga perdamaian keamanan di Lebanon. FOTO ANTARA/Ujang Zaelani/Koz/mes/10.

Monday, November 15, 2010

Peringatan HUT Marinir di Kongo Afrika


0diggsdigg


KONGO (Pos Kota) – Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Konga XX-H/Monusco (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo), Letkol Czi Widiyanto bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada Peringatan Hari Ulang Tahun ke 65 tahun 2010 Korps Marinir di lapangan Bumi Cenderawasih Dungu, Senin pagi (15/11).

Sebanyak dua puluh anggota pasukan elit TNI AL dari Korps Marinir yang tergabung dalam Satgas Konga XX-H ini merayakan ulang tahun korps kebanggaannya yang dilaksanakan dengan sederhana.

HUT Korps Marinir ini merupakan manifestasi untuk menumbuhkembangkan dan memperkuat jiwa korsa, kebanggaan, kecintaan dan kehormatan bagi prajurit Korps Marinir dalam meningkatkan semangat juang serta pengabdian kepada bangsa dan negara. Sejarah mencatat hingga di usia ke 65 tahun, Korps Marinir tetap konsisten menempatkan dirinya sebagai Garda Utama bersama komponen TNI dan komponen bangsa lainnya dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Torehan tinta emas dalam perjalanan sejarah panjang Korps Marinir TNI Angkatan Laut dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, sebagai wujud nyata bahwa Korps Marinir dalam menjaga kewibawaan pemerintah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikian dikatakan Kasal Laksamana TNI Soeparno dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Dansatgas Konga XX-H Letkol Czi Widiyanto di hadapan peserta upacara HUT Korps Marinir tersebut.

Melalui Dansatgas Konga XX-H/Monusco, Kasal dalam amanatnya memberikan penekanan sebagai berikut ; Setiap anggota Korps Marinir agar teguhkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan semangat pengabdian untuk memberikan karya terbaik demi TNI Angkatan Laut, TNI, bangsa dan Negara Indonesia. Tingkatkan disiplin dengan senantiasa berpedoman kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, Sebelas Azas Kepemimpinan TNI dan Trisila TNI Angkatan Laut sebagai jati diri dalam melaksanakan tugas negara. Pertajam dan tingkatkan profesionalisme prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut agar senantiasa mampu menuntaskan setiap tantangan tugas.

Waspada dan laksanakan prosedur keselamatan kerja serta Standard Operating Procedure (SOP), di setiap kegiatan. Pegang teguh komitmen pembangunan TNI Angkatan Laut menuju kekuatan pokok minimum demi terwujudnya Angkatan Laut yang handal dan disegani. Korps Marinir juga menjunjung tinggi nilai dan semangat kebersamaan serta meningkatkan kepekaan terhadap setiap perubahan, pegang jati diri dan identitas yang kuat sebagai prajurit Korps Marinir. Tingkatkan soliditas antara keluarga besar TNI/TNI Angkatan Laut dengan rakyat dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada kesempatan ini juga Kasal menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan yang tinggi atas pengabdian yang diberikan Korps Marinir khusunya dan TNI Angkatan Laut pada umumnya. Secara khusus Kasal mengucapkan terimakasih kepada seluruh prajurit Marinir yang saat ini tengah bertugas baik di daerah-daerah perbatasan, pulau terluar dan pada misi PBB.

Diakhir acara, Dansatgas Konga XX-H/Monusco Letkol Czi Widiyanto dan seluruh Perwira yang ada di Camp Bumi Cenderawasih dan peserta upacara memberikan ucapan selamat kepada anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang berulang tahun.

Sumber : POS KOTA

Indobat Latihan Evakuasi Udara Dengan Spanyol


0diggsdigg


ADHIT AL QUSAYR (Pos Kota) – Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL menggelar latihan evakuasi udara (Casevac Exercise) bekerjasama dengan Spain Heli Squadron (Spain Air) yang dilaksanakan di Indobatt Area Operation (AO). Pasukan UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) dari kedua negara kontingen, masing-masing mengikutsertakan prajuritnya.

Indobatt mengerahkan satu tim Battalion Mobile Reserve (BMR) yang dipimpin oleh Lettu Inf Arief Widyanto serta dua tim Forward Medical Team (FMT) yang dipimpin oleh Kapten Ckm dr. Hadi Zulkarnain. Sedangkan dari pihak Spanyol mengerahkan satu Medical Air Support dilengkapi dengan pesawat heli jenis Bell-205 dengan Captain Pilot Jose Torices Rasines serta Co-Pilot Diego Remon Ausere.

Latihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh personel Indonesian Peacekeepers tentang pelaksanaan prosedur evakuasi personel melalui udara sesuai dengan Standart Operational Procedure (SOP) UNIFIL. Dengan kegiatan ini diharapkan seluruh personel dapat dengan cepat memberikan bantuan evakuasi apabila terjadi kejadian-kejadian yang bersifat tanggap-darurat di lapangan. Demikian dikatakan oleh Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar pada kesempatan meninjau ditengah-tengah latihan berlangsung.

“Satuan Tugas Batalyon Mekanis Konga 23-D selaku Indonesian Peacekeepers yang sebentar lagi akan berakhir, di negeri Lebanon Selatan ini, tetap memiliki semangat tinggi untuk mendukung seluruh kegiatan operasional sampai akhir misi penugasan”, ujar Komandan Indobatt.

Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta latihan atas partisipasinya dalam kegiatan penting ini. Ditambahkan oleh Komandan Indobatt, bahwa kesempatan latihan ini merupakan bekal ilmu yang tidak mudah didapatkan. Pengalaman adalah guru terbaik, sehingga disadari atau tidak latihan ini menjadi tambahan ilmu khususnya bagi anggota medis Indobatt yang dapat diaplikasikan di kemudian hari.

Sumber : POS KOTA

Wednesday, October 13, 2010

India, Afsel, Jerman, Portugal Dan Kolombia Masuk DK-PBB

India, Afsel, Jerman, Portugal Dan Kolombia Masuk DK-PBB
Dewan Keamanan (ANTARA/REUTERS/Chip East)
PBB (ANTARA News/AFP) - India, Afrika Selatan, Jerman, Portugal dan Kolombia, Selasa, memenangkan pemilihan kursi keanggotaan tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Kehadiran lima negara ini diyakini akan meningkatkan tekanan bagi dilakukannya reformasi DK PBB.

India, Afrika Selatan dan Kolombia yang meraih kursi keanggotaan secara mulus ini akan bertugas selama dua tahun di DK PBB.

Jerman bertarung dengan Portugal dan Kanada untuk memperebutkan salah satu dari dua kursi wakil kelompok negara Eropa Barat di DK-PBB tersebut.

Dalam proses pemilihan itu, Jerman mengantongi 128 suara di putaran pertama atau sudah di atas dua pertiga suara yang disyaratkan.

Kanada sendiri mundur setelah pemilihan putaran kedua. Langkah Kanada ini membuka jalan bagi kemenangan Portugal.

Lima dari 15 negara yang duduk di DK-PBB dipilih untuk dua tahun setiap tahun. Adapun Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat merupakan anggota tetap badan PBB ini.

Kelima negara anggota tetap DK-PBB ini mempunyak hak veto terhadap setiap resolusi yang hendak dikeluarkan badan PBB ini.

India, Afrika Selatan, Jerman, Portugal dan Kolombia ini akan mengambil alih keanggotaan Jepang, Austria, Turki, Meksiko dan Uganda.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan, pihaknya akan membahas reformasi di tubuh PBB.

"Kami akan membahas reformasi PBB tapi tidak sekarang, tidak hari ini. Penting kiranya mengubah struktur yang ada agar PBB lebih efektif," katanya.

Jerman, India, dan Afrika Selatan berupaya keras mendapat status keanggotaan tetap di DK-PBB hasil reformasi. Brazil yang kini memasuki tahun kedua keanggotaan tidak tetapnya di DK-PBB juga ikut mengampanyekan perubahan di tubuh badan PBB tersebut.

Menurut Menlu Guido Westerwelle, kemenangan Jerman dalam pemungutan suara anggota tidak tetap DK-PBB yang baru itu merupakan "keberhasilan" dan bukti kepercayaan dunia pada negaranya.

"Pemungutan suara itu adalah keberhasilan bagi Jerman sekaligus memperlihatkan kepercayaan dunia pada kami. Kami akan melakukan apa saja untuk memenuhi kepercayaan itu," katanya.

Selama duduk di kursi DK-PBB, Jerman akan memprioritaskan perdamaian, keamanan, perlindungan iklim, pembangunan, perluncutan senjata, dan non-proliferasi nuklir.

"Jerman itu terpercaya tidak hanya menyangkut produk-produknya melainkan juga kebijakan luar negerinya. Dunia tahu Jerman bisa dijadikan sandaran," katanya.

Kalau Jerman hanya mengantongi 128 suara, India justru meraih jumlah suara yang jauh lebih tinggi, yakni 187 suara.

Dubes India untuk PBB, Hardeep Singh Puri, berupaya merendah dengan perolehan suara negaranya yang relatif tinggi itu.

"Banyak negara yang duduk sebagai anggota baru Dewan Keamanan juga menginginkan keanggotaan tetap," katanya.

Berbeda dengan ambisi Jerman dan India yang mengincar kursi tetap DK-PBB hasil reformasi, Menlu Afrika Selatan Maite Nkoana-Mashabane menekankan isu-isu yang menjadi agenda besar negaranya.

Ia mengatakan, mayoritas isu yang akan menjadi agenda Afrika Selatan di DK-PBB adalah soal tantangan perdamaian dan keamanan di Afrika.

Afrika Selatan akan "menyingkronkan" agendanya dengan agenda Uni Afrika dan DK-PBB, katanya.

Nkoana-Mashabane mengatakan, pihaknya akan mendukung berbagai inisiatif, termasuk menangguhkan dakwaan genosida Pengadilan Kejahatan Internasional terhadap Presiden Sudan Omar al-Bashir.

Sementara itu, Dubes Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant mengakui reformasi DK-PBB yang diinginkan sejumlah kekuatan baru itu akan mendorong lahirnya DK-PBB baru tahun 2011.

"Semua akan membawa kemanfaatan unik yang dimiliki masing-masing negara. Semua ini akan membantu mewujudkan Dewan Keamanan yang sangat kuat," katanya.

Lyall Grant menegaskan bahwa Inggris mendukung India, Jepang, Jerman, Brazil menjadi anggota tetap DK-PBB hasil reformasi. Brazil sendiri diyakini meningkatkan keterwakilan Afrika.

"Akan ada refleksi kecil tentang Dewan Keamanan hasil reformasi yang Inggris ingin lihat," katanya kepada pers. (R013/K004)
ANTARA

Tuesday, October 12, 2010

Kontingen Garuda Bhayangkari ke Sudan


0diggsdigg


Wakapolri Komjen Jusuf Manggabarani memberikan salam komando kepada para personel Polri yang akan dikirimkan ke Dafur, sudan pagi tadi saat upacara pelepasan di Lapangan Bhayangkari pagi tadi (13/10/2010). Pasukan yang tergabung dalam Kontingen Garuda Bhayangkara ini akan bertugas dalam misi perdamaian di bawah komando UNAMID. Mereka akan bertugas hingga Oktober tahun depan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasukan Formed Police Unit (FPU) III yang tergabung dalam Kontingen Garuda Bhayangkari VD yang akan menjalankan misi perdamaian di Dafur, Sudan bakal memanggul tugas berat. Mereka akan bertugas menjaga keamanan masyarakat Dafur dan kantor-kantor badan PBB di Sudan.

"Mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, masyarakat, dan kontingen dari negara lain," ujar Brigjen Boy Salammudin, Kepala Biro Kerja Sama Operasi dan Latihan Polri saat ditemui seusai upacara pelepasan FPU di Lapangan Bhayangkari, Mabes Polri pagi tadi (13/10/2010).

Selain itu, pasukan ini juga akan bertugas untuk mengawal utusan-utusan PBB dari berbagai negara yang berkunjung ke Sudan. "Teman-teman kita ini dapat tugas spesial dari PBB. Mereka mengawal para utusan PBB, ini hanya Indonesia yang diberi tugas," jelas Brigpol Adhi, salah satu personel yang ikut dalam misi ini menyatakan bahwa dirinya merasa bangga mendapat tugas ini.

"Saya bangga juga karena ini kan tugas negara. Walaupun berat, saya siap melaksanakannya," ujarnya yang terlihat sedih karena akan meninggalkan istri yang tengah hamil 9 bulan.

Menurut Brigjen Boy para anggota yang akan menerima pendapatan tambahan dari PBB. "Mereka dapat allowance sebesar 1500 dollar AS tiap bulannya dari PBB. Ini di luar gajinya sebagai anggota Polri ya," jelasnya saat ditemui seusai upacara pelepasan pasukan FPU III .

Para aggota ini juga diberi fasilitas komunikasi dari Pemerintah untuk menjaga komunikasi dengan keluarga mereka. "Di sana anggota tetap dapat berkomunikasi dengan keluarganya lewat telepon atau email dan Pemerintah Indonesia harus menyediakan sarana dan prasarananya," ujar Boy.

Sumber: KOMPAS

Wednesday, August 11, 2010

Tim Jihandak Konga XX-G Gelar Pelatihan Untuk Tentara Maroko


Pendeteksian ranjau/bahan pelekdak ini dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap Peleton Alat Berat (Alber) Kontingen Garuda (Konga) XX-G. Sabtu (7/8). (Foto: detikFoto)

11 Agustus 2010, Kongo -- Tim Jihandak Kontingen Garuda XX-G pimpinan Letkol Czi Arnold AP Ritiauw memiliki kemampuan dan keahlian di bidang penanganan dan Disposal Handak (bahan peledak) serta UXO (Unexploded Ordance) atau IED (Improvise Explosive Device) yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian serta disiplin yang tinggi. Tim Jihandak yang tergabung dalam Zeni TNI, Kontingen Garuda XX-G berkekuatan enam orang personel dipimpin oleh seorang Dantim Lettu Czi Bambang Cahyo W, dan semua personel sudah mempunyai klasifikasi khusus di bidangnya.

Atas dasar tersebut Tim Jihandak selalu diminta untuk memberikan penataran dan pelatihan kepada tentara Maroko tentang Mine Awarness yang bertempat di Markas Batalyon Maroko Dungu Town, Senin (9/8). Dengan berbekal surat perintah dari Komandan Brigade Ituri (Ituri Brigade Commander) Brigadir Jenderal ATM Zia Ul Hasan, Tim Jihandak Zeni TNI di bawah pimpinan Letnan satu Czi Bambang Cahyo W dengan 5 (lima) orang anggotanya serta didampingi oleh Perwira Interpreter bahasa Perancis Kapten Laut Bagus Jatmiko SH berangkat ke Dungu Town untuk melaksanakan perintah tersebut. Tim Jihandak Indo Eng Coy dipilih untuk melaksanakan tugas tersebut atas pertimbangan karena hanya Tim Jihandak Kontingen Garuda XX-G yang mempunyai kemampuan dalam bidang tersebut.



Pendeteksian ranjau/bahan pelekdak ini sebagai antisipasi terhadap Peleton Alat Berat (Alber) Kontingen Garuda (Konga) XX-G yang sedang bekerja dalam membangun infrastruktur baik jalan, jembatan dan bangunan di Dungu Kongo. Pelaksanaan dimining dilakukan oleh enam orang personel Jihandak Konga XX-G yang sudah mempunyai kualifikasi khusus dibidangnya dan dibantu oleh tiga personel dari Tim Kesehatan. (Foto: detikFoto)

Kegiatan ini pada akhirnya menjadi rutin diberikan kepada tentara Maroko yang berkekuatan satu Batalyon pada setiap rotasi dan pergantian pasukan di Dungu Congo. Hal ini bertujuan agar tentara Maroko lebih mengetahui akan bahaya ranjau yang masih banyak berada di daerah konflik, khususnya di daerah dimana mereka bertugas. Sehingga diharapkan mereka dapat lebih dapat berhati - hati dan segera dapat mengambil tindakan yang benar jika menemukan ranjau yang masih atau tidak aktif lagi.

Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi Tim Jihandak dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut, sehingga hal tersebut dapat mengangkat nama baik Bangsa dan Negara di mata Dunia Internasional.

Puspen TNI

Redam Insiden Lebanon-Israel TNI Dapat Penghargaan

Jakarta, (Analisa)

Komandan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) memberikan perghargaan kepada prajurit TNI karena berhasil meredam perselisihan militer Lebanon dan Israel di perbatasan kedua negara pada 3 Agustus 2010.


Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigadir Jenderal Juan Gomez De Salazar Minguez, mengatakan, perselisihan militer Lebanon dan Israel itu berpotensi menimbulkan konflik lebih besar. "Namun, karena tindakan profesional Kontingen TNI maka potensi itu dapat diredam," katanya, dalam rilis Mabes TNI yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Minquez yang juga Komandan Kontingen Spanyol itu menambahkan, insiden antara militer Lebanon (LAF) dan militer Israel (IDF) terjadi tiba-tiba dan hanya pasukan yang terlatih dan profesional serta sikap antisipatif seorang komandan, peningkatan eskalasi dapat dicegah.

Surat Penghargaan dari Komandan UNIFIL Sektor Timur itu, diberikan kepada Satuan Tugas Batalyon Infanteri Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-D/UNIFIL pada misi UNIFIL. Penghargaan diterima Komandan Satgas Letnan Kolonel Inf Andi Perdana Kahar dengan tembusan kepada Komandan Kontingen Indonesia di UNIFIL, Kolonel Inf Restu Widiyantoro.

Sebelumnya diberitakan dalam sebuah media cetak Al Mannar, dua prajurit TNI meninggalkan medan tempur dengan taksi saat terjadi insiden antara militer Lebanon dan Israel. Hal itu dibantah Komandan Satgas Letnan Kolonel Inf Andi Perdana Kahar yang mengatakan, sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB, prajurit TNI memiliki tugas pokok memelihara perdamaian di wilayah Lebanon Selatan dan tidak berpihak.

"Dalam menjalankan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 (United Nations Security Council Resolution 1701), pasukan TNI harus mematuhi prosedur, hukum dan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh PBB, seperti SOP (Standard Operating Procedure), ROE (Role of Engagement) maupun STIR (Standardize Tactical Incident Reaction)," tuturnya.Andi menegaskan, apa yang dilakukan dua prajurit TNI dalam insiden tersebut telah sesuai dengan seluruh ketentuan PBB yang berlaku. (Ant)

harian analisa

Tuesday, August 10, 2010

AS Serukan Israel & Libanon Menahan Diri Usai Pertempuran


Rita Uli Hutapea - detikNews

Foto: EPA/BGNES
Washington - Israel dan Libanon kembali terlibat pertempuran di perbatasan. Dalam peristiwa yang mengingatkan kembali akan perang pada tahun 2006 tersebut, mengakibatkan 5 orang tewas.

Pemerintah AS menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri. Seruan itu disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS P.J. Crowley. Dikatakan Crowley, pemerintah AS melakukan kontak dengan pemerintah Israel dan Libanon terkait pertempuran tersebut.

"Kami sedang berupaya memahami apa yang terjadi... Kepedulian terbesar kami adalah bahwa apapun yang telah terjadi tidak akan terulang lagi," tutur Crowley seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (4/8/2010).

"Wilayah ini sudah cukup tegang. Hal terakhir yang ingin kita lihat adalah insiden ini meluas ke hal yang lebih signifikan," imbuh Crowley.

Pasukan perdamaian PBB di Libanon (UNIFIL) juga mengimbau pemerintah Israel dan Libanon untuk menerapkan pengendalian diri maksimum.

Pertempuran yang terjadi di dekat perbatasan Israel dan Libanon itu menewaskan 4 warga sipil Libanon dan seorang tentara Israel.

Menurut saksi mata, kondisi saat ini sudah berangsur tenang namun demikian ketegangan antara kedua negara masih tinggi. Menurut pihak militer Libanon, baku tembak tersebut dipicu oleh aksi tentara Israel di daerah perbatasan.

"Tentara Israel yang melakukan patroli di perbatasan menyeberangi garis di perbatasan meski sebelumnya pihak UNIFIL sudah memerintahkan untuk berhenti namun tetap dilanjutkan," ujar tentara Libanon.

"Tentara Libanon kemudian mengusir pasukan Israel tersebut dengan menembakkan roket dan dibalas dengan senapan mesin dan tank tentara Israel yang mengarah ke pos penjagaan dan rumah warga sipil," lanjutnya.

Atas peristiwa tersebut, Presiden Libanon Michel Suleiman kemudian melakukan rapat mendadak.

(ita/nrl)
detik

Monday, August 9, 2010

Garuda troops (Konga) XXIII-D/UNIFIL Back Carry Task With Normal



Konga soldier is above the armored Anoa XXIII-D/UNIFIL when patrolling in the village of Adaisseh. (Photo: Reuters)

August 9, 2010, Lebanon - When the news was revealed, Army personnel who are members of Infantry Battalion Task Force Armed Forces Mechanical Garuda Contingent (Konga) XXIII-D/UNIFIL on mission UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) in south Lebanon back to do their job with the normal post-shootout incident between the Lebanese Armed Forces (LAF) with the Israeli Defence Forces (IDF) that killed three people LAF personnel, a local media reporters, and two people senior IDF officer, Tuesday (3 / 8).

As a peacekeeper (peacekeeping), Konga soldiers in Lebanon have been carrying out field duties fundamental duty to maintain the peace situation in the south Lebanon region and are impartial (not pro) in implementing UN Security Council Resolution No. 1701 (United Nations Security Council Resolution 1701 - August 11 2006) which is a UN mandate for UNIFIL. Besides, in performing its duty troops hold fast to the procedures, laws and regulations established by the UN, such as SOP (Standard Operating Procedure), ROE (Role of Engagement) and stir (Standardize Tactical Incident Reaction).

In the shootout incident, Tuesday (3 / 8) between the LAF and the IDF in south Lebanon border - Israeli soldiers Konga on duty to maintain peace in the region have implemented the procedure set forth by the United Nations. After reporting to Command Top and conduct negotiations with the warring parties, Konga soldiers finally implement a tactical withdrawal by way of utilizing the existing fire protection, because it occurs between the LAF and the IDF shooting each other. No Match stir. 17 about facing the incident in this case between the LAF and the IDF, stated that: The action to be performed are: First, to monitor the situation without endangering their own troops. Second, if there is a contact gunshot, then the UNIFIL troops carry out a tactical withdrawal (termination of the battle) of the units involved in the incident.

Observing the regulations stipulated by the UN as contained in the steering No. 17, then what has been done by soldiers Konga in addressing incidents between the LAF and the IDF is in compliance procedures. So the soldiers fled Konga not released as a print media Al Mannar: "2 RI soldiers leave the battlefield with a taxi", which really is to carry out a tactical withdrawal according to the procedure applicable to the commands UNIFIL Force Commander Major General Alberto Cuevas Asarta to join the parent Battalion headquarters Indobatt troops, escorted by one of the local residents to use civilian vehicles.

As a follow up post incident LAF and the IDF, Wednesday (4 / 8), housed at the scene and its surroundings, the Headquarters of the Eastern Sector along with UNIFIL UNIFIL and UNIFIL investigation team made a detailed examination of all efforts and operations and procedures that have been taken by Konga soldier in facing and dealing with incidents that took place on August 3, 2010. UNIFIL parties all of which are in the field to give an appreciation of good handling of the nail and to the Indonesian Battalion (Task Force XXIII-D/UNIFIL Konga), which has been carrying out duties in a professional, proportionate and impartial in the face and deal with incidents that have occurred in accordance with all rules and procedures applicable in the ranks of UNIFIL.

TNI Puspen

Pasukan Garuda (Konga) XXIII-D/UNIFIL Kembali Laksanakan Tugas Dengan Normal

Prajurit Konga XXIII-D/UNIFIL berada diatas panser Anoa ketika berpatroli di desa Adaisseh. (Foto: Reuters)

09 Agustus 2010, Lebanon -- Saat berita ini diturunkan, Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Infanteri Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-D/UNIFIL pada misi UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) di Lebanon Selatan kembali melaksanakan tugasnya dengan normal pasca insiden baku tembak antara Lebanese Armed Forces (LAF) dengan Israeli Defence Forces (IDF) yang menewaskan 3 orang personel LAF, 1 orang wartawan media local, dan 2 orang Perwira senior IDF, Selasa (3/8).

Sebagai peacekeeper (penjaga perdamaian), prajurit Konga di medan tugas Lebanon telah melaksanakan tugas pokok memelihara situasi perdamaian di wilayah Lebanon Selatan dan bersifat imparsial (tidak berpihak) dalam menjalankan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 (United Nations Security Council Resolution 1701- tanggal 11 Agustus 2006) yang merupakan mandat PBB kepada UNIFIL. Disamping itu dalam menjalankan tugasnya pasukan TNI berpegang teguh pada prosedur, hukum dan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh PBB, seperti SOP (Standard Operating Procedure), ROE (Role of Engagement) maupun STIR (Standardize Tactical Incident Reaction).

Dalam insiden baku tembak, Selasa (3/8) antara LAF dan IDF di perbatasan Lebanon Selatan - Israel, prajurit Konga yang sedang bertugas menjaga perdamaian di wilayah tersebut sudah melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan oleh PBB. Setelah melalui pelaporan ke Komando Atas dan melakukan negosiasi dengan pihak yang bertikai, prajurit Konga akhirnya melaksanakan pengunduran taktis dengan cara memanfaatkan lindung tembak yang ada, karena antara LAF dan IDF terjadi saling baku tembak. Sesuai STIR No. 17 tentang menghadapi insiden dalam hal ini antara LAF dan IDF, disebutkan bahwa : Tindakan yang harus dilakukan adalah : Pertama, memonitor situasi tanpa membahayakan pasukan sendiri. Kedua, jika terjadi kontak tembak, maka pasukan UNIFIL melaksanakan pengunduran taktis (pemutusan pertempuran) terhadap unit-unit yang terlibat di daerah insiden.

Mencermati aturan yang telah ditetapkan oleh PBB sebagaimana tertuang dalam STIR No. 17 tersebut, maka apa yang telah dilakukan oleh prajurit Konga dalam mengatasi insiden antara LAF dan IDF sudah sesuai prosedur. Jadi prajurit Konga tidak melarikan diri sebagaimana yang direlease sebuah media cetak Al Mannar : “2 prajurit RI tinggalkan medan tempur dengan taksi”, yang benar adalah melaksanakan pengunduran taktis sesuai prosedur yang berlaku atas perintah UNIFIL Force Commander Major General Alberto Asarta Cuevas untuk bergabung dengan induk pasukan di markas Batalyon Indobatt, diantar oleh salah satu warga masyarakat setempat menggunakan kendaraan sipil.

Sebagai tindak lanjut pasca insiden LAF dan IDF, Rabu (4/8), bertempat di lokasi kejadian dan sekitarnya, pihak Markas Besar UNIFIL beserta Sektor Timur UNIFIL dan Tim Investigasi UNIFIL melakukan pemeriksaan secara terperinci tentang segala upaya dan usaha serta prosedur yang telah ditempuh oleh prajurit Konga dalam menghadapi dan menangani insiden yang telah berlangsung pada tanggal 3 Agustus 2010. Pihak UNIFIL seluruhnya yang berada di lapangan memberikan apresiasi atas penanganan yg tepat dan baik kepada Batalyon Indonesia (Satgas Konga XXIII-D/UNIFIL) yang telah melaksanakan tugas secara profesional, proporsional, dan imparsial dalam menghadapi dan menangani insiden yang telah terjadi sesuai dengan seluruh aturan dan prosedur yang berlaku di jajaran UNIFIL.

Puspen TNI

BERITA POLULER