Pages

Wednesday, July 3, 2024

Prancis Terang-Terangan Ingin Ciptakan Poros Baru di Indo-Pasifik Dengan Indonesia Untuk Lepaskan Diri dari Negara Adidaya

 


Sejauh ini Indonesia telah memantapkan diri sebagai pelanggan senjata buatan Prancis. Hal ini dibuktikan dengan pembelian besar-besaran Indonesia terhadap produk senjata buatan Prancis. Menurut Le Point, kontrak pertama pada 10 Februari di Jakarta, untuk pembelian 42 unit Rafale di lakukan. Namun di balik itu, menandakan hubungan yang semakin dekat antara Indonesia dan Prancis.

Menteri Angkatan Bersenjata, Florence Parly, meresmikan keberhasilan ekspor baru untuk Rafale dan produksi senjata Perancis. Untuk menguduskan hubungan strategis antara kedua negara, Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan bahwa tiga perjanjian lainnya telah ditandatangani, namun kemajuannya belum sama.



Hal ini menyangkut penjualan dua kapal selam Scorpene dari Naval Group. Menurut situs Le Monde, bahkan menyebut Indonesia sebagai penakluk senjata buatan Prancis. Selain pembelian Rafale, Indonesia juga menandatangani pengiriman dua pesawat A400M. Setahun kemudian, pada tahun 2023, Thales menjual 13 radar pengawasan udara GM 400 yang canggih, sekali lagi, dengan transfer dan beberapa manufaktur lokal.

Hal ini menjadi sinyal positif bagi Prancis setelah penghentian kontrak dua belas kapal selam oleh Australia pada tahun 2021. Prancis tidak punya pilihan lain untuk menegaskan diri di Indo-Pasifik. Dengan Filipina yang menjadi target penjualan kapal selam, ada negara lain yang khawatir dengan kebangkitan Tiongkok.

Rusia telah lama menjadi nomor satu dalam daftar negara pesaing Amerika Serikat. Namun, invasi ke Ukraina Rusia kini tak menadapatkan tempat bagi Indonesia, kini Tiongkoklah yang menduduki tempat tersebut. Sayangnya Tiongkok merupakan salah satu negara adidaya yang dianggap ancaman oleh AS, sehingga Indonesia tak bisa berpihak sepenuhnya pada Tiongkok.

Sehingga menjadikan Prancis sebagai alternatif netral bagi Indonesia. Prancis bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengatasi dilema negara-negara Asia Tenggara. Terutama karena masa lalu kita erat menghubungkan kita dengan Asia Tenggara.

Singkatnya, Indonesia, di luar dugaan, bisa menjadi aset baru dalam strategi Indo-Pasifik Perancis. Poros Paris-New Delhi-Jakarta yang baru akan mulai terlihat jelas dan akan memberikan hasil yang sama baik bagi Prancis maupun kawasan.

Jakarta adalah aset politik, ekonomi dan militer yang harus mendapat perhatian khusus dari Paris untuk mempertahankan posisi kekuasaannya di wilayah tersebut.

Selain itu, ibu kota Indonesia akan menjadi pemimpin ASEAN pada tahun 2023, yang memungkinkan Prancis untuk menyebarkan pengaruhnya di Asia Tenggara. Prancis pada akhirnya dapat menjadi jalan ketiga bagi Tiongkok dan Amerika Serikat untuk mendapatkan kembali tempat pilihan di zona tersebut.

zonajakarta

 

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER