Pages

Showing posts with label alutsiata. Show all posts
Showing posts with label alutsiata. Show all posts

Friday, January 6, 2012

Februari, Indonesia Kirimkan 130 Teknisi Pembuat Kapal Selam Jakarta


 
www.indosmarin.com / www.indosmarin.com
Jurnas.com | INDONESIA melalui Kementerian Pertahanan akan mengirimkan 130 personel ke Korea Selatan dalam rangka proyek pembuatan Kapal Selam yang disepakati kedua negara. Para personel itu berasal dari anggota TNI Angkatan Laut, ahli kapal selam PT PAL dan sejumlah akademisi dari Institus Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

“Diperkirakan berangkat Februari,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskomblik) Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (6/1).

Dalam pemberitaan jurnas.com sebelumnya, Hartind menyebut tim pembuat kapal selam Indonesia akan berangkat Januari ini. Jumlah tim yang dia sebutkan saat itu berjumlah 50 orang.

Proyek pembuatan kapal selam yang dilakukan dengan kesepakatan joint production tersebut akan dilakukan secara bertahap. Hartind menuturkan, dua dari tiga kapal selam yang dibeli Indonesia itu akan dibuat di Korea Selatan melalui perusahaan galangan Daewoo Shipbuiliding Marine Engineering (DSME). Pembuatan kapal selam pertama dilakukan selama 36 bulan. Selama itu pula teknisi dari Indonesia akan memperhatikan dengan seksama cara mereka merakit hingga akhirnya kapal selam itu selesai.

Pada pembuatan kapal selam kedua, barulah para teknisi Indonesia ikut terlibat namun, masih akan dibantu dari pihak Korea Selatan. “Separuh teknisi dari kita, separuh dari mereka,” katanya.

Pembuatan kapal selam kedua ini diperkirakan lebih singkat, yakni hanya 20 bulan. Pasalnya, pihak Korea Selatan dan Indonesia menargetkan bisa membangun dua kapal selam itu dalam kurun 56 bulan atau sekitar 4,5 tahun. “Diperkirakan dua kapal selam itu akan selesai pada pertengahan 2016,” ujar Hartind.

Dan untuk pembuatan kapal selam ketiga, pengerjaan sepenuhnya dilakukan teknisi Indonesia. Hartind mengatakan, pembuatan kapal selam ketiga ini akan dilakukan di galangan PT PAL di Surabaya. Namun begitu, pihak DSME tetap akan mengawasi pembuatannya. “Proses pembuatannya diperkirakan memakan waktu antara 24-36 bulan, diperkirakan bisa selesai sekitar 2019.” katanya.

sumber JURNAS

Saturday, December 31, 2011

2012: Pengaadaan 3 Kapal selam.20 KCT.2 Destroyer

Jakarta - TNI AL telah melaporkan
kesiapan validasi organisasi kepada
komando atas dan pemerintah
tentang pembentukan Komando
Wilayah Laut Republik Indonesia
(Kowila RI) yang membawahi 3
Armada (Barat, Tengah dan Timur),
Komando Latihan Wilayah Laut
(Kolatwila) Komando Pemeliharaan
Material Wilayah Laut (Koharmatwila),
pembentukan 3 Divisi Marinir dan
perubahan Korps Marinir menjadi
Kotama Operasi.
Hal tersebut dikatakan Kepala Staf
Angkatan Laut (KASAL) Laksamana
TNI Soeparno dihadapan 700 Perwira
Menengah (Pamen) dan Perwira
Tinggi (Pati) TNI AL Wilayah Timur
(Wiltim) pada olahraga bersama TNI
AL Wilayah Timur di Lapangan Laut
Maluku, Komando Pengembangan
dan Pendidikan Angkatan Laut
(Kobangdikal), Jumat (30/12) .
Kemudian, lanjutnya, selain
pembentukan Kowila, TNI AL
memandang perlu meningkatkan
Dinas Potensi Maritim menjadi
Asisten Potensi Maritim, karena
potmar dipandang sebagai salah satu
tugas pokok TNI AL, kemudian
membentuk Disopslatal, membentuk
Pusat Intelejen Laut (Pusintelal) serta
meningkatan Dinas Hidrooseanografi
menjadi Badan Hidro Oseanografi.
Selain siap melakukan validasi
organisasi, di tahun 2012 diharapkan
kebijakan pemerintah dalam
pembangunan kekuatan pertahanaan
pada tingkat Minimum Essential Force
(MEF) TNI AL dalam bidang
penambahan Alat Utama Sisitem
Senjata (Alutsista) dapat segera
terrealisasi. Penambahan alutsista
tersebut, diantaranya pembelian 3
kapal selam, 2 kapal permukaan
frigate jenis Perusak Kapal Rudal
(PKR) dan 20 Kapal Patroli Cepat dan
Kapal Cepat Torprdo (KCT).
Menurutnya, untuk membangun
kekuatan militer yang handal tidak
perlu beraliansi kepada salah satu
blok teknologi alutsista, tetapi mampu
mengadaftasi dan mengadopsi
teknologi dari berbagai blok yang
diarahkan untuk meraih keunggulan
sendiri. Pada konteks ini penyiapan
sumber daya manusia menjadi sangat
vital.
“Kita harus akui, negara kita tidak
sekuat negara barat yang kuat dalam
teknologi mesin perangnya, oleh
karena itu kita tidak usah cari musuh,
lebih baik cari teman dan tidak
menggantungkan kekuatan Alut
kepada salah satu blok,” terangnya.
Selain menyoroti validasi organisasi
dan alutsista, orang nomor satu di
TNI AL ini mengingatkan kepada para
perwira dibawahnya untuk senantiasa
meningkatkan kembali pelaksanaan
kode etik dan etika professional serta
tatakrama dalam kehidupan seorang
perwira.
Seorang perwira, lanjutnya, harus
mampu membangun sendi-sendi
kehidupan yang berdisiplin, memiliki
kepedulian dan rasa tanggung jawab
yang lebih tinggi dibanding dengan
prajurit yang dipimpinnya.
“Pegang teguh Sapta Marga, 8 Wajib
TNI, Trisila TNI AL dan malu berbuat
cela,” serunya.
Ditahun 2011, lanjutnya lagi, masih
ada agenda yang belum terealisasi
dan akan dilanjutkan pada 2012 nanti
diantaranya Kartika Jala Krida (KJK)
KRI Dewaruci ke AS. Dimana pada KJK
sebelumnya tidak pernah
mengikutkan Kadet (taruna AAL;Red)
dari Korps Marinir, pada KJK nanti
akan diikutsertakan, kemudian latihan
Armada Jaya pada medio September
dan Latihan Gabungan TNI pada
medio November 2012.
Sementara itu pada acara olah raga
bersama penutup akhir tahun yang
diisi dengan senam dan jalan sehat
sejauh 3 kilometer di area Kesatriaan
Kobangdikal tersebut, tampak hadir
para Asisten KASAL, Pangkotama TNI
AL wilayah timur dan barat, seperti
Dankobangdikal Laksda TNI Sadiman,
SE, Pangarmatim Laksda TNI Ada
Supandi, Pangarmabar, Komandan
Seskoal dan para Kepala Dinas di
lingkunagn Mabesal, serta Pamen TNI
AL se-Wilayah Timur.
Sumber : TNI AL

BERITA POLULER