Pages

Showing posts with label POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF. Show all posts
Showing posts with label POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF. Show all posts

Sunday, June 3, 2012

Dubes RI: Rusia mitra strategis Indonesia


Jumat, 1 Juni 2012 06:41 WIB
Saya langsung setuju ketika ditunjuk oleh Presiden untuk menangani Indonesia. Bagi saya Indonesia tidak asing lagi karena mertua saya pernah bertugas di Indonesia pada era Uni Soviet dan banyak bercerita kepada saya"
London (ANTARA News) - Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun mengakui Rusia tidak hanya sebagai sahabat dekat bagi Indonesia, tetapi juga mitra strategis dalam kerjasama di berbagai bidang yang berpotensi besar dapat diwujudkan untuk kepentingan kedua bangsa.

Hal itu disampaikan Dubes Djauhari Oratmangun sehubungan dengan penunjukan Dmitry Rogozin oleh Presiden Federasi Rusia untuk menangani Indonesia, kata Sekretaris Dua KBRI Moskow Enjay Diana kepada ANTARA London, Jumat.

Bagi Dmitry Rogozin, penunjukkan dirinya sebagai Wakil Perdana Menteri yang mengisi kabinet pemerintahan baru Rusia di bawah Presiden Putin disambutnya tanpa berpikir panjang.

Apalagi dalam sidang yang akan diadakan 25-26 Juni mendatang di Moskow, Dmitry Rogozin sebagai Co-chairs pada Sidang Komisi Bersama (SKB) VIII RI-Rusia bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI.

"Saya langsung setuju ketika ditunjuk oleh Presiden untuk menangani Indonesia. Bagi saya Indonesia tidak asing lagi karena mertua saya pernah bertugas di Indonesia pada era Uni Soviet dan banyak bercerita kepada saya," ucap Dmitry Rogozin.

Hal itu diungkapkan Dmitry Rogozin pada saat pertemuan dengan Dubes BLBP RI untuk Federasi Rusia beberapa waktu lalu di kantornya di Gedung Pemerintahan Federasi Rusia, Moskow.

Awal pertemuan bukannya membahas substansi, tetapi Wakil Perdana Menteri tersebut bercerita tentang Indonesia, antara lain yang sering didengar dari keluarganya.

Menurutnya, tidak sedikit buku tentang Indonesia dan souvenir dari Indonesia yang dimiliki sehingga terasa kehadiran Indonesia dalam keluarganya.

Wakil Perdana Menteri yang berbadan tinggi besar dan kekar itu terlihat menyimpan perasaan yang mendalam terhadap Indonesia yang tersirat dari nada bicaranya ketika menyebut nama Indonesia.

Sementara itu, Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan apresiasi terhadap pandangan Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia terhadap bangsa Indonesia dan hubungannya dengan Rusia.

Menurut Dubes Djauhari Oratmangun, kehadiran Rusia tidak hanya sebagai sahabat dekat bagi Indonesia, tetapi juga mitra strategis. Kerjasama di berbagai bidang yang berpotensi besar dapat diwujudkan untuk kepentingan kedua bangsa, ujarnya.

Pendapat senada disampaikan Wakil Perdana Menteri yang juga pernah menduduki jabatan yang sama di masa Pemerintahan Presiden Medvedev.

Dmitry Rogozin mengharapkan hubungan kedua bangsa dapat lebih meningkat lagi di berbagai bidang, seperti ekonomi, pariwisata, teknik militer dan pertahanan.

Kerjasama-kerjasama kedua negara dapat dikembangkan antara lain melalui mekanisme Sidang Komisi Bersama (SKB) Indonesia-Rusia Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik.

SUMBER : ANTARA

Monday, May 28, 2012

Diplomasi parlemen bentuk grup persahabatan RI- Jerman


Minggu, 27 Mei 2012 07:21
ILUSTRASI (ANTARA News/Lukisatrio)
London (ANTARA News) - Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI menjajaki pembentukan kemitraan antar Parlemen Indonesia dan Jerman serta mengetahui lebih lanjut kebijakan Jerman di bidang energi terbarukan.


Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja ke GKSB DPR RI ke Jerman dengan rombongan  yang dipimpin Ir. H. Atte Sugandi Aboel, MM dan tujuh anggota terdiri dari anggota Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Delegasi GKSB DPR RI mengadakan pertemuan dengan Komite Luar Negeri Parlemen Jerman, ASEAN Parliamentary Group Parlemen Jerman, anggota Parlemen Jerman dari Partai Liberal Mr. Patrick Kurth, MdB, Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), Badan Kerjasama Internasional (GIZ) dan perwakilan Kfw Banking Group, serta melakukan peninjauan ke pusat pengembangan teknologi energi surya di Adlershof, Berlin.

Pada pertemuan dengan Komite Luar Negeri Parlemen Jerman, delegasi diterima Ruprecht Polenz, MdB selaku Ketua Komite Luar Negeri.

Delegasi GKSB DPR RI mengajak Parlemen Jerman untuk membentuk Grup Persahabatan Indonesia-Jerman sebagai second-track diplomacy yang akan turut mendukung peningkatan kerjasama bilateral.

Lebih lanjut disampaikan pula bahwa Indonesia menantikan kunjungan Kanselir Jerman, Dr. Angela Merkel, ke Indonesia pada bulan Juli 2012.

Dalam kaitan ini pula, DPR RI bermaksud mengadakan seminar yang membahas perkembangan kerjasama kedua negara yang telah berlangsung selama 60 tahun.

Pertemuan ini menyinggung pula perkembangan demokratisasi di kawasan Timur Tengah. Jerman mengharapkan Indonesia dapat turut berkontribusi pada upaya demokratisasi di kawasan tersebut.

Delegasi GKSB DPR RI juga bertemu Ketua ASEAN Parliamentary Group Parlemen Jerman, Thomas Gambke, yang menyambut rencana pembentukan Grup Persahabatan antara parlemen Indonesia dan Jerman serta Bilateral Advisory Group yang melibatkan tokoh-tokoh kedua negara baik politisi, anggota parlemen, pengusaha dan sebagainya.

Gambke menyampaikan rasa kagumnya terhadap Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar yang demokratis dan modern.

Ditambahkan pula peran aktif Indonesia di kawasan Asia Tenggara sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan regional dan memiliki potensi besar dalam membantu proses penyelesaian konflik di kawasan.

Delegasi GKSB DPR RI juga berkesempatan bertatap muka dengan anggota Parlemen dari Partai Liberal (FDP), Patrick Kurth, yang didampingi Head of Asia Department, Friedrich Naumann Foundation for Freedom (FNS), Moritz Kleine-Brockhoff.

Delegasi GKSB DPR RI bermaksud mengetahui lebih jauh mengenai manajemen partai politik di Jerman sehingga menjadi parpol modern dan mendapatkan dukungan yang luas dari rakyat, dan strategi Partai Liberal dalam mengatur hubungan dan dinamika di dalam koalisi.

Kurtz menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang erat antara parpol dengan yayaan politik (Stiftung) sebagaimana hubungan antara Partai Liberal dengan yayasan FNS.

Di Jerman, yayasan politik merupakan saran untuk memberikan pendidikan politik bagi rakyat. Dalam hal ini, terbuka kemungkinan diselenggarakannya pelatihan oleh FNS bagi para anggota DPR RI untuk mempelajari manajemen partai politik di Jerman.

Pertemuan ini membahas pula peranan Indonesia di ASEAN terutama dalam mencapai terbentuknya ASEAN Community 2015. Jerman mengharapkan Indonesia dapat terus memainkan peran sentral dalam memajukan kerjasama ASEAN.

Pertemuan di Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) membahas status kerjasama pembangunan bilateral yang telah berlangsung sejak tahun 1961 yang jumlah totalnya sudah mencapai 3,44 milyar euro.

Kerjasama pembangunan dilaksanakan di 3 area prioritas yaitu perubahan iklim, pengembangan sektor swasta, dan good governance dan desentralisasi. Delegasi GKSB DPR RI mengharapkan dukungan Jerman dalam kerjasama pembangunan di masa depan dapat diperluas dengan mencakup pula area pendidikan, pengembangan usaha kecil dan menengah, kesehatan dan manajemen bencana.

Kunjungan kerja delegasi GKSB DPR RI di Berlin diakhiri dengan peninjauan ke industri solar-cell di kawasan Adlershof-Berlin dan melihat proses pembuatan panel photovoltaics.

Jerman saat ini semakin meningkatkan penggunaan energi terbarukan terutama untuk menggantikan sumber energi nuklir.

Selain mengembangkan teknologi energi surya, Jerman merupakan negara terdepan di Eropa yang mempromosikan energi angin, energi air, geothermal sebagai sumber energi terbarukan.

Sebelumnya, dalam acara tatap muka antara delegasi GKSB DPR RI dengan Dubes RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo, Staf KBRI Berlin dan Dharma Wanita KBRI Berlin, pimpinan delegasi menyampaikan DPR RI bermaksud meningkatkan kerjasama antar parlemen yang lebih erat dengan Parlemen Jerman (Bundestag) melalui pembentukan Grup Persahabatan Indonesia-Jerman.

Dalam usia hubungan bilateral yang mencapai 60 tahun, pembentukan kerjasama antar parlemen memiliki momentum yang tepat dan berkontribusi untuk mendukung Pemerintah kedua negara dalam menindaklanjuti lima prioritas kerjasama kunjungan Presiden Christian Wulff ke Indonesia di tahun 2011.

Dubes RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo, mengatakan Indonesia dan Jerman sepakat membentuk Kemitraan yang mencakup berbagai bidang kerja sama, termasuk kemitraan antar Parlemen kedua negara.

Menurut rencana dokumen Kemitraan ini akan diluncurkan saat kunjungan Kanselir Angela Merkel ke Indonesia pada pertengahan tahun 2012.
(ZG)

Sunday, January 8, 2012

Kapal Perang Rusia Berlabuh di Pelabuhan Suriah


Kapal perang Angkatan Laut Rusia, yang dipimpin oleh sebuah kapal induk telah tiba di pelabuhan Tartus, Suriah di Laut Mediterania untuk menunjukkan solidaritas Moskow kepada Damaskus.

"Kehadiran itu bertujuan membawa kedua negara lebih dekat dan memperkut ikatan persahabatan mereka," kata seorang perwira Angkatan Laut Rusia Yakushin Vladimir Anatolievich pada hari Ahad (8/1) seperti dikutip kantor berita resmi SANA.

Kehadiran selama enam hari itu dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan pada saat Presiden Suriah Bashar al-Assad menghadapi tekanan dari Barat atas kerusuhan sipil di negara itu.

Barat dan pemberontak menuduh pemerintah Suriah membunuh para demonstran, sementara Damaskus menyalahkan penjahat, penyabot dan kelompok teroris bersenjata atas kerusuhan tersebut.

Pada November lalu, Rusia juga mensiagakan kapal perangnya di perairan teritorial Suriah untuk mengirim pesan yang jelas kepada Barat bahwa Moskow akan menolak setiap intervensi asing di Suriah.

sumber (IRIB Indonesia/RM)

Tuesday, November 15, 2011

Medvedev Undang SBY ke Rusia


Presiden SBY saat memberikan keterangan pers kepada wartawan Indonesia, di Hotel Trump Internasional, Honolulu, Minggu (13/11) malam waktu Hawaii. (foto: rusman/presidensby.info)
Presiden SBY saat memberikan keterangan pers kepada wartawan Indonesia, di Hotel Trump Internasional, Honolulu, Minggu (13/11) malam waktu Hawaii. (foto: rusman/presidensby.info)
Honolulu, Hawaii: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan berkunjung ke Rusia memenuhi undangan Presiden Dmitry Medvedev ketika hubungan kedua negara makin berkembang dan diperlukan pertemuan puncak. Hal ini dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bagian lain keterangan persnya di Hotel Trump Internasional, Honolulu, Hawaii, Minggu (13/11) malam waktu setempat.

Presiden SBY memang menggunakan kehadirannya pada forum APEC ini sebagai kesempatan untuk memenuhi undangan beberapa kepala negara dan kepala pemerintahan lainnya. Presiden sempat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Dimitry Medvedev, Sabtu (12/11) siang waktu setempat.

"Pembicaraan kemarin sangat konstruktif, dan kita bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di banyak bidang. Beliau (Presiden Medvedev) juga mengundang saya untuk berkunjung kembali ke Rusia, setelah sebelumnya Presiden Putin juga mengundang saya," ujar Kepala Negara.

"Saya katakan, insya Allah, manakala sudah makin berkembang (hubungan kedua negara) dan memerlukan pertemuan puncak kedua pemimpin Indonesia dan Rusia, saya akan berkunjung pada saatnya nanti," SBY menambahkan. "Tetapi harapan saya, manakala saya berkunjung ke Rusia, sudah ada capaian-capaian yang konkret yang kemudian ditindaklanjuti secara riil, baik di Rusia maupun di Indonesia," SBY menjelaskan.

Dalam pertemuan bilateral di Honolulu tersebut, Presiden Medvedev yang sedianya ke Bali untuk menghadiri KTT Asia Timur meminta maaf karena tidak bisa datang. Rusia sedang menghadapi pemilu.

Sementara itu, Presiden SBY juga mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Kanada Stephen Harper. Presiden memuji Kanada sebagai salah satu negara yang kinerjanya baik pada saat terjadi krisis finansial. "Saya mengundang PM Harper untuk berkunjung ke Indonesia sambil mematangkan dan terus meningkatkan secara konkret kerja sama antara Indonesia dan Kanada," kata Presiden SBY.

SUMBER : WEB PRESIDEN RI

Monday, November 14, 2011

Indonesia tolak bergabung dalam kerja sama Transpasifik


Senin, 14 November 2011 13:58 WIB | 500 Views
Gita Wirjawan (FOTO ANTARA)
Honolulu (ANTARA News) - Indonesia secara tegas menolak untuk ikut serta dalam kerja sama Transpasifik yang digalang oleh Amerika Serikat di tengah-tengah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Honolulu, Kepulauan Hawaii.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Honolulu, Minggu waktu setempat atau Senin waktu Indonesia barat mengatakan Indonesia memang didekati oleh negara-negara anggota APEC yang tergabung dalam kerja sama transpasifik untuk ikut serta dalam forum yang menyepakati perdagangan bebas dengan standar produk tinggi dan diharapkan mulai berlaku pada 2012 itu.

"Kita ditawari, negara-negara `founding`nya(pendirinya,red) termasuk Brunei dan Amerika Serikat. Sudah ada empat negara dari ASEAN yang mengambil sikap untuk masuk, yaitu Brunei, Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Tentunya sikap mereka berbeda dengan sikap kita untuk sementara," tutur Gita.

Negara-negara anggota APEC yang menyepakati kerja sama transpasifik adalah AS, Australlia, Selandia Baru, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Vietnam, Chili, dan Peru.

Gita mengatakan Indonesia belum siap untuk bergabung dalam kerja sama tersebut dan masih akan mempelajari keuntungan serta kerugian yang bisa muncul dari keanggotaannya.

"Indonesia belum siap masuk Transpacific Partnership dan apa pun yang kita lakukan berkaitan dengan kerja sama itu kita akan mempelajari. Tentunya masih banyak negara-negara anggota APEC lain yang masih akan mempelajari plus dan minusnya," ujarnya.

Gita mengatakan posisi dasar Indonesia adalah mempercayai mekanisme perdagangan bebas selama terdapat unsur keadilan dan keseimbangan.

"Jadinya, perdagangan bebas harus dibuntuti dan ditopang oleh keadilan dan keseimbangan. Kalau tidak ada dan ini tidak akan membuahkan `benefit? untuk Indonesia, saya rasa kita akan mengambil sikap yang sesuai," ujarnya.


Harus periksa

Indonesia, lanjut dia, harus memeriksa kesiapan industri dalam negeri dan memastikan bisa mengirim produk serta jasa yang berskala sesuai dengan penurunan tarif yang disetujui dalam setiap kesepakatan perdagangan bebas.

"Makanya ke depan kita harus lebih komunikasi dengan kementerian terkait untuk ``make sure`(supaya pasti,red) kita bisa mengukur parameter industri kita sudah terpenuhi atau tidak. Kalau belum, jangan buka-bukaan," ujarnya.

Menurut Gita, APEC harus dikembalikan pada jalurnya sebagai forum komunitas seperti layaknya ASEAN.

APEC, lanjut dia, bukanlah forum untuk berunding dan harus mengedepankan semangat pembangunan kapasitas seperti yang tercantum dalam Bogor Goals yang disepakati pada 1994.

"Ini kan sudah mungkin kelihatan dipakai oleh beberapa anggota sebagai forum negosiasi. Saya rasa itu harus dijaga jangan seperti itu ke depan dan juga ada semangat-semangat lainnya seperti `capacity building` yang harus dijunjung tinggi, jangan hanya liberalisasi untuk `trade and investement saja," tutur Gita.

Kerja sama Transpasifik diharapkan oleh Amerika Serikat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengurangan hambatan perdagangan dan investasi, meningkatkan ekspor, dan menciptakan lapangan kerja bagi para pengangguran.

"Trans Pacific Partnership akan mengangkat ekonomi, mengurangi hambatan perdagangan dan investasi, meningkatkan ekspor, dan menciptakan lebih banyak pekerjaan kepada masyarakat, yang merupakan prioritas nomor satu saya. Seperti perjanjian dagang AS dengan Korea Selatan, Panama, dan Kolombia, Trans Pacific Partnership juga akan membantu tujuan saya untuk melipatgandakan ekspor Amerika yang bisa menyediakan jutaan lapangan pekerjaan, " demikian Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam pidatonya pada pertemuan negara anggota Kerjasama Transpasifik pada Sabtu 12 November 2011 di Honolulu.


ANTARA

Wednesday, November 9, 2011

Sarkozy: Saya Muak dengan Netanyahu


CANNES, KOMPAS.com — Para jurnalis yang meliput pertemuan puncak G-20 di Cannes, Perancis, pekan lalu, mendengar Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengeluh kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama soal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Saya muak dengan dia (Netanyahu). Dia pembohong," kata Sarkozy, seperti dilaporkan Arret Sur Images, sebuah laman Perancis.
Lalu jawab Obama, "Anda muak dengan dia, bagaimana dengan saya? Saya yang harus berurusan dengan dia setiap hari."
Sarkozy mengucapkan itu dalam bahasa Perancis, sementara Obama memberi respons dalam bahasa Inggris yang kemudian dialihbahasakan oleh seorang penerjemah.
Obrolan santai itu terjadi sebelum konferensi pers bersama Obama dan Sarkozy. Panitia rupanya tidak menyadari bahwa mikrofon dalam keadaan hidup, bukan mati seperti seharusnya. Akibatnya, obrolan itu bisa didengar siapa saja yang berada di situ, termasuk para wartawan.
Menurut Arret Sur Images, para wartawan mendengar perkataan kedua kepala negara itu, tetapi mereka bersepakat untuk tidak melaporkannya.
"Kami tidak merekamnya dan menggunakannya (sebagai berita) berarti memaksa kami mengakui bahwa kami curang," Arret Sur Images mengutip perkataan seorang wartawan yang mendengar pembicaraan pribadi itu.
"Ini juga akan menimbulkan masalah besar bagi panitia penyelenggara," imbuh wartawan yang namanya tidak diungkap oleh Arret Sur Images itu.
Menurut Dan Israel, penulis Arret Sur Images yang mengungkap kejadian itu, obrolan itu terdengar selama tiga menit sebelum mikrofon dimatikan. "Ini kesalahan panitia penyelenggara KTT G20," kata Israel.
Ditambahkannya, para wartawan bersepakat untuk menganggap perkataan Obama dan Sarkozy itu sebagai pernyataan off the record karena mereka tidak ingin para petugas mengalami masalah. Namun, tetap saja kejadian itu menyebar dengan cepat di kalangan para wartawan di Paris sehingga Arret Sur Images mulai melacak kebenarannya.
"Beberapa dari mereka (wartawan) memberi kutipan itu, yang lain hanya membenarkannya," kata Israel dalam wawancara dengan CNN.
Hingga kini, tidak ada tanggapan dari Elysee Palace, istana kepresidenan Perancis, tentang berita itu. Pihak Gedung Putih juga enggan mengomentari soal itu.

KOMPAS

Tuesday, November 1, 2011

Perbedaan Jalur Politik Antara Indonesia dan AS Mengenai Palestina - Israel : Indonesia tetap dukung Palestina di PBB dan UNESCO



Rabu, 2 November 2011 07:47 WIB | 983 Views
Menteri Luar Negeri, Marty M Natalegawa. (FOTO. ANTARA)

Paris (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia tetap mendukung keanggotaan penuh Palestina, baik di Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun di UNESCO, meski Amerika Serikat menolak keanggotaan penuh bagi Palestina.

"Saya rasa langkah AS ini sudah dapat diantisipasi. Sejak awal pemerintah AS `kan sudah menyampaikan sikapnya yang tidak menganjurkan atau menerima upaya keanggotaan Palestina apakah di markas besar PBB di New York September lalu atau di UNESCO di Paris. Pandangan Indonesia berbeda tentu. Bahkan Indonesia salah satu `co sponsor` dari langah Palestina ini di UNESCO, seperti halnya kita dukung upaya Palestina di New York untuk menjadi anggota ini seperti itu keadaannya," kata Menlu Marty Natalegawa di Paris, Selasa (1/11) malam waktu setempat atau Rabu ( /11) dini hari waktu Indonsia.

Marty menjelaskan, Indonesia tidak hanya memberikan dukungan bagi Palestina, namun juga menjadi inisiator bagi status Palestina di PBB dan juga UNESCO, dengan perpegang pada formula penyelesaian dua negara yang merdeka bagi penyelesaian masalah Palestina dan Israel.

"Bukan hanya dukungan, kita salah satu insiator dan `co sponsor`. Apakah itu di Paris atau di New York kita bukan hanya mendukung bahkan kita mendorong tapi memang penting harus digarisbawahi di sini adalah langkah untuk memperoleh keanggotaan Palestina di PBB itu tidak harus serta merta digambarkan sebagai mengganggu atau akhir proses perdamaian," katanya.

"Karena keduanya bisa saling mendukung, Indonesia kan berpendangan perlu adanya dua negara merdeka yang hidup saling berdampingan Palestina dan Israel. Jadi upaya untuk memperoleh keanggotaan Palestina baik di unesco maupun PBB itu selaras dengan visi `two state solution` itu," tambahnya.

Mengomentari tentang langkah AS menghentikan kontribusinya bagi UNESCO, Marty melihat hal tersebut sudah diantisipasi oleh pihak-pihak di UNESCO dan negara anggotanya.

"Tentu sekarang masalah teknis adanya `funding short fall` terhadap UNESCO tentu sesuatu yang harus diantipasi oleh negara anggota UNESCO lainnya. Tapi kami kira ini `kan masalah prinsip, bahwa negara Palestina merdeka perlu mendapat keanggotaan di PBB dan UNESCO ini masih proses, kita tidak ingin seolah tidak mendukung proses perdamaian justru sebaliknya ini bisa dibikin selaras bukan pilihan yang saling bertentangan," katanya.

Marty mengatakan, pemerintah AS mengetahui sejak awal sikap Indonesia.

"AS sudah tahu posisi kita dan tidak pernah menutup-nutupi, kita sampaikan dan sekali lagi kita gambarkan bahwa ini upaya langkah yang sama sekali tidak dimaksud untuk merongrong upaya perdamaian karena memang betul masalah ini harus diselesaikan melalui perundingan. Tapi bukan berarti bahwa sanya tidak bisa dilakukan upaya untuk mensetarakan bargaining posisi dari Palestina dan Israel karena kita ingin ada negara yang hidup berdampingan," katanya.

Sebelumnya seperti dikutip Reuters, pemerintah AS memutuskan untuk menghentikan kontribusi pada UNESCO karena sejak Senin (3/10) Palestina menjadi negara anggota UNESCO. 

AS mengatakan, mereka telah berhenti membiayai UNESCO, menyusul keputusan organisasi pendidikan, sains dan kebudayaan PBB itu untuk memberikan keanggotaan penuh pada Palestina.

Juru bicara Deplu AS Victoria Nuland mengatakan pada wartawan, AS tidak memiliki pilihan kecuali menghentikan pembiayaan itu karena undang-undang AS yang disahkan pada 1990-an, mengatakan Washington tidak akan melakukan transfer sebesar 60 juta dolar yang direncanakan, yang sedianya (akan ditransfer) pada November, lapor Reuters.

"AS ... tetap dengan keras berkomitmen pada keterkaitan multilateral, yang kuat di sistem PBB itu. Bagaimanapun, keanggotaan Palestina sebagai negara di UNESCO telah memicu pembatasan legislatif yang telah lama ada, yang akan mendorong AS untuk mengekang diri dari memberikan sumbangan pada UNESCO," kata Nuland.

Nuland juga mengatakan keputusan Senin oleh negara-negara anggota UNESCO untuk mengakui Palestina sebagai anggota, telah "disesalkan, terlalu dini dan merusak tujuan bersama kita (mencapai) perdamaian yang konprehensif, adil dan kekal di Timur Tengah".

AS memberi 22 persen dana UNESCO. Badan itu memutuskan, Senin, untuk memberi Palestina keanggotaan penuh, keputusan yang akan mendorong upaya mereka di PBB untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara.

UNESCO adalah badan PBB pertama dimana Palestina bergabung sebagai anggota penuh sejak Presiden Mahmud Abbas meminta keanggotaan penuh di PBB pada 23 September lalu.

Di antara tugas UNESCO adalah menetapkan tempat-tempat warisan dunia, meningkatkan pendidikan di sekeliling dunia, dan mengadakan sistem peringatan dini tsunami di Pasifik.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan menyampaikan pidato dalam sesi khusus UNESCO memperingati 10 tahun deklarasi keragaman budaya di Paris pada Selasa (2/11) pagi waktu setempat.
ANTARA

Thursday, June 30, 2011

RI-Rusia Saling Dukung Dalam Isu HAM


Jumat, 1 Juli 2011 04:28 WIB | 537 Views
Rusia
London (ANTARA News) - Indonesia dan Rusia akan saling memberikan dukungan atas beberapa posisi HAM di PBB, bahkan kedua belah pihak telah saling memahami atas persoalan krusial yang terjadi di masing-masing negara.

Demikian benang merah konsultasi HAM bilateral keempat Indonesia-Rusia yang diadakan di Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow, ujar Counsellor, Kepala Devisi Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya kepada Antara London, Jumat.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur HAM dan Kemanusiaan Kemlu, Muhammad Anshor, sedangkan pihak Rusia dipimpin oleh Direktur Kerjasama Internasional, Kemlu, Oleg Malguinov.

Menurut Anshor, konsultasi bilateral kali ini dinilai produktif dan mampu mengangkat isu-isu mutakhir dan penting tentang HAM.

Selama lebih dari empat jam tanpa jeda, kedua belah pihak mencoba menerangkan posisi masing-masing secara relatif transparan. "Positif. Kita akan saling mendukung, kerjasama atau paling tidak saling pengertian," ujarnya.

Rusia misalnya, akan terus memberikan dukungannya atas posisi Indonesia apabila soal Papua dan soal sparatisme lain diangkat dan dibahas di PBB. Sebaliknya, Indonesia diharapkan bisa memahami permasalahan yang dihadapi Rusia terutama yang terkait dengan isu-isu HAM yang diangkat oleh negara-negara pecahan Uni Soviet.

Kedua belah pihak juga melakukan tukar pandangan dan asesmen masing-masing tentang isu tematis yang sedang dalam pembahasan hangat di PBB seperti peninjauan ulang Dewan HAM, Badan Traktat dan situasi negara tertentu.

Indonesia diakui Rusia sebagai negara yg mengambil posisi dalam berbagai masalah HAM atas dasar prinsip-prinsip hukum internasional yang konsisten.

Dalam hal ini Rusia mengharapkan Indonesia dapat terus memainkan peranannya agar Dewan HAM dapat berfungsi secara efektif dengan mempertahankan sifatnya sebagai badan antarpemerintah, tetap memberikan peluang dan sumbangsih masyarakat madani dan lembaga HAM nasional serta tidak lupa menjunjung tinggi derajat negara anggota.

Dari dialog tersebut dapat dikenali berbagai masalah kedua belah pihak serta diketahui berbagai posisi untuk peningkatan pemahaman.

"Diharapkan hal itu menjadi dasar kerjasama kedua belah pihak dalam pembahasan HAM di PBB mendatang," imbuh Anshor.

Konsultasi bilateral yang juga dihadiri staf KBRI Moskow dan Staf Kemenlu Jakarta ini dinilai sangat konstruktif sehingga kedua belah pihak sepakat untuk dilaksanakan secara reguler. (ZG/K004)
ANTARA

Wednesday, December 8, 2010

Australia Bela Julian Assange


PDF Print
Wednesday, 08 December 2010
Image

PROSES HUKUM Claes Borgstrom, pengacara untuk dua perempuan Swedia yang mengajukan tuntutan kejahatan seksual terhadap Pendiri WikiLeaks Julian Assange sedang berbicara di kantornya di Stockholm kemarin.


SYDNEY (SINDO) – Pemerintah Australia akan memberikan bantuan konsuler bagi pendiri WikiLeaks Julian Assange dan menyalahkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) atas kebocoran ratusan ribu kawat diplomatik.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Kevin Rudd menegaskan sikap tersebut kemarin.Rudd justru menyalahkan keteledoran Washington yang menyebabkan bocornya kawat-kawat diplomatik rahasia berbagai Kedutaan Besar (kedubes) AS di seluruh dunia. Menurut Rudd, tanggung jawab berada di pundak Pemerintah AS, bukan kesalahan Assange atau pun laman peniup peluit WikiLeaks. Rudd menegaskan, hanya pihak pertama yang membocorkan dokumen rahasia itu yang layak dikenai hukuman.“Assange tidak sendirian dalam bertanggung jawab atas bocornya 250.000 dokumen kawat diplomatik rahasia dari jaringan komunikasi AS.Amerika sendiri yang harus bertanggung jawab,”katanya.

Dengan bocornya dokumen tersebut, Rudd justru mempertanyakan sistem keamanan AS. “Saya pikir, pertanyaan yang penting ditanyakan adalah apakah sistem keamanan (AS) telah cukup memberi jaminan dan bagaimana tingkat aksesibilitasnya sehingga pihak lain dapat memiliki data (rahasia) tersebut,”paparnya. Rudd tidak mengutuk terkait isi kawat yang mengkritiknya.Pembelaan pemerintah itu merupakan bentuk tanggung jawab karena Assange tercatat sebagai warga Australia.Rudd mengatakan,Assange telah menghubungi Konsulat Jenderal Australia di London dan meminta dukungan konsuler.

“Kita mengonfirmasi bahwa kita akan menyediakan bantuan itu, sama seperti kita lakukan bagi seluruh penduduk Australia,” ujar Rudd kepada radio ABC. Pernyataan bernada membela Assange dari pemerintahan Australia yang diungkapkan Rudd merupakan yang pertama kali muncul sejak WikiLeaks membuat heboh dunia. Rudd mengatakan, pejabat konsuler ikut menghadiri persidangan Assange di London pada Selasa (7/12). Dia menuturkan,Assange akan diberikan surat yang menunjukkan bahwa Australia menyiapkan kunjungan konsuler dan dukungan konsuler lainnya bahwa dia memiliki hak-hak hukum dan diperlakukan dengan baik.

“Prosedur diperlakukan bagi siapa saja warga negara Australia,” tegas Rudd. Sementara itu, kuasa hukum Assange kemarin sudah menyampaikan permohonan pembebasan tahanan dengan jaminan, namun ditolak.Pengacara Assange,Mark Stephens, menjelaskan, permintaan untuk pengajuan pembebasan bersyarat yang baru segera diajukan lagi ke pengadilan. Tidak pastinya alamat domisili Assange, 39, yang memegang paspor Australia, diduga akan menyulitkan upaya pengajuan kembali pembebasan dengan jaminan oleh pengacaranya. Stephens menuturkan, kliennya dalam kondisi baik. Dia kembali menegaskan, masih banyak orang yang percaya bahwa tuntutan terhadap Assange itu bermotif politik.

“Assange akan dibebaskan dan dibersihkan (namanya),”katanya. Sebelumnya, dalam sebuah forum tanya jawab yang dimuat di situs berita koran Inggris, The Guardian, Assange mengatakan dirinya merasa dicampakkan oleh pemerintah negaranya sendiri. “Saya sangat merindukan tanah air tetapi beberapa pekan terakhir ini Perdana Menteri (PM) Australia Julia Gillard dan Jaksa Agung Robert McClelland dengan jelas menyatakan,bukan saja saya tidak mungkin kembali (ke Australia), tetapi mereka juga bekerja sama secara aktif membantu AS menyerang saya dan orang-orang kami,”tulis Assange.

Media di Inggris menulis, setelah penahanan Assange kemarin, sejumlah figur terkenal di Inggris dan Eropa ramai-ramai menawarkan uang jaminan pembebasannya hingga totalnya mencapai puluhan ribu poundsterling.Umumnya mereka menyatakan tidak mengenal Assange secara pribadi namun menyatakan mendukung langkah Wikileaks dalam menyebarkan ratusan ribu informasi rahasia AS dan negara sekutunya. Pemerintah Swedia menghendaki Assange diperiksa dengan tuduhan terlibat kasus kekerasan seksual terhadap dua perempuan di negeri itu.

Polisi Swedia membantah tuduhan bahwa ekstradisi yang diupayakan terhadap Assange berhubungan dengan kemarahan AS setelah Wikileaks membocorkan ribuan kawat rahasia diplomatiknya, tuduhan yang dialamatkan pada Assange dan pendukungnya. (Rtr/BBC/ABC/andika hm)  
 

Monday, December 6, 2010

Indonesia-Eropa Menuju Kemitraan Strategis

London (ANTARA News) - Kesamaan nilai-nilai demokrasi, penghormatan HAM, perkembangan ekonomi yang makin kuat menjadi dasar pengembangan hubungan Indonesia-Uni Eropa ke arah yang lebih erat dan strategis lagi.

Hal ini disampaikan Dubes RI untuk Arief Havas Oegroseno dihadapan anggota Parlemen Eropa dalam acara rapat dengar pendapat Indonesia-Uni Eropa di gedung Parlemen Eropa di pusat kota Brussels.

Sekretaris Ketiga Pensosbud/Diplik KBRI Brussel, Royhan N Wahab kepada ANTARA London pada Senin mengatakan, dalam pertemuan tersebut Dubes Oegroseno menyampaikan perkembangan terkini yang dicapai Indonesia dari berbagai aspek.

Paparan tersebut menjadi masukan bagi rencana kunjungan Ketua Delegasi Parlemen Eropa untuk negara-negara Asia Tenggara dan ASEAN, Dr Werner Langen, bersama anggota Parlemen Eropa yang akan ke Indonesia Februari tahun depan.

Kunjungan ini adalah hasil tindak lanjut pertemuan empat mata Dubes Oegroseno dengan Dr Werner Langen yang dilakukan Oktober lalu, dua minggu setelah kehadiran Dubes Oegroseno di Brussel.

Dalam paparannya, Dubes RI menyatakan Indonesia membuktikan berbagai ramalan sejumlah kalangan tidak terbukti sama sekali.

Ramalan Gubernur Jenderal Van Mook yang menyebutkan Indonesia baru siap merdeka pada tahun 2042 dan juga ramalan pakar Barat Indonesia akan mengalami Balkanisasi setelah mengalami krisis 1998 sama sekali tidak terbukti. Malah sebaliknya, Indonesia semakin kuat, ujarnya.

Dubes Oegroseno mengutip hasil penelitian Standard Chartered berjudul "The Super-Cycle Report" yang dirilis November 2010 yang menyebutkan tahun 2030 "Indonesia will be the region's star performer; the 28th largest economy in 2000, it may be the world's 10th largest in 2020 and fifth-largest in 2030".

Disebutkan perekonomian Indonesia akan mencapai 9,3 triliun dollar AS yang menempatkan Indonesia di atas negara-negara seperti Jepang, Jerman, Perancis, dan bahkan Inggris.

Dubes Oegroseno juga mengutip Carnegie Endowment for International Peace yang menyebutkan Indonesia sebagai "the world's economic balance of power is shifting rapidly and substantially from G7 countries toward emerging economies in Asia and Latin America".

Indonesia pada tahun 2050 akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia bersama-sama Brazil, Russia, India, China, dan Mexico.

Anggota Parlemen Eropa memberikan apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan politik dan ekonomi Indonesia pasca 1998 dan menilai Indonesia adalah negara dengan peran regional dan global yang perlu menjadi mitra Uni Eropa secara lebih erat lagi.

Ekstrimisme

Dalam kesempatan itu Dubes juga menyinggung perlunya Indonesia-Uni Eropa bekerja sama dalam menghadapi ekstrimisme.

Dikatakannya Eropa dapat belajar budaya toleransi Indonesia yang menjadi akar budaya bangsa yang mampu membuat Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga dunia yang pada saat sama negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Dubes RI menyatakan perlunya Uni Eropa melihat masalah kampanye anti-kelapa sawit secara obyektif mengingat 42 persen kebun kelapa sawit dimiliki petani kecil yang peningkatan kesejahteraan dan pendapatnnya sangat didukung oleh produksi kelapa sawit.

Terkait dengan Perjanjian Kerja Sama Komprehensif (Comprehensive Partnership Agreement/PCA) antara Indonesia dan Uni Eropa yang ditandatangani November tahun lalu merupakan living document yang perlu dikembangkan dari waktu ke waktu.

Dalam acara diskusi, selain masalah perekonomian Indonesia-Uni Eropa, hal-hal yang banyak menjadi perhatian Parlemen Eropa adalah masalah desentralisasi, otonomi daerah dan peranan wanita dalam kehidupan politik di Indonesia.

antara

Monday, November 15, 2010

"Michelle dan Saya Mengucapkan Selamat Idul Adha"

Michelle dan Saya Mengucapkan Selamat Idul Adha
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada masyarakat muslim seluruh dunia, termasuk Indonesia, demikian siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta, Selasa.

"Michelle dan saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha kepada umat muslim di seluruh dunia dan mendoakan keselamatan bagi mereka yang sedang menjalankan ibadah Haji," kata Obama.

Tahun ini, kata Obama, hampir tiga juta anggota jamaah haji dari lebih 160 negara - termasuk Amerika Serikat - berkumpul di Mekah dan sekitarnya untuk menunaikan ibadah haji.

Mantan senator Illinois itu melanjutkan, pada Hari Raya Idul Adha, umat muslim di seluruh dunia akan memperingati kesediaan Nabi Ibrahim mengorbankan putranya, dan membagikan makanan kepada mereka yang kurang beruntung.

"...mengingatkan akan nilai-nilai bersama dan akar yang sama dari tiga agama besar di dunia," ulas Obama mengenai pengorbanan Ibrahim AS itu.

"Atas nama rakyat Amerika Serikat, kami mengucapkan selamat menunaikan ibadah Haji.  Semoga menjadi haji yang mabrur dan Eid Mubarak," demikian Obama.  (*)

Antara

Thursday, November 11, 2010

Menhan Malaysia: Mahasiswa di DIY Jangan Banci


0diggsdigg

Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi

YOGYAKARTA - Pemerintah Malaysia menarik mundur 408 mahasiswanya yang baru menempuh kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyusul erpsi Gunung Merapi.

Menurut Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid Hamidi, Kamis (11/11/2010), para mahasiswa bisa pulang karena kuliah mereka memang dihentikan sementara.

Namun anjuran Pemerintah Malaysia tidak berlaku bagi sekira 52 mahasiswa tingkat akhir.

"Yang belajar tahun akhir tidak perlu pulang. Saya harap mereka tidak menjadi banci, jadi mereka harus belajar di sini untuk membantu perawatan korban," terangnya di Gedung Kepatihan, Jalan Malioboro.

Selanjutnya, Pemerintah Malaysia akan menunggu anjuran dari Sri Sultan Hamengkubuwono untuk memberangkatkan kembali 408 mahasiswa baru tersebut.

Saat bertemu Sri Sultan, Hamidi juga menyerahkan barang bantuan bagi korban Merapi, yang dikirimlan oleh Perdana Perdana Menteri Malaysia Dato Najib Tun Abdul Razak.

Bantuan yang diserahkan berupa makanan, pakaian, dan selimut, senilai total Rp1 miliar.

Sumber: OKEZONE

Tuesday, November 9, 2010

Obama Tinggalkan Jakarta

Obama Tinggalkan Jakarta
Pesawat Air Force One yang membawa rombongan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (9/11). (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Setelah mengunjungi Istiqlal selama 15 menit dan berpidato di Universitas Indonesia selama sekitar 30 menit, Presiden Amerika Serikat Barack Obama meninggalkan Jakarta, pukul 10.49 WIB, dari Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta.

Obama dilepas oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Jalal.

Mantan senator Illinois ini akan segera menuju Seoul, Korea Selatan, untuk menghadiri KTT G-20 di sana, sekaligus mengadakan pertemuan bilateral dengan pemimpin Korea Selatan.

Istrinya, Ibu Negara Michelle Obama, telah lebih dulu meninggalkan Jakarta dengan pesawat lain. Michelle kabarnya langsung ke Amerika Serikat.

Sekitar pukul 10.49 WIB, pesawat kepresidenan AS, Air Force One, yang membawa Obama tinggal landas dari Lanud Halim Perdanakusumah. (*)

ANT/AR09
 
Antara

Obama Puji Indonesia, Kecam Myanmar

Obama Puji Indonesia, Kecam Myanmar
Presiden Amerika Serikat Barack Obama didampingi Ibu Negara Michelle Obama saat tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (9/11). Selain untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Obama akan berpidato didepan mahasiswa Universitas Indonesia dan mengunjungi Masjid Istiqlal. (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama memuji kehidupan demokrasi di Indonesia yang disebutnya sebagai model demokrasi ideal bagi kawasan lain.

Dia juga memuji kehidupan demokratis yang madani di Indonesia sehingga semua daerah dan suku bangsa mendapat tempat yang sama dalam kesempatan politik.

"Untuk itulah saya mengecam pemilu baru-baru ini di Burma (Myanmar)," katanya di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Indonesia, dan sejumlah tokoh, yang menghadiri pidato yang juga ditujukannya kepada dunia itu di kampus UI, Depok, Rabu.

Obama juga menggarisbawahi bahwa demokrasi harus beriringan dengan pembangunan dan kemakmuran sosial. (*)

Antara

Obama: Indonesia Bagian dari Saya

Obama: Indonesia Bagian dari Saya
Presiden Amerika Serikat Barack Obama didampingi Ibu Negara Michelle Obama saat tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (9/11). Selain untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Obama akan berpidato didepan mahasiswa Universitas Indonesia dan mengunjungi Masjid Istiqlal. (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Setelah didahului ucapan-ucapan keakraban khas Indonesia seperti salam "assalamualaikum", Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan Indonesia adalah bagian dari dirinya.

"Indonesia bagian dari saya," kata Obama dalam Bahasa Indonesia yang masih fasih di depan sekitar 2.000 mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Indonesia, Depok, Rabu.

Obama juga menguraikan kesan-kesan mendalamnya tentang Indonesia dan Jakarta yang pernah dia tinggali semasa kecilnya dulu.

Dia mengucapkan kata baso, satai, supermarket Sarinah yang disebutnya yang terbesar di Indonesia saat itu.

Tapi kini, katanya, Indonesia telah jauh lebih maju.

Obama memuji habis-habisan Indonesia, termasuk menyebut dan memuji semboyan "bhineka tunggal ika" .

Dia juga mengapresiasi kehidupan demokrasi di Indonesia, yang disebutnya secara khusus dan mendalam serta menjadi model demokrasi ideal.

(*)

ANT/AR09
Antara

Presiden Austria Juga ke Istiqlal

Presiden Austria Juga ke Istiqlal
(ANTARA/Lukisatrio)
Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 1 jam 10 menit setelah Presiden AS Barack Obama meninggalkan Mesjid Istiqlal, Presiden Federal Republik Austria Heinz Fischer juga mengunjungi Mesjid Istiqlal.

Heinz Fischer masuk dari pintu utama Istiqlal di depan Gereja Katedral yang berhadapan dengan mesjid terbesar Asia Tenggara ini.

Pengamanan terhadap presiden ini jauh berbeda dari yang diberikan terhadap Obama.

Fischer hanya berjalan kaki dari katedral tanpa dikawal secara berlebihan. (*)

Adm/AR09
 
Antara

Obama Tak Mengira Bisa Dijamu di Istana Negara

Jakarta (ANTARA News)  - Sebagai anak laki-laki yang pernah tinggal empat tahun di kawasan Menteng Dalam, Jakarta Pusat, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak pernah mengira bisa masuk dan dijamu di Istana Negara.

Dalam sambutan usai jamuan makan malam kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, Selasa malam, Obama mengatakan ia tidak pernah berpikiran akan dijamu oleh seorang Presiden Indonesia di tempat yang bersejarah itu.

"Sebagai anak laki-laki yang tinggal di Menteng Dalam, waktu itu saya tidak pernah berpikiran akan dijamu di tempat terhormat ini. Saya tidak pernah menyangka bisa memasuki tempat ini sebagai Presiden Amerika Serikat," tutur Obama.

Pada jamuan makan malam kenegaraan yang dihadiri oleh seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu serta pimpinan lembaga negara termasuk Ketua MPR Taufik Kiemas yang hadir bersama isterinya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, dihidangkan makanan tradisional Indonesia untuk Obama.

Obama dijamu dengan menu bebek asap dengan asparagus, mie bakso, nasi goreng berlauk ayam goreng kremes, telor ceplok, sate daging bumbu kacang, udang galah goreng tepung, dan acar. Sajian makan malam kemudian ditutup dengan hidangan pisang bakar dan es kopyor.

Dalam sambutan penutup, Obama memuji kelezatan hidangan makan malam dan berterimakasih untuk sajian mie bakso, nasi goreng, emping, dan kerupuk.

"Semuanya enak," ujar Obama dalam Bahasa Indonesia.

Dalam sambutannya ketika jamuan makan malam dan juga pada konferensi pers usai pertemuan bilateral, Obama menyampaikan kenangan masa kecilnya selama empat tahun tinggal di Jakarta.

Ia masih mengingat satu-satunya gedung bertingkat di Jalan MH Thamrin saat itu adalah Sarinah dan orang-orang melintas dengan becak, sepeda, atau bemo.

Namun, Obama menegaskan bahwa kehadirannya saat ini di Indonesia sebagai Presiden AS adalah untuk melihat ke depan, bukan memandang ke belakang.
(D013*F008/D012)
Antara

Inilah Rute dan Jadwal Kunjungan Presiden Obama


0diggsdigg


TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dijadwalkan tiba di Jakarta melalui Bandara Halim Perdanakusuma pukul 16.25 WIB nanti.

Dalam lawatannya, Obama dijadwalkan mengunjungi beberapa lokasi, diantaranya: Istana Merdeka, Masjid Istiqlal, kampus Universitas Indonesia di Depok, dan Taman Makam Pahlawan Kalibata. Berikut adalah jadwal kunjungan Presiden Obama seperti dirilis Traffic Manajemen Center (TMC) Polda Metro Jaya.

Selasa 9 November 2010

16.25: Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
16.35: Menuju Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
17.35: Tiba di Hotel Shang-ri La, Jakarta Pusat.
20.20: Meninggalkan Hotel Shang-ri La menuju Istana Merdeka.
21.50: Meninggalkan Istana Merdeka untuk kembali ke Hotel Shang-ri La

Rabu 10 November 2010
08.30: Meninggalkan Hotel Shang-ri La menuju Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
11.10: Meninggalkan Masjid Istiqlal menuju kampus Universitas Indonesia, Depok.
12.35: Meninggalkan kampus UI Depok menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Setelah menjalani serangkaian kegiatan itu, Obama bakal take off dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Seoul, Korea Selatan, besok.

Hingga kini TMC belum memberikan rincian rute yang akan ditempuh oleh rombongan Presiden Obama untuk menuju titik-titik tersebut. Namun bagi pengguna jalan yang hendak melalui jalan-jalan yang kemungkinan besar dilalui rombongan Presiden Amerika Serikat tersebut dapat mulai mencari alternatif jalan lain karena Presiden Obama diperkirakan akan mendapat kawalan ketat.

Sumber: TEMPO

Obama Buka Sepatu, Pukul Bedug di Istiqlal

Obama Buka Sepatu, Pukul Bedug di Istiqlal
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, Subandi, mengatakan, Presiden AS Barrack Husein Obama harus membuka dan melepas sepatunya saat memasuki masjid Istiqlal.

"Seperti para tamu-tamu negara lainnya, Obama juga akan membuka sepatunya. Istiqlal ini sudah sering menerima kedatangan tamu kepala negara dunia. Mereka semua ikut aturan kita. Jadi Obama, juga akan membuka sepatunya," ujar Subandi, Selasa.

Subadi menjelaskan, Masjid Istiqlal sudah terbiasa menerima tamu negara.

Untuk itu, segala persiapan penyambutan seperti karpet merah dan lainnya sudah tersedua.

"Kami sudah pasang permanen di pintu VVIP. Karena tamu negara yang datang ke sini tidak sedikit. Paling kalau warnanya sudah pudar, kami ganti yang baru," ujar Subandi.

Menurut Subandi, jika dilihat sepintas, Istiqlal seolah tidak mengadakan persiapan apapun terkait kedatangan Obama, namun standar pelayanan serta persiapan penyambutan tamu negara, Istiqlal telah lebih dahulu siap ketimbang lokasi-lokasi kunjungan tamu negara lain.

"Nantinya Obama mau diajak ke mana, sudah kami siapkan. Terus juga ada cindera mata dan sebagainya," terang Subandi.

Dia mengatakan, Obama dan Michele Obama, istri akan melihat-lihat masjid terbesar Asia Tenggara itu Rabu 10 November, pukul 08.45 ? 09.15 WIB, tanpa didampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di Pintu Al Fatah, Obama akan disambut oImam Besar Masjid Istiqlal, Pengurus Inti Masjid, beberapa pejabat Kementerian Agama dan lain sebagainya.

Di tempat itu juga Obama dipastikan akan memasuki masjid untuk melihat beduk raksasa.

"Kemungkinan akan memukul beduk itu juga untuk mengetahui buyinya," terang Subandi.

Menurut Subandi, Presiden Obama akan mengunjungi Masjid Istiqlal untuk melihat masjid terbesar di kawasan Asia Tenggara dan untuk mengenal sejarah berdirinya masjid tersebut yang berada di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Kedatangan presiden dari negara adidaya tersebut tambah Subandi, diharapkan dapat membawa angin perdamaian dan toleransi umat beragama bagi negara-negara Muslim di dunia.

Berapa menit setelah Obama pergi. Masjid Istiqlal kembali akan dikunjungi Presiden Austria Heinz Fischer yang dijadwalkan datang Rabu, 10 November, pukul 09.30-10.00 WIB.(*)

ANT/AR09


Antara

Yudhoyono Terima Presiden Fischer

Yudhoyono Terima Presiden Fischer
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berbincang dengan Presiden Austria Heinz Fischer saat berjalan menuju lokasi upacara penyambutan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/11). (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa akan menerima Presiden Austria Heinz Fischer yang melakukan kunjungan kenegaraan, sebelum memimpin delegasi masing-masing melakukan pertemuan dwipihak.

Menurut keterangan Juru Bicara Kepresidenan bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Presiden Fischer melakukan kunjungan kenegaraan pada 9-11 November 2010.

Kunjungan ini dimaksudkan untuk memperkuat hubungan dwipihak Indonesia-Austria di berbagai bidang.

"Dalam pertemuan bilateral ini, kedua delegasi akan membahas perluasan dan penguatan kerja sama politik, ekonomi, termasuk perdagangan dan investasi, serta peningkatan kerja sama pembangunan. Selain itu, pertemuan juga akan membahas kerja sama sosial budaya, khususnya di bidang pendidikan dan dialog antarkepercayan," kata Faiza.

Kedua pihak akan menandatangani nota kesepahaman mengenai kelanjutan dan perluasan kerja sama di bidang dialog antar agama dan keyakinan yang diharapkan dapat meningkatkan saling pengertian dan tradisi masing-masing.

Pada 11 November Presiden Fischer akan melakukan peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Selama di Indonesia, ia juga dijadwalkan melakukan kunjungan ke katedral, Masjid Istiqlal serta kunjungan kehormatan kepada Ketua DPR Marzuki Alie .

Dalam kunjungannya tersebut, kata Faiza, Fischer akan didampingi 53 pelaku bisnis Austria. Hal ini mencerminkan daya tarik Indonesia bagi kerja sama investasi dan perdagangan dengan Austria. Faiza mengatakan, hubungan Indonesia-Austria telah terjalin baik sejak 1954.

"Hubungan baik ini didasarkan pada prinsip saling menghormati dan menghargai. Kerja sama di antara kedua negara di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya cenderung berkembang," kata Faiza.

Di bidang ekonomi, total perdagangan RI-Austria pada tahun 2008 mencapai 393,4 juta dolar AS. Namun, pada tahun 2009 seiring krisis keuangan global, volume perdagangan menurun menjadi 300,4 juta dollar AS.

Investasi Austria menempati urutan ke-35 di Indonesia. Dalam kurun waktu tahun 1990-2009, total investasi kumulatif Austria mencapai 20,60 juta dolar AS.

Seusai menerima kunjungan kenegaraan Presiden Fischer, Presiden Yudhoyono Selasa petang kemudian dijadwalkan meneriman Presiden AS Barack Obama yang juga melakukan kunjungan kenegaraan.
(ANT/A024)
Antara

BERITA POLULER