Pages

Thursday, July 4, 2024

Bagaimana Cara Kerja Rudal Balistik dan Jelajah?

 

Dalam banyak peperangan modern serangan diawali dengan meluncurkan rudal-rudal jarak jauh. Rudal atau peluru kendali dengan sasaran darat ditujukan untuk menghancurkan fasilitas-fasilitas militer yang vital, misalnya stasiun radar, pangkalan udara, fasilitas komunikasi, pembangkit listrik, depo bahan bakar, dan lain-lain.

Lalu, bagaimana rudal yang diluncurkan baik dari darat maupun kapal permukaan mampu dengan tepat dan akurat mengenai targetnya yang berjarak ratusan hingga kilometer?

Dilansir dari berbagai sumber, rudal atau peluru kendali adalah amunisi yang dilengkapi sistem pemandu dan pengendali sehingga bisa mengenai dengan tepat terhadap taget yang telah ditentukan. Rudal untuk target darat dapat diluncurkan dari darat, kapal permukaan, kapal selam maupun dari pesawat tempur. Berdasarkan lintasannya, rudal untuk target darat dibedakan menjadi rudal balistik dan jelajah.



Rudal balistik terbang menuju sasaran yang jauh dengan lintasan melengkung, mirip seperti lintasan peluru artileri. Untuk mencapai sasaran yang jauh, rudal ini perlu mencapai ketinggian tertentu, semakin jauh sasarannya dibutuhkan ketinggian yang lebih besar. Rudal balistik menggunakan tenaga pendorong berupa roket.

Sedangkan rudal jelajah atau cruise missile, lintasannya mendatar seperti pesawat terbang. Saat diluncurkan, rudal akan meluncur ke ketinggian tertentu kemudian terbang mendatar atau horizontal. Rudal jelajah diluncurkan dengan tenaga pendorong roket yang disebut sebagai booster. Setelah mencapai kecepatan yang dibutuhkan, tenaga pendorong beralih pada tenaga pendorong mesin jet. Adapun jenis mesin jet yang biasa digunakan seperti turbojet dan turbofan, untuk rudal hipersonik menggunakan mesin ramjet.

Kelebihan rudal jelajah adalah ketinggian terbangnya yang rendah sehingga saat masih di kejauhan, rudal ini tidak terdeteksi oleh radar musuh. Rudal bakal baru terdeteksi saat sudah mendekati sasaran dan musuh hanya memiliki waktu yang singkat untuk mencegatnya.

Terdapat beberapa sistem pengendali yang terpasang di rudal sebagai kunci untuk membidik sasaran secara tepat. Beberapa rudal modern menggunakan kombinasi dua atau lebih sistem pengendali. Yang pertama dan paling sederhana ialah Preset Guidance, sebelum rudal diluncurkan lintasan terbang rudal sudah ditentukan sebelumnya. Penentuan lintasan ini didasarkan pada jarak dan arah sasaran, diukur dari titik peluncuran. Rudal disetel agar terbang dengan lintasan tersebut.

Sistem ini contohnya terdapat di roket V-2 buatan Jerman yang digunakan pada Perang Dunia II. Agar rudal bisa terbang sesuai lintasan yang ditentukan, maka dalam roket ini terdapat perangkat giroskop dan akselerometer untuk mengukur perubahan arah dan posisi rudal. Arah terbang rudal dikendalikan menggunakan semacam sirip di bagian nozel. Sirip ini membelokkan arah semburan roket untuk menyetir arah terbang sesuai lintasan yang sudah terpasang.

Pengembangan dari Preset Guidance adalah Inertial Navigation System (INS). Perangkat yang berada di dalam rudal ini terus-menerus menghitung posisi rudal selama terbang. Di dalam perangkat INS terdapat komponen sensor berupa giroskop, akselerometer, timer serta komputer untuk pemrosesan data. Giroskop digunakan untuk mengukur rotasi atau perubahan arah dan posisi rudal yang membawanya. Komponen akselerometer mengukur percepatan atau perubahan kecepatan, baik akselerasi maupun perlambatan. Dengan menghitung antara percepatan dan waktu, maka didapatkan kecepatan terbang rudal, lalu arahnya diperoleh dari sensor pada giroskop.

Data-data dari perangkat sensor tersebut dihitung oleh komputer yang secara terus-menerus menghitung posisi rudal saat ini berdasarkan posisi sebelumnya. Metode ini disebut sebagai Dead Reckoning, yakni komputer pada rudal selalu mengetahui posisi rudal saat ini. Sistem navigasi seperti ini juga digunakan di kapal selam dalam laut.



Akurasi rudal dengan sistem pemandu INS sangat tergantung dari ketelitian sensor akselerometer dan giroskop di dalamnya. Perangkat INS terkadang dilengkapi dengan sensor barometrik altimeter dan magnetometer. Altimeter mengukur ketinggian berdasarkan tekanan barometrik atmosfer sedangkan magnetometer mengukur arah berdasarkan medan magnet bumi. Perangkat tambahan ini digunakan untuk koreksi. Perangkat INS modern menggunakan akselerometer dengan teknologi Micro-electromechanical Systems (MEMS) yang sangat sensitif. Giroskop saat ini menggunakan teknologi Solid-state Ring Laser Gyro atau Advance Inertial Reference Spare (AIRS). Melalui teknologi ini, tidak perlu lagi melakukan koreksi dengan altimeter dan magnetometer. Perangkat INS modern dapat mencapai akurasi dengan melenceng hanya beberapa meter pada jangkauan jarak di atas 10.000 kilometer.

Metode pemandu rudal berikutnya adalah menggunakan navigasi berbasis satelit. Yang paling umum adalah menggunakan GPS. Sistem navigasi satelit lainnya di antaranya Glonnas milik Rusia dan BeiDou milik Cina. Rudal dengan pengendali satelit seperti GPS dilengkapi dengan GPS receiver untuk mengetahui posisi rudal saat ini. GPS receiver yang digunakan pada rudal memiliki grade dengan akurasi yang sangat tinggi. Untuk dapat membidik sasaran secara tepat, koordinat sasaran diinput ke dalam sistem kendali rudal, komputer pengendali mengarahkan rudal menuju titik koordinat tersebut. Namun, sistem navigasi berbasis satelit ini dimiliki dan dioperasikan oleh negara-negara tertentu. GPS dimiliki oleh Amerika Serikat, Glonnas oleh Rusia, dan BeiDou dari Cina. Dalam kondisi perang, negara pemilik satelit dapat memblokir akses satelit navigasi sehingga tidak bisa digunakan oleh negara lain.

 

Selain itu, ada sistem pemandu Terrain Contour Matching (Tercom) yang digunakan pada banyak rudal jelajah. Misalnya, pada rudal BGM-109 Tomahawk. Rudal ini menemukan sasaran berdasarkan peta kontur yang dilewati. Jadi, agar bisa mencapai sasaran harus tersedia peta kontur atau peta perbedaan elevasi atau ketinggian permukaan bumi antara titik peluncuran dan lokasi sasaran. Saat ini, peta tersebut mudah didapatkan dari citra satelit. Rudal dengan sistem kendali Tercom dilengkapi dengan radar altimeter yang mengukur ketinggian permukaan bumi yang dilewati oleh rudal. Kemudian. hasil pengukuran kontur tersebut dibandingkan dengan peta kontur yang sudah diinput. Maka dengan membandingkan dan mencocokan peta kontur yang dilewati, rudal akan sampai pada sasarannya. Sistem ini juga memungkinkan rudal terbang mengikuti kontur bumi dengan ketinggian relatif rendah dan sulit terdeteksi oleh radar.

Versi pemandu rudal yang paling baru adalah menggunakan Digital Scene Matching Area Correlation (DSMAC). Rudal tidak hanya mencocokan kontur atau perbedaan elevasi, tetapi juga menyesuaikan citra digital atau penampakan gambar permukaan bumi yang dilewatinya. Dengan teknologi ini, jalur terbang rudal dapat berkelok-kelok mengikuti lembah untuk menghindari pantauan radar musuh. DSMAC juga lebih akurat membidik target yang spesifik. Untuk meningkatkan akurasi dan keandalan.

Namun, rudal seringkali menggunakan kombinasi beberapa sistem pemandu. Rudal jelajah modern umumnya menggunakan kombinasi sistem pemandu INS, Tercom, dan GPS. (Aini Tartinia)


sumber indonesiadefense.com

Wednesday, July 3, 2024

LAST UPDATE : TNI AD Juara Lomba Tembak AASAM 2019, 12 Kali Berturut-turut

 


Selasa, 02 Apr 2019 21:30 WIB

Jakarta - TNI Angkatan Darat (AD) menjadi juara umum lomba menembak antarnegara Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 2019. Ini berarti TNI AD menjadi juara umum untuk ke-12 kalinya secara berturut-turut.

"Yang dicapai kontingen TNI AD di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia, ini bukan hanya prestasi untuk TNI AD atau TNI semata, namun juga prestasi untuk rakyat dan bangsa Indonesia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya dalam keterangan resmi, Selasa (2/4/2019).

Brigjen Candra menjelaskan perhelatan AASAM tahun ini dilaksanakan mulai 26 Maret hingga 2 April 2019. Pencapaian ini, menurutnya, sudah sesuai dengan harapan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa ketika melepas kontingen pada 14 Maret 2019. Di AASAM 2019, TNI AD menorehkan 21 emas, 14 perak, dan 10 perunggu, menyisihkan 20 negara peserta lainnya.

"Termasuk beberapa negara maju dan memiliki teknologi alutsista modern, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Korea, Kanada, Jepang, dan tuan rumah Australia. Demikian juga Thailand, Vietnam, dan Malaysia yang secara tradisi memiliki para petembak bagus, seperti yang ditunjukkan saat AARM 2018 tahun lalu," jelasnya.

Meski jadi juara umum di AASAM 2019, lanjut Brigjen Candra, perolehan medali kontingen TNI AD mengalami penurunan dibandingkan dengan 2018. Tahun lalu kontingen TNI AD berhasil merebut 38 medali emas, 18 perak, dan 13 perunggu.

"Capaian kali ini bukanlah penurunan (prestasi), tapi menunjukkan bahwa ajang ini sangat kompetitif atau kontingen telah menunjukkan performance yang terbaiknya," ucapnya optimistis.

Lebih lanjut Brigjen Candra mengungkapkan, dari 20 orang petembak terbaik yang mengikuti Match Championship 104, lima orang di antaranya adalah petembak TNI AD.

"Ini sangat membanggakan, ketiga petembak kita, Sertu Woli, Sertu Misran, dan Kopda Arifin, merebut semua kategori juara 1, 2, dan 3 pada Match Championship 104," ujar Brigjen Candra.

Selain dari kemampuan para petembak, Brigjen Candra menyampaikan torehan prestasi ini sekaligus menunjukkan senjata produksi dalam negeri, yakni PT Pindad (Persero), sangat luar biasa dan andal.

"Sekali lagi, prestasi para petembak TNI AD di AASAM 2019 dipersembahkan sebagai kehormatan serta kebanggaan rakyat dan bangsa Indonesia," ucapnya.

Adapun peraih sepuluh besar klasemen lomba AASAM 2019 setelah Indonesia adalah Australia, Malaysia, Selandia Baru, Korea, Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Jepang, dan Vietnam. Sedangkan negara peserta yang tidak hadir adalah Irak, Filipina, dan Singapura. (hri/fdn)

SUMBER:DETIK

 

 



Nggak Ada Lawan! Marinir Indonesia Dominasi Latihan Menembak di RIMPAC 2024 Hawaii, Amerika Serikat!

 


Di bawah terik matahari Hawaii, prajurit petarung Korps Marinir TNI Angkatan Laut kembali membuktikan kemampuan mereka dalam Latihan Bersama (Latma) Multilateral Rim of The Pacific atau RIMPAC 2024. Latihan ini melibatkan pasukan marinir dari berbagai negara, diadakan di Range Training Facility, Marine Corps Base Hawaii (MCBH), Amerika Serikat pada hari Selasa, 2 Juli 2024.

Latihan kali ini menitikberatkan pada kemampuan Combat Marksmanship atau menembak tempur, yang sangat krusial bagi setiap prajurit dalam situasi pertempuran.



Mayor Marinir Lukman Susanto memimpin pasukan Baret Ungu dalam latihan ini, berkolaborasi dengan marinir dari Malaysia, Korea Selatan, Chile, Peru, Tonga, Srilanka, dan Mexico. Latihan Combat Marksmanship bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menembak individu prajurit, serta kemampuan mereka untuk bekerja dalam tim yang lebih besar.

Keterampilan ini akan diuji dalam latihan pendaratan amfibi yang menjadi puncak dari serangkaian kegiatan latihan bersama.



Prinsip-prinsip Dasar Combat Marksmanship Latihan menembak tempur ini berlandaskan pada beberapa prinsip utama, yaitu:

1. Body Position

2. Muzzle Awareness

3. Cross Eye Dominance

4. Weapon Manipulation

5. Moving

6. Reload/Transition

7. Malfunction

Setiap prajurit dituntut untuk memiliki keselarasan penglihatan yang baik, yaitu kemampuan untuk menyelaraskan pandangan dengan target secara cepat, tepat, efektif, dan efisien. Ini penting untuk memastikan setiap tembakan mengenai sasaran pada jarak yang telah ditentukan.



“Saya berharap latihan Combat Marksmanship ini dapat menambah wawasan para prajurit Jalasena Marinir serta mempererat hubungan Marinir Indonesia dengan Marinir negara lain melalui interaksi yang terjalin selama berjalannya kegiatan latihan bersama,” harap Mayor Marinir Lukman Susanto, dikutip dari Instagram @marinir_tni_al, Selasa, 2 Juli 2024.

Latihan bersama seperti RIMPAC memberikan banyak manfaat bagi prajurit marinir. Selain meningkatkan keterampilan tempur individu, latihan ini juga memperkuat kerja sama antar negara peserta. Melalui interaksi dan kolaborasi, setiap prajurit dapat belajar dari pengalaman dan teknik yang berbeda, sehingga meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan mereka dalam berbagai situasi pertempuran.

Selain itu, latihan ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan diplomatik antar negara melalui militer. Dengan terciptanya hubungan yang lebih erat, diharapkan setiap negara dapat bekerja sama lebih baik dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Pasifik dan dunia.

Dengan berbagai latihan intensif yang dijalani, diharapkan prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut semakin siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan, baik dalam tugas di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Semangat dan dedikasi mereka dalam latihan ini mencerminkan komitmen untuk terus menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa.

Latihan RIMPAC 2024 di Hawaii bukan hanya ajang unjuk kebolehan, tetapi juga wujud nyata dari persahabatan dan kerja sama internasional yang kuat. Prajurit Marinir Indonesia bersama rekan-rekan dari berbagai negara telah menunjukkan bahwa dalam keberagaman, terdapat kekuatan yang luar biasa untuk menghadapi segala tantangan. ***

 ZONAJAKARTA

BACA JUGA 

TNI AD Juara Lomba Tembak AASAM 2019, 12 Kali Berturut-turut

 

 

Pantas Saja Mendominasi Latihan Menembak RIMPAC 2024, Korps Marinir Indonesia Gunakan Rifle SS2

 

S


S2 menjadi salah satu Rifle yang dibawa personel Korps Marinir Indonesia di RIMPAC 2024, Hawaii, AS. RIMPAC 2024 merupakan ajang latihan angkatan laut multinasional yang diikuti oleh Korps Marinir Indonesia. Selain Korps Marinir, Indonesia mengirimkan KRI Raden Eddy Martadinata ke RIMPAC 2024.

