Pravda.ru
Rabu, 11 Januari 2012 | 11:21 WIB
"Kami memperkirakan akan mendapatkan rudal baru dengan hulu ledak pada 2018-2020 yang memungkinkan kami mengatasi sistem pertahanan rudal pada waktu itu," kata sumber tersebut. Dia menambahkan sekarang mereka tengah mempersiapkan sebuah sistem untuk misil kelas menengah dengan perlengkapan yang serbabaru. "Dengan demikian pada pergantian tahun 2015 kami bisa mulai meng-upgrade divisi rudal kami."
Sebelumnya Departemen Pertahanan Rusia menyatakan sedang mengerjakan sebuah desain kompleks untuk meluncurkan rudal balistik antarbenua seberat 100 ton.
Berbagai langkah ini ditengarai merupakan reaksi Presiden Dmitry Medvedev atas penempatan rudal pertahanan di Eropa. Tahun ini, misalnya, dua divisi Strategic Rocket Forces Rusia akan mendapat roket "Yars", yang menggunakan rudal balistik antarbenua RS-24. Yars dirancang untuk menggantikan si tua "stiletto" yang kini bertugas di Ivanovo.
Dmitry Medvedev telah menyatakan keberatannya saat bertemu dengan Presiden Barack Obama dalam forum Asia-Pacific Economic Cooperation di Hawaii, November lalu. Tapi, menurut The New York Times, setelah pembicaraan face-to-face itu Presiden Medvedev menyatakan, “Posisi kami tetap jauh terpisah.”
Para pejabat Amerika berusaha menyakinkan bahwa penempatan sistem pertahanan rudal di Eropa dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap ancaman Iran. Tapi, menurut Pravda, Amerika tak mau memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan mengarahkan rudalnya ke Rusia. Lantaran itu pemerintah Rusia lalu mengumumkan serangkaian tindakan untuk membenahi pertahanan. Medvedev bahkan bicara soal kemungkinan menarik diri dari perjanjian START-III dan mempersiapkan diri menghadapi perang cyber.
sumber : Tempo.co
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK