Pages

Monday, July 8, 2024

Mana Mesin yang Akan Dipakai Antara F110 GE129 dan TF10000 Jika Indonesia Jadi Beli KAAN dari Turki?

 


Indonesia diinfokan medapat tawaran untuk pengadaan jet tempur stealth/siluman KAAN setelah kunjungan kerja delegasi dari pihak turki  Turki dalam hal ini kemhan turki ke Kantor Kemhan RI beberapa waktu lalu.

namun Turki sendiri masih membuat pilihan apakah harus memilih menggunakan mesin F110 GE129 terlebih dahulu atau langsung menggunakan TF10000 sebagai mesin penopang KAAN saat sudah diproduksi massal.

Kebimbangan ini disinyalir turut mempengaruhi keputusan Indonesia setelah Turki menawarinya untuk kesekian kali setelah pertengahan 2023 lalu. Sebagaimana diketahui, Indonesia pernah menyatakan ketertarikannya untuk membeli KAAN yang digadang-gadang bakal menjadi pesaing berat dari F-35.

"Kita juga sedang menjajaki kerja sama dengan Turki yaitu mengembangkan jet tempur generasi lima," kata Menhan Prabowo dikutip ZONAJAKARTA.com dari kanal YouTube Garuda TV pada 16 Juni 2023. Namun karena satu dan lain hal, keinginan tersebut sampai saat ini belum ditindaklanjuti dengan upaya untuk mencapai kata sepakat.



Faktor anggaran kerap disebut-sebut menjadi salah satu pemicunya. Selain itu, negeri ini cenderung berfokus pada pelunasan 42 unit Rafale yang akhirnya tuntas diselesaikan tepat 9 Januari 2024 lalu.

Apabila dicermati lebih jauh, persoalan internal bukanlah semata-mata alasan Indonesia untuk tidak buru-buru merespons tawaran jet tempur KAAN dari Turki. Bahkan penawaran pesawat buatan Turkish Aerospace Industries (TAI) itu masih dihantui oleh kebimbangan untuk menentukan mesin penopang dari pihak produsen.

Padahal saat pesawat melakoni launching tepat 21 Februari 2024 lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dibuat berdecak kagum atas performanya. Usut punya usut, TF10000 yang digadang-gadang menjadi mesin penopang KAAN dengan spesifikasi lebih canggih dan diproduksi Turki sendiri belum dipastikan kapan akan segera memasuki tahap finishing.

Mesin dengan daya dorong sebesar 6.000 lbf itu semula akan langsung dipasangkan ketika KAAN nantinya diproduksi massal. Namun menurut pemberitaan laman Defence Security Asia pada Minggu, 26 Mei 2024, Ankara kemudian masih terus mengupayakan lisensi produksi F110 GE129 sebagai mesin penopang jet tempur tersebut untuk tahap awal.

Sebab mesin tersebut masih dianggap layak digunakan ketika pesawat melakukan uji coba penerbangan perdana walau hanya sebatas mencapai kecepatan maksimum Mach 1,8.

 

Di sisi lain Turki memang memiliki maksud terselubung di balik upayanya mengejar lisensi produksi F110 GE129 dari General Electric. Tujuannya agar Negeri Seribu Pagoda itu bisa menggunakannya pada 40 unit F-16 Block 70 alias Viper yang mereka pesan akhir Januari 2024 lalu. Sehingga diharapkan kombinasi F-16 Viper dengan KAAN akan menjadikan angkatan udara mereka semakin strong di kawasan Mediterania.

Mengenai mesin penopang KAAN yang akan digunakan Indonesia jika jadi membelinya, Turki sampai saat ini belum bisa memberikan kejelasan lebih lanjut. Hanya saja pilihan di antara F110 GE129 dan TF10000 menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena akan berpengaruh pada performa sekaligus harga yang harus dibayarkan.

Jika F110 GE129 hanya mampu membuat KAAN melaju hingga kecepatan Mach 1,8, tidak demikian halnya dengan TF10000 karena mampu membuat pesawat yang sama bisa mencapai kecepatan supersonik atau di atas Mach 3.

Andaikata TAI selaku pabrikan pesawat memberikan opsi, Indonesia bisa memilih sesuai kebutuhan tempur yang diperlukan TNI AU serta alokasi anggaran yang tersedia.

Bahkan kombinasi dua opsi pun bisa diambil secara proporsional tergantung jumlah unit pesawat yang dipesan. Terlepas dari polemik mesin yang bakal digunakan, pembelian KAAN akan memberikan benefit yang luar biasa bagi kemajuan pertahanan udara tanah air.

"Kerja sama dengan Turki dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi pertahanan, serta peningkatan kapasitas militer Indonesia, termasuk pertukaran pengetahuan dan pelajar militer," tutur Wamenhan RI Herindra dikutip dari laman kemhan.go.id pada Rabu, 22 Mei 2024.

ZONAJAKARTA

 

 

No comments:

Post a Comment

DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK

BERITA POLULER

BACA JUGA: