Pages

Saturday, June 1, 2024

Jepang yang Masih Pelit Berikan Teknologi Kelas Mogami, Prancis Siap Jor-joran Kasih Sistem Canggih Fregat FDI ke Indonesia

 


Belharra class atau yang dikenal dengan kapal perang Fregate de Defense et d Intervention (FDI) merupakan calon fregat baru yang segera ternama di dunia.

Dikutip dari berbagai informasi di Naval Analyses, fregat FDI menjadi kapal perang yang memiliki deretan teknologi canggih mulai dari sistem internal eksternal sampai persenjataan.

Dibagian persenjataan fregat FDI terbilang sangat komplit karena memiliki sederet rudal mematikan dan modern.

Mulai dari rudal pertahanan udara Aster 15/30 yang tersimpan di tabung peluncur vertikal jenis SYLVER A50 yang terletak pada bagian depan fregat FDI.

Dan jika diperlukan maka fregat FDI dapat dipasangkan tabung peluncur vertikal jenis SYLVER A70 dan dapat meluncurkan rudal serang darat MBDA MdCN LACM.

Jika ditotal maka fregat FDI memiliki tabung peluncur vertikal rudal sebanyak 8x4 atau sekitar 32 peluncur rudal vertikal.



Selain rudal pertahanan udara dan rudal jelajah serang darat, fregat FDI masih dapat diperkuat dengan rudal anti kapal Exocet jenis terbaru Block 3C yang tersimpan pada bagian tengah kapal.

Terbukti jika fregat FDI akan mengusung quad launcher rudal anti kapal Exocet yang semuanya berjumlah delapan buah.

Untuk meriam pada fregat FDI menggunakan satu unit Leonardo OTO 76/62 Super Rapid pada bagian depan serta ada meriam Nexter NARWHAL 20mm yang berupa RWS.

Nexter NARWHAL 20mm pada fregat FDI terletak pada bagian belakang kapal dan memiliki dua unit.

Lalu untuk memaksimalkan peran anti kapal selam ada dua unit peluncur torpedo di kiri dan kanan yang bernama EuroTorp dan beramunisikan torpedo MU90.

Untuk di fregat FDI versi Yunani masih dipasangkan penangkis serangan udara rudal sejenis RIM-116

Selain itu untuk sistem pertahanan fregat FDI memiliki peluncur decoy dan akan memakai CANTO sebagai antisipasi anti torpedo musuh.

Termasuk decoy anti rudal kapal dimiliki fregat FDI yang berada di sisi kanan dan kiri serta sanggup memberikan perlindungan 360 derajat.

Salah satu yang terpenting pada fregat FDI adalah adanya Combined Active Passive Towed Array Sonar (CAPTAS) yang merupakan sonar tarik yang ditempatkan di belakang.

Dari adanya CAPTAS maka fregat FDI bisa melakukan penanggulangan kapal selam musuh dan melakukan perburuan kapal selam musuh.

Selain sonar tarik, fregat FDI memiliki sonar yang terletak pada bagian depan berupa Thales KINGKLIP Mk2 yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi target bawah air.

Alhasil untuk memaksimalkan perang anti kapal selam maka fregat FDI difasilitasi dengan helideck dan hanggar helikopter yang berukuran 11 ton.

 

 


Maka dari itu helikopter berspesialisasi anti kapal selam dapat diperkuat di fregat FDI termasuk dengan drone VSR700 serta hanggar dibagian samping kiri dan kanan untuk menampung perahu RIB berukuran 9,5 meter.

Selain itu, deretan teknologi canggih masih ada di fregat FDI berupa bola radar yang bernama Thales SURFSAT-L SATCOM yang ada di belakang dan depan untuk alat komunikasi satelit yang menghubungkan dengan markas dan beberapa alutsista udara, permukaan, dan darat.

Bergeser ke tengah ada alat canggih berupa Safran Paseo XLR EO FCS yang berupa alat optik yang bisa mengendalikan beberapa senjata dan bisa untuk memantau target.

Yang paling utama pada fregat FDI adalah tiang tinggi yang disitu memiliki beberapa alat canggih dan fungsinya bermacam-macam.

Dari urutan teratas di tiang fregat FDI ada Thales ALTESSE-H C-ESM dan COMMINT yang fungsinya sangat banyak seperti peringatan dan kewaspadaan dini, kesadaran situasional taktis, serta dukungan operasi intelijen yang dapat melakukan analisis sinyal.

Serta untuk mengoptimlakan alat komunikasi pada fregat FDI memiliki Alseamar AS338 MIDS/JTIDS NATO L16, Alseamar AS 329-1A UHF, Alseamar AS 237 UHF, Alseamar AS 307-B UHF, serta TADIL A/L11 V/UHF.

Tak berhenti disitu saja, fregat FDI masih memiliki teknologi Thales SENTINEL R-ESM dan kegunaanya adalah dalam peperangan elektronika dan ditempatkan di beberapa titik.

Masih dalam tiang yang sama, sosok Bertin Technologies TV dan IR Surveillance System disematkan di fregat FDI untuk dukungan pengawasan dan perlindungan

Dan yang paling utama di tiang fregat FDI adalah radar besutan Thales yang bernama SEAFIRE S-band dan mengusung radar AESA.

Serta radar Thales STIR 1.2 EO Mk2 FCR dan EO tracking system terdapat dibawah radar AESA fregat FDI dan berguna untuk mengendalikan sistem rudal pertahanan udara.

Dengan deretan teknologi tersebut maka tak heran jika fregat FDI jadi sosok tercanggih yang pas untuk gantikan kapal perang fregat La Fayette.

Dikutip dari Naval Group yang berjudul Naval Group launches the first defense and intervention frigate (FDI) for the French Navy, fregat FDI memiliki panjang 122 meter, lebar 18 meter, serta berat mencapai 4.500 ton.

 

Sayangnya untuk mesin dan tenaga penggerak dari fregat FDI masih belum diketahui.

Tetapi diproyeksikan jika fregat FDI bakal memiliki kecepatan maksimal sampai 27 knots serta daya tahan 45 hari.

Akomodasi dari fregat FDI sendiri dapat membawa 125 personel dan dapat menampung prajurit tambahan seperti kru helikopter dan pasukan khusus sampai 28 personel.

Fregat FDI Prancis Bisa Menjadi Calon Kapal Perang Terbaru Indonesia Setelah PPA Paolo Thaon Di Revel Class dari Italia.

.

Dari kelebihan ini maka tak heran jika pihak Naval Group selaku developer dari fregat FDI menawarkan kapal perang ini untuk memperkuat TNI AL.

Dijelaskan dari Naval News pada 31 Mei 2024, fregat FDI yang ditawarkan ke Indonesia dalam konfigurasi multi-misi penuh.

Artinya Indonesia bisa mendapatkan seluruh sensor dan senjata anti-udara, anti-kapal selam, anti-permukaan, asimetris, dan peperangan elektronik pada fregat FDI.

Ini termasuk 32x SYLVER VLS untuk rudal ASTER 15 dan 30, umpan akustik CANTO, radar multi-fungsi Sea Fire 4D AESA, serta sonar array yang dipasang di lambung kapal, kedalaman variabel, dan sonar derek pada fregat FDI buatan Naval Group.

Secara garis besar jika Prancis siap jor-joran kasih sistem canggih jika Indonesia jadi membeli fregat FDI di masa yang akan datang.

Berbeda dengan Jepang yang diduga masih pelit berikan teknologi kelas Mogami kepada beberapa negara.

SUMBER ZONAJAKARTA

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: