Indonesia
punya politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas Aktif berarti Indonesia mau
berkawan dengan negara manapun di dunia.
Bahkan saat ini Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Korea
Utara yang sebagian besar negara di dunia membenci keberadaan Pyongyang.
Indonesia
juga menjalin pertemanan dengan Iran, Yaman, China hingga Suriah yang tengah
dihajar habis-habisan oleh sanksi Barat. Uniknya Indonesia juga menjalin
hubungan erat dengan AS, Inggris, Australia, Spanyol dan Prancis. Oleh bangsa
Barat, peran Indonesia dianggap penting. AS menilai Indonesia sebagai
penyeimbang stabilitas Asia Tenggara bahkan Indo Pasifik. Di tengah ketegangan
gegara klaim Nine Dash Line China, peran Indonesia dibutuhkan AS.
"Dengan
semakin pentingnya peran Indonesia dalam urusan regional dan global, pemahaman
yang jelas tentang kebijakan AS membantu mendorong kolaborasi dan memerangi
misinformasi. Amerika Serikat mengupayakan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,
yang terhubung, sejahtera, aman, dan tangguh, di mana pemerintah dapat membuat
pilihan mereka sendiri dan wilayah bersama diatur secara sah," jelas
Kedutaan Besar AS di Indonesia. AS melandasi hubungan diplomatiknya dengan
Indonesia di bidang pertahanan dan keamanan. Di bidang pertahanan, AS ingin
turut serta memperkuat pertahanan Indonesia. Salah satunya dengan penjualan
F-15 Eagle II.
Departemen
Luar Negeri AS memutukan untuk menyetujui penjualan F-15 ke Indonesia. "Departemen
Luar Negeri telah mengambil keputusan untuk menyetujui kemungkinan Penjualan
Pesawat F-15ID dan peralatan terkait kepada Pemerintah Indonesia dengan
perkiraan biaya sebesar $13,9 miliar. Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan
menyampaikan sertifikasi yang diperlukan dan memberi tahu Kongres tentang
kemungkinan penjualan," jelas DSCA pada 10 Februari 2022. Sebelumnya
pemerintah Indonesia ingin membeli 36 unit F-15 Eagle II. Juga request berbagai
kelengkapan di F-15. Diantaranya radar AESA hingga helm JHMCS.
"Pemerintah
Indonesia telah meminta untuk membeli hingga tiga puluh enam (36) pesawat
F-15ID; delapan puluh tujuh (87) mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229 (72
terpasang, 15 cadangan)," jelasnya. Saat ini Indonesia memutuskan membeli
24 unit F-15 Eagle II. Dua skadron bisa dibentuk oleh Indonesia bila
komposisinya 12+12. F-15 Eagle II lebih baik ketimbang Su-35 dari segi apa pun.
Penjualan F-15 Eagle II sesuai dengan tujuan AS dan meningkatkan kemampuan
pertahanan Indonesia.
"Penjualan
yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi
ancaman saat ini dan masa depan dengan memungkinkan Indonesia meningkatkan
cakupan pencegahan dan pertahanan udara di wilayah udara dan maritim yang
sangat kompleks.
Indonesia
tidak akan kesulitan menyerap pesawat dan peralatan tersebut ke dalam angkatan
bersenjatanya," jelasnya. Bahkan media Prancis, Revue Conflits menyebut
Indonesia sebagai raksasa yang tak terlihat. "Indonesia: raksasa yang tak
terlihat," jelas judul artikel dari Revue Conflits pada 21 Agustus 2023.
CEO
Naval Group segera bantu industri pertahanan Indonesia persiapkan diri hadapi
pertempuran laut masa depan CEO Naval Group segera bantu industri pertahanan
Indonesia persiapkan diri hadapi pertempuran laut masa depan Menurut media
berbahasa Prancis itu Indonesia bisa menyatukan negara-negara kuat di dunia
dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung sehingga dijuluki raksasa tak terlihat.
"Bersama India, negara ini menjadi pemimpin Gerakan Non-Blok; konferensi Bandung (1955) mempertemukan para founding fathers seperti Nehru, Nasser, Tito, Zhou Enlai dan N'Krumah bersama Soekarno, nilah masa kejayaannya," jelasnya. Indonesia menjadi negara yang sebetulnya diperhitungkan di kancah dunia.
zoanajakarta