Kepastian
tanggal produksi massal KF-21 Boramae dari pihak Korea Selatan masih terus
dinanti-nanti. Akan tetapi di sisi lain
Korea Selatan mulai menyiapkan sebuah langkah maju. Di mana varian ekspor tengah disiapkan yang
bakal menjadi angin segar bagi negara importir khususnya Timur Tengah.
dari laman Alert 5 pada Jumat, 21 Juni
2024 dalam artikel berjudul "South Korea unveils diverse variants for
KF-21 Boramae fighter", sejumlah sumber lokal menyebut bahwa Korea
Aerospace Industries (KAI) akan menyiapkan jet tempur kekiniannya dalam tiga
varian produk berbeda.
Yang pertama tentunya adalah KF-21 EA
sebagai varian utama di mana bakal dioperasikan oleh Angkatan Udara Republik
Korea (ROKAF). Kemudian ada varian KF-21 EX yang merupakan peningkatan dari
varian pertama atau yang disebut juga dengan KF-21 Boramae versi generasi
kelima. Sementara KF-21 SA sendiri dirancang sebagai varian ekspor yang
nantinya ditujukan untuk para importir. Walau terbagi dalam tiga varian, jarak
perbedaan di antara ketiganya tidak terlalu tajam.
Sehingga ada jaminan bagi importir
terhadap quality control yang diberikan oleh pabrikan. Berdasarkan penjelasan
sebelumnya, negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
(UEA) nantinya akan menerima varian KF-21 SA jika kontrak pembelian KF-21
Boramae benar-benar disepakati.
Apalagi spesifikasinya dinilai sangat
mendekati dengan yang digunakan oleh ROKAF. Meski demikian varian tersebut akan
diberlakukan penyesuaian spesifikasi tergantung kebutuhan setiap negara
pengguna.
Terlepas dari pencapaian spektakuler
ini, terdapat sebuah masalah besar di balik pengembangan KF-21 Boramae dalam
tiga varian dasar berbeda. Karena masih dalam tahap awal, dibutuhkan penelitian
lebih lanjut beserta pendanaannya sebelum pengembangan skala penuh dimulai.
"Ketiga versi tersebut baru memulai
penelitian dasar mengenai kelayakan pengembangan. Diperlukan waktu lebih dari
sepuluh tahun untuk menerima desain rinci dan biaya pengembangan dan
melanjutkan ke pengembangan skala penuh," kata anggota Forum Keamanan
Pertahanan Korea Kim Min Seok dikutip dari laman Aero Time pada Jumat, 21 Juni
2024.
Terlepas dari kapan produksi massal akan
dimulai, pengembangan berkelanjutan sangat penting bagi pihak Korea Selatan. Tujuannya
untuk memastikan agar KF-21 Boramae selalu kompetitif di pasar ekspor.
Melansir laman Defence Security Asia dalam artikel berjudul "Momentum Grows For Saudi Arabia, UAE to Join South Korea’s KF-21 “Boramae” Development" yang terbit pada Minggu, 16 Juni 2024, belakangan ini dua negara Timur Tengah yakni Arab Saudi dan UEA tengah berupaya untuk memperoleh kontrak pembelian KF-21 Boramae yang juga diminati Indonesia. Sinyal ketertarikan tersebut menguat pasca kunjungan pemimpin kedua negara tersebut ke Korea Selatan. Kunjungan mereka kemudian ditindaklanjuti dengan kerja sama strategis antara masing-masing negara dengan Negeri Ginseng di bidang pertahanan.
UEA menyepakatinya pada tahun 2022,
disusul kemudian Arab Saudi setahun setelahnya (2023). Di balik kesepakatan
tersebut, terdapat kesediaan untuk membeli sistem pertahanan udara KM-SAM II
dari negara yang sama.
Artinya ini merupakan langkah awal bagi
Seoul untuk menancapkan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah dalam hal ekspor
alutsista.
Menarik untuk ditunggu seperti apa
kinerja Timur Tengah jika nantinya benar-benar membeli varian ekspor dari KF-21
Boramae.***
sumber Zonajakarta
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK