Seorang komandan senior militer Iran mengatakan, Republik Islam tidak berniat mengganggu pelayaran bebas maritim melalui Selat Hormuz dan Teluk Persia.
Irantidak akan mengabaikan hak teritorial di Selat Hormuz dan tidak berniat untuk menghalangi pelayaran maritim di daerah tersebut, tegas Wakil Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Mahmoud Mousavi.
"Isu-isu mengenai penggunaan Selat Hormuz adalah urusan negara-negara di pesisir kawasan itu. Sebagai negara yang memiliki daerah pesisir yang luas di sepanjang rute strategis tersebut, Iran menaruh perhatian khusus terhadap kawasan itu," tambahnya.
Namun, Mousavi memperingatkan bahwa setiap tindakan yang merugikan kepentingan Republik Islam di daerah itu, tentu akan mengarah pada aksi balasan oleh Iran.
"Kami berusaha untuk membangun keamanan yang berkelanjutan di Selat Hormuz. Transportasi maritim, termasuk aliran bebas sumber energi atau kapal dagang, telah berlangsung bagi semua negara di kawasan dengan tanpa hambatan," jelasnya.
Sebelumnya, Tehran memperingatkan bahwa jika Barat memaksakan embargo atas sektor minyak Iran, maka mereka berhak untuk meresponnya dengan mencekik aliran minyak melalui Selat Hormuz, dengan alasan bahwa aliran bebas minyak harus berlaku untuk semua negara atau tidak untuk siapapun.
Penutupan rute strategis itu mungkin akan memiliki konsekuensi serius bagi perekonomian dunia, karena akan sangat mengurangi pasokan minyak mentah dan gas alam cair.
sumber (IRIB Indonesia/RM)
Irantidak akan mengabaikan hak teritorial di Selat Hormuz dan tidak berniat untuk menghalangi pelayaran maritim di daerah tersebut, tegas Wakil Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Mahmoud Mousavi.
"Isu-isu mengenai penggunaan Selat Hormuz adalah urusan negara-negara di pesisir kawasan itu. Sebagai negara yang memiliki daerah pesisir yang luas di sepanjang rute strategis tersebut, Iran menaruh perhatian khusus terhadap kawasan itu," tambahnya.
Namun, Mousavi memperingatkan bahwa setiap tindakan yang merugikan kepentingan Republik Islam di daerah itu, tentu akan mengarah pada aksi balasan oleh Iran.
"Kami berusaha untuk membangun keamanan yang berkelanjutan di Selat Hormuz. Transportasi maritim, termasuk aliran bebas sumber energi atau kapal dagang, telah berlangsung bagi semua negara di kawasan dengan tanpa hambatan," jelasnya.
Sebelumnya, Tehran memperingatkan bahwa jika Barat memaksakan embargo atas sektor minyak Iran, maka mereka berhak untuk meresponnya dengan mencekik aliran minyak melalui Selat Hormuz, dengan alasan bahwa aliran bebas minyak harus berlaku untuk semua negara atau tidak untuk siapapun.
Penutupan rute strategis itu mungkin akan memiliki konsekuensi serius bagi perekonomian dunia, karena akan sangat mengurangi pasokan minyak mentah dan gas alam cair.
sumber (IRIB Indonesia/RM)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK