Desmunyoto P. Gunadi / Jurnal Nasional
Pasukan payung diterjunkan untuk melakukan infiltrasi menyerang teroris dalam simulasi penanggulangan teroris.
Pasukan payung diterjunkan untuk melakukan infiltrasi menyerang teroris dalam simulasi penanggulangan teroris.
Jurnas.com | SEBANYAK 91 personil TNI Tri Matra VI menggelar latihan penanggulangan teror di Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (31/1) malam. Latihan dimulai pukul 21.00 WIB diikuti oleh seluruh pelaku dan pendukung.
Latihan difokuskan bagaimana langkah-langkah yang diambil serta prosedur pengambilan keputusan guna melumpuhkan teroris dengan meminimalisir jatuhnya korban jiwa masyarakat sipil.
"Guna menjaga kerahasiaan dalam melaksanakan operasi pembebasan sandera di tiga tempat di lokasi bandara yang telah dikuasai teroris yaitu dua ruang tunggu bandara dan satu pesawat yang telah dibajak, pasukan khusus melakukan penyusupan lewat infiltrasi melalui udara dengan terjun (free fall) serta sebagian lagi dilaksanakan melalui air landed (pendaratan menggunakan pesawat)," demikian ditulis dalam siaran pers Bagian Penerangan Korpaskhas TNI AU yang diterima Jurnal Nasional, Selasa (31/1) malam.
Dijelaskan, Air Landed yang menggunakan tiga pesawat Hercules C-130 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, membawa pasukan khusus tiga matra Satuan-81 Kopassus 32 personil, Denjaka 22 personil Denbravo 90’ Paskhas 59 personil yang dilengkapi dengan kendaraan khusus roda dua maupun roda empat serta peralatan pendukug operasi persenjataan lengkap, Sneper, Anjing Pelacak (satwa) dan kendaraan penjinak Bom (Jihandak) Milik Detasemen Bravo 90’ Paskhas.
Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI berlangsung senyap dan cepat seluruh teroris dapat dilumpuhkan dan dihancurkan dengan mudah, walaupun ada jatuhnya korban jiwa yang dialami beberapa sandera. Namun pertolongan tim medis yang telah disiapkan dapat dengan mudah memberikan pertolongan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Latihan pendahuluan tersebut disaksikan langsung Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah, Dankorpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah selaku direktur latihan (Dirlat), Danjen Kopasus, pejabat TNI dan seluruh Staf Komando Latihan dan latihan dikendalikan langsung oleh Kawasdal Latihan Kolonel Psk Rollan DG. Waha.
Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI yang telah dibuka secara resmi tanggal 30 Januari 2012, diawali dengan berbagai kegiatan Penataran Pelaku, penataran Pendukung (Kolat), serta latihan pendahuluan akan melaksanakan latihan yang sebenarnya pada pukul 03.00 WIB di Pangkalan Udara Lanud Husein Sastranegara, Bandung dengan asumsi Lanud dan Bandara Tarakan.
Latihan difokuskan bagaimana langkah-langkah yang diambil serta prosedur pengambilan keputusan guna melumpuhkan teroris dengan meminimalisir jatuhnya korban jiwa masyarakat sipil.
"Guna menjaga kerahasiaan dalam melaksanakan operasi pembebasan sandera di tiga tempat di lokasi bandara yang telah dikuasai teroris yaitu dua ruang tunggu bandara dan satu pesawat yang telah dibajak, pasukan khusus melakukan penyusupan lewat infiltrasi melalui udara dengan terjun (free fall) serta sebagian lagi dilaksanakan melalui air landed (pendaratan menggunakan pesawat)," demikian ditulis dalam siaran pers Bagian Penerangan Korpaskhas TNI AU yang diterima Jurnal Nasional, Selasa (31/1) malam.
Dijelaskan, Air Landed yang menggunakan tiga pesawat Hercules C-130 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, membawa pasukan khusus tiga matra Satuan-81 Kopassus 32 personil, Denjaka 22 personil Denbravo 90’ Paskhas 59 personil yang dilengkapi dengan kendaraan khusus roda dua maupun roda empat serta peralatan pendukug operasi persenjataan lengkap, Sneper, Anjing Pelacak (satwa) dan kendaraan penjinak Bom (Jihandak) Milik Detasemen Bravo 90’ Paskhas.
Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI berlangsung senyap dan cepat seluruh teroris dapat dilumpuhkan dan dihancurkan dengan mudah, walaupun ada jatuhnya korban jiwa yang dialami beberapa sandera. Namun pertolongan tim medis yang telah disiapkan dapat dengan mudah memberikan pertolongan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Latihan pendahuluan tersebut disaksikan langsung Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah, Dankorpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah selaku direktur latihan (Dirlat), Danjen Kopasus, pejabat TNI dan seluruh Staf Komando Latihan dan latihan dikendalikan langsung oleh Kawasdal Latihan Kolonel Psk Rollan DG. Waha.
Latihan Penanggulangan Teror TNI Tri Matra VI yang telah dibuka secara resmi tanggal 30 Januari 2012, diawali dengan berbagai kegiatan Penataran Pelaku, penataran Pendukung (Kolat), serta latihan pendahuluan akan melaksanakan latihan yang sebenarnya pada pukul 03.00 WIB di Pangkalan Udara Lanud Husein Sastranegara, Bandung dengan asumsi Lanud dan Bandara Tarakan.
sumber : JURNAS
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK