Pages

Showing posts with label PESAWAT KOMERSIL. Show all posts
Showing posts with label PESAWAT KOMERSIL. Show all posts

Thursday, May 31, 2012

Delegasi Rusia: Pesawat Sipil Sukhoi Akan Terbang di Indonesia


ist
Delegasi Rusia yakin dalam waktu dekat pesawat-pesawat sipil akan terbang di langit Indonesia.

Jurnas.com | KETUA tim delegasi Rusia di Indonesia, Yuri Slyusar, yang juga Wakil Menteri Perdagangan dan Perindustrian Rusia, yakin dalam waktu dekat pesawat-pesawat sipil akan terbang di langit Indonesia.

Keyakinan itu diungkapkannya usai menyaksikan penandatanganan berita acara penyerahan puing pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ-100) di KNKT Jakarta, Senin (21/05).

"Saya telah mendapat izin dari Pak Tatang, walau tim SAR masih bekerja mencari FDR (Flight Data Recorder) dan data VCR (Voice Cockpit Recorder) sedang dibaca bahwa belum ada tanda-tanda ini berkaitan dengan technical condition," katanya seperti diterjemahkan oleh Alexander Shnakov, Direktur Regional Asia Pasifik Sukhoi.

Keyakinan Rusia tersebut memang sangat diharapkan oleh maskapai-maskapai penerbangan Indonesia yang telah memesan pesawat canggih tapi harganya lebih murah dari sekelas pesaingnya dari Boeing dan Airbus itu.

Walaupun begitu, Yuri tidak ingin melangkahi wewenang dan otoritas Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang diketuai Tatang Kurniadi. "Kami bisa melihat dalamnya proses investigasi yang dilakukan KNKT, mereka mempunyai alat yang cukup canggih untuk menyelesaikan penyelidikan," katanya menambahkan.

Dia juga menyatakan terimakasihnya karena delegasi Rusia mendapatkan sambutan yang hangat dan penuh pengertian dari KNKT dan jajarannya. "Saya berharap kita dapat bekerja sama untuk penyelidikan penyebab asli kecelakaan ini," katanya.

Sementara itu, Tatang Kurniadi mengatakan bahwa kerja sama KNKT Rusia dan Indonesia baru terjadi kali ini. "Kami mempunyai banyak pesawat Rusia tapi baru kali ini melakukan investigasi kecelakaan dari pesawat buatan Rusia," katanya usai menerima cendramata berupa model pesawat SSJ-100.

Pesawat Sukhoi Superjet (SSJ-100) mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Rabu (09/05) usai melakukan penerbangan promosi (joy flight). Seluruh 45 penumpangnya tewas dan telah selesai diidentifikasi oleh DVI (Disaster Victim Identification) Polri, Minggu (20/05) di RS Polri Kramat Jati.
 
sumber : JURNAS

Thursday, November 17, 2011

Lion Air Borong Boeing Rp195 Triliun

Penandatanganan kesepakatan dilakukan di Bali, saat Obama menghadiri KTT Asia Timur.

Jum'at, 18 November 2011, 10:53 WIB
Hadi Suprapto
Lion Air (VIVAnews/Muhamad Solihin)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Maskapai Lion Air menandatangani jual beli pesawat dengan pabrikan asal Amerika Serikat, Boeing Co, senilai US$21,7 miliar atau sekitar Rp195 triliun. Kesepakatan itu diumumkan oleh Gedung Putih dalam lawatan Presiden AS, Barack Obama, ke Asia-Pasifik.

Seperti dikutip kantor berita Reuters, penandatanganan kesepakatan itu dilakukan di Bali saat Obama menghadiri KTT ASEAN.

"Ini adalah contoh bagaimana kita akan mencapai tujuan jangka panjang, saya akan menggandakan ekspor kami selama beberapa tahun mendatang," kata Obama setelah menghadiri upacara penandatanganan, Jumat 18 November 2011.

Dia menggambarkan, kesepakatan itu sebagai situasi "win-win" bagi konsumen di wilayah Asia Timur dan pekerja AS. Obama juga mengatakan, pemerintahannya dan Exi-Im Bank memainkan peran penting dalam memfasilitasi kesepakatan ini.

Partai Demokrat berada di bawah tekanan kuat menjelang pertarungan pemilihan umum pada 2012 untuk menunjukkan kemajuan dalam meningkatkan perekonomian dan mengurangi tingkat pengangguran AS.

Selama lawatan sembilan hari di Asia-Pasifik yang dimulai di Hawaii, Obama telah berusaha menekankan perluasan hubungan perdagangan dengan Asia, wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
• VIVAnews

Thursday, October 27, 2011

Dua Maskapai Indonesia Borong 30 Sukhoi Rusia

 
Jakarta - Dua maskapai Indonesia akan membeli 30 pesawat Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 dari Rusia. Pesawat SSJ 100 ini merupakan katagori sipil untuk kepentingan komersial.

"Pesannya 30 pesawat baru itu semua, nanti datangnya bertahap," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S Gumay saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (27/10/2011).

Menurut Herry, ke-30 pesawat Sukhoi tersebut merupakan pesawat untuk penerbangan sipil dengan kapasitas 100 penumpang. Sebanyak 18 merupakan permintaan dari Kartika Airlines dan 12 pesawat merupakan permintaan Sky Aviation.

"Sukhoi ini cukup bagus dengan penumpang 100 orang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil," ujarnya.

Saat ini, pihak Indonesia tengah menunggu sertifikasi dari Eropa yaitu International Aviation Safety Assesment (IASA). Pasalnya, sertifikasi dari Rusia sudah diperoleh pesawat tersebut. Diharapkan pada tahun 2013, pesawat tersebut sudah bisa masuk secara bertahap.

"Ini masuknya tahun 2013, nanti datangnya bertahap, tergantung Kartika dan Sky Aviation," jelasnya.

Selain pembelian pesawat, Herry menyatakan pihak pemerintah sedang mengupayakan adanya joint production dengan pihak Rusia bersama PT Dirgantara Indonesia untuk sparepart dan after sales service.

"Ini kan pesawat baru semua, pastilah ada kurang ini itu, baby sickness. Ini yang kita harapkan bisa dilakukan di Indonesia, meskipun memang tetap tanggung jawab pabrik,"pungkasnya.

SSJ 100 merupakan pesawat berkapasitas 100 tempat duduk. Pesawat ini buatan Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC) yang bekerjasama dengan Alinea Aeronautica. Sukhoi Civil Aircraft Company yang merupakan salah satu unit dari United Aviation Corporation yang memproduksi pesawat sipil.

Pesawat ini telah melakukan penerbangan sejak Mei 2008. Pada Februari 2011, SSJ 100 telah meraih Sertifikat Type (Type Certification) dari Otoritas Sertifikasi Rusia dan sertifikasi dari Otoritas Penerbangan Uni Eropa (EASA) akan diperoleh dalam waktu dekat.

DETIK FINANCE

Wednesday, July 6, 2011

Pesawat transparan dari Airbus

Airbus merilis konsep pesawat transparan masa depan. Pada 2050 sudah bisa dinaiki.

lihat Foto-Fotonya :


Airbus has unveiled a futuristic concept for a transparent plane that may be everyday air transport in 2050. With its see-through aircraft cabin, passengers of the future will get a window on the world as they fly through the sky. They will be able to see everything to the sides and in front of them.


The concept cabin unveiled at the Royal Observatory in Greenwich, London, would be a bionic structure that 'mimics' the efficiency of the bird bone, claimed the company.


It would provide strength where needed, and also allows for an intelligent' cabin wall membrane, which controls air temperature and can become transparent to give passengers open, panoramic views.


The company believes that mid-century passengers might be able to enjoy a game of virtual golf or take part in interactive conferences, while the cabin 'identifies and responds' to travelers' needs.


In the 'interactive zone' there are virtual pop-up projections taking passengers to whichever social scene they want to be in, from holographic gaming to virtual changing rooms for active shoppers.


The 'smart tech zone' is tailored towards the more functional-orientated passenger with what Airbus describes as 'a chameleon-style offering.'
It aims to meet individual needs ranging from a simple to a complete luxury service, but all allowing 'you to continue life as if on the ground'.

"Our research shows that passengers of 2050 will expect a seamless travel experience while also caring for the environment," the Daily Mail quoted Airbus engineering executive vice-president Charles Champion as saying.

"The concept cabin is designed with that in mind, and shows that the journey can be as much a voyage of discovery as the destination," he added.

Sumber : Yahoo

Sunday, June 19, 2011

Jet Berbahan Bakar Bio Akhiri Penerbangan Perdana Trans-atlantik


Minggu, 19 Juni 2011 08:49 WIB | 1779 Views
Gulf Streem (gulfstream.com)
Paris (ANTARA News) - Pesawat jet bisnis yang digerakkan dengan bahan bakar bio, Gulfstream G-450, untuk pertama kali telah terbang melintasi Samudra Atlantik dan Sabtu (18/6) mendarat di Bandar Udara Le Bourget, Paris, untuk bergabung dengan Paris International Air Show.

Gulfstream G-450, yang lepas-landas dari New Jersey di Amerika Serikat, menggunakan campuran separuh-separuh bahan bakar bio yang dibuat dari "camelina", yang dijuluki sebagai Green Jet Fuel dan dikembangkan oleh Honeywell International Inc., selama penerbangan melintasi Samudra Atlantik.

Honeywell menyatakan itu adalah kejadian bersejarah dalam sejarah penerbangan dan memperlihatkan penggunaan saat ini dan potensial Bahan Bakar Hijau untuk kepentingan sipil dan militer.

Penerbangan selama hampir tujuh jam tersebut menghemat "rata-rata 5,5 ton meter buangan karbon dioksida dibandingkan dengan pesawat serupa yang menggunakan bahan bakar yang berlandaskan minyak bumi.

Honeywell menyatakan perusahaan itu telah memproduksi bahan bakar dari tanaman yang tak bisa dimakan seperti "camelina", "jatropha" dan ganggang dan sejauh ini memproduksi lebih dari 700.000 galon bahan bakar bio.

Penggunaan bahan bakar bio untuk menggerakkan pesawat komersial bukan tindakan baru, tapi gagasan baru dengan penggunaan bahan bakar bio di dalam industri penerbangan memperbarui kecepatan. Pesawat komersial pertama yang lepas-landas dengan menggunakan bahan bakar bio adalah Virgin Atlantic 747 pada 2008, dan pesawat pertama yang sepenuhnya menggunakan bahan bakar ganggang hadir di International Aerospace Exhibition di Jerman pada 2010.

Produsen terbesar pesawat di dunia, Boeing dari Amerika Serikat, dan Airbus dari Uni Eropa telah menguji-coba penerbangan dengan menggunakan bahan bakar bio.

Untuk Paris Air Show, yang dimulai pekan ini, pesawat-barang baru Boeing 747-8 juga dijadwalkan menyeberangi Samudra Atlantik pada Ahad dan masing-masing dari keempat mesinnya menggunakan bahan bakar campuran Green Jet Fuel produksi Honeywell.


Antara

BERITA POLULER