Pages

Showing posts with label TNI AL. Show all posts
Showing posts with label TNI AL. Show all posts

Sunday, June 16, 2024

TNI AL Gelar Final Planning Conference Latihan Orruda 2024 Bersama AL Rusia

 


Latihan antara AL Rusia dan Indonesia akan digelar untuk pertama kalinya (photo: TNI AL) 

Koarmada II Ikuti FPC Orruda 2024

Perwakilan dari Komando  (Koarmada) II yakni Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan, dan Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Lustia Budi, mengikuti Final Planning Conference (FPC) Orruda Tahun 2024 yang digelar selama dua hari dari tanggal 12 s.d. 13 Juni 2024, bertempat di Lounge Room Hotel Platinum Surabaya. Rabu (12/6).

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Delegasi TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Lukman Kharis bersama Head of Delegation Russia Captain Navy Igor Bykov.


Adapun tujuan dari pelaksanaan FPC adalah untuk melaksanakan rapat perencanaan akhir yang merupakan latihan bilateral pertama antara dua angkatan laut yang belum pernah dilaksanakan sejak kemerdekaan Indonesia.        

Ketua Delegasi TNI AL menyampaikan bahwa Orruda 2024 adalah latihan spesial bagi kedua angkatan laut yang akan menjadi sejarah besar bagi kedua negara.

"Saya percaya pertemuan ini, akan membawa ide dan wawasan berharga bagi kedua pihak serta saya juga menjamin bahwa suasana terbuka dan ramah ini akan memperkuat hubungan antara Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Laut Rusia," ungkap Ketua Delegasi TNI AL.

(TNI)

Wednesday, June 27, 2012

Paskhas TNI AU Latihan HAHO di Cope West 2012


(Foto: USAF)

27 Juni 2012, Jakarta: Batalyon 461 Pasukan Khas TNI Angkatan Udara terjun dari ketinggian lima belas ribu feet dalam latihan bersama antara TNI AU dan US Air Force dengan nama Cope West 2012 diLapangan terbang Jakarta Aeromodelling Club, Dirgantara III Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (26/6).

Latihan terjun dengan teknik HAHO (High Altitude High Opening) ini didukung oleh pesawat Hercules A-1317 dengan Captain Pilot Eko Sudjatmiko yang juga menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 31 Wing I Lanud Halim Perdanakusumah.

Menurut Wakil Komandan Batalyon 461 Paskhasau Mayor Pasukan Kutoyo sebagai Koordinator Paskhas dalam latihan ini, teknik penerjunan dengan HAHO ini sangat jarang dilakukan kecuali dalam misi khusus seperti infiltrasi ke wilayah musuh. “Terbang tinggi agar tidak mudah terdeteksi musuh .

Teknisnya pada saat loncat dari badan pesawat , langsung menarik tali parasut, dan pada saat mendarat segera berlari ke area yang aman dengan jarak dua puluh kilometer”, kata Mayor Pasukan Kutoyo menjelaskan. Lebih lanjut dikatakan, infiltrasi ini dilakukan dengan tujuan utama menyiapkan daerah dropping zone.

Penerjunan ini dilakukan oleh tiga belas personil Paskhas dari Batalyon 461 yang berkedudukan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.

 Sumber: TNI AU

Satuan Kapal Amfibi Koarmatim Latihan Operasi Amfibi

Anggota Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) TNI-AL melakukan penawanan teroris usai penyerbuan markas teroris ketika gelar operasi "Parsial Raid Amfibi 2012" di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jatim, Selasa (26/6). Kegiatan Parsial Raid Amfibi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tim Kopaska Koarmatim dan tim KRI Satuan Kapal Cepat Koarmatim dalam melaksanakan Cast and Recovery dalam menjaga keutuhan NKRI. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/nz/ed/12)

25 Juni 2012, Surabaya: Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim menggelar latihan Operasi Amfibi (Opsfib) disekitar perairan Selat Madura, Jum’at (22/06). Gladi tempur Opsfib melibatkan tiga unsur di jajaran Satfib Koarmatim yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590, KRI Teluk Jakarta-541dan KRI Teluk Sangkulirang-542, Perahu Karet (PK), kendaraan air angkut personel Landing Craft Utility (LCU) dari Divisi Pantai serta 4 tim pasukan Marinir dari Batalyon Infanteri (Yonif) 5 Marinir Surabaya.

Gladi Opsfib disekenariokan, sebuah diperbatasan telah dikuasi musuh. Dengan demikian TNI merancang sebuah operasi militer dengan membentuk Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) untuk melaksanakan Operasi Amfib (opsfib). Dalam perencanaan operasi amfibi tersebut diputuskan untuk melaksanakan operasi pra serbuan guna melumpuhkan dan menguarangi kekuatan lawan.


Operasi pra serbuan dimulai dengan melaksanakan pendaratan (Raid Amfibi) oleh 4 tim Batalyon Tim Pendarat (BTP) Marinir kedaerah-daerah objek vital dan sarana militer yang dimiliki musuh seperti meriam pantai dan sarana komunikasi.

Dalam opersi pra serbuan Kedua fasilitas itu perlu dihancurkan karena dapat menghambat gerak pasukan pendarat ketika opersi amfibi dilaksanakan secara besar-besaran. Sebelum menggelar gladi Raid Amfibi, unsur KRI melaksanakan serial latihan ketika melaksanakan manuver dilaut berupa peprangan bahaya udara Air Defence Exercise (ADEX), peperangan melewati medan ranjau Mine Fild Transit (MFT), Anti Air Reporting Ofensif Exercise (AAROFEK) dan isyarat dengan bendera (Flag Hoist). Selanjutnya kapal-kapal perang amfibi itu juga melaksanakan latihan penembakan senjata artileri Gunery Exercise (GUNEX).

Sumber: Dispenarmatim

Sunday, June 17, 2012

KRI Nanggala Tembakkan Torpedo SUT Kepala Latihan






Bawean, 14 Juni 2012
KRI Nanggala-402 berhasil meluncurkan Torpedo SUT Kepala Latihan, dalam uji coba penembakkan di sekitar perairan Pulau Bawean Gresik, Kamis (14/06). Penembakan Torpedo oleh KRI Nanggala dilaksanakan pada dini hari sekitar pukul 04.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), pada posisi 06 03 335 S – 112 38 18 T sebelah Selatan Pulau Bawean, dengan jarak kurang lebih 3 Nautical Mile menuju sOsaran.

Target senjata pamungka _apal selam itu merupakan sebuah simulator yang dapat menimbulkan suara menyerupai baling-baling kapal (Propeler) berupa Noise Maker. Torpedo Kepala Latihan, berhasil meluncur  dari KRI Nanggala hingga kurang lebih berjarak 1 Nautical Mile. Peluru Kendali (Rudal) bawah air itu melesat dari tabung Torpedo KRI Nanggala dengan kecepatan Medium 23 Knot, selanjutnya mencari tracking sasaran hingga beberapa saat kemudian Torpedo itu berhenti dan mengapung diatas permukaan air.

Sebuah kendaraan air cepat berupa Sea Rider milik Satuan Komando Pasukan Katak yang bertugas mengikuti jejak Torpedo tersebut langsung memburu isyarat lampu yang menandakan keberadaan senjata setelah berhasil ditembakkan. Satu tim Kopaska yang berada di Sea Rider mengikuti luncuran Torpedo Kepala Latihan itu hingga beberapa saat hingga berhenti dan mengapung diatas air.

Uji coba ini merupakan pertama kalinya setelah KRI Nanggala mengalami perbaikan total (Overhoul) selama kurang lebih dua tahun di Korea Selatan beberapa bulan yang lalu. Setelah Overhoul KRI Nanggala mengalami perbaikan dan moderenisasi beberapa sistim dan persenjataan, diantaranya adalah sistim kontrol penembakan (Fire Control) Combat Management Sistem (CMS) type Multi Sensor Integrited (MSI) 90U MK2, menggantikan CMS lama tipe Sinbads.

Tujuan uji coba ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan kerja dan sinkronisasi antara sistem CMS MSI yang baru terpasang dengan senjata Torpedo SUT buatan Kongsberg Defence and Aerospace Norwegia tersebut. “Dengan berhasilnya penembakan Torpedo SUT kepala latihan ini menandakan bahwa sistem kendali senjata yang baru CMS MSI 90U MK2 yang terpasang di KRI Nanggala dapat bekerja secara optimal”, kata Dansatsel Koarmatim Kolonel Laut (P) Jefry Stanley Sangel. SH.

Selesai uji coba penembakan, Torpedo Kepala Latihan di evakuasi menggunakan dua buah perahu karet (PK) oleh tim Penyelam TNI AL dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim. Selanjutnya Torpedo SUT yang berhasil ditembakkan itu dinaikkan ke atas geladak KRI Soputan-923 untuk selanjutnya dibawa kembali ke gudang senjata TNI AL (ARSENAL) Batu Poron, Bangkalan, Madura.

Satuan Tugas (Satgas) penembakan Torpedo Kepala Latihan ini melibatkan beberapa unsur pedukung sebagai pengamanan area latihan yaitu KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Hiu-804, 2 Sea Rider, 2 (PK). Sedangkan personel yang terlibat adalah 1 tim Kopaska Koarmatim, Dislambair Koarmatim, Laboratorium Induk Elektronika (Labinlek) Mabesal, Arsenal serta Diskes Koarmatim. (Dispenarmatim)

SUMBER : KOARMATIM

Wednesday, June 6, 2012

Tubagus-PDIP Soal Pengadaan Kapal RI-Belanda


DPR setuju ada pengadaan kapal perusak, namun kecewa dengan detail kontraknya.


VIVAnews - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjadi Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanuddin, menyatakan bahwa Kontrak Kementerian Pertahanan dengan Director Naval Sale of Damen Schelde Naval Shipbuilding Evert van den Broek, Belanda, untuk pengadaan Kapal Perusak Kawal Rudal 10514 telah dilaksanakan kemarin, Selasa 5 Juni 2012.

Rencana pengadaannya memang telah disetujui DPR RI, yaitu bahwa kapal perang itu akan dibangun di PT PAL dengan melibatkan para teknisi anak bangsa. Tapi DPR RI kecewa dengan detail kontrak yang dibuat pemerintah, dalam hal ini Kemenhan.

"Ternyata rincian detail kontrak yang dilakukan pemerintah banyak dipertanyakan. Kapal itu sekarang dipastikan akan dibangun di galangan kapal Belanda, dan dari nilai kontrak seharga 220 juta USD, Indonesia (PT PAL) hanya mendapat pekerjaan sebesar 7 juta USD saja (kurang dari 3%), sementara untuk TOT (transfer of technology)  Indonesia malah harus membayar lagi sebesar 1,5 juta USD, belum lagi harus membayar untuk sistem senjata dan pelurunya," ujar Tubagus kepada VIVAnews, Rabu 6 Juni 2012.

Kondisi kontrak semacam itu, lanjut Tubagus, bertentangan dengan semangat Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan terutama sebagaimana diatur pasal 4 ayat 2 (d): "dalam pemenuhan kebutuhan  Alutsista TNI sekurang kurangnya memiliki syarat alih tehnologi/produk bersama untuk kepentingan pengembangan industri pertahanan dalam negeri."

Oleh karena itu, Komisi I DPR RI yang membidangi pengawasan kinerja pemerintah dalam program pertahanan, keamanan, dan politik luar negeri, akan memprotes kontrak antara Kemenhan dengan perusahaan galangan kapal di Belanda tersebut dalam agenda rapat kerja mendatang. "Komisi I DPR akan menanyakan rincian kontrak ini pada kesempatan pertama," kata Tubagus.

"Mengapa harus memaksakan diri membeli dari Belanda? Padahal pabrik kapal Orizonte dari Itali menurut PT PAL sudah menawarkan diri bekerjasama membangun kapal itu di Indonesia dengan local content minimal 25%  dan siap melibatkan perusahaan lain di dalam negeri seperti PT Pindad, PT Karakatau Steel dan lain-lain," ujar Tubagus.

sumber : VIVA NEWS

BERITA POLULER