Membangun mobil terbang saat ini
bukanlah sesuai yang mustahil untuk dilakukan. Beberapa negara maju sedang
membangun mobil terbangnya sendiri, seperti China. Perusahaan teknologi di
sana, Xpeng AeroHT memamerkan mobil terbang Xpeng X2 di Pameran Ekonomi dan
Perdagangan Internasional China Langfang 2024 pada 16 Juni lalu. Pada
kesempatan itu, Xpeng X2 bahkan melakukan demonstrasi terbang di kawasan Zona
Ekonomi Bandara Internasional Beijing. Bahkan menurut penjelasan Antara, itu
bukanlah kali pertama Xpeng X2 melakukan uji terbang.b“Demonstrasi itu bukan
penerbangan uji coba publik yang pertama”, jelasnya. Siapa sangka, Indonesia
menjadi salah satu negara yang berupaya membangun mobil terbangnya sendiri.
Pabrikan dalam negeri, PT
Dirgantara Indonesia (PTDI) yang akan mewakili Indonesia membangun mobil
terbang. PTDI lewat laman resminya (16/9/24) mengatakan bahwa mereka akan
meluncurkan moda transportasi masa depan, yaitu mobil terbang. “PTDI
meluncurkan inovasi mengembangkan mobil terbang seiring dengan kesadaran akan
pentingnya moda transportasi masa depan”, jelasnya. Mobil terbang itu akan
bernama Vela Alpha dan ditargetkan selesai dan dipasarkan di tahun 2028. Spesifikasi
dasar Vela Alpha adalah kendaraan Vertical Take-off and Landing (VTOL) dengan
satu pilot dan empat penumpang.
PTDI akan bekerja sama dengan
Vela Aero dalam hal engineering dan produksi. Sementara Vela Alpha akan
diproduksi di fasilitas PTDI di Bandung. Ke depan PTDI dan Vela Aero akan
melakukan co-partnering untuk produksi air taxi tersebut dan pengembangan
lanjutannya. Untuk manufacturing-nya paling memungkinkan di fasilitas PTDI”,
kata Humas PTDI, Anissa Carolina.
Vela Alpha akan terlihat seperti
pesawat kecil dengan baling-baling, artinya dia terbang seperti helikopter.
Ada delapan baling-baling yang
menghadap ke atas serta satu menghadap ke belakang di bagian buritan. Mobil
terbang ini memiliki panjang 10,8 meter, tinggi 4,2 meter dan rentang sayap
13,1 meter. Kabinnya terdiri dari dua ruangan terpisah, satu untuk pilot dan
lainnya untuk penumpang. Kabinnya terdiri dari dua ruang terpisah, yakni ruang
pilot dan penumpang. Mobil terbang lokal Indonesia ini mampu membawa muatan
sebanyak 456 kilogram. Terakhir, PTDI dan Vela Aero menawarkan dua opsi mesin
pada mobil terbangnya, yaitu murni listrik (eVTOL) dengan daya 216 kWh dan
hybrid (hVTOL) 71 kWh. PTDI baru bisa menjelaskan kemampuan mesin eVTOL,
memiliki jarak tempur hingga 100 kilometer.
Saat ini, PTDI sedang mengajukan
uji layak terbang Vela Alpha kepada Direktorat Kelaikudaraan &
Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. Fun fact, ini
bakal menjadi mobil terbang pertama yang dilakukan di kawasan Asia Tenggara
SUMBER ZONAJAKARTA