Rekaan pesawat tempur generasi ke-6 China, j-20, dengan komputer beradasarkan informasi yang sudah berkembang. Pesawat J-20 ini mirip dengan pesawat tempur generasi ke-6 yang sedang dikembangkan Amerika Serikat. (Weibo)
Rencana China memproduksi pesawat
tempur generasi ke-6 J-20 terus mendapat sorotan dunia dan diperkirakan dalam
waktu dekat sudah terwujud. Saat ini
memang ada beberapa negara yang mengembangkan pesawat tempur tercanggih
generasi ke-6. Selain China, negara yang serius mengembangkan jet tempur masa
depan itu adalah Amerika, Rusia, Prancis dan Jerman, Spanyol dan Italia,
Jepang, serta Inggris.
Pergerakan China paling rahasia
dan sulit diungkap, meski nama pesawat itu sudah diketahui, yakni J-20. Namun,
akhir-akhir ini China mengindikasikan segera melahirkan jet tempur generasi
ke-6 itu, mendahului negara lain. Sebenarnya,
kecurigaan China akan mencuri start dalam pengembangan jet tempur generasi ke-6
sudah muncul dalam pembicaraan di media sosial di WeChat pada Januari 2019.
Setelah itu, banyak yang
meragukan kesiapan China melahirkan jet tempur generasi ke-6 dalam waktu dekat.
Prediksi itu menguat setelah pilot pengujian pesawat J-20, Li Gang,
menceritakan perkembangan proyek pesawat generasi ke-6 China itu. "Saat teknologi aviasi negara kami
berkembang pesat, jet generasi berikutnya akan lahir dalam waktu dekat,"
katanya kepada China Central TV (CCTC), seperti dikutip warriormaven.com, 12
Juni 2024. Dalam artikelnya Senin (14/6/2024), Defense News mengutip pernyataan
penulis militer China, Rick Joe. Menurutnya,
sebuah citra satelit menunjukkan ada pesawat tak berekor terlihat di fasilitas
Chengdu Aerospace pada Oktober 2021. Bahkan,
kata Rick Joe, sangat mungkin pesawat itu sudah diuji coba untuk terbang.
Pendapatnya selaras dengan
pernyataan Li Gang. Jika citra satelit
itu benar, maka pesawat generasi ke-6 China mirip dengan pesawat generasi ke-6
yang sedang dirancang Amerika Serikat.
Amerika berencana memproduksi
Next Generation Air Dominance (NGAD) juga dengan bentuk tanpa ekor. Bahkan,
Amerika sudah merancang anggaran yang diperkirakan menghabiskan 16 miliar dolar
AS (sekitar Rp 262,4 triliun).
Bedanya, Amerika sedang memiliki
masalah anggaran, sementara China sedang mengalami kemajuan ekonomi yang pesat
dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga,
China begitu agresif mengembangkan pesawat tempur baik darat, laut, maupun
udara, termasuk megaproyek jet tempur generasi ke-6.
Rick Joe menilai, pesawat
generasi baru China akan menggunakan teknologi serba baru dengan kemampuan
siluman termodern.
Sebagai pesawat modern, J-20
bakal dilengkapi senjata laser dan peluru kendali hipersonik. Seperti halnya rancangan negara lain, China
sangat mungkin membuat pesawat J-20 bisa dikenalikan pilot atau tanpa awak.
"Saya bisa katakan, China
sudah di jalur realisasi pesawat generasi ke-6," kata Rick Joe. Namun,
ketika diwawancara Defense News, Direktur Institut Studi Aerospace Angkatan
Udara China, Brendan Mulvaney, tidak sependapat.
Menurutnya, proyek China dalam
membangun pesawat generasi ke-6 masih lama.
China bisa merealisasikan pesawat J-20, katanya, bisa butuh waktu 20
tahun lagi. Ia menilai, China masih
kesulitan mengembangkan mesin pesawat generasi ke-6 yang supercanggih dan
cepat. Tapi, akhirnya ini hanya masalah sains. Saya katakan, penelitian fisika
juga sedang berkembang di Berlin, sama halnya di Beijing. Jika melakuka usaha
keras dan memiliki waktu yang cukup, Anda akan bisa membuat mesin aerospace
utamanya untuk kepentingan militer," terangnya.
Sumber Zonajakarta