Pages

Showing posts with label TEKNOLOGI INDONESIA. Show all posts
Showing posts with label TEKNOLOGI INDONESIA. Show all posts

Wednesday, December 21, 2011

APASIH BNV?

Binocular Night Vision adalah Binocular yang dapat melihat di malam hari . Binocular ini seperti memiliki lampu senter sehingga daerah gelap dapat diterangi oleh lampu strong IR nya. Lampu senter ini tidak dapat dilihat kasat mata karena berbasis Infra Red. Terbuat dari bahan yang sangat ringan dan waterproof. Pemandangan gelap dimalam hari dapat diatasi dengan binocular ini. Senter Memiliki daya pandang yang jauh (90 yard's) dan daya pandang sisi yang lebar.  Cocok untuk : Pengawas malam hari, navigasi malam hari, pengintai binatang malam, berburu malam hari, mancing malam hari dll. The Best night Vision Bushnell Made in RUSIA.


SUMBER : http://www.my-toserba.com/binocular_night_vision.htm

Thursday, December 1, 2011

UGM Perkenalkan Mini UAV Berdaya Jelajah 200 Kilometer



30 November 2011

Pesawat Udara Tanpa Awak Mini atau Mini UAV dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan bobot 7,5 kilogram mampu menjelajah sampai 200 kilometer dengan kecepatan 120 kilometer per jam, bermanfaat untuk pemantauan batas wilayah atau lokasi-lokasi bencana alam. (photo : Kompas)

Pesawat Tanpa Awak UGM Berdaya Jelajah 200 Kilometer

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memantau batas wilayah atau situasi dan kondisi lokasi bencana alam dengan biaya murah dan efektif, dibutuhkan teknologi pesawat tanpa awak.

Universitas Gadjah Mada (UGM) turut memamerkan hasil risetnya, berupa pesawat udara tanpa awak mini (Mini UAV) pada Forum Riset Industri Indonesia ke-3 2011, Rabu (30/11/2011) di Jakarta.

Pesawat itu memiliki kemampuan jelajah sampai 200 kilometer, dengan lama jelajah sampai 2,5 jam.

Pesawat Mini UAV ini hasil rekayasa dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM, Sutrisno, dan Dosen Teknik Mesin pada Sekolah Vokasi (D-III) Teknik UGM, Setyawan Bekti Wibowo.
"Kita sudah punya banyak produk riset. Masalahnya sekarang adalah industrialisasinya untuk menjadikan sebagai produk massal masih terjadi kendala," kata Rektor UGM, Sudjarwadi, dalam konferensi pers.

Pesawat Mini UAV dirancang dengan panjang bentang sayap 3,25 meter, dan bobot pesawat tanpa beban mencapai 7,5 kilogram.

Penambahan beban seperti kamera dan sensor lainnya, masih memungkinkan maksimal dua kilogram. Kecepatan Mini UAV mencapai 120 kilometer per jam. Pesawat ini berbahan bakar bensin, dengan kapasitas mesin 55 sentimeter kubik.

Wednesday, November 16, 2011

Berbagai Teknologi Canggih Dipamerkan



 
Agung Kuncahya B. / Jurnal Nasional
Jurnas.com | BERBAGAI teknologi canggih dipamerkan dalam Pameran Inovasi Indonesia 2011. Ada 14 stand yang menjadi peserta dalam pameran yang diadakan selama 4 hari di Terra Atrium Central Park, Jakarta.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT Marzan Aziz Iskandar mengatakan even ini diadakan untuk pengembangan inovasi masyarakat dalam bidang teknologi. “Ada 14 stand yang menampilkan teknologi terkini,” kata dia dalam pembukaan pameran inovasi Indonesia di Jakarta, Rabu (16/11).

Beberapa Penemuan Teknologi dalam acara ini antara lain:

LIPI berhasil menemukan inovasi teknologi pengalengan gudeg Bu Citro dan sayur Lombok hijau khas Indonesia.Universitas Brawijaya berhasil mengembangkan pasteurisasi metode pengawetan susu (susu listrik)Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan software laptop pelacak anti maling yang dikenal dengan nama Gematop (Get Maling Laptop). Dengan memasang Gematop pada laptop akan sangat memudahkan pemilik untuk melakukan pelacakan jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan (kehilangan laptop). Secara otomatis Gematop bekerja sembunyi-sembunyi memotret wajah pengguna laptop dan mengirim berbagai data yang dibutuhkan ke email pemilik untuk memudahkan dalam hal keperluan pelacakan.Universitas Tarumanegara menciptakan robot yang diberi nama eksapot. Robot ini bisa menjangkau daerah yang tidak bisa dijangkau oleh manusia.Politeknik Caltex Riau berhasil menciptakan Head Controller Wheel Chair (Kursi roda dengan sensor gerak kepala). Kursi roda ini menggunakan pengaturan pergerakan kepala.Universitas Bina Nusantara menciptakan alat penghemat listrik (Century Saver dengan cara menghilangkan arus boros / induksi pada tiap peralatan elektronik). Alat ini bisa menghemat listrik sampai 30 persen.

Marzan berharap semangat seperti itu, bisa tumbuh terus sehingga bisa menciptakan inovasi baru di bidang teknologi. “Masalah sehari- hari bisa menimbulkan ide menjadi inovasi,” katanya.

JURNAS

Wednesday, April 13, 2011

Juara Robot, Mahasiswa UGM & ITB Dapat Beasiswa


Febrina Ayu Scottiati - detikinet


Robot Buatan ITB (inet)
Jakarta - Indonesia kembali menoreh tinta emas di kontes robot internasional. Sebagai penghargaan, delapan mahasiswa pembuat robot asal UGM dan ITB berhak mendapat beasiswa penuh untuk meneruskan studinya.

"Jadi kita semua harus bersyukur, adik-adik kita telah menunjukkan prestasi yang sangat luar biasa di robot kontes cerdas yang diselenggarakan di Amerika. Pemenangnya sebagai imbalan untuk mendukung dan dorongan kita berikan beasiswa S2," ujar Menteri Pendidikan Nasional M Nuh kepada wartawan usai pemberian penghargaan kepada tim robot UGM dan ITB, di Kemendiknas, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (13/4/2011).

Nuh juga berharap kemenangan tersebut bisa menjadikan Indonesia sebagai icon pembuat robot cerdas terbaik. Sehingga menjadi bagian dalam membangun nama baik Indonesia di kancah internasional.

"Ini yang harus kita dorong, syukur-syukur nanti kita menjadi icon, jadi kalau robot sudahlah Indonesia, robot cerdas sudahlah Indonesia. Kalau itu bisa kita kemas, kita siapkan itu menjadi bagian dari mana kita membangun nama baik Indonesia," imbuhnya.

Seperti yang diketahui, tim UGM dan ITB mengikuti Kompetisi Internasional 2011 Trinity Collage Fire Fighting Home Robot Contest and RoboWaiter yang di selenggarakan di Trinity Collage, Hartford, Connecticut, AS, (9-10/4) lalu.

Tim UGM diwakili oleh Farid Inawan, Noer Aziz Ismail, Wahyu Wijayanto dan Luiz Rizki Ramelan. Mereka mengikutsertakan 2 buah robot beroda berhasil meraih juara I dan II dalam kategori Senior Division.

Sementara itu, tim ITB diwakili Syawaludin Rachmatullah, Ashlih Dameitri, Samratul Fuady dan Dody Suhendra. Mereka juga mengikutsertakan 2 buah robot berkaki berhasil meraih juara I dan II dalam kategori Walking Division.

Ajang kompetisi internasional ini sendiri sudah diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya sejak tahun 1994 dan diikuti siswa-siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Untuk tahun ini, kompetisi diikuti oleh 7 negara, yaitu Indonesia, Amerika, China, Portugal, Israel, Kanada dan Meksiko.

detik

Thursday, February 17, 2011

Siswa SMP di Bandung Ciptakan Anti-Virus Ampuh

Siswa kelas dua SMP 48 di Bandung, Arrival Dwi Sentosa, berhasil menciptakan salah satu program anti-virus terbaik di Indonesia. Lebih dari sejuta orang di dalam dan luar negeri telah mengunduh program anti-virus karangannya, Artav.
VOA
Foto: VOA
Arrival Dwi Santosa (duduk, kedua dari kanan) berbincang-bincang dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa (duduk, pertama dari kiri).
Bermula dari kekesalan karena virus kerap menyerang komputernya, Arrival Dwi Sentosa, berinisiatif menciptakan program anti-virus sejak awal 2009 lalu. Anti-virus tersebut ia buat dengan belajar secara otodidak dari berbagai sumber buku untuk pemula. Arrival yang sama sekali tidak memiliki latar belakang khusus di bidang teknologi informatika ini kemudian menamakan anti-virus ciptaannya dengan nama unik, "Nyit-Nyit." Tapi, seiring dengan banyaknya pengunduh yang berasal dari dalam dan luar negeri. Arrival kemudian mengganti nama antivirus ciptaannya dengan nama Artav, singkatan dari Arrival dan Taufik. Taufik adalah nama sang kakak yang turut membantu dalam hal desain anti-virus tersebut.
“(Programnya) saya buat dalam waktu sekitar satu tahun. Jadi, saya pribadi dulu (yang pakai) waktu itu, lalu saya kasih ke teman. Teman saya bilang bagus, lalu saya publikasikan ke internet”.
Hingga kini, sudah lebih dari 1,3 juta orang dari dalam dan luar negeri mengunduh anti-virus Artav. Beberapa negara yang sudah mengunduh anti-virus ini di antaranya Malaysia, India, Perancis, Jerman dan AS. Anti-virus lokal terbaik ketiga di Indonesia ini mampu melumpuhkan sekitar 1.031 jenis virus lokal dan internasional yang sering menyerang komputer.
Berkat prestasinya ini, Arrival diundang oleh civitas akademika Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menyampaikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa, dosen dan pakar telematika Indonesia. Anti-virus Artav ciptaan Arrival diakui sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia oleh para pakar telematika yang hadir dalam kuliah umum ini. Pakar telematika Indonesia yang juga anggota Komisi I DPR RI, Roy Suryo, menyebut pola pikir Arrival sudah melebihi anak-anak seusianya. Arrval tidak hanya sekadar menjadi pengguna, tapi juga berpikir untuk menciptakan sesuatu.
“Kalau lihat alasan dia membuat antivirus (adalah) gara-gara dulu pernah terkena virus. Biasanya kalau kena virus kita bikin virus lagi buat mengalahkan. Tetapi ini tidak, Arrival justru membuat anti-nya," puji Roy Suryo

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang juga Ketua Ikatan Alumni ITB, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi inovator cilik ini. Menurut Hatta, pemerintah harus mendorong, memotivasi dan mengembangkan kreativitas anak-anak Indonesia yang berpotensi turut berperan dalam industri kreatif di masa depan.
Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia akan membantu proses hak paten anti-virus Artav ke Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Selain itu, ITB juga akan menganugerahkan beasiswa bagi Arrival untuk kuliah di ITB kelak.

VOA

Wednesday, February 16, 2011

NASA GUNAKAN TEKNOLOGI INDONESIA


Ada Teknologi Indonesia Di sini
Tak dinyana. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi buatan Indonesia, Yaitu teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan anak bangsa. ECVT adalah satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar dinding seperti pada pesawat ulang-alik. NASA mengembangkan sistem pemindai komponen dielektrik seperti embun yang menempel di dinding luar pesawat ulang-alik yang terbuat dari bahan keramik. Zat seperti itu bisa mengakibatkan kerusakan parah pada saat peluncuran karena perubahan suhu dan tekanan tinggi.
ECVT
Adalah Warsito P. Taruno yang mengembangkan ECVT, bermula dari tugas akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang, tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu “melihat” tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya). Dia lantas melakukan riset di Laboratorium of Molecular Transport di bawah bimbingan Profesor Shigeo Uchida.
Tidak itu saja, Warsito melalui Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology yang didirikannya telah memproduksi Robot bernama Sona CT x001, sebuah Robot yang dibekali dua lengan untuk memindai tabung gas. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta. Perusahaan migas Petronas juga tertarik pada alat buatannya. Kini mereka masih dalam tahap negosiasi harga dengan perusahaan raksasa milik pemerintah Malaysia tersebut. Edwar Technology juga mendapat pesanan dari Departemen Energi Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, denagn nilai US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar.

SUMBER :ARIF REASEACH

Friday, October 22, 2010

Salut! Pelajar Indonesia Kembali Ukir Prestasi Internasional

Dua siswa SMP Indonesia, yaitu Novana Nisrina Wicaksana (SMP Islam Terpadu Nurul Fikri Depok) dan Rana Fitri Athaya (SMP Al Azhar 6 Bekasi) meraih medali emas dalam karya ilmiahnya telah mengkombinasikan kajian sains dan kreativitas tentang batik. Mereka memenangkan hadiah pertama dalam ‘'2010 World Creativity Festival (WCF-2010)" yang diselenggarakan pada 15-18 Oktober 2010 di Daejeon, Korea Selatan. Mereka bersaing dengan 37 tim peserta lainnya dari berbagai negara, seperti Indonesia, Thailand, Korea, Cina, Taiwan, Singapore, Arab Saudi, dll.
WCF merupakan acara tahunan ASEAN + 3 yang diselenggarakan Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) dan The Korean Society for the Gifred (KSG).

Para siswa yang berbakat dalam bidang sains melakukan kompetisi secara ketat, dengan kajian memperpadukan iptek dan karya tradional seperti batik yang bersumber lokal untuk tujuan menduniakannya (global).
Misi WCF antara lain menyajikan kegiatan berkelas dunia bagi Siswa Berbakat dan Berkecerdasan Istimewa (CIBI) dalam bidang iptek dan memberikan inspirasi bagi para guru dan para pihak lain untuk mengembangkan program pembelajaran sains dan teknologi yang menantang bagi mereka.
Selain mereka, Indonesia juga mengirimkan 4 pelajar SMP lainnya, yaitu Daris Imandar dan Deasy Juliana Permatasari (SMP Lab School Rawamangun Jakarta), Arsila Chairunnisa (SMP 252 Jakarta), dan Saqfi Rabbani (SMP Thariq Bin Ziyad, Bekasi). Tim dibawah supervisi PP-IPTEK Hemi Prasetyo dan guru pengamat SMP 6 Al Azhar Bekasi Totok Supriyoto.
Para siswa sebelumnya melakukan training terlebih dahulu secara intensif dengan beberapa nara sumber di Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) - TMII sebagai pusat pembelajaran sains dan teknologi utama bagi masyarakat luas.
Nyssa Skilton, berdarah Indonesia Australia sebagai salah satu nara sumber dari AYAD Program Australia yang sedang bertugas di PP-IPTEK, JRE Kaligis serta Hendra Suryanto menyatakan bahwa di sini mereka mempelajari ketrampilan penting yang harus dimiliki seorang ilmuwan, seperti kecakapan mengobservasi, menganalisis dan tentu saja kreativitas.

Kegiatan ini akan terus menjadi salah satu unggulan kegiatan PP-IPTEK melalui Program Sanggar Inovasi IPTEK Nasional.
Ini kali kedua PP-IPTEK bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mengirimkan delegasi anak-anak berbakat ke ajang WCF. Kreativitas berperan vital dalam inovasi iptek, dan festival ini memberikan kesempatan kepada para pelajar dan guru-guru untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikirnya di masa depan.
WCF merupakan salah satu titik awal bagi PP-IPTEK dalam merealisasikan aspirasi generasi muda atau para siswa untuk berperan aktif dalam aktivitas internasional di masa yang akan datang. PP-IPTEK berupaya keras menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan kemampuan inovasi sains dan teknologi berstandar dunia dan membangun network dengan para ahli pendidikan lintas dunia.
Sebagai bagian dari kompetisi, para siswa melakukan penelitian beragam budaya dan makna yang terkandung di dalamnya. Mereka menyebut dirinya sebagai tim "Batik Lovers" atau "Kami Pencinta Batik" dan menyajikan materi presentasi tentang batik sebagai kekayaan budaya Indonesia yang dikemas bernuansa iptek.
Mereka menunjukkan bagaimana batik telah meluas dan populer lintas dunia. Pata tokoh politik dunia banyak yang mengenakan batik, dan juga selebritis dunia, seperti bintang film Jessica Alba memakainya. Para siswa bermimpi bisa menyebarluaskan Batik lebih jauh lagi.
Dalam upaya memfusikan budaya, para siswa mengkombinasikan batik dengan pakaian tradional Korea "hanbok". Hanbok memiliki karakter warna-warna kuat/tebal dan garis sederhana tanpa memiliki kantung. Para siswa bahkan telah memikirkan tentang bagaimana mempromosikan busana baru tersebut, termasuk penampilan khususnya pada acara yang sangat terkenal dalam stasiun TV terkenal "Oprah Show" dengan bintang selebriti Indonesia Anggun C. Sasmi dan selebriti Korea Koo Hye Sun.
Novana dan Rana mengatakan bahwa mencintai batik berarti kita menghargai budaya kita sendiri. "Kami dapat memasukan unsur dan mengkombinasikan batik kedalamnya menjadi budaya dunia" ujar mereka. (Ristek, wcfestival.or.kr)
IRIB

Tuesday, September 7, 2010

Energi Listrik Tenaga Gelombang Dapat Hak Paten

Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Metode energi listrik tenaga gelombang air laut karya mahasiswa dan dosen Politeknik Manufaktur (Polman) Timah Provinsi Bangka Belitung, mendapat hak paten dari Kementrian Hukum dan HAM RI.

"Metode energi gelombang air laut yang kami ciptakan sebelumnya dilakukan pengujian yang ketat oleh tim penguji dari pusat di Jakarta dan hasilnya layak dipatenkan," kata pembantu Direktur I, bidang elektronik Polman Timah I. Made Andik Setiawan di Sungailiat, Kamis.

Ia mengatakan, semua persyaratan dan pembiayaan hak paten metode energi listrik tenaga gelombang air laut dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).

"Kami sangat bersyukur sekali dimana karya para mahasiswa dan dosen Polman Timah dipatenkan," katanya.

Apalagi, tambahnya, hak paten karya mahasiswa jumlahnya masih sedikit sekali di Indonesia terlebih di Provinsi Bangka Belitung, belum ada satupun karya mahasiswa yang dipatenkan kecuali karya mahasiswa Polman Timah.

Ia mengatakan, keunggulan dalam metode energi gelombang air laut ini dimana tidak terpangaruh dengan kondisi gelombang air laut saat itu, besar kecilnya kondisi gelombang perangkat mesin tetap bisa bekerja.

"Kami sengaja mencari inovasi teknologi energi listrik karena saat sekarang Pemerintah Indonesia sedang mengalami krisis energi listrik, dan mudah-mudahan setelah metode ini mendapatkan hak paten maka akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik," katanya.

Ia mengatakan, meskipun dalam metode tersebut hanya mampu memproduksi tenaga listrik sebesar 400 watt, namun bisa dikembangkan sesuai kebutuhannya.

"Produksi listrik dalam metode ini bisa dikembangkan sesuai kebutuhan berdasarkan pada kemampuan mesin penggeraknya," katanya.

I.Made mengaku sudah ada perusahaan dalam negeri yang berminat menawar metode listrik tenaga gelombang air laut untuk dikembangkan menjadi produksi mesin pembangkit listrik.

"Tahun depan kami akan mencoba kembali masalah energi listrik ini dengan metode yang lebih canggih lagi," katanya. (KMN/K004)
 ANTARA

PT DI & Xian Aircraft kembangakan N-235 baru

Oleh: Firman Hidranto
AMSTERDAM (Bisnis.com): PT Dirgantara Indonesia dan Xian Aircraft akan mengembangkan N-235 New Generation jenis pengangkut penumpang dan kargo sebagai bagian negosiasi lanjutan penyelesaian pembelian 15 unit MA 60 yang sempat menjadi sengketa Indonesia dan China.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan kerja sama industri pesawat kedua negara itu untuk mengembangkan jenis pesawat menengah dengan kapasitas 30 tempat duduk – 50 tempat duduk “Tercapainya kesepakatan itu merupakan bagian dari negosiasi penyelesaian pembelian pesawat  MA-60 buatan Xian Aircraft untuk memenuhi kebutuhan PT Merpati Nusantara Airline. Dari negosiasi itu, pemerintah bisa melakukan penghematan US$90 juta,” ujarnya hari ini.

Menurut dia, rencana pengembangan N-235 New Generation antara PTDI dan Xian Aircraft itu meliputi riset dan pengembangan (R&D), desain pesawat hingga produksi pesawat. Nantinya, lanjutnya, produksi dari industry dirgantara Indonesia dan China itu juga memenuhi pasar kelas 30-50 tempat duduk di kawasan Asia, juga memenuhi kebutuhan dalam negeri terutama MNA.

Berkaitan dengan hasil negosiasi dengan Xian Aircraft, Mustafa mengemukakan itu tidak terlepas dari etikad kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah pembelian pesawat tersebut.
Kasus ini berawal dari ketika Merpati berencana membeli 15 unit pesawat dari Xian Aircraft, namun dibatalkan karena diduga terjadi penggelembungan (mark up) harga, dan ketidakjelasan spesifikasi pesawat yang akan dipesan.

Kontrak kerja sama dilakukan pada 7 Juni 2006. Dua dari 15 pesawat pesanan telah tiba di Jakarta pada 6 September 2006, tetapi sampai sekarang Merpati belum mengambil 13 pesawat lainnya.

Belakangan, harga pesawat yang ditawarkan senilai US$15 juta per unit dinilai terlalu mahal, dari harga normal pesawat sejenis yakni sekitar US$11 juta. Bahkan, ketika ada transaksi pembelian MA-60 disebut-sebut merupakan bagian dalam klausul perjanjian program pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt antara pemerintah Indonesia dan China.

“Yang jelas, kita telah menyelesaikan negosiasi itu. Bahkan, PTDI dan Xian Aircraft bisa bekerja sama untuk mengembangkan pesawat jenis menengah, termasuk yang dipesan oleh MNA tersebut,” ujar Mustafa.

Sebelumnya, MNA pada tahun ini dipastikan mengoperasikan sebanyak 15 unit pesawat MA-60 produksi Xian Aircraft setelah rencana itu sempat tertunda sejak tahun lalu. “Kondisi keuangan Merpati hingga Mei masih cukup parah, sehingga dia menyambut baik kepastian datangnya armada baru Xian MA-60 itu, guna mempertajam penetrasi di pasar penerbangan,” kata Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo.

Adapun, saat ini jumlah armada Merpati yang aktif sebanyak sembilan unit pesawat jet (termasuk dua unit MA-60) dan delapan unit pesawat baling-baling. Mulai Juli, sebanyak tiga unit MA-60 akan datang, Agustus dan September juga tiga unit, dan pada Oktober ada empat unit.

“Untuk operasi di rute mana saja, akan kami bahas lebih lanjut. Yang jelas, salah satu cara mendongkrak kinerja Merpati adalah dengan pengadaan armada," katanya. (mrp) 
 
BISNIS.COM

Mobil Tawon & Komodo Tampil di Ajang Terbesar Se-Asia Tenggara

Jakarta, (tvOne)
Mobil karya anak bangsa ternyata mampu bersaing dengan buatan Eropa, Jepang, ataupun Korea. Ini terbukti, dalam pameran mobil terbesar se-Asia Tenggara, Indonesia International Motor Show, sejumlah mobil karya anak bangsa ikut dipamerkan berjejer dengan ratusan mobil terbaru, tercanggih dan hemat energi dari berbagai negara. MobIl karya anak bangsa yang dipamerkan antara lain mobil tawon dan komodo.
Tawon memiliki desain dan komponen lokal, namun mesinnya masih didatangkan dari Cina. Tawon berkapasitas enam orang dan menggunakan 600 cc. Tawon diklaim ramah lingkungan karena menggunakan liquid gas vehicle. Satu liter bahan bakarnya bisa digunakan menempuh perjalanan 15 kilometer. Tawon dipasarkan dengan harga Rp 48 juta.
Komodo pun memiliki desain dan komponen lokal. Komodo dipasarkan dengan harga Rp 6o juta. Komodo didesain untuk off road dan mampu dipakai di tanjakan hingga 48 derajat . Komodo juga diklaim irit bahan bakar. Satu liter bahan bakarnya bisa digunakan untuk 30 kilometer

TV ONE

BERITA POLULER