LEBANON - Sejumlah anggota TNI melepas keberangkatan KRI Frans Kaisiepo-368 kembali ke tanah air di Dermaga Beirut, Lebanon, Jumat, (17/6). Selama melaksanakan tugas sebagai peacekeeper di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo-368 telah melakukan tugas sebagai MIO (Maritime Interdiction Operation) sebanyak 18 kali, memeriksa 1.405 kapal, mengajukan inspeksi pemeriksaan kapal sebanyak 170 kali dan total di laut selama 180 hari. FOTO ANTARA/HO-Sertu Marinir Kuwadi/ed/pras/11
Showing posts with label MTF. Show all posts
Showing posts with label MTF. Show all posts
Sunday, June 19, 2011
KRI Frans Kaisiepo Akhiri Misi di Lebanon
19 Juni 2011, Jakarta (ANTARA News): Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 mengakhiri misinya sebagai bagian dari Satgas Maritim Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (Maritime Task Force/MTF-UNIFIL), setelah delapan bulan mengamankan perairan di negara tersebut.
Juru Bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Tri Prasodjo di Jakarta, Minggu mengatakan, KRI Frans Kaisiepo telah bertolak dari Pelabuhan Beirut menuju Indonesia, pada Jumat (17/6).
Selama melaksanakan tugas sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo-368 telah melakukan tugas sebagai MIO (Maritime Interdiction Operation) sebanyak 18 kali, memeriksa 1.405 kapal, mengajukan inspeksi pemeriksaan kapal sebanyak 170 kali dan total di laut selama 180 hari.
KRI Frans Kaisiepo merupakan KRI yang kedua dikirim ke Lebanon setelah sebelumnya KRI Diponegoro-365, selanjutnya KRI Sultan Iskandar Muda-367 akan mengggantikan tugas KRI Frans Kaisiepo di Lebanon.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, pihaknya akan kembali mengirimkan kapal perangnya untuk bergabung dalam Satuan Tugas Maritim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon (Maritime Task Force UNIFIL).
"Sejak 2010, kita telah mengirimkan dua kapal perang untuk bergabung dalam satuan tugas maritim misi perdamaian PBB di Lebanon, yakni KRI Diponegoro dan KRI Frans Kasiepo," katanya saat peringatan Hari Internasional Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Jakarta.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Pusat Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia, Brigadir Jenderal TNI I Gede Sumertha, Panglima TNI mengatakan, kapal perang yang akan dikrim ke Lebanon adalah KRI Iskandar Muda.
"Kapal akan diberangkatkan pada Agustus 2011," kata Agus menambahkan.
Data PBB mencatat, Indonesia berada di urutan 17 di antara negara-negara dengan kontribusi pasukan paling banyak dalam operasi penjaga perdamaian PBB. Sampai April lalu tercatat total pasukan Indonesia yang bergabung di bawah komando PBB sebanyak 1.801 pasukan TNI dan polisi terdiri dari 1.772 personel laki-laki dan 29 personel perempuan.
Negara dengan kontribusi pasukan terbesar adalah Bangladesh dengan total pasukan di bawah komando penjaga perdamaian mencapai 10.589 pasukan.
Menyusul di urutan kedua Pakistan dengan 10.581 pasukan dan India berada di urutan ketiga dengan kontribusi pasukan 8.442 personel.
Sumber: ANTARA News
MTF Akhiri Tugas Jaga Perbatasan Laut Lebanon-Israel
18 Juni 2011, Surabaya (ANTARA News): Personel "Military Task Force (MTF)" telah mengakhiri tugas menjaga perbatasan laut Lebanon-Israel sejak 22 Oktober 2010 hingga 17 Juni 2011.
Perwira penerangan (Papen) Satgas Yonmek Kontingan Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (Indobatt) Mayor PSK Banu Kusworo mengemukakan hal itu kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Lebanon, Sabtu.
"Akhir dari masa tugas MTF itu ditandai dengan pelepasan purna tugas di KRI Frans Kaisiepo-368 yang sedang bersandar di Pelabuhan Beirut," katanya.
Acara pelepasan itu dihadiri Wakil Komandan Satgas Yonmek Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL atau Indonesia Battalion (INDOBATT), Letkol Marinir Harnoko, didampingi Perwira Hukum INDOBATT Mayor Sus Faryanto Situmorang dan Papen Mayor Pasukan Banu Kusworo.
"Pelepasan itu digelar untuk mengantarkan kembalinya Satgas MTF ke Indonesia yang telah mengakhiri penugasannya sebagai pasukan penjaga perdamaian di wilayah perbatasan laut Lebanon- Israel," katanya.
Kapal perang yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Wasis Priyono ST yang juga bertindak sebagai Komandan Satgas MTF Konga XXVIII-B/UNIFIL telah bergabung bersama MTF UNIFIL sejak 22 Oktober 2010.
Selama penugasan di Lebanon, MTF telah mengukir beberapa prestasi yang membanggakan, di antaranya mereka telah memeriksa 1.405 kapal, mengajukan inspeksi pemeriksaan 170 kapal dan total berada di laut selama 180 hari dalam melaksanakan tugas sebagai "MIO Commander" sebanyak 18 kali.
Menjelang akhir penugasan, KRI Frans Kaisiepo-368 pada 16 Juni 2011 telah menggelar acara perpisahan di laut dengan semua unsur MTF UNIFIL di AMO yang dihadiri delapan kapal perang multinasional untuk memeriahkan acara," katanya.
Selang sehari, acara malam purna tugas digelar dengan dihadiri Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum, dan juga dihadiri oleh seluruh Kontingen Indonesia yang sama-sama sedang melaksanakan misi perdamaian PBB di Lebanon.
Keesokan harinya (17/6), tepatnya pukul 14.00 waktu setempat, KRI Frans Kaisiepo beserta seluruh awaknya yang tergabung dalam MTF UNIFIL memulai pelayarannya menuju ke Indonesia.
Sebelum pemberangkatan, Komandan KRI melaksanakan laporan resmi kepada Duta Besar LBBP Indonesia untuk Lebanon sebagai tanda akan dilaksanakannya pelayaran selama 28 hari menuju ke Indonesia dan juga sebagai ungkapan berpamitan setelah delapan bulan saling bekerja sama.
Sumber: ANTARA News
Subscribe to:
Posts (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...