Pages

Showing posts with label TNI AU. Show all posts
Showing posts with label TNI AU. Show all posts

Monday, April 15, 2013

TNI AU tambah tiga skadron baru



Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara berencana menambah tiga skadron udara, yakni skadron udara tempur, angkut, dan pesawat intai menyusul program pembelian 102 unit pesawat berbagai jenis.

"Saat ini tengah disiapkan skadron udara 16 di Pekanbaru (Riau), pembangunan skadron udara di Makassar, Sulawesi Selatan dan skadron udara Pontianak, Kalimantan Barat," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, skadron udara 16 akan dipakai sebagai home base pesawat tempur F-16 yang merupakan hibah dari Amerika Serikat.

"Sekarang ini sudah mulai bangun selter untuk pesawat. Tahun depan akan datang 8 unit (dari 24 unit)," katanya.

Pembangunan skadron udara untuk pesawat angkut di Makassar, Sulawesi Selatan, kemungkinan akan diisi Hercules C-130 pembelian teranyar dan hibah dari Australia yang totalnya 10 unit.

Sementara skadron udara Pontianak akan menjadi markas pesawat tanpa awak (UAV). "Skadron UAV di Pontianak sudah disiapkan, tinggal menunggu pesawatnya saja. Mudah-mudahan segera datang," kata Ida Bagus.

TNI AU memprogramkan pembelian total 102 pesawat guna mencapai target kekuatan pokok minimal (MEF), antara lain, enam unit Sukhoi SU-30 MK2, 24 unit F-16, Super Tucano, Hercules C-130, Grobb, T-50 Golen Eagle, C-295 dan beberapa jenis pesawat rotary wing (helikopter).

Selain menambah skadron udara baru, TNI AU juga terus menambah penerbang untuk mengawaki alat utama sistem senjata baru itu. "Kita butuh penerbang banyak, kita sudah membuat perencanaannya," tutur Ida Bagus. 


sumber : Antara

Monday, August 27, 2012

TNI Gelar Latihan PPRC 2012 di Natuna


Kasum TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo memeriksa jajaran pasukan TNI saat upacara pembukaan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Markas Komando Divisi Infanteri-1/Kostrad Cilodong, Depok, Jabar, Senin (27/8). Latihan gabungan yang melibatkan seluruh unsur TNI yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU itu diikuti 2.500 prajurit yangt akan dilaksanakan pada 31 Agustus sampai 9 September 2012 di Natuna, Kepulauan Riau. FOTO ANTARA/Jafkhairi/Koz/Spt/12)

Panglima Divisi I/Kostrad, Mayjen. TNI. Daniel Ambat didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma. TNI. A. Adang Supriyadi, SE., mengecek kesiapan Satuan Pelaksana Operasi Udara (Satlakopsud) di Taxy-way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, pada Jumat (24/8/12), dalam rangka menghadapi latihan PPRC TNI tahun 2012 ini.

Mayjen. TNI. Daniel Ambat melihat langsung dari dekat bagaimana pemeliharaan kesiagaan operasional unsur udara yang terlibat dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang rencananya akan diadakan di Pulau Natuna. Selain itu, Panglima juga melakukan tanya jawab langsung dengan para penerbang dan kru pendukung serta memeriksa ke dalam badan pesawat CN-235.

Kegiatan inspeksi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk terus melatih kesiapan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apalagi, PPRC sendiri merupakan latihan rutin tahunan yang biasa digelar TNI. Menurut jadwal akan dilaksanakan mulai Agustus sampai September 2012. Diawali dengan Gladi Posko di Cilodong dan Gladi Lapangan di Natuna.

Latihan di Natuna akan melibatkan 2500 personel, gabungan TNI AD, TNI AL dan TNI Angkatan Udara. Dengan mengerahkan pesawat unsur intai C-121; pesawat Hercules C-130 dan CN-235; unsur Pasukan Khas TNI AU serta seluruh pangkalan TNI AU di Indonesia.

Dalam kesempatan ini pula, Komandan Skadron Udara 31, Letkol. Pnb. Eko Sudjatmiko melaporkan kesiapan Satlakopsud serta berbagai kemungkinan kendala yang ada. Sebagai bahan masukan bagi Komandan PPRC TNI dalam menentukan kebijakan selanjutnya bagi penyempurnaan hasil latihan kelak.

“Moto kami: tegar, ikhlas dan tuntas menyukseskan misi apapun yang diemban”, tandas penerbang yang mengakui adanya berbagai latihan yang akan digelar di akhir tahun 2012.

Setelah melihat gelar kesiapan, rombongan mengunjungi Marsailing Area (MA) yang akan digunakan sebagai titik kumpul pasukan. Turut serta dalam kegiatan penting ini adalah Asops Divisi I/ Kostrad Kolonel Inf Joko Sudiono; serta Asintel Divisi I/ Kostrad Letkol Inf Asep Jauhari.

Sumber: Pentak Lanud Halim Perdanakusuma

Brigif 9 Kostrad Merebut kembali Wilayah Sumatera yang Dikuasai Negasor



27 Agustus 2012, Medan: Brigif 9 Divif-2 Kostrad yang berkedudukan di Jawa Timur bergerak menuju wilayah Baturaja Sumatera Selatan yang saat ini dikuasai pasukan negasor. Musuh atau negasor dari wilayah Utara Laut Cina Selatan, telah berhasil memasuki wilayah NKRI khususnya di Pulau Sumatera dan menempatkan pasukannya di beberapa wilayah mulai dari Lampung, Palembang dan Baturaja. Kekuatan musuh yang berada di Baturaja di perkirakan 1 Batalyon Plus.

Brigif 9 melaksanakan Serpas(pergeseran pasukan) dengan menggunakan beberapa KRI Angkatan Laut dari Tanjung Perak Surabaya menuju ke pelabuhan Teluk Panjang, antara lain KRI Teluk Parigi 539, KRI Teluk Lampung 540, KRI Tanjung Kambani 971, KRI Banjarmasin 592, KRI Teluk Ambonia 503, dan KRI Teluk Menado 537. Selain gerakan pasukan melalui laut dan darat, Brigif 9 juga diperkuat oleh Batalyon Linud 501/18/2 yang akan diterjunkan untuk melakukan infiltrasi ke daerah musuh.

Setelah mendarat di Teluk Panjang pasukan bergerak dengan farmasi kolone taktis menggunakan jalur darat menuju lokasi yang sudah diduduki musuh. Selama perjalanan pasukan mendapat gangguan baik serangan maupun ranjau dari pihak musuh. Serangan dapat diatasi oleh pasukan Brigif 9 dan terus bergerak menuju lokasi musuh. Sedangkan gangguan ranjau dapat diatasi oleh Zeni Tempur (Zipur)-10/2 Kostrad.

Setelah mendekat ke daerah sasaran Pasukan infanteri terus bergerak dilindungi oleh Batalyon Armed 12/1/2 Kostrad dengan melakukan tembakan penyokong menggunakan Meriam 105 mm ke arah musuh.

Demikian juga Kavaleri 8/2 Kostrad, Arhanud (Pertahanan Artileri Udara) -2/2 Kostrad, dan Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat) melakukan bantuan tembakan dari darat dan udara.

Dengan adanya serangan yang melihatkan kecabangan yang ada di TNI AD, musuh dapat dihancurkan. Setelah sasaran dapat direbut, dilanjutkan dengan Operasi Mobil Udara dengan menggunakan sejumlah helikopter untuk melakukan pengejaran terhadap musuh yang melarikan diri.

Demikian skenario Latihan Antar Kecabangan TNI AD 2012 di daerah Baturaja Sumatera. Pada tahun ini TNI Angkatan Darat akan mengadakan latihan Antar Kecabangan Tingkat Brigade TNI AD. Latihan akan dilaksanakan 26 Agustus sampai dengan 4 September di Pusat Latihan Tempur Kodiklat TNI AD Baturaja Sumatera Selatan.

Latihan terbesar TNI AD selama 20 tahun terakhir ini mengambil tema “Brigade Tim Pertempuran melaksanakan operasi Militer untuk perang dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI”. Prajurit yang akan dilibatkan dalam kegiatan latihan sebanyak 6000 personel dengan menggunakan Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) yang akan dicoba dalam medan yang sesungguhnnya.

Satuan yang terlibat dalam latihan Brigif 9 Kostrad terdiri atas: Kompi Mekanis- A Yonif 201/Damjaya, Yonkav-8/2K, Yonarmed-12/I/2/ Kostrad, Yonarhanudri-2/2/K, Yonzipur-9/2/K, Ki Pernika Yonhub/2/K, Kibekang Yonbekang 2/2/K, Kikes-A Yonkes 2/2/K, Tonpom Kipom Div 2/K, Kipal Divif-2/K, Detasemen Penerbangan TNI Angkatan Darat, Satuan tugas penerangan Dispenad, Direktorat hukum Angkatan Darat.

Adapun tujuan latihan meningkatkan kemampuan tempur perorangan menuju terciptanya kerjasama antar kecabangan dalam Brigade Tim Pertempuran (BTP) serta menyelenggarakan Operasi tempur yang didukung operasi Sandi Yudha Intelijen dan Teritorial.

Sumber: Dispenad

Sunday, August 26, 2012

AS Jual Rudal US$ 25 Juta untuk Dandani F-16 Milik Indonesia

  F-16 block 52/militaryphotos.net
Washington Pemerintah Barack Obama mengusulkan menjual rudal udara-ke-permukaan dan peralatan terkait untuk melengkapi armada pertahanan Indonesia yaitu F-16, pesawat tempur buatan AS. Penjualan senilai 25 juta dolar itu akan menjadi langkah terbaru AS untuk memperkuat hubungan keamanan dengan sahabat dan sekutunya, menyusul mencuatnya kekuatan China.

Usulan itu disampaikan pemerintah Obama kepada Kongres dalam surat pemberitahuan bertanggal Rabu 22 Agustus 2012, demikian diberitakan Reuters, Minggu (26/8/2012).

Dijelaskan, Indonesia ingin membeli 18 rudal AGM-65K2 "Maverick All-Up-Round", 36 rudal pelatihan udara, 3 rudal pelatihan untuk pemeliharaan, ditambah suku cadang, peralatan uji dan pelatihan personel.

Rudal AGM-65 Maverick buatan Raytheon Co, dirancang untuk menyerang berbagai sasaran taktis, termasuk kendaraan lapis baja, pertahanan udara, kapal, transportasi darat dan fasilitas penyimpanan bahan bakar.

"Angkatan Udara Indonesia membutuhkan rudal ini untuk melatih para pilot F-16-nya dalam penggunaan senjata udara-ke-permukaan," kata Badan Kerjasama Hankam, Pentagon, dalam suratnya.

"Penjualan senjata ini akan berkontribusi untuk membuat Indonesia sebagai "mitra regional yang lebih berharga di wilayah paling penting di dunia," tulisnya.

Berdasar hukum AS, usulan penjualan senjata wajib diberitahukan kepada Kongres dan tidak berarti penjualan telah dikabulkan.

Tahun lalu, AS menghibahkan 24 F-16 C/D seken kepada Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dan mendorong apa yang Pentagon sebut kemampuan yang "sangat dibutuhkan" untuk melindungi wilayah udara Indonesia.

Indonesia harus merogoh kocek 750 juta dollar untuk meremajakan (upgrade) pesawat itu dari block 25 menjadi 52 dengan teknologi terbaru. Pesawat itu akan tiba di Indonesia pada 2014. Hibah itu diumumkan oleh Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali tahun silam.

Sementara, bulan Agustus ini AS juga menawari hibah 10 pesawat F-16. Indonesia yang senang dengan tawaran ini akan meminta persetujuan DPR lebih dulu, mengingat ongkos yang besar untuk mendandaninya.
 
SUMBER : detik

Wednesday, June 27, 2012

Paskhas TNI AU Latihan HAHO di Cope West 2012


(Foto: USAF)

27 Juni 2012, Jakarta: Batalyon 461 Pasukan Khas TNI Angkatan Udara terjun dari ketinggian lima belas ribu feet dalam latihan bersama antara TNI AU dan US Air Force dengan nama Cope West 2012 diLapangan terbang Jakarta Aeromodelling Club, Dirgantara III Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (26/6).

Latihan terjun dengan teknik HAHO (High Altitude High Opening) ini didukung oleh pesawat Hercules A-1317 dengan Captain Pilot Eko Sudjatmiko yang juga menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 31 Wing I Lanud Halim Perdanakusumah.

Menurut Wakil Komandan Batalyon 461 Paskhasau Mayor Pasukan Kutoyo sebagai Koordinator Paskhas dalam latihan ini, teknik penerjunan dengan HAHO ini sangat jarang dilakukan kecuali dalam misi khusus seperti infiltrasi ke wilayah musuh. “Terbang tinggi agar tidak mudah terdeteksi musuh .

Teknisnya pada saat loncat dari badan pesawat , langsung menarik tali parasut, dan pada saat mendarat segera berlari ke area yang aman dengan jarak dua puluh kilometer”, kata Mayor Pasukan Kutoyo menjelaskan. Lebih lanjut dikatakan, infiltrasi ini dilakukan dengan tujuan utama menyiapkan daerah dropping zone.

Penerjunan ini dilakukan oleh tiga belas personil Paskhas dari Batalyon 461 yang berkedudukan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.

 Sumber: TNI AU

Satuan Kapal Amfibi Koarmatim Latihan Operasi Amfibi

Anggota Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) TNI-AL melakukan penawanan teroris usai penyerbuan markas teroris ketika gelar operasi "Parsial Raid Amfibi 2012" di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jatim, Selasa (26/6). Kegiatan Parsial Raid Amfibi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tim Kopaska Koarmatim dan tim KRI Satuan Kapal Cepat Koarmatim dalam melaksanakan Cast and Recovery dalam menjaga keutuhan NKRI. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/nz/ed/12)

25 Juni 2012, Surabaya: Satuan Kapal Amfibi (Satfib) Koarmatim menggelar latihan Operasi Amfibi (Opsfib) disekitar perairan Selat Madura, Jum’at (22/06). Gladi tempur Opsfib melibatkan tiga unsur di jajaran Satfib Koarmatim yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590, KRI Teluk Jakarta-541dan KRI Teluk Sangkulirang-542, Perahu Karet (PK), kendaraan air angkut personel Landing Craft Utility (LCU) dari Divisi Pantai serta 4 tim pasukan Marinir dari Batalyon Infanteri (Yonif) 5 Marinir Surabaya.

Gladi Opsfib disekenariokan, sebuah diperbatasan telah dikuasi musuh. Dengan demikian TNI merancang sebuah operasi militer dengan membentuk Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) untuk melaksanakan Operasi Amfib (opsfib). Dalam perencanaan operasi amfibi tersebut diputuskan untuk melaksanakan operasi pra serbuan guna melumpuhkan dan menguarangi kekuatan lawan.


Operasi pra serbuan dimulai dengan melaksanakan pendaratan (Raid Amfibi) oleh 4 tim Batalyon Tim Pendarat (BTP) Marinir kedaerah-daerah objek vital dan sarana militer yang dimiliki musuh seperti meriam pantai dan sarana komunikasi.

Dalam opersi pra serbuan Kedua fasilitas itu perlu dihancurkan karena dapat menghambat gerak pasukan pendarat ketika opersi amfibi dilaksanakan secara besar-besaran. Sebelum menggelar gladi Raid Amfibi, unsur KRI melaksanakan serial latihan ketika melaksanakan manuver dilaut berupa peprangan bahaya udara Air Defence Exercise (ADEX), peperangan melewati medan ranjau Mine Fild Transit (MFT), Anti Air Reporting Ofensif Exercise (AAROFEK) dan isyarat dengan bendera (Flag Hoist). Selanjutnya kapal-kapal perang amfibi itu juga melaksanakan latihan penembakan senjata artileri Gunery Exercise (GUNEX).

Sumber: Dispenarmatim

Thursday, June 14, 2012

F-16 Hibah AS Ditempatkan di Madiun



12 Juni 2012, Makassar: Komando Operasi Angkatan Udara wilayah II (Koopsau-II) akan menambah pesawat tempur tipe F-16 sebanyak 24 buah dari Amerika, dan tambahan berupa pesawat Super Tucano dari Brazil sebanyak 2 unit.

Kedua tipe pesawat tempur tersebut adalah bantuan dari Kementerian Pertahanan RI. Marsekal Pertama Agus Supriana, yang akan dilantik sebagai Panglima Koopsau II mengantikan Marsekal Muda TNI Ismono Wijayanto, Selasa (12/6), di Makassar, mengatakan bantuan unit pesawat tempur dari Kementerian Pertahanan sangat membatu dalam penjagaan batas negara kesatuan Republik Indonesia.

“Nantinya ke-24 pesawat F-16 tersebut, akan bermarkas di Madiun dan pesawat Super Tucano akan bermarkas di Jawa timur. Rencananya pesawat yang didatangkan akhir tahun ini, akan berkeliling ke seluruh wilayah Koopsau II yang berjumlah 21 pangkalan udara,” kata Agus.

Sumber: Infopublik

Kemhan Jajaki Kerjasama Produksi Alutsista dengan Belarusia


2 Juni 2012, Jakarta: Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, Senin (12/6) menerima Menteri Luar Negeri Republik Belarus, Sergei Martynov di Kantor Kementerian Pertahanan RI. Maksud dari kunjungan Menlu Belarus adalah selain untuk meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara dan membuka peluang kerjasama strategis di bidang pertahanan. Kerjasama pertahanan ini lebih mengarah kepada produksi bersama Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) dengan dasar Transfer of Technology (ToT).

Sumber: DMC

Tiga Bell-412 Perkuat Puspenerbal

13 Juni 2012, Surabaya: Tiga helikopter baru Bell-412 EP buatan Kanada tiba di Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Surabaya, Rabu. Mereka memperkuat Skuadron Udara 400 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal).

Upacara penyerahan tiga unit helikopter itu dipimpin Komandan Puspenerbal, Laksamana Pertama TNI Sugianto, di Apron Shelter Skuadron Udara 400, di pangkalan udara itu.

Kedatangan tiga helikopter tersebut molor sehari dari jadwal, karena terkendala cuaca buruk di Bandung saat akan diterbangkan ke Surabaya, Selasa (12/6). Begitu selesai upacara serah-terima, ketiga helikopter itu langsung didemonstrasikan kehandalannya.

Sebelum diserahkan kepada TNI AL, ketiga helikopter tersebut lebih dulu menjalani penyempurnaan di PT Dirgantara Indonesia Bandung, terutama disesuaikan dengan kepentingan pesawat militer dan desain khusus matra laut.

"Ketiga helikopter ini akan difungsikan sebagai pesawat angkut taktis dan dukungan logistik cepat," kata Sugianto.

Menurut ia, helikopter jenis Bell-412 EP sudah tidak asing lagi bagi penerbang TNI AL, karena sebelumnya mereka juga sudah mengoperasikan helikopter serupa dan juga jenis Bell-212.

Bell-412 series memiliki mesin lebih kuat ketimbang Bell-212 series. Secara kasat mata, lubang "knalpot" mesinnya ada dua sementara Bell-212 series cuma satu dan bilah baling-baling utamanya ada empat lembar.

Dengan begitu, bobot beban yang bisa diangkut bisa lebih berat dengan durasi terbang lebih lama sekaligus lebih jauh. Yang pokok juga, kemampuan manuverabilitasnya lebih baik ketimbang seri sebelumnya, termasuk lepas-landas dan mendarat di pijakan bergerak dan sempit seumpama di dek kapal perang.

Setelah upacara penyerahan, ketiga helikopter baru itu langsung digunakan untuk latihan pendaratan pasukan di Lanudal Juanda.

Sumber: ANTARA News

Friday, June 8, 2012

Saat Herkules "beranak" Cassa di Bandung




Pintu rampa C-130 Herkules dari Skuadron Udara 32 mengeluarkan bagian-bagian NC-212 Cassa Aviocar, di Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara, Minggu lalu. Pesawat militer Cassa itu kemudian dirakit lagi untuk dijadikan Monumen Cassa di pangkalan udara di Bandung itu. (Penerangan Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara)
... NC-212 Aviocar itu dibawa ke Bandung untuk dijadikan Monumen Cassa...

Jakarta (ANTARA News) - Pernahkah melihat atau mendengar saja ada C-130 Herkules "beranak" NC-212 Cassa Aviocar?. Kejadian tersebut hanya terjadi di Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara, Bandung.

Saat "Si Hidung Botol" Herkules mendarat dan parkir di pangkalan udara yang dulu bernama Pangkalan Udara Andir itu, Minggu (3/6), dia membawa bagian-bagian pesawat Cassa itu. Pintu rampa belakang C-130 menjadi tempat "anak"-nya, bagian-bagian Cassa itu dikeluarkan.

NC-212 Aviocar itu dibawa ke Bandung untuk dijadikan Monumen Cassa. Secara persis, monumen itu berlokasi di samping kiri Markas Komando Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara.

Diterbangkan langsung dari home base-nya di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang, dia semula berada di bawah perawatan Skadron Teknik 022.

Untuk bisa menerbangkan seluruh bagian Cassa itu, diperlukan dua sortie penerbangan C-130 Herkules dari Skuadron Udara 31, yang juga berpangkalan di Malang.

Menurut Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Penerbang Umar Hariyono, kedatangan pesawat ini memang sudah ditunggu di rumah barunya untuk dijadikan monumen kebanggaan bagi pangkalan itu. (*)
 
sumber Antara

Wednesday, June 6, 2012

Kepala Staf TNI Angkatan Udara : “Air Power sebagai salah satu alat diplomasi”

Pentak Sekkau - 6/06/2012
“Adanya kecenderungan penggunaan Air Power sebagai salah satu alat diplomasi suatu Negara saat ini tengah menjadi perbincangan yang hangat, dimana Air Power digunakan sebagai alat diplomasi pemaksaan (Coercive Diplomacy)”.
Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP pada ceramah pembekalannya kepada seluruh Perwira Siswa (Pasis) Sekkau Angkatan ke-91 di ruang kelas utama Kampus Sekkau, Rabu (6/6).
“Untuk itu dalam upaya mencermati dan mengantisipasi kemungkinan Coercive Diplomacy oleh Negara maju terhadap Indonesia, kita perlu mensikapinya melalui upaya pengembangan National Air Power yang sampai detik ini masih menjadi bahan pemikiran, baik menyangkut konsep maupun implementasinya”, lanjut Kasau.
Kemudian menyoal tentang “upaya peningkatan profesionalisme tanpa pamrih prajurit”, Kasau berujar agar para perwira siswa dapat memberikan profesionalisme yang secara bulat mencerminkan kemampuan dan ketulusan untuk memimpin dan membina organisasi TNI AU dan para perwira Angkatan Udara diharapkan mampu berindak sebagai patriot, ahli dalam bidangnya, pemikir, pembina serta pemikir.
Di penghujung ceramah, sejalan dengan perubahan Kasau pun menyampaikan bahwa perubahan menuju kondisi yang lebih baik merupakan suatu keharusan yang bersifat mutlak, demikian pula Angkatan Udara yang dapat diwujudkan dengan perubahan mendasar dalam pola piker, perilaku dan budaya kerja dari segenap insan AU baik dalam kapasitas individu maupun organisasi.
Tak ketinggalan Kasau juga berpesan kepada seluruh perwira siswa agar tetap terus meningkatkan kualitas pribadi, mengembangkan dan memacu diri agar mempunyai daya saing dalam meniti jenjang karir selanjutnya.
Turut hadir dalam pembekalan ini, Dankodikau, Marsda TNI R. Hari Muljono, Dansekkau Kolonel Pnb Hari Budianto, pejabat Kodikau, serta seluruh pejabat dan perwira penuntun Sekkau.

 

Manuver Lapangan Latihan `Garuda Perkasa 2012` di Lanud Abd Saleh

(Foto: Lanud Abd. Saleh )

6 Juni 2012, Malang: Suara deru mesin pesawat Hercules dan Cassa di atas wilayah Malang Raya untuk menerjunkan paskhas dan barang di area latihan Lanud Abd Saleh dua hari ini mewarnai Manuver lapangan latihan satuan Lanud Abd Saleh dengan sandi “Garuda Perkasa” 2012 yang berakhir hari ini, Rabu (6/6/2012).

Manuver lapangan diawali dengan kegiatan crass team dan penanggulangan huru hara di hari pertama. Dalam crass team disimulasikan sebuah pesawat Cassa 212 mengalami incident terbakar engine 1 dan mendarat darurat di landasan Abd Saleh dan secara cepat crass team Abd Saleh berhasil mengatasinya.

Sementara simulasi pasukan gulhura Lanud Abd Saleh berhasil memukul mundur para pendemo dari kelompok masyarakat yang menuntut tanah yang selama ini dikuasai oleh TNI AU.

Selanjutnya, kegiatan latihan operasi udara di awali dengan penerjunan tim pengendalian tempur dari Yon 464 paskhas pada malam harinya dan dilanjutkan pada pagi buta di hari kedua, 3 pesawat Hercules menerjunkan pasukan dari Batalyon 464 Paskhas untuk merebut pangkalan yang dikuasai musuh, setelah pangkalan berhasil dikuasai, 1 pesawat Hercules kembali menerjunkan pasukan pengendali pangkalan dan disusul 1 lagi pesawat Hercules dan 1 pesawat Cassa menerjunkan barang untuk bekal ulang bagi pasukan yang ada di pangkalan.

Komandan Lanud Abd Saleh Marsekal Pertama TNI Gutomo, S.IP menyampaikan apresiasi terhadap latihan ini bahwa semangat dan reaksi para peserta latihan cukup bagus, walaupun ada beberapa skenario latihan yang sifatnya kecil yang tidak dapat terlaksana dengan maksimal. Hal ini harus menjadi evaluasi bagi kita untuk perbaikan pada latihan-latihan yang akan datang.

Dengan berakhirnya latihan Garuda Perkasa 2012 ini, saudara-saudara telah teruji, baik secara fisik, mental, kemampuan maupun ketrampilan untuk merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas operasi maupun dukungan operasi. Sehingga dengan hasil latihan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kesiagaan operasi.

Sumber: Dispenau 

Wednesday, May 30, 2012

12 Penerbang Dikirim ke Brasil

TNI AU Segera Miliki Empat Pesawat Tempur Super Tucano EMB-314
Super Tucano EMB-314
PDF Print
Thursday, 31 May 2012
MALANG – Sebanyak 23 personel TNI Angkatan Udara terdiri atas 12 penerbang tempur dan 11 teknisi diberangkatkan ke Brasil sebagai persiapan kedatangan pesawat tempur ringan Super-Tucano.

Infrastruktur di Skuadron 21 Lanud Abdurachman Saleh, Malang juga terus disempurnakan. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Azman Yunus mengungkapkan, ada petugas yang dikirim ke Brasil untuk masing-masing sistem dari pesawat itu, termasuk penerbang.“ Tentu yang dikirim adalah yang qualified. Mereka untuk membawa pesawat nanti ke Indonesia,” katanya saat kunjungan di Lanud Abdurachman Saleh Malang kemarin.

Azman menuturkan, mereka yang diberangkatkan akan menularkan ilmunya kepada personel lain di Tanah Air. S.lain itu,Brasil juga akan mengirimkan teknisi ke Indonesia sehingga memudahkan proses penguasaan pesawat. Menurut Azman, pesawat Super-Tucano tidak serumit dengan pesawat-pesawat yang sekarang di miliki TNI Angkatan Udara di Lanud Abdurachman Saleh seperti Hercules.

“Itu (Super-Tucano) mirip dengan pesawat KT1B di Yogyakarta,”imbuhnya. Kasihar Skuadron 21 Lanud Abdurachman Saleh Mayor Tek Anton Firmansyah mengatakan, sebanyak 12 penerbang yang dulunya menerbangkan pesawat OV-10F Bronco akan diberangkatkan ke Brasil.OV-10F Bronco merupakan pesawat yang sudah grounded dan akan digantikan Super-Tucano.

Para penerbang tempur itu setelah OV-10F Bronco grounded tidak lagi berada di Skuadron 21 secara keseluruhan. “Mereka yang sudah tersebar itu dikumpulkan lagi untuk menerbangkan Super-Tucano,” ujar Anton. Selain mempersiapkan penerbang, di Skuadron 21 juga sudah dibangun shelter baru untuk sekitar enam Super-Tucano. Ada juga bangunan yang nanti digunakan sebagai tempat simulator.Adapun hanggar juga disempurnakan
 
sumber : SINDO

Thursday, May 24, 2012

Tipe Radar Beda di Kohannudnas, Akibatkan Komunikasi tak Optimal


Indonesia dan Northrop Grumman akan bekerjasama membuat TPS-78 Solid State Radar. (Foto: Northrop Grumman)

24 Mei 2012, Jakarta: Perbedaan tipe radar yang ada di Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) akan berdampak pada perbedaan keluaran sistem data. Hal ini akan mengakibatkan pengoperasian komunikasi data radar tidak optimal. Pangkohanudnas Marsekal Muda TNI JFP Sitompul, melalui siaran persnya, di Jakarta, Kamis (24/5), mengungkapkan soal ini.

Dikatakannya, sistem yang diterapkan pada pertahanan udara nasional saat ini mengintegrasikan radar-radar yang terhubung dengan Sektor Operation Center (SOC) yang berada di Kosekhanudnas. "SOC yang ada di Kosekhanudnas tersebut terintegrasi dengan beberapa tipe radar yang berbeda, sehingga terjadi perbedaan output data. Dengan adanya perbedaan output data maka komunikasi data tidak optimal," katanya.

Adanya suatu penelitian dan pembuatan Protokol Komunikasi Data Radar yang dilaksanakan oleh Dislitbangau, maka Kohanudnas menyambut optimistis karena hingga kini, jajaran Kohanudnas belum memiliki standarisasi Protokol Komunikasi Data Radar.

Padahal, Protokol Komunikasi Data Radar itu bisa menjadi solusi atas persoalan ini. Oleh karena itu, pihaknya mendukung langkah Dislitbangau agar dikembangkan protokol ini guna lebih mendukung tugas-tugas Kohanudnas di masa mendatang, kata Pangkohanudnas.

Kohanudnas sendiri telah berupaya untuk mencari solusi terkait masalah tersebut, salah satunya dengan dengan menggelar diskusi di Makohanudnas pada Rabu (23/5). Upaya itu dilakukan bersama Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara (Dislitbangau), Dinas Komonikasi dan Elektronika TNI Angkatan Udara (Diskomlekau), Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI, dan BPPT Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material.

Kapen Kohanudnas Letkol Sus Maylina Saragih, mengatakan, diskusi itu untuk mencari dan menentukan Protokol Komunikasi Data Radar yang terbaik bagi seluruh alutsista yang ada di jajaran Kohanudnas, sehingga proses komunikasi data dapat terlaksana dengan baik dan optimal dalam mendukung tugas-tugas Kohanudnas.

Sumber: Republika

Monday, April 9, 2012

Simulasi Misi Penghancuran, Pangkalan Udara Halim Dibom Pesawat F-16

Jakarta Duarr! Pangkalan udara Halim Perdanakusuma dibombardir oleh 7 pesawat F-16. Seketika itu juga, bangunan langsung hancur. Warga pun kaget karena ledakannya cukup keras.

Pemandangan itu terjadi dalam simulasi misi penghancuran udara pada perayaan HUT TNI AU ke-66 di Pangkalan Skuadron Udara 2 Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin (9/4/2012) pukul 10.20 WIB. Ada 7 pesawat F-16 Fighting Falcon terbang rendah meliuk-meliuk di langit Halim sambil menjatuhkan 16 bom Ovab seberat 8 ton. Begitu bom meledak, seketika suara menggelegar membahana di area pangkalan udara.

Bom itu jatuh di lahan kosong yang berjarak 200 meter dari para penonton. Suaranya yang keras membuat suasana pengeboman itu terasa nyata. Selain pesawat F-16, dua pesawat Sukhoi juga ikut menjatuhkan bom.

Berbarengan dengan pesawat F-16, terbang pula pesawat pengintai Boeing-737, CN-235, dan Hawk 100/200 yang melaksanakan pengintaian bersenjata. Selain itu, terdapat 9 pesawat C-130 Hercules yang membawa para peterjun dari Pasukan Khas TNI AU.

"Dalam misi ini, pesawat Hawk 100/200 dari Skuadron Udara 1 Elang Khatulistiwa akan mengumpulkan data intelijen dari pangkalan udara musuh," kata Kapten Penerbang Dharma Gultom yang membacakan narasi demo udara tersebut.

Demo operasi udara kemudian ditutup dengan atraksi pencarian dan penyelamatan terhadap penerbang tempur yang disimulasikan dengan menggungkan 3 pesawat NAS-332 Super Puma dan AS-330 Puma.

sumber : DETIK

Sunday, March 11, 2012

Kadispen AU: Tidak Ada Rencana Akuisisi F-5 Taiwan


F-5 E/F Tiger II Milik TNI AU (Foto: Istimewa)F-5 E/F Tiger II Milik TNI AU (Foto: Istimewa)

itoday - Terkait adanya pemberitaan TNI AU tertarik dengan rencana Taiwan yang akan menghibahkan pesawat tempur F-5 E/F Tiger II, Kadispen TNI AU, Marsma TNI Azman Yunus membantah adanya rencana tersebut.

“Kita tidak ada program F-5 dari Taiwan,” jelas Azman Yunus melalui pesan singkat kepada itoday, Jum’at (9/3).

F-5 E/F Tiger II adalah pesawat tempur buatan Northrop Grumman, Amerika Serikat (AS), yang mulai dikembangkan sejak dekade 1960-an.

Pesawat tempur yang dikenal dengan sebutan “needle fighter” ini, termasuk pesawat sukses dalam hal penjualan dan performanya, walau AS sendiri tidak menggunakan F-5 di jajaran tempur utamanya.

Sebagai pesawat tempur interceptor/pencegat, F-5 E/F Tiger II mampu menggotong senjata seperti, dua meriam kaliber 20 mm Pontiac M39A2, berbagai jenis rudal seperti AIM-7 Sparrow, AIM-9 Sidewinder, AGM-65 Maverick dan AIM-120 AMRAAM. Dan persenjataan jenis bom, seperti, M129 Leaflet, bom Mk82, bom Mk84 dan bom cluster CBU-24/49/52/58.

Indonesia sendiri sudah menggunakan pesawat tempur ini sejak 1980, lewat program Foreign Military Sales (FMS), dan pernah mengalami peningkatan kemampuan di 1995, lewat program Modernize of Avionics Capabilities for Armament & Navigation (MACAN) oleh SABCA, Belgia.

Kini setelah berumur 22 tahun, TNI AU berencana kembali meningkatkan kemampuan pesawat tempur mungil ini, dengan menggandeng PT. Infoglobal Teknologi Semesta, dimana rencananya perusahaan asal Surabaya ini akan meningkatkan kemampuan avionik sang Macan TNI A, agar bisa bertugas hingga 2020.*

sumber : ITODAY

Wednesday, March 7, 2012

64 pesawat terbang akan meriahkan HUT ke-66 TNI-AU


Kamis, 8 Maret 2012 13:28 WIB | 600 Views
Sukhoi Su-27 Flanker dari Skuadron Udara 11 dari Pangkalan Udara Utama Hasanuddin, Makassar, akan juga perpartisipasi dalam peringatan hari jadi ke-66 TNI-AU pada 9 April nanti. Terbang aerobatik akan dilakukan para instruktur penerbang yang tergabung dalam Jupiter Aerobatic Team dari Pangkalan Udara Utama Adi Sutjipto, Yogyakarta. (www.alutsista.blogspot.com)
... Demonstrasi statik, dinamis, terbang formasi, hingga aerobatik akan dilakukan 64 pesawat terbang dari berbagai skuadron udara mereka...
Jakarta (ANTARA News) - Peringatan hari ulang tahun ke-66 TNI-AU pada 9 April nanti akan lebih meriah ketimbang biasanya. Demonstrasi statik, dinamis, terbang formasi, hingga aerobatik akan dilakukan 64 pesawat terbang dari berbagai skuadron udara mereka.


"Ke-66 pesawat terbang berbagai tipe itu akan berpartisipasi. Selain pesawat terbang, 2.500 personel terdiri dari dua brigade dan tujuh batalion upacara akan berparade serta defile. Masyarakat umum bisa menyaksikan semua hal itu dari dekat," kata Kepala Dinas Penerangan TNI-AU, Marsekal Pertama TNI Yunus Azman, di Pangkalan Udara Utama TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.

Perencanaan ketat sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Unsur udara dan darat telah disiapkan sedemikian rupa sehingga bisa saling menguatkan makna peringatan hari jadi TNI-AU kali ini.

Sejak 1 April, katanya, pesawat-pesawat terbang yang terlibat telah hadir di apron Terminal Haji, sisi lain Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma itu.

Terminal inilah yang akan dipergunakan menjadi lokasi persiapan utama unsur-unsur pesawat terbang, di sini pula akan dilakukan peragaan statis pesawat-pesawat terbang yang tidak mengudara. Direncanakan, yang menjadi inspektur upacara adalah Kepala Staf TNI-AU, Marsekal TNI Imam Sufaat.

Jenis dan tipe pesawat terbang yang ada dalam daftar arsenal TNI-AU akan dilibatkan semua. Terdiri dari F-5E/F Tiger (tiga unit), Hawk 100/200 (10), F-16 A/B Blok 15 Fighting Falcon (enam), Sukhoi Su-27 dan Su-30 Flanker (enam), 11 C-130 Hercules (sembilan untuk terjun statik, satu latihan terjun bebas, dan 1 tanker udara), dan B-737 200/400 Surveillance.

Masih ditambah CN-235/235 MPA (dua), C-212 Aviocar (dua), KT-1B Wong Bee (delapan, akan menjadi Jupiter Aerobatic Team), helikopter NAS-332/330 Super Puma dan Puma (empat), helikopter EC-120 Colibri, helikopter Bolkow-Blohm, dan Cessna dari Akademi TNI-AU (dua).

"Manuver-manuver yang akan diperagarakan semuanya manuver yang biasa dilakukan pesawat militer. Itu sebabnya tidak ada kalangan sipil yang bisa ikut dalam pesawat-pesawat terbang itu," kata Azman. (*) 
 
sumber : Antara

Demonstrasi operasi militer dilakukan pada 9 April

Kamis, 8 Maret 2012 14:18 WIB | 247 Views
Sejumlah prajurit Korps Pasukan Khas TNI-AU dalam satu defile pasukan. Pasukan berkualifikasi SAR Tempur, Pengendalian Pangkalan, dan Pertahanan Pangkalan, serta satu detasemen kontra terorisme ini juga dikenal dengan nama Korp Baret Jingga. (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)
... satu kemampuan Pasukan Baret Jingga itu adalah SAR Tempur; itu pula yang akan diperagakan mereka oleh 23 personel, yang akan menyelamatkan personel TNI-AU di belakang garis pertempuran dan membawa pergi personel itu...
Jakarta (ANTARA News) - Selama ini operasi udara militer relatif sukar dilihat dari dekat oleh masyarakat Indonesia; padahal kepada rakyat Indonesia itulah eksistensi dan tugas pokok TNI termasuk TNI-AU terletak.


Masyarakat umum, terutama yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, akan bisa menyaksikan hal-hal itu pada hari ulang tahun ke-66 TNI-AU, pada 9 April nanti. Lokasinya di Pangkalan Utama TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Dalam keterangan pers di pangkalan udara militer yang dulu bernama Pangkalan Oedara Tjililitan di Jakarta itu, Kamis, Komandan Pangkalan Udara Utama TNI-AU, Marsekal Pertama TNI Adang Supriyadi, menyatakan, pangkalan itu akan menjadi base bagi puluhan pesawat terbang berbagai tipe dan jenis yang dimiliki TNI-AU.

"Tahap pertama adalah gladi posko, dilanjutkan latihan parsial. Lalu dilakukan evaluasi dan diujicobakan dalam formasi sebenarnya pada waktu yang telah ditetapkan," katanya.

Menurut skenario acara, ada dua jenis aktivitas yang dilakukan, yaitu demonstrasi statis dan demonstrasi dinamis di udara. Yang terakhir terdiri dari terbang formasi dan terbang aerobatik.

Di darat, seusai parade dan defile upacara oleh 2.500 personel, 467 personel Korps Pasukan Khas TNI-AU dari markasnya di Pangkalan Udara Sulaeman, Kabupaten Bandung, akan terjun statis memakai sembilan C-130 Hercules. Titik pendaratan di area aman landas pacu Halim Perdanakusuma.

Di ASEAN dan Asia, cuma Indonesia yang memiliki pasukan dengan kualifikasi Korps Pasukan Khas TNI-AU, yang dulu bernama Pasukan Gerak Tjepat dan Kopasgat. Angkatan Udara Amerika Serikat memiliki pasukan serupa dalam beberapa satuan, yaitu US Air Force Control Combat Team, US Air Force Pararescue, dan US Air Force Air Tactical Control Party.

Selesai itu, dilanjutkan dengan terjun bebas 66 penerjun Korps Pasukan Khas TNI-AU. Mereka akan melakukan penerjunan formasi, dan beberapa di antara mereka membawa bendera raksasa komando utama di lingkungan TNI-AU. Orang terakhir akan membawa bendera biru raksasa Swa Bhuwana Paksa, lambang TNI-AU.

Unjuk kemampuan anti teror menjadi menu berikut. Kali ini oleh 60 personel pasukan khusus Detasemen B-90 Bravo Korps Pasukan Khas TNI-AU yang berpangkalan di Rumpin, Tangerang. Mereka menyimulasikan penyelamatan sandera dan pemberantasan teroris dalam skenario tertentu.

Salah satu kemampuan Pasukan Baret Jingga itu adalah SAR Tempur; itu pula yang akan diperagakan mereka oleh 23 personel, yang akan menyelamatkan personel TNI-AU di belakang garis pertempuran dan membawa
 
sumber : Antara 

Monday, March 5, 2012

TNI akan Tempatkan Pesawat Tempur di Papua




5 Maret 2012, Timika: Markas Besar TNI Angkatan Udara merencanakan menempatkan sejumlah pesawat tempurnya di wilayah Papua.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat kepada wartawan di Timika, Senin, mengatakan, rencana penempatan sejumlah pesawat tempur tersebut dalam rangka menjaga kedaulatan udara nasional.

"Kami ada rencana seperti itu ke depan. Sementara ini pesawat-pesawat yang ke Papua hanya untuk mengenal medan sekaligus melatih operasional suatu pangkalan," jelas KSAU Imam Sufaat usai meresmikan Satuan Radar 243 Timika.

Ia mengatakan, Bandara Mozes Kilangin Timika layak untuk didarati pesawat tempur. Namun pesawat tempur tidak bisa dioperasikan dari Pangkalan TNI AU Timika karena terkendala ketersediaan bahan bakar mengingat pesawat tempur setelah terbang 1,5 jam harus mengisi kembali bahan bakar.

"Ini yang menjadi kendala. Kami berharap Pertamina bisa masuk ke Timika sehingga nantinya pesawat tempur kita bisa dioperasikan dari Timika. Hal itu tidak berarti kondisi di Timika tidak aman, tetapi untuk penerbang sendiri harus tahu kondisi di suatu tempat," jelas orang nomor satu di jajaran TNI AU itu.

Sejauh ini baru tiga Bandara di Papua yang bisa didarati oleh armada pesawat tempur yaitu Biak, Jayapura dan Merauke.

Marsekal TNI Imam Sufaat pada Senin pagi meresmikan Satuan Radar 243 Timika yang berlokasi di Kampung Kamoro Jaya-SP1 Timika, Papua.

Bersamaan dengan itu, KASAU juga melantik Letkol Lek Sudirman sebagai Komandan Satuan Radar (Satrad) 243 Timika.

KSAU yang didampingi sejumlah perwira tinggi dari Mabes TNI AU tiba di Timika sejak Minggu (4/3) menggunakan pesawat Boeing TNI AU. Pada Minggu malam, KSAU dan rombongan menggelar tatap muka dengan jajaran Pemkab Mimika dan manajemen PT Freeport.

Setelah meresmikan Satuan Radar 243 Timika, KSAU bersama rombongan langsung kembali ke Jakarta.

Sumber: ANTARA News

Skadron Udara 21 Latihan Penembakan dengan Maverick



5 Maret 2012, Palembang: Satu Flight Black Panther Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru bertolak ke Lanud Palembang dalam rangka melaksanakan latihan penembakan dari udara ke darat (Air To Ground) jarak menengah dengan menggunakan rudal Maverick. Keberangkatan para penerbang tempur yang memiliki motto “Temukan dan Hancurkan” tersebut dilepas langsung oleh Komandan Lanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, SE di Shelter Skadron Udara 12, Minggu (4/3).

Pada latihan yang direncanakan berlangsung selama satu minggu tersebut melibatkan seluruh penerbang dan beberapa teknisi pesawat yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru, Letkol Pnb Prasetya Halim. Selain sebagai latihan rutin, latihan Maverick ini bertujuan untuk terus membina dan meningkatkan kemampuan para penerbang dalam melaksanakan misi-misi penerbangan maupun melaksanakan penembakan dari udara ke sasaran yang ada di darat dengan menggunakan rudal Maverick.

Hawk Manuver Di Atas Jembatan Ampera

Langit cerah diatas bumi Sriwijaya yang terasa panas pagi itu seakan membuat terlena masyarakat kota Palembang pada umumnya untuk melakukan aktifitas keseharian yang tertunda karena cuaca mendung dan beberapa hari belakangan diguyur hujan.

Aktifitas masyarakat dengan berbagai kepentingan di hari libur itu, tiba-tiba terusik oleh suara gemuruh mesin pesawat yang semakin lama semakin jelas dan menggelegar seakan membelah angkasa dan bumi yang dipijak saat empat pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara (Skadud) 12 Lanud Pakanbaru melakukan manuver diatas kota Palembang khususnya diatas jembatan Ampera kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan yang saat itu sedang ramai pengunjung.

Decak kagum dan bangga terpancar lewat kata lebih-lebih apabila mengetahui bahwa Lettu PNB Arie Prasetyo, salah satu dari mereka adalah merupakan putra daerah yang saat itu terbang bersama Komandan Skadud 12, Letkol PNB Prasetya Halim.

Seusai melakukan manuver sebagai ungkapan salam pertemuan kepada seluruh masyarakat Sumatra Selatan khususnya kota Palembang, akhirnya tepat pukul 08.35, ke empat pesawat tersebut mendarat di Bandara Int’ SMB II Palembang disambut langsung Komandan Lanud Palembang, Letkol PNB Adam Suharto didampingi pejabat jajaran Lanud Palembang.

Selanjutnya rombongsn menuju ke Base Ops untuk melaksnakan breafing sebelum melaksanakan Latihan Maverick selama beberapa hari kedepan di wilayah Sumatra Selatan. Sedangkan untuk pergeseseran personel pendukung, peralatan dan amunisi latihan ini didukung satu pesawat angkut C-130 Hercules dari Skadron Udara 32 Lanud Abd. Saleh Malang dan satu pesawat EC-120B Colibri dari Skadron Udara 7 Lanud Suryadarma, Kalijati.

Sumber: TNI AU

BERITA POLULER