Pages

Showing posts with label TNI AD. Show all posts
Showing posts with label TNI AD. Show all posts

Monday, September 3, 2012

Latihan Terbesar Sepanjang Sejarah TNI AD Dimulai


(Foto: Puslatpur)

3 September 2012, Martapura: Latihan Antarkecabangan Tingkat Brigade yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) di wilayah Objek Militer Baturaja (Omiba), Sumatera Selatan (Sumsel), merupakan latihan terbesar yang pernah dilakukan sepanjang sejarah TNI AD.

Latihan yang puncaknya akan dilaksanakan pada Senin (3/9) ini akan menggunakan seluruh persenjataan yang dimiliki TNI AD. Komandan Korps Pendidikan Latihan TNI AD Letnan Jenderal TNI Gatot Nuryanto mengatakan, persenjataan tua dan yang paling canggih, baik buatan dalam maupun luar negeri, akan digunakan dalam latihan tempur tersebut. “Kita punya senjata serbu, yang kualitasnya diakui oleh dunia yang dibuat oleh Pindad.

Pasukan khusus kita sudah menggunakannya, selanjutnya kita juga akan menggunakan senjata meriam kaliber 105, kaliber 76, dan mortir berkaliber 81,” ujar jenderal bintang tiga ini. Menurut dia, di samping persenjataan lengkap, anggota TNI AD juga didukung peralatan tempur canggih udara, seperti helikopter tempur Mi-35P, Mi-17,dan helikopter Bell serta helikopter Bolcow yang berjumlah sekitar 18 unit.

“Kita tidak akan main-main dengan latihan kali ini. Senjata yang digunakan adalah senjata tercanggih dan terbaru, peralatan tua dan yang terbaru. Bisa dikatakan dari persenjataan kakek-kakek sampai anak cucu digunakan dalam latihan tempur antar kecabangan ini,” ungkap Gatot. Dia menjelaskan, latihan tempur kali ini juga didukung oleh puluhan tank Scorpion, belasan panser Anoa serta peralatan tempur pendukung lainnya. selain itu, dalam pelatihan tempur antar kecabangan itu juga akan melibatkan 4.300 anggota TNI dari beberapa batalion.

“Ini merupakan cerminan keseriusan anggota TNI dalam melakukan latihan. Presiden dan KSAD sudah berpesan agar latihan tempur ini dilaksanakan layaknya perang,” timpalnya. Adapun tujuan diadakannya latihan tempur yang merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah itu, Gatot menuturkan, bahwa hal itu dilakukan untuk memberikan pesan kepada mereka yang memberikan kritikan serta meragukan kekuatan TNI selama ini.

Latihan tersebut juga merupakan pertanggungjawaban terhadap rakyat Indonesia. “Ini juga merupakan latihan yang merupakan persiapan untuk melaksanakan latihan gabungan yang akan dilaksanakan di wilayah Kalimantan akhir tahun ini,”paparnya. Informasinya, 4.300 prajurit yang akan mengikuti latihan tempur tersebut berasal dari beberapa batalion, seperti Batalion 409,Batalion 401,dan Batalion 414.

Pasukan khusus didaratkan pada 28 Agustus 2012, dilanjutkan dengan perebutan jembatan penghubung serta merebut Landasan Udara Gatot Soebroto. Karena di wilayah Lampung tidak terdapat wilayah yang dapat digunakan untuk melakukan serangan dengan senjata tajam, latihan total kemudian dilaksanakan di wilayah Omiba.

Sumber: SINDO


KasumTNI Marsdya Daryatmo (kiri) secara simbolik menyematkan tanda peserta kepada perwakilan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI saat upacara pembukaan latihan di Markas Komando Divisi Infanteri-1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jabar, Senin (27/8). Latihan gabungan yang melibatkan seluruh unsur TNI yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU itu diikuti 2.500 prajurit yangt akan dilaksanakan pada 31 Agustus sampai 9 September 2012 di Natuna. (Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso/ur)

3 September 2012, Natuna, Kepulauan Riau: Latihan Gabungan TNI dimulai dan akan dibuka secara resmi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa besok (4/9). Latihan puncak ini diikuti sekitar 2.500 personel TNI AD, TNI AL dan TNI AU. "Besok pagi sekitar pukul 06.00 WIB, Panglima dan rombongan menuju Pulau Sengiap dengan helikopter meninjau pantai pendaratan amfibi," kata Direktur Latihan Kolonel (Inf) Ainurrahman usai menyambut kedatangan Panglima di Bandara Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ranai, Natuna, Senin.

Suhartono mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Ranai sekitar pukul 17.30 WIB, Senin, menumpang pesawat transport TNI AU didampingi sejumlah petinggi tiga matra TNI.

Kedatangan Panglima disambut Pangdam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Lodewijk Freidrich Paulus, Komandan Korem 033/Wirapratama, Brigjen TNI Deni K Irawan, Komandan Pangkalan TNI AU Ranai, Letkol Psk Tribowo S Cahyono, sejumlah petinggi TNI dan pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Natuna.

Menurut Ainurrahman, latihan gabungan yang akan digelar bernama Latihan Lapangan PPRC Kilat XXIX TA 2012 dengan diikuti sekitar 2.500 personel.

Kesatuan yang dilibatkan dalam latihan tersebut, jelas dia, terdiri atas Sat Linud Yonif 330, Paskhas TNI AU, Korps Marinir, infanteri, KDOL (Komando Depan Operasi Lintas Udara), IFAM (Intai Amfibi) dan beberapa satuan lainnya.

"Sejumlah kesenjataan akan dilibatkan untuk mendukung pelaksanaan latihan, di antaranya pesawat tempur, kapal perang dan tank," katanya.

Mengenai tema latihan, jelas dia, yaitu melaksanakan operasi penindakan untuk memulihkan situasi Natuna dalam rangka mengembalikan integritas NKRI.

Pada Selasa pagi, kata dia, ratusan personel Linud akan melakukan penerjunan dari udara di Bandara Lanud Ranai dan selanjutnya bergerak melumpuhkan kekuatan musuh yang menguasai sejumlah objek vital.

Selain itu, ratusan pasukan amfibi juga akan melakukan pendaratan di Pantai Sengiap dengan sasaran melumpuhkan kekuatan musuh yang telah menguasai pulau tersebut.

"Materi latihan terdiri atas operasi lintas udara, operasi amfibi, operasi dukungan udara, operasi penggabungan dan operasi serangan darat gabungan," tuturnya.

Dia menambahkan, latihan tersebut pada prinsipnya bertujuan untuk menuntut kesiapsiagaan operasional dan ketanggapsegeraan untuk menghadapi setiap ancaman dan gangguan dari luar negeri maupun dalam negeri.

"Upaya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI tersebut, telah digelar satuan-satuan TNI dari berbagai matra sesuai tugas dan fungsi masing-masing dan di antaranya peran satuan PPRC sebagai penindak awal terhadap `trouble spot` yang terjadi di seluruh NKRI," tuturnya.

Sumber: ANTARA News

Monday, August 27, 2012

TNI Gelar Latihan PPRC 2012 di Natuna


Kasum TNI Marsekal Madya TNI Daryatmo memeriksa jajaran pasukan TNI saat upacara pembukaan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Markas Komando Divisi Infanteri-1/Kostrad Cilodong, Depok, Jabar, Senin (27/8). Latihan gabungan yang melibatkan seluruh unsur TNI yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU itu diikuti 2.500 prajurit yangt akan dilaksanakan pada 31 Agustus sampai 9 September 2012 di Natuna, Kepulauan Riau. FOTO ANTARA/Jafkhairi/Koz/Spt/12)

Panglima Divisi I/Kostrad, Mayjen. TNI. Daniel Ambat didampingi Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Marsma. TNI. A. Adang Supriyadi, SE., mengecek kesiapan Satuan Pelaksana Operasi Udara (Satlakopsud) di Taxy-way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, pada Jumat (24/8/12), dalam rangka menghadapi latihan PPRC TNI tahun 2012 ini.

Mayjen. TNI. Daniel Ambat melihat langsung dari dekat bagaimana pemeliharaan kesiagaan operasional unsur udara yang terlibat dalam latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang rencananya akan diadakan di Pulau Natuna. Selain itu, Panglima juga melakukan tanya jawab langsung dengan para penerbang dan kru pendukung serta memeriksa ke dalam badan pesawat CN-235.

Kegiatan inspeksi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk terus melatih kesiapan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Apalagi, PPRC sendiri merupakan latihan rutin tahunan yang biasa digelar TNI. Menurut jadwal akan dilaksanakan mulai Agustus sampai September 2012. Diawali dengan Gladi Posko di Cilodong dan Gladi Lapangan di Natuna.

Latihan di Natuna akan melibatkan 2500 personel, gabungan TNI AD, TNI AL dan TNI Angkatan Udara. Dengan mengerahkan pesawat unsur intai C-121; pesawat Hercules C-130 dan CN-235; unsur Pasukan Khas TNI AU serta seluruh pangkalan TNI AU di Indonesia.

Dalam kesempatan ini pula, Komandan Skadron Udara 31, Letkol. Pnb. Eko Sudjatmiko melaporkan kesiapan Satlakopsud serta berbagai kemungkinan kendala yang ada. Sebagai bahan masukan bagi Komandan PPRC TNI dalam menentukan kebijakan selanjutnya bagi penyempurnaan hasil latihan kelak.

“Moto kami: tegar, ikhlas dan tuntas menyukseskan misi apapun yang diemban”, tandas penerbang yang mengakui adanya berbagai latihan yang akan digelar di akhir tahun 2012.

Setelah melihat gelar kesiapan, rombongan mengunjungi Marsailing Area (MA) yang akan digunakan sebagai titik kumpul pasukan. Turut serta dalam kegiatan penting ini adalah Asops Divisi I/ Kostrad Kolonel Inf Joko Sudiono; serta Asintel Divisi I/ Kostrad Letkol Inf Asep Jauhari.

Sumber: Pentak Lanud Halim Perdanakusuma

Brigif 9 Kostrad Merebut kembali Wilayah Sumatera yang Dikuasai Negasor



27 Agustus 2012, Medan: Brigif 9 Divif-2 Kostrad yang berkedudukan di Jawa Timur bergerak menuju wilayah Baturaja Sumatera Selatan yang saat ini dikuasai pasukan negasor. Musuh atau negasor dari wilayah Utara Laut Cina Selatan, telah berhasil memasuki wilayah NKRI khususnya di Pulau Sumatera dan menempatkan pasukannya di beberapa wilayah mulai dari Lampung, Palembang dan Baturaja. Kekuatan musuh yang berada di Baturaja di perkirakan 1 Batalyon Plus.

Brigif 9 melaksanakan Serpas(pergeseran pasukan) dengan menggunakan beberapa KRI Angkatan Laut dari Tanjung Perak Surabaya menuju ke pelabuhan Teluk Panjang, antara lain KRI Teluk Parigi 539, KRI Teluk Lampung 540, KRI Tanjung Kambani 971, KRI Banjarmasin 592, KRI Teluk Ambonia 503, dan KRI Teluk Menado 537. Selain gerakan pasukan melalui laut dan darat, Brigif 9 juga diperkuat oleh Batalyon Linud 501/18/2 yang akan diterjunkan untuk melakukan infiltrasi ke daerah musuh.

Setelah mendarat di Teluk Panjang pasukan bergerak dengan farmasi kolone taktis menggunakan jalur darat menuju lokasi yang sudah diduduki musuh. Selama perjalanan pasukan mendapat gangguan baik serangan maupun ranjau dari pihak musuh. Serangan dapat diatasi oleh pasukan Brigif 9 dan terus bergerak menuju lokasi musuh. Sedangkan gangguan ranjau dapat diatasi oleh Zeni Tempur (Zipur)-10/2 Kostrad.

Setelah mendekat ke daerah sasaran Pasukan infanteri terus bergerak dilindungi oleh Batalyon Armed 12/1/2 Kostrad dengan melakukan tembakan penyokong menggunakan Meriam 105 mm ke arah musuh.

Demikian juga Kavaleri 8/2 Kostrad, Arhanud (Pertahanan Artileri Udara) -2/2 Kostrad, dan Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat) melakukan bantuan tembakan dari darat dan udara.

Dengan adanya serangan yang melihatkan kecabangan yang ada di TNI AD, musuh dapat dihancurkan. Setelah sasaran dapat direbut, dilanjutkan dengan Operasi Mobil Udara dengan menggunakan sejumlah helikopter untuk melakukan pengejaran terhadap musuh yang melarikan diri.

Demikian skenario Latihan Antar Kecabangan TNI AD 2012 di daerah Baturaja Sumatera. Pada tahun ini TNI Angkatan Darat akan mengadakan latihan Antar Kecabangan Tingkat Brigade TNI AD. Latihan akan dilaksanakan 26 Agustus sampai dengan 4 September di Pusat Latihan Tempur Kodiklat TNI AD Baturaja Sumatera Selatan.

Latihan terbesar TNI AD selama 20 tahun terakhir ini mengambil tema “Brigade Tim Pertempuran melaksanakan operasi Militer untuk perang dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI”. Prajurit yang akan dilibatkan dalam kegiatan latihan sebanyak 6000 personel dengan menggunakan Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) yang akan dicoba dalam medan yang sesungguhnnya.

Satuan yang terlibat dalam latihan Brigif 9 Kostrad terdiri atas: Kompi Mekanis- A Yonif 201/Damjaya, Yonkav-8/2K, Yonarmed-12/I/2/ Kostrad, Yonarhanudri-2/2/K, Yonzipur-9/2/K, Ki Pernika Yonhub/2/K, Kibekang Yonbekang 2/2/K, Kikes-A Yonkes 2/2/K, Tonpom Kipom Div 2/K, Kipal Divif-2/K, Detasemen Penerbangan TNI Angkatan Darat, Satuan tugas penerangan Dispenad, Direktorat hukum Angkatan Darat.

Adapun tujuan latihan meningkatkan kemampuan tempur perorangan menuju terciptanya kerjasama antar kecabangan dalam Brigade Tim Pertempuran (BTP) serta menyelenggarakan Operasi tempur yang didukung operasi Sandi Yudha Intelijen dan Teritorial.

Sumber: Dispenad

Sunday, July 29, 2012

Berita Foto : Pembaretan Anggota Kopassus Baru

 




CILACAP-(IDB) : Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Agus Sutomo (kiri) memakaikan baret merah pada seorang prajurit Komando pada acara penutupan Pendidikan Kursus Komando angkatan 92 Gelombang -1 TA 2012 di pantai Permisan Cilacap,jawa Tengah, Minggu (29/7). Pada Pendidikan angkatan 92 ini telah berhasil meluluskan 169 personel termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan kamboja (RCAF) Berhasil sebagai peserta pendidikan yang dinyatakan terbaik antara lain Perwira terbaik letnan dua Inf Denny Sopyan, Bintara terbaik Serda bambang SB, Tamtama terbaik Prada Anas Rifai. 


Para prajurit Komando Pasukan Khusus yang lulus meluapkan kegembiraannya pada penutupan Pendidikan Kursus Komando angkatan 92 Gelombang -1 TA 2012 di pantai Permisan Cilacap,jawa Tengah, Minggu (29/7). Pada Pendidikan angkatan 92 ini telah berhasil meluluskan 169 personel termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan kamboja (RCAF) Berhasil sebagai peserta pendidikan yang dinyatakan terbaik antara lain Perwira terbaik letnan dua Inf Denny Sopyan, Bintara terbaik Serda bambang SB, Tamtama terbaik Prada Anas Rifai.





Seorang anggota Pasukan Khusus memeragakan keahliannya menangani Kalajengking pada acara penutupan Pendidikan Kursus Komando angkatan 92 Gelombang -1 TA 2012 di pantai Permisan Cilacap,jawa Tengah, Minggu (29/7). Pada Pendidikan angkatan 92 ini telah berhasil meluluskan 169 personel termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan kamboja (RCAF) Berhasil sebagai peserta pendidikan yang dinyatakan terbaik antara lain Perwira terbaik letnan dua Inf Denny Sopyan, Bintara terbaik Serda bambang SB, Tamtama terbaik Prada Anas Rifai.


Sumber : Antara

Kopassus Mendapat Tambahan Personel Baru


CILACAP-(IDB) : Sebanyak 169 personel Kopassus termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF) berhasil lolos dalam pendidikan Kursus Komando Angkatan 92 di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (29/7/2012). Upacara penutupan dilakukan langsung oleh Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Agus Sutomo.

Dalam amanatnya, Agus mengatakan, tidak semua prajurit didik berhasil menjadi Prajurit Komando. Oleh karena itu, setiap prajurit harus bisa bersyukur dan melihat tantangan ke depan.

"Prajurit Komando yang telah dilatih secara khusus maka para prajurit harus mampu menjawab tantangan tugas, seiring dengan bertambahnya tanggung jawab menghadapi kompleksitas dalam tantangan tugas," kata Agus, Minggu (29/7/2012), seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Ia berharap agar seluruh prajurit Kopassus di mana pun berada dan bertugas selalu berupaya untuk memberi arti dan peduli terhadap lingkungannya serta memberi solusi terhadap berbagai permasalahan.

Selain itu, prajurit Kopassus harus selalu berlatih dan berlatih untuk mencapai berprestasi demi keharuman korps baret merah.

Adapun, penutupan pendidikan ini ditandai dengan Serangan Regu Komando (Seruko) yang dilaksanakan pada waktu fajar di Pantai Permisan yang merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari keseluruhan tahapan Pendidikan Kursus Komando. Pendidikan yang telah berlangsung selama tujuh bulan tersebut terbagi menjadi tiga tahap yakni tahap basis, tahap gunung hutan, tahap rawa laut.

Pendidikan Kursus Komando Angkatan 92 ini telah berhasil meluluskan 169 personel termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF). Keluar sebagai peserta didik terbaik antara lain Perwira terbaik Letda Inf Denny Sopyan, Bintara terbaik Serda Bambang SB, dan Tamtama terbaik Prada Anas Rifai. Upacara penutupan juga dihadiri oleh Athan Kamboja, para pejabat teras Kopassus dan pejabat Muspida serta orangtua siswa. 


Sumber : Kompas
 

Untuk Tingkatkan Hubungan, Cina Tawarkan Kursus Bahasa Mandarin Untuk TNI


BEIJING-(IDB) : Angkatan Bersenjata Cina People's Liberation Army (PLA), menawarkan kursus bahasa Mandarin bagi perwira TNI. Tawaran itu dalam rangka meningkatkan kerja sama militer kedua negara berdasarkan saling pemahaman kedua pihak.

Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI di Beijing, Kolonel Lek Surya Margono mengatakan, tawaran kursus bahasa Mandarin bagi perwira TNI dilakukan dalam dua metode. "Pertama mereka akan mengirimkan dua orang instruktur bahasa Mandarin ke Indonesia dan mereka mengundang 10 perwira TNI untuk belajar bahasa Mandarin di Beijing secara intensif," katanya di Beijing, Sabtu (28/7).

Surya menambahkan semua proses kerja sama kursus bahasa Mandarin untuk perwira TNI ini terus dijajaki dan dimatangkan. "Melalui bahasa, akan terwujud saling pemahaman yang benar antara kedua pihak sehingga kerja sama yang telah berjalan baik antara militer Indonesia dan Cina juga akan dapat terus ditingkatkan dengan lebih baik," tuturnya.

Indonesia dan Cina telah membentuk forum konsultasi bidang pertahanan dan keamanan pada 2007 sebagai bagian dari kemitraan strategis yang dideklarasikan kedua pimpinan negara pada April 2005. Sebagai tindak lanjut kerja sama pertahanan yang telah disepakati kedua negara melalui forum konsultasi bilateral itu, militer kedua negara telah melakukan sejumlah kerja sama seperti latihan bersama Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Komando Pasukan Khusus PLA.

Pertukaran perwira sekolah staf dan komando serta Universitas Pertahanan, pelatihan pilot pesawat tempur Sukhoi dan pembelian beberapa alat utama sistem senjata. Kedua negara juga telah menyepakati nota kesepahaman kerja sama industri pertahanan pada 2011.

"Kedepan kerja sama yang sudah akan terus ditingkatkan dan diperluas, antara lain dengan peningkatan jumlah perwira sekolah staf dan komando serta Universitas Pertahanan dari sebelumnya dua menjadi tiga perwira untuk setiap angkatan yakni darat, laut dan udara, serta siswa Universitas Pertahanan, serta adanya kursus bahasa Mandarin untuk perwira TNI," kata Surya menekankan.


Sumber : Republika
 

Wednesday, May 30, 2012

Tiga Danrem Papua akan Dijabat Brigjen

(Foto: Kodam XVII)
Rabu, 30 Mei 2012, 06:49 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tiga Komandan Resort Militer di wilayah teritorial Kodam XVII/Cenderawasih, Provinsi Papua pertengahan Juni 2012 akan dijabat perwira tinggi berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Erwin Syafitri di Biak, seusai dialog Selasa (29/5) malam mengakui, surat keputusan Panglima TNI tentang peningkatan status jabatan perwira tinggi bagi tiga Danrem, yakni Korem 171/PVT Sorong, Korem 173/PVB Biak serta Korem 174/AWT Merauke sudah keluar.

"Saya akan melantik tiga Danrem 15 Juni mendatang, karena itu keputusan pimpinan TNI mengenai peningkatan status komandan Korem segera dilakukan serah terima jabatan," kata Erwin Syafitri.

Ia mengatakan, pertimbangan untuk meningkatkan kepangkatan berbagai jabatan Danrem di Indonesia berpangkat Brigjen merupakan kebijakan institusi TNI yang telah dikaji sesuai kebutuhan organisasi.

Pangdam mengatakan, dengan status Danrem berpangkat Brigjen diharapkan dapat lebih baik memberikan pelayanan kepada masyarakat, membantu pemerintah dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah teritorial Korem bersangkutan.

"Sebagai Pangdam saya hanya menjalankan keputusan pimpinan TNI yang telah mengangkat tiga Brigjen menduduki pos jabatan Danrem di Biak, Merauke dan Sorong," katanya.

Menyinggung kunjungan kerja ke Polres Biak, menurut Pangdam, itu merupakan silaturahmi dalam rangka fungsi teritorial sebagai pejabat baru Panglima Kodam XVII/Cendrawasih.

"Kunjungan kerja di Biak untuk meninjau markas Korem 173, Kodim, Kompi C Yonif 753/AVT serta mako Polres dan berdialog dengan prajurit," katanya didampingi Danrem Biak Kolonel (Inf) Hendri P Lubis dan Kapolres AKBP Rikho Taruna Mauruh.

sumber : Republika

Sunday, April 15, 2012

Tank Malaysia Siaga di Perbatasan Kalimantan

foto
Tank Leopard. worldwide-military.com
Tank yang di minati Yonkav TNI AD


TEMPO.CO, Balikpapan - Komando Daerah Militer VI Mulawarman menuturkan, di perbatasan Indonesia-Malaysia, sudah berjajar tank-tank jenis PT–91 buatan Polandia yang beratnya hingga 50 ton. Tank-tank milik Malaysia ini memang dipersiapkan untuk pengamanan perbatasan di sepanjang Kalimantan. “Tank-tank Malaysia sudah siap di perbatasan Kalimantan,” kata Panglima Kodam Mulawarman Mayor Jenderal Subekti, Selasa, 10 April 2012.

Bukan hanya itu. Malaysia, kata Subekti, juga membangun infrastruktur jalan penghubung di wilayahnya sendiri untuk memudahkan pergerakan pasukan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dengan situasi seperti itu, Subekti memaklumi jika saat ini pemerintah melakukan pengadaan tank Leopard buatan Jerman yang bobotnya hingga 62 ton. Batalyon tank Leopard itu nantinya akan ditempatkan di perbatasan, baik di Bulungan, Sangata, serta Malinau. Secara total, batalyon tank Bulungan akan memiliki sebanyak 44 Leopard. Keseluruhan pengadaan perlengkapan dan sarana batalyon bisa dituntaskan pada Oktober 2013 mendatang.

Subekti mengatakan batalyon tank Leopard itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan serta kewibawaan Indonesia di mata negara tetangga. Dia menilai tank tempur Kodam Mulawarman jenis AMX–13 dan panser Sarasin, Saladin, dan Perret, sudah ketinggalan zaman. “Bila dibandingkan tank Malaysia, seperti mainan saja tank TNI. Dalam kategori strategi militer, tank TNI sudah dianggap tidak ada, saking tuanya,” katanya.

Subekti memastikan keberadaan batalyon Leopard akan mampu meningkatkan kewibawaan Indonesia di mata negara-negara tetangga. Alat tempur darat tersebut mampu menyaingi persenjataan tank tempur Malaysia.

Selain batalyon Leopard, pengamanan perbatasan juga diperkuat oleh pembentukan skuadron helikopter tempur yang berpusat di Berau. Skuadron ini nantinya dilengkapi oleh 16 pesawat helikopter serang buatan PT Dirgantara Indonesia, Agusta 129 Mangusta dari Italia, dan Super Cobra buatan Amerika Serikat.

Super Cobra adalah helikopter buatan Bell, hasil pengembangan dari Huey Cobra yang berjaya di perang Vietnam. Senjatanya adalah senapan mesin gatling 20 mm, roket Hydra, rudal Sidewinder untuk pertempuran udara, dan rudal penghancur tank Hellfire.

TNI, kata Subekti, menginginkan Super Cobra sebagai pilihan utama, di samping juga heli serbaguna Agusta Westland buatan Italia. Bahkan, kalau dapat izin, ia juga menginginkan heli Apache buatan Amerika Serikat karena dianggap sangat cocok untuk pengamanan perbatasan.

Untuk pengamanan perbatasan di darat, akan dilakukan oleh tiga batalyon gabungan infanteri dan artileri yang memiliki persenjataan anti-tank yang dapat membidik tank dari jarak 6 kilometer serta multiple launch rocket system (MLRS) Astros II buatan Brasil. Kata Subekti, seluruh persenjataan dan personel baru ini akan tersedia secara bertahap mulai tahun 2012 ini.

Menurut Subekti, ketersediaan alat utama sistem senjata dan personel di perbatasan itu akan sangat berdampak pada perimbangan kekuatan Indonesia dengan negara tetangga, terutama dengan negara yang berbatasan langsung di Kalimantan. “Saat ini kita memang tidak memiliki musuh yang eksplisit, yang nyata. Tapi setiap hari kita dilecehkan di perbatasan dengan adanya patok yang digeser-geser,” ujarnya. 

sumber : Tempo.co

Friday, January 27, 2012

Panglima TNI: Pembelian Leopard Tak Bisa Asal-Asalan


Jurnas.com | PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengungkapkan pembelian tank Leopard tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Menurutnya, pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) termasuk main battle tank (MBT) Leopard dilakukan melalui sejumlah prosedur. “Pembelian alutsista ada prosedurnya. Proses pertama kami minta persetujuan alokasi, dananya memungkinkan atau tidak,” kata Panglima TNI usai upacara pembukaan Operasi Kepolisian Militer 2012 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (26/1).

Jika alokasi dana yang diajukan TNI mendapat persetujuan pemerintah dan DPR, pengguna alutsista harus menentukan spesifikasi teknis alutsista yang dibutuhkan. Selanjutnya, dilakukan tender bebas kepada pihak-pihak yang dapat menyediakan kebutuhan alutsista tersebut, “Baru kemudian dipilih yang sesuai dengan standar yang ditentukan,” papar Panglima.

Proses pengadaan tank Leopard, jelas dia, baru sampai pada tahap penjajakan atas tawaran yang diterima TNI untuk memenuhi kebutuhannya terhadap MBT. TNI, khususnya Angkatan Darat, hingga saat ini baru memiliki light dan medium tank. “Belum ada kesepakatan, baru pilihan dan opsi-opsi, Leopard hanya salah satu alternatif dalam memenuhi kebutuhan kami,” ujarnya.

Menurut Agus, modernisasi alutsista TNI dilakukan dengan tiga cara. Bagi alutsista yang sudah tua, akan dihapus dan dinonaktifkan. Alutsista yang masih bisa ditingkatkan kemampuannya, akan ditingkatkan. Cara terakhir adalah dengan melakukan pembelian. “Leopard ini masuk dalam pengadaan baru,” imbuhnya. Modernisasi alutsista ini dilakukan, selain karena alutsista yang dimiliki saat ini sudah berusia tua, teknologinya pun sudah tertinggal jauh oleh yang dimiliki negara tetangga.

sumber : JURNAS

Thursday, January 26, 2012

TNI AD di Kawasan Perbatasan Bisa Jadi Guru Bantu



Kemampuan mengajar personel TNI bisa diperbantukan di wilayah yang kekurangan tenaga pengaja.
Jurnas.com | KEPALA Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, menyatakan personel yang berjaga di perbatasan memiliki kemampuan mengajar sehingga bisa dimanfaatkan jasanya menjadi guru bantu.

Jenderal Pramono Edhie mengatakan, kemampuan mengajar personel TNI ini bisa diperbantukan di wilayah yang kekurangan tenaga pengaja.

"Ini sesuai dengan nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, personel Angkatan Darat yang berada di perbatasan bisa menjadi tenaga guru bantu," kata Jenderal Pramono Edhie.

Tenaga pengaja ini merupakan bagian dari Bakti TNI yang diturunkan dengan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) berskala besar.

Ia mengatakan, TNI AD mendapat alokasi anggaran Rp30,2 triliun pada tahun 2012. Anggaran tersebut akan digunakan untuk belanja personel, belanja barang (alutsista), dan belanja modal. Program TMMD sendiri secara serentak telah dilaksanakan di 61 kabupaten/kota, 81 kecamatan, dan 162 kelurahan/desa di seluruh wilayah Indonesia.

Tuesday, January 17, 2012

Menhan: Kekuatan Militer Indonesia Membuat Gentar Negara Lain


.

Puspen TNI / jurnal nasional
Jurnas.com | MENTERI Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) yang dilakukan Indonesia saat ini telah menggetarkan negara-negara lain. "Penguatan alutsista yang kami lakukan sudah membuat khawatir negara lain," kata Menhan dalam silaturahmi dengan pemimpin redaksi media massa di Gedung Jenderal TNI M Yusuf Menteng Jakarta Pusat, Selasa (17/1).

Menurutnya, pembangunan kekuatan militer yang dilakukan Indonesia disebabkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan teknologi yang semakin membaik. Dia mencontohkan hal ini terjadi juga pada Cina. "Pembangunan kesejahteraan selalu diikuti dengan pembangunan keamanan," ujarnya.

Purnomo juga menegaskan pengadaan alutsista ini tidak bertujuan untuk untuk menyerang negara lain. "Bukan untuk offense, tapi defense. Menjaga kedaulatan negara," jelasnya.

Ditambahkan Menhan, kekuatan militer Indonesia saat ini memang sudah diperhitungkan oleh negara-negara tentangga. Dia mencontohkan kekuatan militer TNI AD yang memiliki batalyon infantri terbesar se-ASEAN, yakni 100 batalyon lebih.

Untuk penguatan alutsista Indonesia, Kemhan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp150 Triliun selama tahun 2009-2014. Dana ini dibagi menjadi Rp50 triliun untuk pengadaan, Rp45 triliun untuk perawatan, dan Rp.50 triliun untuk produksi dalam negeri.

sumber : Jurnas

Sunday, December 18, 2011

Wamenhan: Rencana Pembelian Tank Leopard Sudah Melalui Kajian



Leopard 2. (Foto: KMW)

18 Desember 2011, Jakarta (Jurnas.com): Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, rencana pembelian tank Leopard milik pemerintah Belanda telah melalui pengkajian khusus. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah melakukan kajian strategis dan teknis dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut.

“Jadi tidak ujug-ujug diputuskan, tapi sudah melalui kajian teknis yang kami masukkan dalam pemikiran strategis baik strategi politik nasional maupun strategi pertahanan,” kata Sjafrie di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta, Minggu (18/12).

Kajian strategis tersebut dilakukan oleh Kemhan. Namun begitu, kata Wamenhan, keputusan strategis baru dapat dilakukan setelah mendapat kepastian teknis dari pengguna alutsista, yaitu TNI.

Sebagai dampak krisis global yang menerpa Eropa, beberapa negara termasuk Belanda menjual alutsistanya untuk mengurangi anggaran pemeliharaan alutsista.

Sebelumnya diberitakan, Parlemen Belanda menolak penjualan tank Leopard tersebut ke Indonesia karena tidak memenuhi syarat penjualan. Parlemen Belanda mensyaratkan negara pembeli terbukti tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia, dan telah memenuhi kewajiban dalam bidang politik dan keamanan baik nasional maupun internasional.

Partai GroenLinks, Partai Sosial Demokrat (PvdA), dan Partai Sosial (SP) mengimbau pemerintah Belanda untuk tidak menjual tank-tanknya ke Indonesia.

Incar Tank Leopard, Pemerintah Siapkan US$280 Juta

Kementrian Pertahanan menyiapkan dana sebesar US$280 Juta untuk membeli 100 unit tank Leopard milik pemerintah Belanda. Dana tersebut dIperoleh dari alokasi dana pertahanan periode 2010-2014.

“Pada 2012, tim sudah bekerja. Kami akan membeli 100 unit,” kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Jakarta, Minggu (18/12).

Sjafrie tidak memerinci berapa harga tank Leopard bekas milik Belanda tersebut. Namun begitu, dirinya berharap bisa mendapat tank-tank tersebut dalam harga murah dan berkualitas. “Semurah mungkin, secepat mungkin, dan seberkualitas mungkin,” ujarnya lagi. Sjafrie menekankan, pengadaan main battle tank buatan Jerman tersebut harus dikelola secara cermat dan teliti.

Tank Leopard yang menjadi incaran Indonesia adalah tank Leopard 2A6 yang telah dipergunakan angkatan bersenjata negara-negara Eropa dan non-Eropa. Tank yang dikembangkan Krauss-Maffei ini memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja. Selain itu tank ini dilengkapi sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder laser. Meriam utama 120mm, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan night vision yang canggih. Tank ini juga memiliki kemampuan bertempur menghadapi sasaran bergerak meski berada dalam medan sulit dan tak rata.

Sumber: Jurnas

Wamenhan: Rencana Pembelian Tank Leopard Sudah Melalui Kajian

Leopard 2. (Foto: KMW)

18 Desember 2011, Jakarta (Jurnas.com): Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, rencana pembelian tank Leopard milik pemerintah Belanda telah melalui pengkajian khusus. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah melakukan kajian strategis dan teknis dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut.

“Jadi tidak ujug-ujug diputuskan, tapi sudah melalui kajian teknis yang kami masukkan dalam pemikiran strategis baik strategi politik nasional maupun strategi pertahanan,” kata Sjafrie di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta, Minggu (18/12).

Kajian strategis tersebut dilakukan oleh Kemhan. Namun begitu, kata Wamenhan, keputusan strategis baru dapat dilakukan setelah mendapat kepastian teknis dari pengguna alutsista, yaitu TNI.

Sebagai dampak krisis global yang menerpa Eropa, beberapa negara termasuk Belanda menjual alutsistanya untuk mengurangi anggaran pemeliharaan alutsista.

Sebelumnya diberitakan, Parlemen Belanda menolak penjualan tank Leopard tersebut ke Indonesia karena tidak memenuhi syarat penjualan. Parlemen Belanda mensyaratkan negara pembeli terbukti tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia, dan telah memenuhi kewajiban dalam bidang politik dan keamanan baik nasional maupun internasional.

Partai GroenLinks, Partai Sosial Demokrat (PvdA), dan Partai Sosial (SP) mengimbau pemerintah Belanda untuk tidak menjual tank-tanknya ke Indonesia.

Incar Tank Leopard, Pemerintah Siapkan US$280 Juta

Kementrian Pertahanan menyiapkan dana sebesar US$280 Juta untuk membeli 100 unit tank Leopard milik pemerintah Belanda. Dana tersebut dIperoleh dari alokasi dana pertahanan periode 2010-2014.

“Pada 2012, tim sudah bekerja. Kami akan membeli 100 unit,” kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Jakarta, Minggu (18/12).

Sjafrie tidak memerinci berapa harga tank Leopard bekas milik Belanda tersebut. Namun begitu, dirinya berharap bisa mendapat tank-tank tersebut dalam harga murah dan berkualitas. “Semurah mungkin, secepat mungkin, dan seberkualitas mungkin,” ujarnya lagi. Sjafrie menekankan, pengadaan main battle tank buatan Jerman tersebut harus dikelola secara cermat dan teliti.

Tank Leopard yang menjadi incaran Indonesia adalah tank Leopard 2A6 yang telah dipergunakan angkatan bersenjata negara-negara Eropa dan non-Eropa. Tank yang dikembangkan Krauss-Maffei ini memiliki kubah tembak vertikal berlapis baja. Selain itu tank ini dilengkapi sistem pengontrol penembakan digital dan rangefinder laser. Meriam utama 120mm, senapan mesin koaksial, serta perlengkapan night vision yang canggih. Tank ini juga memiliki kemampuan bertempur menghadapi sasaran bergerak meski berada dalam medan sulit dan tak rata.

Sumber: Jurnas

Wednesday, November 16, 2011

TNI Gelar Lomba Tembak "Panglima Cup"



 
Noor Irawan / PT. Media Nusa Pradana
Jurnas.com | SEBANYAK 164 peserta dari Mabes TNI dan ketiga matra TNI mengikuti lomba Tembak Panglima Cup 2011 di Lapangan Tembak Kartika Markas Komando Divisi Infantri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Rabu (16/11). Masing-masing kontingen sebanyak 41 orang terdiri dari 28 orang penembak dan 13 orang pendukung. Lomba tembak ini diselenggarakan pada Rabu (16/11) hingga Senin (21/11) mendatang.

Irjen Mabes TNI Marsekal Madya Sukirno saat membacakan sambutan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, lomba tembak ini merupakan program tahunan yang bertujuan mengoptimalkan pembinaan petembak dari masing-masing angkatan. Kegiatan ini juga dijadikan ajang kaderisasi dan persiapan dalam menghadapi event lomba tembak, baik nasional, regional maupun internasional.

”Keberhasilan pembinaan latihan di satuan, khususnya bagi pembinaan petembak sangat ditentukan oleh potensi atlet, kemampuan pelatih dan ketekunan pembina,”kata Sukirno di Cilodong, Rabu (16/11).

Selain itu, lanjutnya, dana, sarana dan prasarana pendukung, waktu pelatihan serta semangat dan disiplin para atlet dalam menjalankan program-program latihan, juga mendukung keberhasilan.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya dalam pembinaan petembak adalah intensitas atlet dalam melakukan pertandingan, karena dengan banyak bertanding dan berkompetisi akan dapat mematangkan dan dapat mengasah potensi serta kemampuan yang dimilikinya.

"Lomba tembak ini juga diharapkan menampilkan sosok prajurit sekaligus petembak yang profesional dan berwatak kesatria," katanya.

Materi yang digelar dalam perlombaan ini adalah senapan, pistol putra dan putri, SO/GPMG serta eksibisi jenis pistol Pati. Yang diperebutkan adalah juara umum, juara beregu tiap materi, juara perorangan tiap materi.

Lomba tembak TNI 2011 juga diselenggarakan untuk mencari petembak-petembak TNI yang akan disiapkan mengikuti lomba tembak yang diadakan setiap tiga tahun sekali di Brunei Darussalam.

JURNAS

Sunday, November 13, 2011

TNI AD Dapat Rp14 Triliun Pengadaan Alutsista


Tank Leoprad 2A6 Belanda (photo : Army Recognition)

Magelang (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat mendapat alokasi pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dari pemerintah sebanyak Rp14 triliun.

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Magelang, Jumat, mengatakan, hasil terakhir dalam sidang kabinet terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, TNI AD diberi porsi untuk pengadaan alutsista Rp14 triliun.

Ia mengatakan hal tersebut usai acara Wisuda Purnawira Perwira Tinggi TNI AD di Akademi Militer Magelang. Pada kesempatan tersebut diwisuda 166 perwira tinggi TNI AD yang telah memasuki masa pensiun, antara lain Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, dan Jenderal TNI (Purn) George Toissuta.

Menurut Pramono, anggaran tersebut antara lain akan digunakan untuk membeli tank, roket, meriam, dan helikopter.

Ia mengatakan, untuk pengadaan alutsista tersebut TNI AD telah menugaskan Wakasad TNI AD untuk melihat langsung pabrik senjata di Eropa bersama tim dari Kementerian Pertahanan.

Menurut dia, alutsista yang akan dibeli misalnya main battle tank atau tank berat yang selama ini Indonesia belum pernah memiliki. "Jika ini bisa diwujudkan maka Indonesia akan menjadi negara yang seimbang dengan negara tetangga," katanya.

Ia mengatakan, dengan kondisi perekonomian eropa yang sedang tidak baik maka mereka membutuhkan uang tunai sehingga mereka menjual senjata dengan harga murah.

Ia menuturkan, dari plafon untuk pembelian 44 tank berat, ternyata mereka menawarkan untuk pembelian 100 unit tank berat.

"Indonesia sebenarnya diuntungkan dengan situasi ekonomi Eropa kurang baik saat ini, mereka berani menjual dengan harga murah, sedangkan Indonesia butuh peralatan tersebut," katanya.

Pramono mengatakan, untuk pengadaan helikopter Apache, Indonesia dapat harga khusus, dari harga 30 juta dolar AS perunit mendapat keringanan 5 juta dolar US perunit sehingga harganya menjadi 25 juta dolar US perunit.

"Karena membeli delapan unit helikopter maka dapat menghemat dana hingga 40 juta dolar AS," katanya.

Ia mengatakan, pengadaan alutsista tersebut harus selesai tahun 2014 sesuai anggaran yang disiapkan pemerintahan saat ini.

Wednesday, November 9, 2011

YONIF 623/BWU LATIHAN TEHNIS DAN TAKTIS TINGKAT BATALYON


 

KODAM VI/MLW (10/11),- Kepala Staf Korem 1001/Ant Letkol Inf Daryatmo membuka Latihan Tehnis dan Taktis Tingkat Batalyon Yonif 623/Bwu yang berlangsung di Markas Yonif 623/Bw Banjarmasin Kalimantan Selatan, Senin (7/11).

Dalam sambutannya Danrem 101/Antasari Kolonel Inf Komaruddin S, S.IP., yang dibacakan oleh Kasrem mengatakan, bahwa tujuan kegiatan adalah untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tehnis dan taktis militer tingkat Batalyon Infanteri 623/Bakti Wira Utama dalam suatu tugas operasi tempur, serta membentuk jiwa korsa satuan dalam rangka mendukung tercapainya tugas pokok. Latihan Taktis Tingkat Batalyon ini semua merupakan kesejahteraan yang sangat berharga bagi kita.

Oleh karena itu apabila dalam latihan yang akan kalian laksanakan ini masih terdapat kekurangan atau kelemahan, maka saya tekankan agar kekurangan dan kelemahan dapat dievaluasi untuk diperbaiki dan disempurnakan dalam pelaksanaan latihan yang akan datang. Untuk mencapai hasil yang optimal dan meningkatkan semangat juang, rasa percaya diri serta profesionalisme kalian dalam menghadapi tugas apapun, tanamkan pada diri kalian bahwa sebagai prajurit profesional, kita harus selalu berbenah diri dengan selalu berlatih dan terus berlatih serta bertekad bahwa keberhasilan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

MABES TNI

Thursday, October 27, 2011

TNI AD Raih Juara Tembak Se-ASEAN



 
Noor Irawan / PT. Media Nusa Pradana
Jurnas.com | TNI Angkatan Darat yang mewakili Indonesia berhasil meraih juara umum lomba tembak Angkatan Darat se-ASEAN. TNI AD memperoleh 9 trofi dari 15 trofi yang diperebutkan dengan jumlah perolehan medali sebanyak 39 medali, yakni 18 medali emas, 13 medali perak dan 8 medali perunggu.

Diposisi kedua, Thailand mendapatkan dua trofi dengan 24 medali, yani empat medali emas, 10 medali perak dan 10 medali perunggu. Di urutan ketiga dipegang oleh Filipina yang mendapatkan dua trofi dengan 13 medali, yakni empat medali emas, lima medali perak dan empat medali perunggu.

Lomba Tembak Angkatan Darat Negara-Negara Asean (AARM) ke 21 tahun 2011 berlangsung sejak 14 September lalu dan ditutup oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Edhie Pramono Wibowo, di Markas Divisi 1 Kostrad, cilodong, Kamis (27/10/201).

“Ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama Angkatan Darat negara-negara Asean, yang pada gilirannya dapat kita manfaatkan untuk lebih membangun kesepahaman antar prajurit”, ungkap KSAD.

Dalam pelaksanaan AARM ini,senapan yang digunakan adalah produksi PT Pindad. Menurut KSAd, ini membuktikan produk dalam negeri memiliki kualitas yang membanggakan.

“Di tangan prajurit-prajurit kita yang terlatih, senapan/pistol buatan negeri sendiri kini telah menjelma menjadi senjata yang sangat presisi dan mengundang kagum bagi negara lain. Saya dengar ada negara lain yang mulai memesan senjata ke PT Pindad," paparnya.

JURNAS

Thursday, October 13, 2011

YonKav 8 Mengadakan Latihan Menembak Senjata Ranpur



13 Oktober 2011

Tank Scorpion dengan kanon Cockerill 90mm (all photos : Yonkav8)

Sesuai dengan Tema Latihan pada Direktif Latihan Menembak Senjata Ranpur Tahun 2011 yaitu “ Satuan Kavaleri Divif 2 Kostrad melaksanakan Latihan Menembak Senjata Ranpur guna meningkatkan kemampuan dalam mengawaki dan mengoperasionalkan Alutsista yang menjadi tanggung jawabnya “ maka pada tanggal 28 s.d 30 September 2011 Batalyon Kavaleri 8 / Tank menyelenggarakan Latbakjatranpur di Puslatpur Marinir TNI AL Karangtekok, Asembagus, Situbondo.

Dalam Latihan menembak senjata Ranpur TA.2011 para prajurit Yonkav 8/Tank menembak berbagai macam senjata yang ada di kendaraan tempur yang di miliki Batalyon Kavaleri 8/Tank. Senjata Ranpur diantaranya Kanon, SMB/SMS. Dimana senjata-senjata tersebut ada di Ranpur Tank Scorpion dan Stormer.


Yang membedakan Latihan menembak pada tahun ini dengan Latihan sebelumnya adalah Latihan menembak senjata Ranpur tahun 2011 digabung dengan satuan Arhanudri 2 Kostrad dan Kikavtai 2 Kostrad sehingga memudahkan Komando dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian.

Disamping sudah menjadi program kerja Yonkav 8/Tank bidang latihan, Latbakjatranpur saat ini juga akan di jadikan tolok ukur dari latihan menembak pada tahun sebelumnya untuk memenuhi prinsip latihan dimana harus bertahap, bertingkat dan berlanjut sehingga tujuan latihan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dapat tercapai.

Tuesday, October 11, 2011

480 Prajurit Yonif Linud 501 Lakukan Juntis


11 Oktober 2011, Jombang (ANTARA News): Puluhan anggota Yonif Linud 501/Bajra Yudha, mengikuti terjun taktis (juntis) di Desa Tanggung Kramat, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, Selasa (11/10). Latihan terjun taktis untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan itu diikuti sekitar 480 dari Yonif Linud 501/Bajra Yudha untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI. (Foto: ANTARA/Syaiful Arif/koz/pd/11)



Seorang pasukan Yonif Linud 501/Bajra Yudha, siaga saat mengikuti latihan terjun taktis (juntis) di Desa Karangmojo, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur, Selasa (11/10). (Foto: ANTARA/Syaiful Arif/koz/pd/11)

sumber : Antara

Thursday, October 6, 2011

TNI Harus Maksimalkan Alutsista Yang Ada




5 Oktober 2011, Madiun (ANTARA News): Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Lintas Udara (Linud) 501/Bajra Yudha Madiun, Letkol Infanteri Bambang S menyatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak boleh menyerah dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang ada, tapi justru harus mampu memaksimalkan pemanfaatannya.

"Dengan alutsista yang ada, TNI harus bisa meningkatkan kemampuan dan profesionalitas dalam mengamankan negara," katanya usai pelaksanaan upacara HUT TNI ke-66 di alun-alun Kota Madiun, Rabu.

Menurut dia, kesatuannya harus mampu memaksimalkan alutsista yang ada. Sebagai kesatuan tempur di lini depan, kemampuan dalam berpatroli dan bertempur harus terus ditingkatkan meski alutsista yang ada terbatas.

"Senjata bukan segala-galanya, namun kemampuan yang kami miliki, baik dalam hal perorangan maupun kesatuan harus terus ditingkatkan," katanya.

Kemampuan yang dimaksud Lektol Infanteri Bambang S adalah tingkat kehandalan, solid, serta naluri dan kecepatan di lapangan. Hal-hal tersebut dapat dilatih melalui pelatihan-pelatihan seperti simulasi dan latihan menembak secara berkala.

"Meski amunisi dalam keadaan terbatas, jika latihan dilakukan dengan teratur, maka semuanya akan dapat digunakan dan tepat sasaran," ucapnya.

Ditanya tentang kemungkinan wajib militer dalam mengatasi ancaman terhadap kedaulatan negara dari luar maupun dari dalam, ia hanya menyatakan bahwa pihaknya hanya sebagai pihak pelaksana saja.

"Saat ini Departemen Pertahanan sedang membahas tentang komponen cadangan sebagai wajib militer setelah TNI. Kami sebagai TNI hanya tinggal menjalankannya saja setelah ada ketentuan pasti," katanya.

Karena itu, jika suatu saat kondisi negara dalam keadaan darurat, TNI merupakan lapis pertama untuk mengamankan negara, sedangkan lapis keduanya adalah komponen cadangan ini. Komponen cadangan ini antara lain meliputi Polri, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan/TNI-Polri (FKPPI), pramuka, dan lainnya.

Terhadap komponen cadangan ini akan terus dilakukan pemantauan. Pemantauan ini dilakukan oleh kesatuan masing-masing wilayah.

Ia menambahkan, bertepatan dengan HUT TNI ke-66 tahun ini, diharapkan kinerja TNI semakin baik dalam mengamankan negara.

Sumber: ANTARA News

Enam Panser Anoa Perkuat Kodam V/Brawijaya


Panser Anoa. (Foto: Berita HanKam)

5 Oktober 2011, Surabaya (ANTARA News): Kodam
 V/Brawijaya menambah enam unit alat utama sistem senjata
(alutsista) berupa panser "Anoa" buatan dalam negeri atau
 PT Pindad Indonesia.

