Pages

Monday, June 24, 2024

Indonesia bisa mengaktifkan lagi Armada Bomber

 

Tu-16 Badger 

Indonesia dulu pernah memiliki skadron pesawat pembom strategis jarak jauh dalam diri Tupolev Tu-16 Badger. Tu-16 Badger kala itu menjadi tulang punggung pesawat pembom strategis Indonesia untuk memberikan ancaman maksimal bagi calon lawannya.  Kedigdayaan skadron pesawat pembom strategis Indonesia terdengar sampai Australia.

Alice Springs di Northern Territory Australia jadi saksi skadron pesawat pembom strategis Indonesia beraksi. Kala Dwikora, AURI sengaja menerbangkan dua unit Tu-16 ke Alice Springs dan Malaysia secara bersamaan. Hal ini untuk menunjukkan jangkauan tempur militer Indonesia yang mampu melakukan serangan jarak jauh. Untuk saat ini kemampuan serangan jarak jauh Indonesia sepeninggal Tu-16 melorot. Akan tetapi Indonesia segera mendapat pengganti Tu-16 dalam diri F-15 Eagle II.Memang ada perbedaan jenis keduanya antara pesawat pembom dan jet tempur Secara kasat mata pun ukuran Tu-16 lebih besar dari F-15 Eagle II. Namun soal daya muat bom ternyata F-15 Eagle II sama dengan Tu-16. Hal ini lantaran evolusi teknologi pertahanan matra udara yang mampu menyulap jet tempur memiliki kemampuan setara dengan pesawat pembom. "Dalam peran Air Strike di dalamnya dimaksudkan untuk pesawar seran saja.



Namun dengan teknologi terkini, peran tersebut dapat dirangkap pesawat tempur multiperan.Dahulu pesawat pembom strategis harus besar seperti Tu-16 Badger yang pernah dioperasikan AURI. Saat ini dengan performa yang hampir sama atau lebih baik, peran pembom strategis dapat dilakukan oleh pesawat yang lebih kecil seperti terlihat pada gambar berikut ini yang membandingkan performa F-15 Eagle II dengan Tu-16 Badger," jelas Marsekal TNI (Purn) Fadjar Prasetyo dalam bukunya Plan Bobcat.

Sebab dengan muatan bom banyak ia bisa terbang ke sasaran secara cepat dan menjatuhkan malapetaka bagi musuh di sana. Negara-negara besar seperti China, Rusia, AS dan Inggris masig memiliki pesawat pembom.  AS dengan trio B-2 Spirit, B-52 dan B-1B Lancer masih jadi paling yang teratas. Rusia dengan Tu-22 Backfire, Tu-160 Blackjack dan tentunya si gaek Tu-95 Bear. China urutan ketiga dengan Xian H-6 dengan keunggulan jumlah lebih dari 231 lebih unit pesawat bomber itu operasional.

Inggris jadi yang paling buncit dimana mereka cuma mengoperasikan segelintir sisa V Bomber era Perang Dingin. RAF Inggris sadar mereka membutuhkan lagi pesawat bomber baru dimana mereka lebih memilih membangun pesawat tempur multiperan BAE Tempest untuk mengisi kekosongan ini. Indonesia juga butuh menghidupkan lagi skadron pesawat pembom strategis entah memakai F-15 Eagle II atau lainnya. Karena Indonesia mesti menggapai apa itu Manajemen Pertempuran Udara Generasi Kelima. Salah satunya kepemilikan skadron pembom strategis.

 

Sumber: Zonajakarta, Lemhanas RI

 

 

 

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: