Pages

Showing posts with label IPTEK INDONESIA. Show all posts
Showing posts with label IPTEK INDONESIA. Show all posts

Wednesday, June 26, 2024

Di Hari Pahlawan 11 November 2019, PTDI Terbangkan “Ferry Flight” (Lagi) NC212i Pesanan Thailand

 



Bertepatan dengan Hari Pahlawan, PTDI kembali lakukan ekspor dalam kegiatan ferry flight 1 (satu) unit pesawat terbang NC-212i untuk Ministry of Agriculture and Cooperatives (MOAC) Thailand dari Hanggar Delivery Center PT DI menuju Nakhon Sawan Air Base, Muang, Nakhon Sawan, Thailand, yang direncanakan akan tiba pada 11 November 2019.

Pesawat NC212i yang dikirimkan hari ini melengkapi kontrak pengadaan 2 (dua) unit pesawat terbang NC-212i antara PTDI dengan A.I.C.E. Enterprises (Thai) Co.,Ltd. dengan end user Department of the Rain Making and Agricultural Aviation, MOAC Thailand.

Pesawat terbang NC-212i pertama telah dilakukan ferry flight pada 22 Oktober 2019. Dan pada hari ini dilakukan kembali ferry flight pesawat terbang NC-212i kedua yang penyerahannya dilakukan lebih cepat sebulan jadi jadwal sesuai kontrak yaitu Desember 2019. Sehingga total 2 unit pesawat NC-212i telah dikirimkan kepada Ministry of Agriculture and Cooperatives (MOAC) Thailand.

Dikutip dari siaran pers PT DI, disebutkan Capt. Zulda Hendra sebagai Pilot In Command dan Capt. Billy Yudha Firmansyah se-bagai Copilot menerbangkan pesawat NC-212i dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Bandara Hang Nadim, Batam, dan dilanjutkan ke Nakhon Sawan Air Base, Muang, Nakhon Sawan, Thailand, sebagai destinasi terakhir.

Pesawat NC212i tersebut akan melakukan Final Acceptance oleh Department of the Rain Making and Agricultural Aviation, MOAC Thailand, pad 12 November 2019.

Meski didapuk untuk operator sipil, namun NC-212i pesanan Thailand ini dapat digunakan sebagai passenger transport, VIP, cargo, rain making, troop/paratroop transport dan medical evacuation.

Adapun operator dalam negeri yang menggunakan pesawat NC-212 series adalah TNI AU, TNI AD, TNI AL, Kepolisian, BPPT, dimana pesawat NC-212 series tersebut digunakan untuk pesawat angkut sipil, militer dan Maritime Surveillance Aircraft (MSA). Sedangkan operator luar negerinya adalah negara Thailand untuk pesawat angkut militer dan modifikasi cuaca (rain making), Filipina dan Vietnam untuk pesawat angkut militer.

Adapun kebutuhan pesawat NC-212i dunia untuk 10 tahun ke depan yakni sebanyak 255 unit. Rencana ekspansi PT DI kedepannya adalah pada Asia Pasifik dan Afrika. PT DI akan meningkatkan kapasitas produksi pesawat NC-212i yang semula 4 pesawat per tahun, menjadi 6 pesawat per tahun, yang akan dimulai pada tahun depan untuk memenuhi target kebutuhan NC-212i selama 10 tahun ke depan. (Bayu Pamungkas)


SUMBER : PT DIRGANTARA INDONESIA

 

Sunday, August 15, 2010

Kapal "Garuda" Jadi Replika Percontohan di AS

Surabaya (ANTARA News) - Kapal "Garuda" dari Indonesia akan dijadikan replika kapal percontohan dalam pembuatan kapal kayu di Maine, AS.

Hal itu dikemukakan tim Pembina ITS Maritime Challenge Prof Dr Ir Daniel M Rosyid melalui surat elektronik yang diterima ANTARA di Surabaya, Rabu.

"Dengan diboyongnya kapal Indonesia ke AS membuktikan bahwa karya anak bangsa kita lebih unggul dibandingkan dengan kapal peserta dari negara lain," katanya.

Ke depan, katanya, pembangunan kapal layar berikutnya akan dapat mewadahi kreatifitas mahasiswa.

Dalam lomba "Atlantic Challenge 2010" (International Contest of Seamanship & Boatbuilding) di Town of Midland, Kanada yang berakhir pada 31 Agustus 2010 itu, tim Indonesia gagal meraih penghargaan.

Penghargaan Utama "The Atlantic Challenge Trophy" diraih oleh Great Britain, sedangkan penghargaan "The Spirit of Atlantic Challenge Trophy" diraih oleh Denmark.

"Tim Indonesia harus berbesar hati setelah gagal merebut kembali trophy The Spirit of Atlantic Challenge yang pernah diraih pada tahun 2002 dan 2004," katanya.

Namun, sebuah tonggak sejarah akan dicatat pada lomba kali ini adalah dijadikannya kapal Indonesia, Garuda, sebagai sebuah replika kapal percontohan dalam teknologi pembuatan kapal kayu di Maine, AS.

"Seorang pendiri `Atlantic Challenge` bernama Lance Lee yang berkebangsaan Amerika Serikat beserta koleganya memutuskan untuk membeli kapal karya arek-arek ITS Surabaya itu," katanya.

Hasil lomba pun tidak mengecewakan, tim Indonesia yang terdiri dari 17 kru mahasiswa yang memang masih baru itu mampu bersaing dengan ratusan pelaut profesional dari Eropa dan Amerika.

"Tim Indonesia berada pada posisi `empat besar` dalam kategori Technical Sailing, L`Esprit, dan Jackstay Transfer," katanya.

Hasil Trustee Meeting juga menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah pada "Atlantic Challenge 2016."

"Kami mengharapkan kepercayaan itu akan menjadi sebuah tonggak pemicu perkembangan dunia kemaritiman yang lebih baik dan sekaligus sebagai sarana pedongkrak pariwisata di Tanah Air," katanya.

Selain itu, rencana kerja sama antara AS dan Indonesia juga segera terlaksana dalam pembanguan sebuah "aprentice shop" yang mewadahi calon insinyur di bidang teknologi kapal kayu dan teknologi kapal baja. (ANT/A038)
ANTARA

Robot PENS-ITS Siap Berlaga di Mesir

Surabaya (ANTARA News) - Robot "Mio rEi" dari Politeknik Elektronika Negeri (PENS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1945 (ITS) Surabaya siap berlaga dalam kontes robot internasional di Mesir pada 20 September.

"Robotnya sudah kami kirim lewat kargo ke Mesir pada pekan lalu, tapi sebelumnya kami sudah berlatih setiap hari," kata anggota tim robot PENS-ITS, Putus Dadar Gumilang, kepada ANTARA di Surabaya, akhir pekan ini.

Menurut dia, anggota tim robot "Mio rEi" dari PENS-ITS Surabaya yang berjumlah enam orang akan berangkat menyusul sekitar seminggu setelah Idul Fitri atau pada tanggal 16 September.

"Sebelum robot dikirim ke Mesir, kami sudah berlatih dengan kecepatan terakhir yang dapat kami capai untuk robot otomatis adalah 31 detik, namun informasinya tim China mampu mencapai 25 detik," katanya.

Anggota tim mekanik dari robot "Mio rEi" itu menyatakan tim dari China dan Vietnam merupakan rival terberat, namun semuanya bergantung kepada anggota tim yang mengemudikan robot manual.

"Jadi, kami tetap menargetkan untuk menjadi juara dunia, asalkan kami tidak bertemu tim-tim berat di awal dan kami dapat menerapkan strategi yang tepat pada robot manual," katanya.

Menanggapi target itu, dosen pembimbing tim robot PENS-ITS Surabaya Endra Pitowarno menilai target juara dunia itu tergolong realistis karena kecepatan robot otomatis masih dapat ditingkatkan.

"Tapi, saya kira peluangnya akan banyak ditentukan strategi yang diterapkan untuk robot manual, sebab kalau pengemudi robot manual tidak memiliki strategi untuk mengalahkan lawan, maka akan sulit menjadi juara," katanya.

Tim robot "Mio rEi" dari PENS-ITS Surabaya berhak mewakili Indonesia dalam kontes robot internasional itu setelah menjuarai Kontes Robot Indonesia (KRI) 2010 di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 20 Juni lalu.

Dalam KRI 2010, PENS-ITS menjadi juara setelah membantai Tim TRUI dari Universitas Indonesia (UI) dengan skor 120-0, karena mampu mencapai "Pharaoh" (nilai sempurna).

Saat itu, tim PENS-ITS mampu membangun tiga piramid yaitu Khufuu, Khafraa, Mankaura dengan sempurna atau mencapai "Pharaoh", meski sempat melakukan "retry" berkali-kali.

Selain itu, robot "Putu Ayu" dari PENS-ITS juga mampu menyabet juara dalam Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) 2010, setelah di final berhasil mengalahkan robot Dewi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
(E011/D007)

ANTARA

439 Anak Bertarung Dalam Indonesian Robotic Olympiad

439 Anak Bertarung Dalam Indonesian Robotic Olympiad
Sejumlah peserta menguji coba robot buatannya pada ajang kompetisi Indonesian Robotic Olimpiad (IRO) 2010 di Gedung BPPT, Jakarta,Sabtu, (14/8). (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 439 anak usia Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas bertarung dalam Indonesian Robotic Olympiad (IRO) 2010, suatu ajang kompetisi mengadu kreativitas dalam merancang dan membuat robot dengan bahan baku Lego.

"Jumlah peserta ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun lalu kompetisi ini diikuti 270 peserta," kata Managing Director Mikrobot Bambang Rusli kepada wartawan di sela kompetisi merancang robot, Indonesian Robotic Olympiad (IRO) di Gedung BPPT, Jakarta, Sabtu.

Para peserta dibagi dalam empat kategori yakni Regular Category, yang terdiri dari tiga kategori yakni untuk anak SD (Elementary), untuk anak SMP (Junior) dan untuk anak SMA atau SMK (Senior).

Kompetisi regular ini mengedepankan keseluruhan pengetahuan akan robotika baik di bidang "Programming" maupun "Constructing". Pemenangnya akan ditentukan dari kemampuan robot menyelesaikan meja "track" robot.

Selain itu, kategori Road Runner diperuntukkan bagi anak SD yang mengedepankan pengetahuan mekanika dimana pemenangnya ditentukan dari kecepatan robot yang dibuat untuk bertanding di arena balapan.

Sedangkan Open Category merupakan kategori yang siapa saja bisa ikut tanpa batasan umur dengan tema turisme. Kreasi robot ini diharapkan dapat mempromosikan wisata Indonesia dimana penilaian berdasarkan kreativitas, fungsionalitas, desain, dan hasil presentasi tim.

Sementara itu kategori First Lego League (FLL) merupakan kategori baru yang dikompetisikan yang mengedepankan strategi dan perencanaan dengan tema sistem transportasi.

Para peserta bisa terdiri dari beberapa anak (tim) dan mereka yang menjadi pemenangnya akan mewakili Indonesia di ajang internasional yakni World Robotic Olympiad (WRO) 2010.

Saat dimulai kompetisi para peserta tampak sibuk membongkar peti plastik Legonya masing-masing dan kemudian menyusun dan memasangnya menjadi sebuah robot yang bisa berjalan dan melakukan fungsi tertentu.

Para peserta berasal dari beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Depok, Tangerang, Serang, Bandung, Bogor, Solo, Semarang, Surabaya, Medan, Padang, Denpasar, Lampung dan Pekan Baru.

IRO telah berlangsung tujuh kali dimana IRO pertama diselenggarakan di Medan pada 2004 oleh Mikrobot, distributor produk Lego Education.
(D009/Z003)

ANTARA

BERITA POLULER