Pages

Showing posts with label LATGAB. Show all posts
Showing posts with label LATGAB. Show all posts

Saturday, October 20, 2012

Puluhan Roket Membumihanguskan Sekerat

Puluhan Roket Membumihanguskan Sekerat


















Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.

TRIBUNNEWS.COM BENGALON, - Desa Sekerat membara. Pertempuran sengit kala fajar menyingsing membumihanguskan kawasan pegunungan kapur di sisi utara dari arah pantai. Serangan kilat artileri dan ribuan pasukan marinir melumpuhkan pertahanan musuh di gunung itu.
Ratusan peluru yang terlontar dari meriam Canon 100 mm dan 30 mm di belasan tank amfibi menimbulkan suasana mencekam. Asap dan ledakan di mana-mana. Aroma tajam mesiu menyeruak di sepanjang garis pantai, mengiringi pendaratan ribuan marinir siap tempur dari kapal-kapal kokoh di pesisir.
Eksotisme pantai Sekerat saat matahari terbit seolah tertutupi dengan kecamuk pertempuran. Deburan dan pecahan ombak seolah tak terdengar dikalahkan dentuman keras berbagai piranti tempur.
Situasi kian mencekam ketika roket RM 70 GRAD dimuntahkan secara bertubi-tubi. Lidah api yang panjang mengiringi hujan roket yang menembus sisi-sisi gunung dan menerjang pusat pertahanan musuh.
Suasana ini merupakan pelaksanaan rangkaian latihan puncak TNI Angkatan Laut (AL) bersandi Armada Jaya XXXI tahun 2012 yang digelar di Pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Senin (15/10).
Latihan ini melibatkan semua unsur kesenjataan dan kekuatan TNI AL. Mulai dari kapal perang (KRI) dari berbagai jenis yang melakukan penyekatan dan pertempuran laut. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno, menyaksikan langsung latihan tersebut.
Pertempuran juga didukung kapal Landing Platform Dock (LPD) dan Landing Ship Tank (LST) yang memuat ratusan prajurit marinir lengkap dengan seluruh kesenjataan infanteri, artileri dengan HOW 105 dan roket RM 70 GRAD, kavaleri dengan tank terbaru BMP 3F dari Rusia, serta LVT-7 dari Korea Selatan disamping tank lama.
Adapun kekuatan unsur yang tergabung antara lain 30 KRI dari berbagai jenis, pesawat udara berupa 4 unit cassa KMA, 2 unit heli bell, dan 2 unit heli BO-105. Untuk personel marinir, terdiri dari satu brigrat (2.681 personel), 17 tankfib, 33 RRF/BTR 50P, 8 KAPA, 2 RM 70 GRAD, 6 HOW 105, 3 MER 57, dan 2 truk TATRA.
Gladi lapangan Armada Jaya XXXI ini terdiri dari penembakan senjata strategis TNI AL dilaksanakan di Laut Sulawesi pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2012. Serta pendaratan pasukan marinir di pantai Sekerat, Kecamatan Bengalon pada tanggal 15 Oktober kemarin.
Saat penembakan rudal di Laut Sulawesi, terjadi peristiwa yang tidak terduga. Awalnya, target berupa LST akan dilumpuhkan dengan lima jenis rudal. Yaitu KRI OWA-354 ujicoba rudal Yakhon, KRI DPN 365 exocet MM 40 blok 2, KRI AHP 355 ujicoba rudal C 802, KRI 402 dan KRI AJK 653 ujicobaa TPO SUT, serta dari KRI FKO 368 Mistral-2.
"Namun ketika baru ditembak Yakhon saja, target sudah tenggelam. Awalnya ingin kita evaluasi dan dilihat hasilnya. Ternyata sekali ditembak habis. Kebetulan rudal yang lain sudah pernah dicoba. Hanya Yakhon yang belum pernah dicoba," kata KSAL, Laksamana TNI Soeparno.
Yang istimewa, rudal Yakhon itu ditembakkan dari jarak 185 kilometer dan langsung akurat menemui sasaran. "Memang 9 menit baru tenggelam. Namun ditembakkan dari jarak 185 kilometer. Anda bayangkan. Selama sejarah, baru ini yang menembak sejauh itu," katanya.
Dalam latihan ini dilakukan penembakan meriam maupun roket dengan skenario melindungi pasukan penyerang. "Dalam Armada Jaya XXXI ini, kita melaksanakan latihan secara lengkap. Mulai dari laut, pendaratan pantai, juga gerakan darat. Kita juga yakin senjata kita bisa digunakan dengan baik dan masih layak pakai," kata KSAL.
Serangan fajar dilaksanakan sejak subuh hingga sekitar pukul 07.00 Wita. Tembakan beruntun roket RM 70 GRAD menjadi pamungkas dari aksi tersebut. Lontaran berbunga api, dentuman yang keras, dan daya rusak yang kuat menjadi gambaran kualitas piranti tempur tersebut.
Pasca penembakan roket, pasukan infanteri masih terus melakukan perang darat, dan disimulasikan bergabung dengan TNI AD, untuk mengepung sarang musuh. Perang darat rencananya masih berlangsung hingga pukul 17.00 hari ini (16/10).
KSAL bangga dengan para prajurit yang dinilainya menjalankan misi latihan dengan baik. Ia pun berharap jajarannya bisa meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting sebagai modal untuk dipadukan dengan piranti alutsista yang semakin canggih.
Rombongan KSAL meninggalkan lokasi sekitar pukul 08.30 Wita menuju bandara Tanjung Bara dengan helikopter. Setelah itu langsung menuju Balikpapan untuk seterusnya menuju Jakarta.
 
Sumber : TRIBUN NEWS

Friday, October 19, 2012

Latihan gabungan TNI libatkan 11.693 personel

Sabtu, 20 Oktober 2012
Ilustrasi (FOTO ANTARA/Feny Selly)

Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 11.693 personel dari tiga angkatan, yakni Angkatan Laut, Darat dan Udara terlibat dalam kegiatan Latihan Gabungan TNI yang berlangsung 20 Oktober hingga 30 November 2012 di Surabaya dan Sangatta, Kalimantan Timur.

Latgab TNI 2012 dibuka Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dalam upacara militer di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya, Sabtu.

Hadir dalam pembukaan tersebut tiga kepala staf angkatan, masing-masing KSAL Laksamana TNI Soeparno, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan KSAU Marsekal TNI Imam Sufaat, serta para Pangkotama dan petinggi TNI.

Komandan Satgas Penerangan Latgab TNI Letkol Laut (KH) Edys Riyanto menjelaskan, program latihan dimulai dengan gladi posko di Komando Latihan Armada Timur pada 20-25 Oktober 2012 dan diikuti 931 personel, terdiri atas 240 personel penyelenggara dan 691 personel pelaku.

Setelah latihan posko, dilanjutkan latihan lapangan di Perairan Laut Sulawesi dan pendaratan amfibi di Pantai Sangatta, Kaltim, pada 25 Oktober hingga 30 November 2012.

Selain 11.693 personel, pada latihan perang berskala besar ini juga dikerahkan berbagai peralatan tempur, antara lain enam unit Tank Scorpio, dua Stormer APC, 35 kapal perang, empat pesawat tempur SU-27/30 dan enam pesawat Hawk SPO, serta delapan pesawat angkut.

"Tujuan latihan gabungan ini untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan, dalam menghadapi kemungkinan kontinjensi yang muncul," papar Edys Riyanto.


sumber : Antara

Monday, July 23, 2012

Marinir RI-AS latihan gabungan.



FOTO: Kapal perang Angkatan Laut AS, USS Benfold, yang ikut melakukan latihan bersama dengan KRI Hasan Basri dan KRI Uling di sekitar perairan Pulau Dewata, Bali (foto: dok). 

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Choirie mengatakan di Jakarta Minggu (22/7), langkah-langkah yang diambil Panglima TNI dan Kementerian Pertahanan yang terus berupaya meningkatkan kualitas latihan bersama dengan pihak militer negara mitra, akan memperkuat kemampuan prajurit TNI, salah satunya kesatuan marinir dan personil TNI AL umumnya.
“Tentara Nasional Indonesia (TNI) cukup aktif , angkatan laut diberdayakan sedemikian rupa, (Indonesia) inikan negara kepulauan yang mesti agresif itu angkatan lautnya,” ujar Effendi.
Effendi Choirie menambahkan, keterbatasan alat utama sistem senjata (alutsista) militer Indonesia hendaknya tidak menjadi hambatan bagi meningkatkan profesionalitas prajurit TNI.
Mengutip laman situs Kementerian Pertahanan RI, Pekan lalu (12/7), personil marinir AS yang bertugas di kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), USS Benfold melakukan latihan bersama dengan prajurit marinir Indonesia dari Kapal Perang KRI Hasan Basri dan KRI Uling milik TNI Angkatan Laut. Latihan bersama digelar di kawasan timur Indonesia tepatnya di sekitar perairan Pulau Dewata, Bali.
Kehadiran kapal perang milik AS tersebut merupakan rangkaian kunjungan ke kawasan Asia Tenggara. Kapal perang USS Benfold berangkat langsung dari pangkalan AL di San Diego, Amerika Serikat.
Pakar menilai setiap bentuk latihan militer akan menguntungkan kedua belah pihak, selain saling memahami perkembangan teknologi dan berbagi pengalaman, personel militer kedua negara dapat memetakan dan merumuskan strategi pertahanan bersama dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman militer di masa depan.
Pengamat pertahanan (militer) , Wawan Purwanto dari Lembaga Pengembangan Kemandirian Nasional (LPKN) lebih jauh mengatakan, “Yang namanya latihan bersama (joint training) itu pasti ada manfaatnya, ini semua ditujukan untuk menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas kawasan, bukan untuk hal-hal yang sebaliknya.”
Dari pengamatan VOA selama tahun 2012 ini, tercatat beberapa kali TNI menggelar latihan bersama dengan personel militer AS.
Para pengamat menyorot khusus kehadiran militer AS di Indonesia. Pengamat politik Internasional dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, DR Adli Abdullah menilai, peran AS di dunia masih cukup dominan, disamping kerjasama militer, pihak AS juga cukup berpegaruh dalam bidang diplomasi global dan kampanye penegakan hak-hak sipil di dunia.
“Amerika Serikat dapat lebih berperan lebih banyak, seperti kasus Rohingnya di Burma (Myanmar), di mana etnis Rohingnya sangat dilanggar hak-hak dasar mereka , yang sampai hari ini tidak diakui mereka sebagai warga negara oleh rezim militer di sana. Harapannya, AS bisa berperan aktif untuk memediasi antara jungta militer dan Aung San Suu Kyi, pemimpin sipil sekarang supaya tetap menghormati hak-hak dasar, hak asasi manusia (HAM) etnis Rohingnya,” papar Adli Abdullah.
Latihan bersama marinir TNI AL dengan personel militer AS baru-baru ini juga digelar di Jawa Timur, latihan melibatkan sekitar 1200 marinir TNI-AL dan lebih 800 pasukan Angkatan Laut AS dari jajaran Pusat Komando Armada Pasifik , United State Pacific Command (USPACOM).
Latihan bersama diberi nama, Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) 2012, tepatnya digelar di Pantai Banongan Situbondo Jawa Timur. Para pejabat militer Indonesia mengatakan, latihan tersebut merupakan yang ke-18 (delapan belas) kalinya. Latihan digelar guna meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Laut kedua negara, dalam pertempuran dan pengamanan perairan.
Sebelumnya dalam pekan pertama bulan Juni lalu, gelar latihan bersama juga berlangsung di Jawa Timur melibatkan tiga kapal perang AS yang berlabuh di pelabuhan Perak Surabaya , ketiga kapal perang AS tersebut USS Vandegriff , USCG Waesche dan USS Germantown.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pekan lalu saat memberikan pengarahan kepada peserta sosialisasi Program Studi Universitas Pertahanan (UNHAN) di Jakarta mengatakan, saat ini ancaman terhadap pertahanan negara tidak hanya ancaman militer saja, tetapi juga non militer. Ancaman tidak hanya tradisional tetapi juga non tradisional, dan itu memerlukan pengetahuan tersendiri untuk menanggulanginya.
Menhan Purnomo mengatakan, banyak isu-isu di bidang pertahanan yang harus diselesaikan, dan untuk dapat menyelesaikannya sangat dibutuhkan latar belakang yang kokoh di dalam ilmu terapan pertahanan.
Menhan memberikan contoh, salah satunya terkait revolusi kerjasama militerdi dunia, Revolution in Military Affairs (RMA). Menhan Purnomo menambahkan kemajuan teknologi dan ilmu pengatahuan di bidang militer menuntut profesionalisme seluruh jajaran Kementerian Pertahanan dan TNI. (voa/sol)

sumber : SWATT ONLINE

Thursday, July 19, 2012

Marinir Indonesia dan Thailand akan Gelar Latihan Gabungan


17 Juli 2012

Kendaraan pendarat Royal Thai Marines (photo : Thai Marine)


Pesawaran, Lampung (ANTARA News) - Korps Marinir TNI AL akan menggelar latihan gabungan bersama marinir Kerajaan Thailand di Pantai Caligi Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

"Korps marinir merencanakan latihan gabungan bersama Kerajaan Thailand yang dimulai dari datangnya tim peninjau dari anggota marinir Kerajaan Thailand," kata Komandan Korps Marinir Mayjen (Mar) Alfan Baharudin saat meninjau latihan pendaratan pasukan marinir, di Pesawaran, Selasa.

Ia mengatakan, tim peninjau datang ke sini untuk melihat kesiapan Korps Marinir TNI AL untuk mengikuti latihan gabungan. Markas Besar TNI kemungkinan segera merencanakan persiapan latihan gabungan tersebut.

Kendaraan pendarat Marinir TNI (photo : Media Indonesia)


"Ini baru sekali terjadi Kerajaan Thailand mengirimkan tim pemantau pada latihan pendaratan sejak tahun 1978 lalu," katanya.

Dalam latihan itu pendaratan itu, Korps Marinir menurunkan 1.735 personel, dan peralatan tempur dalam sesi latihan pendaratan amfibi oleh Batalyon Tim Pendarat (BTP) Pasukan Marinir (Pasmar) II.
(A054)

Friday, May 25, 2012

Menyongsong Latgab 2013



Ada pertanyaan, mengapa harus tahun 2013, jawabnya karena itu berarti 5 tahun dari tahun 2008 saat diadakan Latgab TNI skala besar.  Ini sebagaimana yang diinstruksikan Panglima Tertinggi TNI yang juga Presiden RI agar 5 tahun sekali TNI melakukan Latgab skala besar.  Namun yang lebih membanggakan tentu karena pada tahun 2013 Latgab TNI dilakukan bersamaan dengan musim panen raya alutsista berbagai jenis yang sudah berdatangan sejak pertengahan 2012 ini.
Skenarionya tentu tidak jauh dari suasana adrenalin militer kita yang selalu ingin mempertahankan teritorinya secara jelas dan jantan. Oleh karena itu boleh jadi prediksi hotspot area latihan tempur gabungan itu akan berpusat di selat Malaka (pertempuran laut dan pendaratan amfibi), Kalimantan (pertempuran darat dan udara) dan Ambalat (perang laut dan pendaratan amfibi).  Tiga titik panas ini sangat dinantikan dalam latihan perang TNI untuk menguji kualitas alutsista yang dimiliki, integrasi sistem komunikasi, spirit tempur prajurit TNI di tiga wilayah tempur sekaligus.
Sekedar catatan di Riau Kepulauan saat ini sedang dibangun kekuatan baru satuan tempur Marinir TNI AL, sementara Marinir telah menempatkan satuan tempurnya di Pangkalan Brandan, Lhok Seumawe dan Piyabung Lampung.  Ini diluar dari kekuatan Pasmar I dan II Marinir yang berbasis di Jawa dan 1 brigade Marinir yang disiapkan di Papua.  Sementara di Kalimantan juga sedang dibangun satuan-satuan tempur TNI AD yaitu batalyon infantri, batalyon artileri, batalyon kavaleri untuk menambah kekuatan eksisting yang sudah ada.
Tank amfibi TNI AL dalam serial latihan 
Yang menarik tentu saja kekuatan alutsista TNI pada saat digelarnya latgab 2013 itu akan banyak diisi dengan alutsista baru.  Paling tidak sudah tersedia puluhan MBT anyar Leopard.  Dengan begitu sudah bisa dilakukan kombinasi pertempuran tank dengan payung heli serang, UAV, batalyon roket, batalyon artileri, satuan rudal anti tank yang sudah tersedia di Kalimantan.  Demikian juga dengan sebaran rudal darat ke darat.  Oleh sebab itu skenario perang darat di kalimantan diharapkan tidak lagi menguji lagu lama yang sudah usang yaitu biarkan musuh masuk lebih dulu baru digebuk. 
Lagu itu harus diganti dengan lagu baru berirama rock berjudul pre emptive strike dengan menembakkan rudal darat ke darat ke sasaran yang disimulasikan sebagai instalasi militer dan komunikasi pihak lawan. Ruang udara di Kalimantan juga dihirukpikukkan dengan pertempuran udara antara Sukhoi TNI AU dengan jet tempur pihak lawan.  Dengan dukungan jet tempur Sukhoi, Hawk, Heli serang, dan UAV pola latihan perang darat dan udara di Kalimantan akan menjadi ukuran kemenangan kampanye militer RI atau puncak dari Latgab tersebut.
Di Selat Malaka disimulasikan terjadi pertempuran laut karena pihak lawan melanggar teritori RI. Tahap awal satuan kapal cepat RI yang memang sudah terbentuk di kawasan itu melakukan pengejaran dan menembakkan rudal C705 ke arah beberapa kapal perang lawan.  Satuan Marinir dari Sumut dan Lampung disiagakan dan dikirim untuk lakukan pendaratan amfibi di salah satu pulau yang disimulasikan sebagai basis pertahanan pihak lawan.  Skuadron F16 yang bermarkas di Pekan baru bersama skuadron Hawk200 melakukan kawal udara dan serangan udara langsung ke beberapa kapal perang lawan yang mencoba melakukan serangan balik.   Lalu konvoy kapal perang armada barat berkekuatan 30 KRI berbagai jenis muncul dari balik pulau Bintan dan menuju Karimun tempat terjadinya hotspot.
KRI Nanggala  diuji kemampuan tempurnya di Latgab 2013
Di kawasan Ambalat, pasukan Marinir berkekuatan 1 brigade melakukan pendaratan pasukan di Nunukan dan Sebatik.  Dipilihmya 2 pulau terdepan ini agar gaung kampanye militer RI terdengar keras di telinga tetangga sebelah. Namun sebelumnya telah terjadi pertempuran laut yang melibatkan 25 KRI dan 10 kapal lawan. TNI AL melakukan penembakan rudal yakhont oleh KRI berkualifikasi Fregat dan langsung menenggelamkan 2 kapal musuh.  Payung untuk pertempuran laut dikawal oleh 8 Sukhoi dari Makasar, 2 UAV dan 4 heli anti kapal selam.
Skenario latgab khususnya perang darat di Kalimantan tidak lagi mengandalkan kekuatan pasukan dari pulau Jawa.  Cukup hanya bantuan 1 brigade Kostrad dari Sulawesi yang secara geografi lebih dekat dengan Kalimantan.  Dua Kodam di Kalimantan sudah tersedia berbagai arsenal mulai dari MBT, MLRS, Artileri, Rudal Anti Tank, Rudal Darat ke Darat, Roket, UAV, Heli Serang.  Jadi pola latihannya tidak lagi menunggu diserang tapi langsung melakukan serangan ofensif berskala besar sehingga pihak lawan tak mampu kumpulkan kekuatan.  Pangkalan udara pihak lawan diserang oleh satuan rudal darat ke darat, demikian juga dengan satuan radar dan pusat komunikasi harus segera dilumpuhkan pada hari pertama Latgab. 
Pada hari kedua pihak lawan mencoba melakukan konsolidasi termasuk melakukan serangan udara.  Namun serangan udara itu dapat dipatahkan Sukhoi TNI AU yang bersiaga di Balikpapan.  Karena hampir semua pangkalan udara pihak lawan sudah dilumpuhkan maka bantuan Sukhoi pihak lawan dari seberang laut yang jauh menjadi tidak efisien karena Sukhoi TNI AU lebih tahan beradu karena masih punya stok BBM.  Setelah gangguan Sukhoi lawan berhasil dipatahkan, Sukhoi TNI AU melakukan serangan udara udara langsung dan memastikan 2/3 pangkalan militer lawan sudah hancur. 
Pasukan TNI AL bersiap menuju medan operasi
Pada hari ketiga satuan MBT, satuan roket dan satuan rudal anti tank dengan dukungan Heli serang dan Super Tucano melakukan perang tank dengan pihak lawan.  Dengan dukungan UAV yang mensuplai informasi keberadaan MBT lawan, Heli serang melakukan penembakan terhadap MBT lawan yang bersembunyi di perkebunan kelapa sawit.  Satuan roket dan artileri menghujani kota-kota sepanjang perbatasan dan satuan MBT bergerak masuk sejauh 30 mil dari perbasan.  Namun penjelajahan satuan MBT ini hanya 1 hari saja karena RI memang tidak punya ambisi teritori, sekedar menghajar lawan agar tahu diri.
Serangan serentak di tiga titik panas ini dimaksudkan agar pihak lawan terpecah konsentrasinya sehingga distribusi kekuatan militernya harus dibagi di tiga front itu.  Skenario dadakan dan serang lebih dulu dalam Latgab TNI 2013 merupakan episode baru yang sangat mungkin ditampilkan dalam Latgab itu karena kemampuan alutsista kita sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Latgab TNI tahun 2013 diprediksi diikuti 35.000 pasukan TNI, 80 KRI berbagai kelas, 40 jet tempur berbagai jenis, 50 heli tempur dan angkut,  40 MBT, 30 BMP3F, 50 Scorpion, 40 BTR-50, 10 BTR80, 10 RM Grad, 5 MLRS, 2 kapal selam dan berbagai alutsista baru lainnya.
*******
Jagvane / 23 Mei 2012

sumber Alisis alutsista

Tuesday, January 31, 2012

TNI Tri Matra Latihan Penanggulangan Teror


Jurnas.com | SEBANYAK 91 personil TNI Tri Matra VI menggelar latihan penanggulangan teror di Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (31/1) malam. Latihan dimulai pukul 21.00 WIB diikuti oleh seluruh pelaku dan pendukung.

Latihan difokuskan bagaimana langkah-langkah yang diambil serta prosedur pengambilan keputusan guna melumpuhkan teroris dengan meminimalisir jatuhnya korban jiwa masyarakat sipil.

"Guna menjaga kerahasiaan dalam melaksanakan operasi pembebasan sandera di tiga tempat di lokasi bandara yang telah dikuasai teroris yaitu dua ruang tunggu bandara dan satu pesawat yang telah dibajak, pasukan khusus melakukan penyusupan lewat infiltrasi melalui udara dengan terjun (free fall) serta sebagian lagi dilaksanakan melalui air landed (pendaratan menggunakan pesawat)," demikian ditulis dalam siaran pers Bagian Penerangan Korpaskhas TNI AU yang diterima Jurnal Nasional, Selasa (31/1) malam.

Dijelaskan, Air Landed yang menggunakan tiga pesawat Hercules C-130 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, membawa pasukan khusus tiga matra Satuan-81 Kopassus 32 personil, Denjaka 22 personil Denbravo 90’ Paskhas 59 personil yang dilengkapi dengan kendaraan khusus roda dua maupun roda empat serta peralatan pendukug operasi persenjataan lengkap, Sneper, Anjing Pelacak (satwa) dan kendaraan penjinak Bom (Jihandak) Milik Detasemen Bravo 90’ Paskhas.

Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI berlangsung senyap dan cepat seluruh teroris dapat dilumpuhkan dan dihancurkan dengan mudah, walaupun ada jatuhnya korban jiwa yang dialami beberapa sandera. Namun pertolongan tim medis yang telah disiapkan dapat dengan mudah memberikan pertolongan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Latihan pendahuluan tersebut disaksikan langsung Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah, Dankorpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah selaku direktur latihan (Dirlat), Danjen Kopasus, pejabat TNI dan seluruh Staf Komando Latihan dan latihan dikendalikan langsung oleh Kawasdal Latihan Kolonel Psk Rollan DG. Waha.

Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI yang telah dibuka secara resmi tanggal 30 Januari 2012, diawali dengan berbagai kegiatan Penataran Pelaku, penataran Pendukung (Kolat), serta latihan pendahuluan akan melaksanakan latihan yang sebenarnya pada pukul 03.00 WIB di Pangkalan Udara Lanud Husein Sastranegara, Bandung dengan asumsi Lanud dan Bandara Tarakan.
 
sumber : JURNAS

Tuesday, December 13, 2011

Pasukan Katak Tangani Aksi Perompakan





Jurnas.com | UNIT Anti Perompakan Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Armada RI Kawasan Barat tengah beraksi dalam latihan menangani aksi perompakan di atas kapal M.V. Intan Daya, pada peringatan Hari Nusantara di Pelabuhan Agro Bisnis, Dumai, Provinsi Riau, Selasa (13/12). Demikian siaran pers dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut yang diterimaJurnal Nasional.

Selain peringatan puncak Hari Nusantara, kegiatan lain yang telah dilaksanakan dalam rangka Hari Nusantara 2011 di antaranya seminar Kemaritiman, Lomba Karya Tulis Ilmiah, Festival Olah raga Perairan, Bakti Sosial TNI AL Surya Baskara Jaya, Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari, Sail Wakatobi Belitong, Seminar Kebangsaan Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan, Pameran The 2nd Indonesia Blue Revolution, Lomba Masak Serba Ikan, dan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus), Latihan Gabungan (Latgab) TNI tingkat Batalyon, dan lain-lain.

Rangkaian acara tersebut dimulai sejak bulan Juni 2011 yang dibuka di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan berujung pada puncak acara peringatan Hari Nusantara. TNI AL turut ambil bagian dalam menyemarakkan Hari Nusantara itu, antara lain dengan melakukan sailing pass bersama sejumlah kapal dalam maupun luar negeri.

Peringatan Hari Nusantara ini sejalan dengan Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957, yang merupakan dasar dari Indonesia menjadi negara kepulauan.

Dengan perkembangan sosial ekonomi di Indonesia yang baik, maka tanggal 13 Desember ditetapkan sebagai Hari Nusantara melalui Kepres No. 126 tahun 2001.

Deklarasi Juanda pada 13 Desember 1957 mendasari perjuangan bangsa Indonesia menjadi Negara Kepulauan sebagai konsepsi kewilayahan untuk mewujudkan Wawasan Nusantara. Bertolak dari situ, maka pada 13 Desember dinyatakan sebagai “Hari Nusantara”.



jurnas

Monday, December 12, 2011

Peringatan Hari Nusantara di Dumai Diwarnai Dengan Kegiatan Latgab TNI



Dumai, DMC - Rangkaian Puncak Peringatan Hari Nusantara Tahun 2011 yang dilaksanakan di Kota Dumai, Provinsi Riau diwarnai dengan kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI Tingkat Batalyon. Kegiatan Latgab TNI yang dilaksanakan mulai tanggal 2 sampai dengan 14 Desember 2011 ini ditinjau oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., Sabtu Pagi (10/12) di Bandara  Pinang Kampai, Kota Dumai.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI  didampingi Kasau Marsekal TNI  Imam Sufaat, Wakasal Laksdya TNI Marsetio, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F Paulus dan sejumlah pejabat Mabes TNI dan Mabes Angkatan meninjau secara langsung kegiatan Operasi Lintas Udara (Linud).
Operasi lintas udara merupakan operasi gabungan yang melibatkan dua matra yaitu Angkatan Udara dan Angkatan Darat. Operasi Linud kali menggunakan 9 pesawat C130 Hercules dari Angkatan Udara terdiri dari enam pesawat dari Skuadron 32 Abdurrahman Saleh, Malang dan tiga pesawat dari Skuadron 31 Udara Halim Perdanan Kusuma, Jakarta. Sembilan pesawat tersebut menerjunkan 416 prajurit dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 503/MAYANGKARA TNI Angkatan Darat.
Penenjunan dilakukan dengan taktik Tactical Formation atau formasi dimana jarak antar pesawat kurang lebih 600 meter dan dipandu oleh Tim Kelompok Depan Operasi Linud (KDOL) yang merupakan tim gabungan pasukan dari satu tim Dalpur Paskas Angkatan Udara dan tim Pandu Angkatan Darat.
Operasi Linud  yang dimulai pukul 05.50 WIB tersebut, didahului dengan serangan udara ke darat yang dilakukan oleh tiga pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skuadron Udara 12 Pekan Baru yang meluncurkan roket ke sasaran yang telah ditentukan.
Pada Operasi Linud kali ini diskenariokan situasi keamanan yang terjadi di wilayah Riau dan sekitarnya semakin memburuk, dimana aksi bersenjata yang dilaksanakan oleh pihak musuh telah berhasil mengusai sebagian objek vital di wilayah Dumai dan sekitarnya.
Operasi lintas udara bertujuan untuk menghancurkan musuh, yang karena jumlah kekuatan dan lokasinya memerlukan pendadakan dan penghancurkan secara cepat. Para Prajurit Linud melakukan pendaratan dan kemudian secara taktis segera melaksanakan pelipatan payung secara cepat dan segera secara berkelompok saling mengamankan, bergerak menuju titik berkumpul yang sudah ditentukan.
Bersamaan dengan penerjunan Prajurit Linud, dilaksanakan pula serbuan serangan Ampfibi oleh Batalyon Infanteri Marinir. Beberapa hari sebelum Pasukan Linud melaksanakan terjun taktis, telah diterjunkan pasukan KDOL dengan menggunakan penerjunan Free Fall di daerah Drop Zone sebagai team pendahulu yang menyiapkan berbagai kepentingan dalam rangka menunjang keberhasilan Operasi Linud.  Pasukan KDOL merupakan gabungan dari team Pandu dari Angkatan Darat dan team Dalpur dari Angkatan Udara.
Latihan Gabungan TNI Tahun 2011 mengambil tema “Komando Operasi Gabungan melaksanakan di wilayah darat dan laut serta udara nasional dalam rangka menegakan kedaulatan NKRI”.  Latgab meliputi gerakan menuju sasaran (lintas laut), pengintaian dan pengamatan udara, penerjunan Taipur, KDOL dan Taifib, serangan Amfibi, perebutan tumpuan pantai, serangan udara langsung, operasi Linud, perebutan tumpuan udara, operasi perlintasan, operasi penggabungan dan operasi darat lanjutan.
Terkait dengan Latgab TNI Tahun ini, Panglima TNI mengatakan Latgab TNI ini intinya dilaksanakan dengan tujuan untuk mensinergikan kemampuan yang dimiliki oleh ketiga Angkatan dalam suatu konteks operasi gabungan. Latgab TNI kali ini, diupayakan dilaksanakan secara nyata dan tidak ada yang di pre-memory-kan. (BDI/SR)

Wednesday, November 23, 2011

Panglima TNI Buka Latihan Gabungan TNI Tahun 2011



Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono,S.E  bertindak selaku inspektur upacara dalam pembukaan gladi posko gabungan TNI tingkat Batlyon TA.2011, Selasa (22/11) bertempat di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lannud) Abdulrachman Saleh, Singosari, Malang, Jawa Timur.

Panglima TNI dalam amanatnya antara lain menekankan kepada seluruh peserta agar melaksanakan geladi ini dengan kesungguhan, dedikasi dan disiplin yang tinggi dan penuh rasa tanggung jawab.  “Sesuaikan dengan perkembangan lingkugan strategis serta kemungkinan kontijensi yang mungkin timbul diwilayah daratan, sehingga dapat mewujudkan suatu konsep strategi penangkalan dan penindakan yang dapat dioperasionalkan dalam kondisi yang sebenarnya,”kata Panglima TNI.

Menurut Panglima TNI bahwa rencana operasi yang dirumuskan dapat memvisualisasikan gambaran konsep operasi yang terintegrasi dan terkoordinasi, baik berupa manuver maupun bantuan yang dibutuhkan.

“Temukan dan inventarisasi berbagai masalah yang berhubungan dengan kesiapan personel, materiel serta piranti lunak pada satuan dibawah komando dan kendali operasi Latgab TNI. Jika dihadapkan kepada tugas yang sebenarnya, berdayakan sumber daya manusia dan manfaatkan sumber dana yang tersedia secara maksimal, sehingga dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efesien, tegas Panglima TNI.

Latihan ini merupakan bagian dari sistem pembinaan dan pemantapan bagi setiap personel yang terdiri dari latihan posko pada hari ini 22-25 November di Markas Difisi Infanteri 2 Kostrad Malang. Hadir pada acara ini antara lain Pangkostrad Letjen TNI A.Y Nasution, para Asisten Pang TNI,  Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul dan Kasarmatim Laksma TNI Djoko Teguh Wahojo.

Latgab yang melibatkan ketiga Angkatan ini akan berlangsung di Dumai, Kepulauan Riau mulai tanggal 10 hingga 12 Desember 2011. Dan pada tanggal 13 Desember-nya akan menggelar upacara untuk memperingati Hari Nusantara.


SUMBER : KOARMATIM

BERITA POLULER