"Kami baru saja menambah alutsista panser bernama Anoa
 buatan PT Pindad Indonesia," ujar Pangdam V/Brawijaya
Mayjen TNI Gatot Nurmantyo di sela peringatan HUT ke-66
TNI di Surabaya.

Dari enam panser "Anoa" yang dipesan, dua unit di antaranya
sudah dipamerkan di hadapan para prajurit dan ribuan warga
 yang memadati lapangan upacara yang dipusatkan di Makodam
 V/Brawijaya, Surabaya.

"Empat lainnya juga dipamerkan, tapi tidak ikut dalam barisan defile.
 Semua itu kami fasilitasi untuk batalyon raider," tukas jenderal
 bintang dua tersebut.

Pangdam menegaskan, khusus untuk pengadaan dan pemesanan
alutsista, pihaknya akan mengutamakan senjata buatan dalam negeri
yang diproduksi oleh anak bangsa Indonesia.

Selain itu, kata dia, program tersebut merupakan kebijakan
pemerintah pusat agar semua persenjataan utama di kalangan
TNI menggunakan buatan dalam negeri.

"Perlahan tapi pasti, TNI akan menggunakan senjata buatan
putra Indonesia sendiri. Ini juga kebijakan dari pemerintah,"
tukas Panglima Komando Garnisun Tetap III/Surabaya tersebut.

Selain memamerkan dua panser barunya, dalam peringatan
 HUT ke-66 TNI, juga dipamerkan 95 kendaraan dan peralatan
tempur, di antaranya delapan unit mobil pertempuran jarak dekat
 dan 10 unit meriam 57 mm milik Arhanudse-8.

Ada pula, delapan unit kendaraan lapis baja milik Kaveleri serbu 3,
 tank AMX 10 milik Marinir TNI AL, empat unit tank Scorpion,
meriam Howitzer 122 milimeter, serta tiga unit helikopter milik Puspenerbal.

Sumber: ANTARA News

Monday, October 3, 2011

Ada tank terbang untuk HUT ke-66 TNI



Senin, 3 Oktober 201 18:12 WIB | 1081 Views
Helikopter Mi-24 PBB yang serupa dengan Mi-35P terbang dalam satu misi operasi di Afrika. Mil Mi-35P semacam inilah yang kini memperkuat Pusat Penerbangan TNI-AD yang bermarkas besar di Pangkalan Udara TNI-AD Ahmad Yani, Semarang. (REUTERS/Luc Gnago)
 ... pilot Soviet yang berbahasa Rusia, Mi-35P dijuluki letayushiy tank atau tank terbang...

   Jakarta (ANTARA News) - Satu helikopter berkelir hijau gelap diparkir di halaman rumput Markas Besar TNI, Cilangkap, sebagai komponen upacara hari jadi ke-66 TNI pada 5 Oktober nanti. Dua kanon 30 milimeter dan dua selongsong besar peluncur roket menambah sangar penampilan.
    Helikopter itu adalah Mil Mi-35P adalah helikopter serang buatan Rusia dan merupakan turunan dari helikopter militer sebelumnya yaitu Mi-24. Dia mengombinasikan kemampuan tembak sekaligus mengangkut tentara, dan julukannya adalah tank terbang.
    Ada beberapa versi Mi-35, salah satunya adalah Mi-35P yang dimiliki TNI Angkatan Darat sejak Oktober 2010. Terdapat lima unit Mi-35P yang bermarkas di Skuadron 31/Serbu Pusat Penerbangan TNI-AD.           
    Pembelian helikopter tersebut merupakan realisasi perjanjian pemerintah RI dan Rusia pada September 2007 menggunakan fasilitas kredit pembelian luar negeri dari pemerintahan Rusia sebesar 56,1 juta dolar AS atau setara dengan 64,5 miliar rupiah. Harga itu termasuk pencakupan persenjataan dan amunisi serta pelatihan bagi para calon awak pesawat.
    Berdasarkan nomenklatur helikopter militer yang dilansir Jane's Defence, Mi-35P memiliki kesamaan fungsi dengan jenis helikopter AH-1 Cobra, UH-60 Black Hawk, AH-64 Apache atau pun Mangusta A129. Masih ada lagi yang cukup sekelas, yaitu Kaman Ka-50 Alligator, juga buatan Rusia. 
    Di Indonesia, Mi-35P itu dimodifikasi dengan menambahkan senjata mesin fleksibel berkaliber 12,7 mm dan senjata laras ganda dengan kaliber 30mm. Bersanding di antara dua NAS-332 Super Puma, jelas keganasan helikopter berkursi duduk ganda model tandem itu bertambah-tambah.
    Helikopter tersebut juga dilengkapi dengan sistem AT-6 tank anti rudal yang berguna dalam operasi kontra kendaraan lapis baja. Masih ada dudukan meriam dan sistem tembak untuk target udara yang bergerak lambat; yang semuanya demi mendukung transportasi pasukan.
    Rusia sudah mengekspor beberapa varian helikopter Mi-35 ke sejumlah negara selain ke Indonesia di antaranya Republik Ceko yang memesan 10 helikopter pada 2005-2006, Venezuela dengan 10 Mi-35M pada 2006, serta Brazil yang memesan 12 helikopter Mi-35M pada 2008. 
    Varian helikopter Mi-35 tersebut banyak dipakai di Afghanistan sejak perang 2001 dan biasanya terbang  membawa 1.470 peluru, 128 roket dan dua rudal anti tank. Jadi bisa dibayangkan bobot maksimal helikopter serang yang mampu pula membawa enam personel itu.
    Model awal dari helikopter Mi-35P adalah jenis Mi-24, bisa dibilang tipe ini menjadi model paling mudah untuk dikonversi menjadi model-model lain lebih letal. Dari tipe inilah lalu lahir tipe Mi-35P yang pertama muncul perdana di muka umum pada peresmian batalion-batalion infantri raiders di Jakarta pada 2004.
    Mi-35P merupakan helikopter bermesin ganda yang ditujukan untuk memberikan dukungan bagi tentara darat dari jarak dekat, menghancurkan kendaraan lapis baja serta sebagai alat transportasi pasukan atau barang; artinya helikopter ini merupakan alat tempur pasukan infantri yang terbang.
    Oleh pilot Soviet yang berbahasa Rusia, Mi-35P dijuluki letayushiy tank atau tank terbang. Konon tubuh dan kanopi kacanya mampu menahan tembakan hingga kaliber 20 milimeter dari jarak cukup dekat. Nama lainnya adalah buaya karena kemiripan bentuk.
    Karakteristik lainnya adalah kabin barang dan kokpit terhubung dengan ukuran panjang 2,83 meter, lebar 1,46 meter dan tinggi 1,2 meter sehingga mampu mengangkut delapan tentara yang dapat menembakkan senjata mereka dari jendela samping yang dapat dibuka.
    Jumlah baling-baling atas helikopter itu berjumlah lima dengan panjang 17,3 meter sedangkan baling-baling ekor berjumlah tiga dengan panjang 3,9 meter. Panjang sayap adalah 6,5 meter. Helikopter itu dapat terbang hingga kecepatan 335 kilometer per jam dengan jumlah kebutuhan bahan bakar 360 liter avtur per jam.
    Bobot di darat helikopter tersebut tanpa muatan adalah 8,5 ton dan mampu mebawa delapan tentara ditambah senjata eksternal berbobot 1,5 ton. (SDP-03)

sumber Antara

BERITA POLULER