MAHMUD TURKIA / AFP
Pengerjaan program K-37 dimulai pada 1980-an.
Pengerjaan program K-37 dimulai pada 1980-an.
Rudal akan diusung oleh pesawat tempur multiperan (pencegat dan petempur) supersonik MiG-31 BM Foxhound dan rencananya setelah itu digunakan oleh pesawat tempur lain. Zelin mengatakan senjata tersebut "sedang dalam percobaan di tempat uji AU Rusia".
Para ahli menduga rudal yang dimaksud mungkin saja K-37M yang dikenal sebagai RVV-BD atau seperti yang diketahui Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai AA-X-13 Arrow. K-37M adalah rudal penghancur pesawat jarak jauh yang dikembangkan secara khusus bagi jet pencegat MiG-31 BM.
"Kemungkinan lainnya adalah rudal udara ke udara jarak jauh Vympel K-37 M (sekarang menjadi bagian TRV). Senjata itu merupakan penerus dari R-33 (yang dijuluki NATO sebagai AA-9 Amos) yang sebenarnya dikembangkan bagi MiG-31 semasa awal 1970-an," kata Douglas Barrie, ahli pertempuran udara dari Institut Internasional Penelitian Strategi di London.
Pengerjaan program K-37 dimulai pada 1980-an namun kendala keuangan menunda penuntasannya. Rancangan rudal juga telah dikembangkan lebih jauh dari konsep aslinya. Awalan huruf "K" menyatakan senjata itu sedang dalam pengembangan sementara "M" menyimbolkan modifikasi.
"Rudal K-37M sepertinya akan dikenal sebagai R-37M yang akan menjadi arsenal udara-udara utama MiG-31BM sehingga menambah kemampuan jarak cegat AU Rusia dalam menangani pesawat tempur serta rudal jelajah," tambah Barrie. Antara/RIA Novosti
SUMBER : JURNAS
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK