Media tersebut adalah
defencesecurityasia.com yang menyebut Indonesia mengindikasikan keinginan untuk
mengimpor rudal anti-kapal YJ-12E tersebut.
Ini agak mengejutkan,
mengingat YJ-12E adalah bagian dari pertahanan laut.
Sementara Indonesia
terlibat konflik perbatasan laut dengan China di kawasan laut China Selatan.
Namun, kemungkinan
pembelian YJ-12E itu bukan semata-mata bagian dari upaya pertahanan laut
Indonesia, melainkan ada motif politik.
Media Malaysia itu
kemudian mengutio South China Morning Post yang mewawancarai analis militer
Indonesia.
"Mengambil
senjata dari China mungkin bukan untuk tujuan memodernisasi kekuatan militer
negara, tapi lebih sebagai manuvre politik," kata analisis itu kepada
South China Morning Post seperti dikutip defencesecurityasia.com, awal tahun
2024.
"Ini semacam
jaminan kepada China bahwa Indonesia bukan ancaman," tambahnya. Menurutnya,
ini seperti apa yang dilakukan Malaysia ketika membeli 4 kapal patroli Keris
dari China. Upaya Malaysia itu juga
dinilai bahwa pihaknya ingin meyakinkan kepada China tidak akan bersikap
konfrontal.
Rudal anti-kapal
YJ-12E buatan China ini mirip dengan rudal Brahmos buatan India. Rudal ini akan
menjadi bagian dari sistem pertahanan pantai. YJ-12E merupakan pengembangan
dari YJ-12B yang digunakan militer China dan memiliki kecepatan 3 Mach. Rudal
ini juga dilengkapi sistem BeiDou dan pencari radar aktif.
Selain membeli,
menurut media tersebut, Indonesia juga berkeinginan untuk melakukan kerja sama
dengan China dalam proses produksi YJ-12E. Sebelumnya, Indonesia sudah bekerja
sama dengan Turki untuk mendatangkan rudal anti-kapal Atmaca.
Bahkan, Indonesia
juga menjajaki kerja sama produksi Atmaka dengan Turki. Setelah Indonesia
berencana mendatangkan Atmaka dari Turki, Malaysia juga ikut-ikutan.
Malaysia juga
menjajaki kerja sama dengan pabrikan dirgantara Roketsan dari Turki dalam
memproduksi rudal Atmaca. Bahkan, menurut Manaajer Umum
STM, Ozger Guleryuz, Rokestan juga akan memasok Atmaca ke Malaysia.
Artinya, Malaysia
akan menjadi negara ASEAN kedua yang memiliki Atmaka, setelah Indonesia. Atmaca
merupakan rudal anti-kapal yang bisa menembak sasaran dari jarak 200 km. Indonesia
rencananya mendatangkan 45 rudal Atmaca.
Rudal itu akan
menjadi senjata kapal-kapal perang Indonesia untuk menghalau kapal lawan. Rudal
ini rencananya dipasang ke kapal korvet Kelas Fatahilah, Kelas Parhum, dan KCR
FPB 57. Jika Atmaca lebih sebagai rudal yang dibawa kapal perang, sedangkan
YJ-12E akan menjadi senjata pos-pos militer di pantai.
Sehingga, diharapkan
adanya Atmaca dan YJ-12E akan saling melengkapi. Jika Malaysia ikut membeli
Amtaca setelah Indonesia melakukannya, bukan tak mungkin negara jiran itu juga
akan membeli YJ-12E.
sumber zonajakarta
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK