28 Januari 2012, Banjarmasin:
Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi, Marzan A
Iskandar mengatakan, pihaknya
siap mengekspor mobil lapis baja
(panser) yang berhasil di produksi
oleh lembaganya ke Malaysia dan
Brunai Darussalam.
"BPPT bersama Pindad saat ini
sedang memproduksi panser
atau mobil lapis baja untuk
memenuhi pesanan Malaysia dan
Brunei," kata Marzan di
Banjarmasin, Jumat (27/1 ).
Selain itu, kata dia, kini pihaknya
sedang konsentrasi untuk
melakukan modernisasi peralatan
tempur TNI-AD seperti panser
dan peralatan lainnya untuk
mengganti peralatan yang sudah
tua.
Saat ini, kata dia, pihaknya hampir
menyelesaikan pembuatan sekitar
150 panser untuk mengganti dan
menambah peralatan tempur
TNI-AD. Bukan hanya panser,
untuk melengkapi peralatan
tempur TNI, BPPT juga sudah
mampu mengembangkan
sebagian bahan peledak yang
saat ini diimpor dari luar negeri.
"Beberapa jenis bahan peledak
seperti amunisi sudah berhasil
kita kembangkan, sehingga tidak
perlu lagi mengimpor dari negara
lain," katanya.
Diharapkan dengan semakin
banyaknya putra-putri Indonesia
memproduksi berbagai terknologi
dan peralatan pertahanan
keamanan akan membuat
Indonesia semakin disegani
negara-negara dunia.
Memperkuat ketahanan
keamanan negara ke depan, kata
dia, BPPT dan Pindad
bekerjasama dengan Kementerian
Pertahanan juga sedang
merancang pembangunan
jaringan sistem informasi
keamanan.
Sistem informasi yang canggih
dan kuat tersebut, tambah
Marzan diharapkan akan mampu
menjadi basis untuk perencanaan
pertahanan keamanan negara ke
depan.
Sedangkan untuk memperkuat
keamanan udara, saat ini
Indonesia juga sedang
merancang membuat pesawat
tempur bekerjasama dengan
Korea Selatan.
Pesawat tempur yang dirancang
lebih canggih dari F 16 dan Sukhoi
tersebut untuk melengkapi
pertahanan dan keamanan
angkatan udara Indonesia.
Sumber: Republika
Kepala Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi, Marzan A
Iskandar mengatakan, pihaknya
siap mengekspor mobil lapis baja
(panser) yang berhasil di produksi
oleh lembaganya ke Malaysia dan
Brunai Darussalam.
"BPPT bersama Pindad saat ini
sedang memproduksi panser
atau mobil lapis baja untuk
memenuhi pesanan Malaysia dan
Brunei," kata Marzan di
Banjarmasin, Jumat (27/1 ).
Selain itu, kata dia, kini pihaknya
sedang konsentrasi untuk
melakukan modernisasi peralatan
tempur TNI-AD seperti panser
dan peralatan lainnya untuk
mengganti peralatan yang sudah
tua.
Saat ini, kata dia, pihaknya hampir
menyelesaikan pembuatan sekitar
150 panser untuk mengganti dan
menambah peralatan tempur
TNI-AD. Bukan hanya panser,
untuk melengkapi peralatan
tempur TNI, BPPT juga sudah
mampu mengembangkan
sebagian bahan peledak yang
saat ini diimpor dari luar negeri.
"Beberapa jenis bahan peledak
seperti amunisi sudah berhasil
kita kembangkan, sehingga tidak
perlu lagi mengimpor dari negara
lain," katanya.
Diharapkan dengan semakin
banyaknya putra-putri Indonesia
memproduksi berbagai terknologi
dan peralatan pertahanan
keamanan akan membuat
Indonesia semakin disegani
negara-negara dunia.
Memperkuat ketahanan
keamanan negara ke depan, kata
dia, BPPT dan Pindad
bekerjasama dengan Kementerian
Pertahanan juga sedang
merancang pembangunan
jaringan sistem informasi
keamanan.
Sistem informasi yang canggih
dan kuat tersebut, tambah
Marzan diharapkan akan mampu
menjadi basis untuk perencanaan
pertahanan keamanan negara ke
depan.
Sedangkan untuk memperkuat
keamanan udara, saat ini
Indonesia juga sedang
merancang membuat pesawat
tempur bekerjasama dengan
Korea Selatan.
Pesawat tempur yang dirancang
lebih canggih dari F 16 dan Sukhoi
tersebut untuk melengkapi
pertahanan dan keamanan
angkatan udara Indonesia.
Sumber: Republika
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK