Pages

Showing posts with label TN AL. Show all posts
Showing posts with label TN AL. Show all posts

Friday, October 12, 2012

Tingkatkan moril, personel Marinir TNI AL ber-"Haka-haka"


Jumat, 12 Oktober 2012 20:41 WIB | 1050 Views

Ratusan personel Korps Marinir TNI AL melatih kebugaran tubuh dengan cara menarikan secara massal tarian perang Haka-haka, di geladak KRI Banjarmasin-592, di Selat Makassar, Jumat siang. Pekan depan mereka akan mendaratkan tank-tank BMP-3F di pantai Sangatta, Kalimantan Timur, dalam Operasi Armada Jaya XXXI/2012. (Dinas Penerangan TNI AL)
... ber-"Haka-haka" di geladak kapal perang KRI Banjarmasin-592, yang juga kapal komando satuan tugas dari untuk Korps Marinir TNI AL itu..."
Ber-"Haka-haka" di perairan Selat Makassar, Jumat pagi, geladak kapal perang besar buatan bangsa sendiri itu menjadi arenanya di antara alunan gelombang sedang. Haka-haka dilakukan secara serius namun cukup menyenangkan pasukan.
Jakarta (ANTARA News) - Latihan perang puncak di lingkungan TNI AL, Armada Jaya 2012, akan digelar pekan depan di Sangatta, Kalimantan Timur. Latihan perang itu dilaksanakan belasan ribu personel TNI AL, salah satunya dari unsur Korps Marinir TNI AL.

Mereka tergabung dalam Komando Tugas Amfibi Armada Jaya XXXI/2012, yang akan melakukan skenario operasi pendaratan amfibi di pesisir Sangatta, yang berdekatan dengan garis perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Pulau Kalimantan.

Jelas mereka harus mempertahankan kebugaran fisik dan memelihara moril agar pasukan itu tetap dalam kondisi puncak dalam kesertaan pada operasi itu.

Tidak usah sulit memelihata kebugaran tubuh sambil memelihara kekompakan pasukan. Mereka ber-"Haka-haka" di geladak kapal perang KRI Banjarmasin-592, yang juga kapal komando satuan tugas dari untuk Korps Marinir TNI AL itu. Haka-haka adalah tarian perang tradisional yang sudah dimodifikasi sesuai keperluan militer.

sumber : Antara

Friday, September 14, 2012

TNI AL Akan Tembakan Torpedo dalam Latihan Armada Jaya XXXI



13 September 2012, Jakarta: Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan, TNI Angkatan Laut akan melaksanakan latihan perang secara besar-besaran di laut Jawa selama satu bulan (23 September s.d. 23 Oktober 2012). Latihan perang laut yang diberi sandi Armada Jaya XXXI/2012 akan melaksanakan penembakan berbagai macam senjata strategis, antara lain peluncuran peluru kendali Torpedo Sut sasaran permukaan baik dari kapal selam KRI Nanggala-204 maupun kapal perang jenis Patrol Ship Killer KRI Ajak-653.

Latihan Armada Jaya XXXI/2012 di perairan Indonesia Kawasan Timur, mulai dari Laut Jawa hingga puncaknya dilaksanakan operasi amfibi berupa pendaratan pasukan pendarat Marinir di Sangatta, Kalimantan Timur. Seluruh kesenjataan TNI AL yang tergabung dalam SSAT yaitu kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan akan digelar pada latihan puncak TNI AL ini, tegas Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, seusai mengikuti paparan Rencana Garis Besar Latihan Armada Jaya XXXI/2012, Kamis (13/9) di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur.

Latihan ini merupakan salah satu aktualisasi tentang kesiapan TNI AL dalam melaksanakan Operasi Amfibi, Operasi Laut Gabungan dan Operasi Pendaratan Administrasi di perairan timur yurisdiksi nasional dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada latihan ini, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno bertindak selaku Pemimpin Umum Armada Jaya XXX/2012, sedangkan Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E. sebagai Direktur Latihan.

Dalam Armada Jaya XXXI/2012 ini akan dilaksanakan berbagai rangkaian kegiatan latihan dengan melibatkan kurang lebih empat ribu personel, 23 kapal perang berbagai jenis (Kapal Selam, Perusak Kawal Rudal, Kapal Cepat Rudal, Perusak Kawal, Angkut Tank, Buru Ranjau, Kapal Tanker dan Kapal Bantu Tunda), delapan pesawat udara, satu Brigade Pasukan Pendarat Marinir beserta 93 kendaraan tempur lengkap dengan logistiknya.

Latihan dilaksanakan dua tahap yaitu geladi Posko termasuk gelar pasukan tanggal 23 September s.d. 7 Oktober 2012 dan gladi lapangan tanggal 9 s.d. 23 Oktober 2012 guna menguji kemampuan perencanaan Operasi Amfibi, Operasi Laut Gabungan dan Operasi Pendaratan Administrasi. Setelah serbuan amfibi berakhir dan pantai pendaratan dinyatakan dikuasai, akan digelar bakti sosial yang didukung kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso-990.

Menurut Kadispenal, konstelasi geografis Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) terbesar di dunia, memiliki wilayah laut yang luas dan berbatasan langsung dengan wilayah perairan negara tetangga, apabila kita tidak mengelola dan memanfaatkannya dengan baik maka akan berpeluang munculnya konflik. Permasalahan perbatasan yang sampai saat ini masih mencuat di permukaan, menjadikan pelajaran bagi kita untuk selalu waspada dan siap untuk mempertahankan serta menjaga setiap jengkal wilayah yurisdiksi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

TNI Angkatan Laut sebagai alat pertahanan negara di laut dituntut kesiapannya dalam menghadapi dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan kedaulatan NKRI. Kesiapan TNI AL berupa tampilan kemampuan dan kekuatan alutsista yang andal, kesiapsiagaan operasional seluruh komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan profesionalisme prajurit Matra Laut. Hasil dari kegiatan pembinaan tersebut diukur melalui latihan puncak TNI AL yakni Armada Jaya.

Latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak bagi TNI AL dan dilaksanakan setiap tahun di wilayah yang berbeda, bahkan diusahakan seluruh pantai yang ada di Indonesia ini pernah dijadikan sebagai daerah latihan. Dengan menggelar latihan di daerah tersebut akan menjadi salah satu referensi bagi TNI AL, jika sewaktu-waktu dibutuhkan operasi sebenarnya.

Sumber: Dispenal

Thursday, May 24, 2012

Kapal RI Bisa Kacaukan Radar Kapal Perang AS



Kapal RI Bisa Kacaukan Radal Kapal Perang AS
Kapal korvet kelas Sigma, KRI Frans Kaisiepo-368

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus mempercanggih kekuatan kapal perang milik Indonesia untuk menjaga daerah perbatasan perairan dengan negara tetangga. Bahkan salah satu jenis kapal perang yang dimiliki Indonesia, dikabarkan dapat melakukan jamming atau mengacaukan radar kapal perang Amerika Serikat (AS).

"Setahu saya kapal kita yang baru, Sigma, mampu menge-jam radar kapal perangnya Amerika (AS)," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Hayono Isman yang ditemui usai acara diskusi di Sekretariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Jakarta, Ahad (20/5).

Hayono menambahkan informasi tersebut ia dapatkan dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL). Menurut KASAL TNI, tambahnya, kapal perang jenis korvet kelas Sigma sudah mampu mengacak atau mengacaukan sistem radar kapal perang milik AS yang sedang berdekatan.

Ia pun meminta agar TNI AL dapat mengecek kembali kemampuan kapal perang tersebut sejauh mana kebenarannya. Kalau pun benar, ia pun menyatakan kebanggaannya jika kapal perang milik Indonesia dapat mengacaukan sistem radar kapal perang milik AS.

"Ini menunjukkan kemampuan alutsista (alat utama sistem senjata) TNI kita. Kalau teknologinya kelas 2 dan tidak bisa dipertanggungjawabkan, bagaimana negara kita bisa berdaulat di perbatasan," tegasnya.
 
 
sumber : REPUBLIKA

Tuesday, May 8, 2012

KRI Kujang Diluncurkan Pada November 2012


 

BATAM - PT Palindo Marine Shipyard pembuat Kapal Cepat Rudal (KCR) pesanan TNI AL, rencananya secara resmi baru akan meluncurkan KRI Kujang-642 pada November 2012. KCR ini rencananya bakal digunakan untuk patroli TNI AL di wilayah Armada Barat, mengingat kapal berdimensi sedang ini mampu menembus perairan dangkal diantara pulau.

KCR Kujang memiliki spesifikasi relatif sama dengan KCR Celurit yang juga dirakit Palindo dan telah diluncurkan oleh Menteri Pertahanan awal tahun 2012.

$ Kapal buatan PT Palindo itu memiliki panjang 44 meter dan mampu melaju hingga kecepatan 30 knot. Kapal sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri Indonesia.

Kapal itu dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control), di antaranya meriam kaliber 30mm enam laras sebagai sistem pertempuran jarak dekat (CIWS) dan peluru kendali dua set Rudal C-705.

Bagian lambung terbuat dari baja khusus yang bernama High Tensile Steel. Baja ini diperoleh dari PT Krakatau Steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senapan mesin kaliber 20 mm di anjungan kapal.

Kapal itu merupakan kapal pemukul reaksi cepat yang berfungsi menghancurkan target dalam sekali pukul dan menghindar dari serangan lawan dengan cepat.

Sumber : ANTARANEWS.COM

Sunday, July 10, 2011

Pusat latihan Kapal Perang Koarmatim


SURABAYA - Komandan Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang) Koarmatim, Letkol Laut (P) Imam Teguh Santoso (kanan), melihat tampilan pengoperasian Simulator yang menyajikan pertempuran laut di monitor LCD di ruang kontrol Latihan Dalam Dinas (LDD) Puslatkaprang Koarmatim, Surabaya, Jumat (8/7).

Keberadaan Puslatkaprang Koarmatim tersebut, untuk melatih unsur-unsur kapal perang Koarmatim, sebelum melaksanakan kegiatan operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang, dalam rangka penegakan hukum dan kedaulatan NKRI. FOTO ANTARA/Eric Ireng/ed/mes/11



Wednesday, June 15, 2011

Formasi Anak Panah Getarkan Juanda


Sejumlah pesawat heli milik Skuadron Udara 400 Wing Udara-1 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal), melakukan Fly Fast di atas kawasan sekitar Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (14/6). Fly fast tersebut dalam rangka persiapan peringatan HUT Penerbangan TNI AL Ke-55. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/11)

15 Juni 2011, Surabaya (SINDO): Delapan helikopter jenis Colibri, Bolkow dan NBell-412, kemarin bersaing dengan deru pesawat komersial di Juanda. Pesawatpesawat itu lantas membentuk formasi anak panah mengelilingi podium yang disediakan di Apron Hanggar Lanudal Juanda.

Ada apakah gerangan? Pesawat milik Pusat Penerbangan TNI AL ini sedang berlatih serius dalam rangka peringatan Hari Penerbangan ke-55 yang akan digelar Jumat (17/6) nanti. Setidaknya 30 pesawat berbagai jenis akan memeriahkan peringatan itu. Bisa dikatakan kami telah siap 80% dan saat HUT berlangsung semua sudah 100%,” jelas Wakil Ketua HUT Penerbangan TNI AL 2011 Mayor Laut (P) CN Ardiantoro di sela-sela geladi HUT ke-55 Penerbangan TNI AL di Lanudal Juanda.


Sejumlah pesawat heli milik Skuadron Udara 400 Wing Udara-1 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal), melakukan Fly Fast di atas kawasan sekitar Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Surabaya, Selasa (14/6). Fly fast tersebut dalam rangka persiapan peringatan HUT Penerbangan TNI AL Ke-55. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/ed/nz/11)

Skenario formasi pesawat udara akan diawali sebuah helikopter Bolkow BO-105 pembawa banner bertulis, Dirgahayu Penerbangan TNI AL ke-55. Menyusul kemudian flypass Gurita Flight yakni delapan helikopter jenis Colibri, Bolkow dan NBell-412. Baru setelah itu empat pesawat latih jenis Tobago Flight (Tobago TB- 10) terbang dalam formasi diamond.

Tak lama kemudian menyusul 10 deretan pesawat Nomad Flight (Nomad N-22/24) dalam formasi anak panah.Formasi udara ini sembilan pesawat Casa Flight (Casa NC- 212) dalam formasi delta melintas di depan podium.Atraksi diakhiri dengan Bomburst Nomad Flight dari arah utara menuju selatan dengan ketinggian 500 kaki.

Selain itu, adapula aksi dropping pasukan menggunakan metode fastrope dan rappeling oleh 14 personel pasukan dengan menggunakan dua Helikopter jenis Nbell-412. Mereka akan meluncur dari helikopter dengan tali untuk melakukan penyelamatan. Dalam HUT Penerbangan TNI AL ini juga disematkan Brivet Kehormatan Penerbang pada Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno. ”Ini menjadi tradisi karena Kasal bukan dari penerbang sehingga akan diberi Brivet Kehormatan Penerbang,” jelas Mayor Ardiantoro.

Sumber: SINDO

Wednesday, April 6, 2011

PT- 76, Amfibi “Gado-Gado” Andalan Marinir


PT-76 Marinir. (Foto: Kaskus)

5 April 2011 -- (SINDO): Plavayushchiy Tank-76 (PT-76), merupakan jenis tank amfibi ringan buatan Rusia. Angka 76 yang melekat pada namanya bukan menunjukkan tahun pembuatannya.

Namun, menandakan ukuran meriam asli tank tersebut, yakni 76,2 mm. Tank ini sudah diproduksi massal pada dasawarsa 50-an. Indonesia kemudian mulai mendatangkan alat utama sistem persenjataan ini sejak tahun 1962 dan dioperasikan oleh Batalion Panser Amfibi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL),atau yang sekarang dikenal sebagai Batalion Kendaraan Pendarat Amfibi Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Kala itu, dipakai untuk memperkuat angkatan perang Indonesia yang sedang berkonfrontasi di wilayah Papua dalam rangka operasi Trikora. Pada perkembangan selanjutnya, PT-76 secara aktif dilibatkan dalam berbagai kegiatan operasi keamanan di dalam negeri dan operasi militer seperti Dwikora (1964–1965) di perbatasan Indonesia–Malaysia dan Operasi Seroja (1975– 1979) di Timor Timur.

Meski telah sepuh, tank ini masih menjadi salah satu andalan Korps Marinir, baik dalam penugasan maupun latihan. Korps Marinir masih menunjukkan ketangguhan tank ini di depan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Bumi Marinir Cilandak, Rabu (16/3) lalu. Saat itu Korps Marinir juga memamerkan sejumlah alutsista andalannya.Di antaranya BTR (Bronetransporter)- 50 P panser amfibi buatan Rusia yang juga didatangkan hampir bersamaan waktunya dengan PT-76. Kemudian BVP-2 yang didatangkan dari Slovakia serta LVT (landing vehicle track) - 7A1 buatan Amerika Serikat tahun 1985 yang merupakan hibah dari Korps Marinir Korea Selatan tahun 2009 lalu.

Salah seorang perwira Resimen Kavaleri Marinir yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, dimulai tahun 1990,sejumlah PT-76 yang masih laik pakai mengalami peremajaan atau retrofit secara bertahap. Sejumlah komponen penting tank tersebut diganti dan tidak berasal dari satu negara saja. Modifikasi PT-76 antara lain meliputi penggantian mesin buatan Rusia dengan mesin buatan Amerika Serikat.Tidak hanya itu, meriam asli kaliber 76,2 mm diganti dengan meriam 90 mm. Meriam ini diproduksi oleh Belgia.“Untuk persenjataan, dipilih dari Belgia,” katanya. Namun, lanjutnya, dengan kondisi gado-gado dan usia yang telah lanjut,PT-76 masih terbukti merupakan ranpur yang andal dan bandel. Operasi Pemulihan Keamanan Terpadu di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (2002–2005) merupakan operasi penugasan terakhir tank ini. Kiranya cukup beralasan jika PT-76 Indonesia dijuluki Battle Proven alias Jago Perang yang melegenda di lingkungan Korps Marinir TNI AL Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono saat itu mengatakan, secara kuantitas jumlah alutsista yang dimilik korps marinir telah cukup.

Menurutnya, yang perlu ditingkatkan adalah kualitas. Dia tidak menampik bahwa tank-tank Marinir memang sudah tua, seperti PT- 76. Namun, dengan program retrofit masih layak untuk digunakan.“Kita perpanjang usianya dengan retrofit. Jadi, kemampuan tempurnya juga masih cukup baru,”katanya. Penggantian tank amfibi akan dilakukan secara bertahap. Seperti didatangkannya sebanyak 17 unit tank modern amfibi tipe BMP-3F buatan Rusia pada November 2010 lalu.

Sumber: SINDO

Monday, April 4, 2011

Batalyon Infanteri 712/ Wiratama Kembali Dari Tugas


BITUNG - Sejumlah prajurit TNI AD Batalyon Infanteri 712/ Wiratama yang kembali dari tugas pengamanan perbatasan RI- Filipina menaiki KRI Teluk Ratai-509 dengan memanjat tali akibat kapal tidak bisa merapat di demaga di Marampit, Sulawesi Utara, Sabtu (2/4). Sebanyak 100 personil pengamanan perbatasan (pamtas) yang telah bertugas selama satu tahun di pulau Miangas, Pulau Marore, dan Marampit yang berbatasan dengan Filipina, kembali setelah masa tugasnya berakhir. FOTO ANTARA/Basrul Haq/ed/ama/11.


Wednesday, March 16, 2011

Direktur Rosoboronexport Kunjungi KSAL



JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Soeparno menerima kunjungan kerja Direktur Rosoboronexsport Mr.Anatoliy Isaykin dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mr.Alexander A.Ivanov beserta Dubes RI untuk Rusia Hamid Awaludin di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (16/03).

Saat menerima kunjungan tersebut, KSAL didampingi Wakasal Laksdya TNI Marsetio, M.M, Asisten Logistik (Aslog) Laksda TNI Drs. Didik Suhari, Asisten Operasi (Asops) Laksda TNI Slamet Yulistiyono, Wakil Asisten Pengamanan (Waaspam) Laksma TNI Agus Heryana, Kepala Dinas Persenjataan dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksma TNI Dwi Ujianto, dan Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksma TNI Suryo Djati Prabowo.

Sumber : POSKOTA.CO.ID



Panglima TNI Pimpin Apel Luar Biasa Pasmar-2 Kormar

tn_rapat_komarJakarta, Seruu.com - “Saya merasa berbahagia berada di tengah-tengah Korps Marinir, kebanggaan TNI dan kebanggaan bangsa Indonesia.  Dalam kesempatan yang baik ini saya merasa bangga dapat berkomunikasi dan mengetahui kondisi moril prajurit serta kondisi lingkungan kesatrian Marinir secara langsung di lapangan”.  Demikian dikatakan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dalam amanatnya ketika memimpin Apel Luar Biasa di Lapangan Apel Brigif-2 Marinir Cilandak Jakarta Selatan, Rabu (16/3).
Selanjutnya Panglima TNI mengatakan, bahwa kegiatan apel luar biasa seperti ini merupakan bagian pembinaan dalam sistem pembinaan personel, yang pada situasi kondisi sekarang ini,  perlu ditingkatkan dan dilaksanakan terus menerus agar seluruh keluarga besar TNI   khususnya keluarga besar Korps Marinir tidak terpengaruh hal-hal negatif dan larut oleh arus globalisasi yang tidak sesuai dengan jati diri TNI, sebagaimana yang tercantum dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Panglima TNI juga menyoroti kecenderungan isu yang berkembang dewasa ini, mulai dari bergolaknya kawasan Timur Tengah dan Afrika, ketegangan antara dunia barat dan paradigma Islam radikal serta ancaman yang bersifat non tradisional seperti bencana alam yang baru saja terjadi di Jepang, kemiskinan, penyakit menular dan lainnya.  Korban dari ancaman ini bisa jauh lebih besar dari peperangan konvensional. Dampak negatif dari kecenderungan itu dipastikan akan berhadapan dengan kepentingan stabilitas nasional  baik politik maupun keamanan.
Kondisi itu menuntut prajurit TNI, yang merupakan bagian dari komponen bangsa,   untuk terus berperan memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara disertai semangat juang yang tinggi,  kerelaan berkorban yang tulus ikhlas,  profesionalisme yang handal dan soliditas sesama prajurit  TNI serta rakyat. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik,  Korps Marinir TNI AL harus senantiasa berupaya memelihara serta meningkatkan moral dan jiwa kejuangan,  kualitas profesionalisme keprajuritan sekaligus memantapkan jiwa satuan melalui pembinaan satuan yang dilakukan secara konsisten, terencana, terarah dan berkesinambungan baik dari aspek personel,  materiil maupun latihan,  sehingga diperoleh kesiapan operasional satuan secara optimal.
Turut serta dalam kunjungan kerja Panglima TNI antara lain Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno, Irjen TNI Letjen TNI M. Noer Muis, para Asisten Panglima TNI, Kabais TNI Laksda TNI Soleman B. Ponto, S.T., Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E.,  Kapuskes TNI Marsda TNI dr. Mariono R, Sp.OG, Sp. KP., dan Kababek TNI Brigjen TNI Dr. Ir. Suharno, M.M serta beberapa Pati TNI. [puspen/is]

seruu.com

Thursday, March 10, 2011

Yontaifib Latihan Terjun Free Fall


Sejumlah anggota pasukan khusus Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir TNI AL, memasuki pesawat Casa CN212 milik Skuadron Udara 600 Wing Udara-1 Puspenerbal, untuk melakukan terjun tempur free fall dari dari ketinggian 8000 kaki di atas wilayah Juanda, Sidoarjo, Kamis (10/3). Latihan terjun tempur free fall tersebut merupakan persiapan pelaksanaan Rubber Duck Operation (RDO) yang merupakan bagian dari pendaratan khusus, salah satu kemampuan yang dimiliki pasukan khusus Taifib-1 Marinir TNI AL. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/nz/11)

11 Maret 2011, Juanda -- (Puspenerbal): Yontaifib adalah satuan elite dalam Korps Marinir di jajaran TNI Angkatan Laut. Dahulunya satuan ini dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi). Taifib (Intai Amfibi) mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara berdiri sendiri dari induk pasukan dalam artian mampu melaksanakan survival secara tim maupun perorangan, mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mampu mengatasi tekanan mental di daerah penugasan, kemampuan infiltrasi dan eksfiltrasi ke atau dari daerah musuh melalui media, antara lain free fall dengan sistem HALO dan HAHO, STABO/SPIE , berenang, menyelam, serta salah satu kemampuan bawah air atau combat swimmer melalui peluncuran torpedo kapal selam. Saat ini Yontaifib berkekuatan dua batalyon yang masing-masing berada dalam komando Pasmar I dan Pasmar II.

Untuk memelihara, meningkatkan pengetahuan, keterampilan tehnis, dan taktis personel Yontaifib-1 Marinir mengadakan latihan yang diselenggarakan selama kurang lebih tiga minggu. Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington pada hari Senin 07 Maret 2011 membuka latihan Berganda Tri Media I Th.2011 di Lanudal Juanda yang dihadiri juga oleh pejabat di jajaran Puspenerbal. Pada latihan yang berlangsung di Lanudal Juanda Batalyon Intai Amfibi- 1 Marinir menurunkan sebanyak 65 pasukan penerjun free fall di tambah 5 personil Jumping Master dengan menggunakan pesawat TNI AL Cassa NC-212.

Latihan bagi seorang prajurit Yontaifib-1 Marinir adalah merupakan salah satu kesejahteraan yang memiliki tujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan Tri Media dalam tugas-tugas operasional dengan memadukan Aspek Tempur, Aspek Intelijen dengan tiga Media yaitu Darat, Laut dan Udara untuk diterapkan dalam operasi yang sebenarnya, latihan ini disiapkan sesuai dengan petunjuk pembinaan latihan yang sudah di tentukan sesuai dengan prosedur tetap lapangan yang ada baik keamanan personel maupun material dengan tetap mengutamakan faktor keamanan yaitu zero accident, setiap akan melaksanakan materi kegiatan selalu melaksanakan check and re-check. Untuk menghadapi tugas ke depan yang demikian besar dan penting ini, maka tuntutan tingginya profesionalisme Tri Media tak dapat dihindarkan.






Sumber: Puspenerbal/ANTARA News

Casa dan BO-105 Perkuat Wing Udara 2



9 Maret 2011, Juanda -- (Puspenerbal): Luas perairan yurisdiksi nasional di wilayah kerja Koarmabar cukup luas begitu pula dengan potensi kerawanan dan ancaman baik berupa pelanggaran kedaulatan maupun pelangaran hukum di laut menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Selat Malaka sebagai jalur internasional yang strategis, memerlukan prioritas jaminan keamanan bagi kapal-kapal yang melintasi selat ini. Begitu pula dengan tingkat kerawanan bencana alam yang sering terjadi di sepanjang pantai barat pulau Sumatera hal tersebut memerlukan tindakan yang cepat dalam penanggulangannya.

Mengingat kondisi dan kerawanan tersebut, pimpinan TNI Angkatan Laut mengambil kebijakan untuk mengalih binakan dua pesawat udara dari Wing Udara 1 yang berkedudukan di Lanudal Juanda ke Wing Udara 2 yang berkedudukan di Lanudal Tanjungpinang, yaitu satu Casa NC-212 dan satu helikopter Bolkow Bo-105 guna mendukung operasi laut termasuk diantaranya melaksanakan patroli maritime maupun untuk mendukung pergerakan logistik ke daerah rawan bencana secara terbatas.




Pada hari Selasa 08 Maret 2011 pukul 08.30 Wib bertempat di Apron Lanudal Tanjung Pinang telah dilaksanakan upacara penandatanganan berita acara alih bina pesawat udara dari Komandan Wing udara 1 Kolonel Laut (P) Dadun Kohar kepada Dan Wing 2 Kolonel Laut (P) Sigit Setiyanta berupa satu unit casa NC-212 dengan nomer lambung U-618 dan satu unit helikopter bolkow BO-105 dengan nomer lambung NV-409, upacara penandatanganan berita acara alih bina pesawat udara dipimpin langsung oleh Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI H. Sipahutar M.Sc.

Dengan bertambahnya kekuatan pesawat udara tersebut, diharapkan Wing Udara 2 mampu memberikan kontribusi yang lebih optimal dalam melaksanakan tugas pertahanan dan keamanan negara di laut guna mewujudkan stabilitas keamanan dan ketahanan nasional yang tangguh.

Sumber: Puspenerbal

Tuesday, March 8, 2011

Korps Marinir Latih Calon Awak Tank BMF-3F


Danpasmar-1 saat menyematkan tanda peserta pelatihan awak Ranpur BMP-3F.

8 Maret 2011, Surabaya -- (Korps Marinir): Guna meningkatkan kemampuan tempur personel Yontank dan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang teknis pengoperasian Ranpur Tank Amfibi BMP-3F pada tingkatan Komandan Kendaraan (Danran), Pengemudi Ranpur dan Penembak Ranpur, maka pada kesempatan ini Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington membuka kepelatihan Calon Awak Kendaraan Tempur Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir di Lapangan Apel Karangpilang Surabaya, Selasa (08/03).

Kegiatan kepelatihan Calon Awak Kendaraan Tempur Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir di ikuti oleh 60 personel terdiri dari 24 personel Resimen Kavaleri-1 Mar, 30 personel Resimen Kavaleri-2 Mar, 2 personel Denhar Lanmar Surabaya dan 4 personel dari Pusdikkav, rencana kepelatihan dilaksanakan selama tiga bulan.

Pada amanatnya Komandan Pasmar-1 mengatakan kebanggan tersendiri bahwa jajaran Korps Marinir saat ini telah diperkuat dengan datangnya 17 Ranpur BMP-3F, dimana Tank Amfibi BMP- 3F adalah kendaraan tempur lapis baja generasi terakhir prosuksi Rusia yang sangat baik ditinjau dari segi teknologi maupun kebutuhan pertempuran masa kini (pertempuran asimetris), hal ini telah dibuktikan dari uji coba yang telah dilaksanakan dalam berbagai medan dan cuaca, telah memperlihatkan hasil yang memuaskan dengan menunjukkan akuransi tembakan yang sangat tepat dan mendekati sempurna. Kesiapan alutsista Korps Marinir dalam mendukung kesiapan operasional harus didukung dengan kesiapan prajurit dalam mengawaki alutsista tersebut, kesiapan ini dapat diwujudkan dengan pelatihan dan pembelajaran bagi setiap pengawak alutsista tersebut secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan, dengan kecanggihan yang dimiliki kendaraan tempur BMP-3F yang sarat dengan teknologi yang tinggi akan menjadi tantangan buat kita kedepan dalam hal pengawakan, pemeliharaan dan perawatan. Oleh karena itu jajaran Korps Marinir menyelenggarakan pelatihan calon awak ranpur BMP-3F.

Adapaun penyelenggaraan yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendalaman serta penguasaan tentang teknis pengoperasian Tank Ambfibi BMP-3F pada tingkatan komandan kendaraan, serta kemampuan untuk mengetahui karakteristik seluruh komponen material Tank Amfibi BMP-3F. Melalui pelatihan ini awak Ranpur BMP-3F diharapkan dapat lebih menguasai tentang kemampuan dan keunggulan kendaraan tersebut yaitu kemampuan daya tembak, keunggulan sistim kendali senjata/SKS, kemampuan daya amfibi, serta kemampuan daya kejut yang tinggi. Sehingga diharapkan keluaran/output dari pelatihan awak ranpur ini akan menjadi kebanggan kesatuan/Korps Marinir serta menjadi kader bagi penerus selanjutnya.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir F. Saud Tamba Tua, Danlanmar Surabaya Kolonel Marinir Yuliandar TD, Danpusdikkav Kolonel Marinir Lasmono, para Asisten Kaspasmar-1, Dankolak/Satlak Pasmar-1, Para Instruktur dari Rusia, serta pejabat dilingkungan Pasmar-1.

Sumber: Korps Marinir

Saturday, March 5, 2011

Pangarmatim Terima Kunjungan US Navy


Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto dan Komandan USS Germantown CDR Crary terlihat akrab saat tukar menukar cindera mata kedua belah pihak yang menandai usainya kunjungan persahabatan itu, Jumat (4/3) di Gedung Gajah Mada 1, Koarmatim, Ujung, Surabaya.

4 Maret 2011, Surabaya -- (Dispen Koarmatim): Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Bambang Suwarto, menerima kunjungan dari Personel US Navy. Jumat(4/3) di Gedung Gajahmada 1 Koarmatim, Ujung, Surabaya.

Pangarmatim dalam menerima kunjungan Angkatan Laut Negara sahabat ini didampingi oleh Kasarmatim Laksma TNI Arief Rudijanto, SE, Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksma TNI Sulaeman Banjar Nahor SE, para Assisten Pangarmatim, IrKoarmatim, Komandan Kolatarmatim, serta Komandan Satfibarmatim.

Dalam kunjungan ini bertujuan untuk mempererat persahabatan antara kedua Angkatan Laut pada khususnya dan kedua negara pada umumnya. Dalam kunjungan kerja ke Koarmatim ini dipimpin langsung oleh Komandan Kapal Perang USS Germantown CDR Crary dan Assisten Capt Jansen dan Major Gadsden.

Selama mengadakan kunjungan persahabatan di Koarmatim para tentara laut Negara sahabat ini melakukan berbagai kegiatan, antara lain mengunjungi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590 yang diterima oleh Komandan Satuan Kapal Amphibi Koarmatim (Dansatfib Koarmatim) Kolonel Laut (P) Budiyanto, di kapal perang ini para prajurit laut kedua negara ini mengadakan simposium tentang operasi pendaratan amphibi, olah raga bersama meliputi sepak bola yang dilaksanakan di lapangan sepak bola Pasiran, Basket dilaksanakan di Indoor sport serta dari US Navy mengadakan open Ship di kapal perang USS Germantown yang sandar di dermaga Gapura Surya, Surabaya.

Kunjungan ini diakhiri dengan saling tukar menukar cindera mata kedua belah pihak yang masing-masing diterima oleh Pangarmatim dan juga Komandan USS Germantown.

Sumber: Koarmatim

BERITA POLULER