RIMPAC 2024 diikuti oleh sekitar 29 negara selain Indonesia. Ada Meksiko, Inggris, Prancis hingga Italia datang ke RIMPAC 2024. Semuanya mengerahkan kapal perang dan pasukan ke sana sebagai upaya meningkatkan interoperabilitas bersama US Navy. Satgas RIMPAC 2024 TNI AL sudah berangkat sejak bulan lalu dan akan mengikuti serangkaian skenario pertempuran.



Di sinilah nantinya TNI AL punya kesempatan menguji dokteri perang, taktik serta bagaimana negara Sekutu menggelar operasi tempur terbuka. "Latma Rimpac 2024 menjadi kesempatan bagi TNI Angkatan Laut untuk menguji doktrin, taktik, dan prosedur peperangan laut terbaru," lapor Antara pada 31 Mei 2024. Diketahui satgas RIMPAC 2024 TNI AL membawa total 183 pasukan. Rinciannya yakni 128 pengawak kapal, 43 prajurit dari Korps Marinir, tujuh personel dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), kemudian lima personel staf latihan. "Satgas Latma Rimpac 2024 dipimpin oleh Komandan KRI R. E. Martadinata-331 Kolonel Laut (P) Adam Tjahja Saputra," bebernya. 



Wajar saja TNI AL mengerahkan alutsista siap tempurnya ke RIMPAC 2024. AS sebagai tuan rumah sampai mengerahkan kapal induk USS Carl Vinson ke RIMPAC 2024. Di dek USS Carl Vinson on board F-35 hingga V-22 Osprey. Bukan cuma itu, AS juga mengerahkan Ticonderoga class USS Princeton serta enam unit Arleigh Burke class serta pasukan USMC dari markas Kaneohe, Hawaii.

"Pesawat termasuk pesawat tempur F-35 Lightning II, Pesawat Patroli Maritim (MPA) P-8 Poseidon, dan V-22 Osprey akan beroperasi dari Pangkalan Gabungan Pearl Harbor-Hickam dan Pangkalan Korps Marinir Hawaii di Teluk Kaneohe," beber USNI News. Di markas USMC Kaneohe inilah Korps Marinir Indonesia melakukan latihan menembak berdampingan dengan pasukan AS.

Prajurit Korps Marinir Indonesia terlihat mendominasi latihan mereka menggunakan Rifle SS2 buatan PT Pindad. "Prajurit Petarung Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Latihan Bersama (Latma) Multilateral Rim of The Pacific (Rimpac) tahun 2024 bersama pasukan Marinir dari negara lain melaksanakan latihan menembak Combat Marksmanship yang dilaksanakan di Range Training Facility, Marine Corps Base Hawaii (MCBH).

Dalam latihan tersebut Prajurit Korps Baret Ungu yang dipimpin Mayor Marinir Lukman Susanto melaksanakan latihan menembak Combat Marksmanship dengan prajurit Marinir dari negara yang tergabung dalam Latma Rimpac diantaranya Malaysia, Korea Selatan, Chile, Peru, Tonga, Srilangka, dan Mexico," lapor Marinir TNI AL pada 2 Juli 2024. Tujuan latihan menembak ini nantinya untuk latihan puncak berupan operasi pendaratan amfibi di Hawaii.

"Meningkatkan kemampuan prajurit dalam melakukan keahlian menembak tempur untuk diaplikasikan pada hubungan tim dan satuan yang lebih besar yang pada puncak latihan tersebut akan diakhiri dengan kegiatan pendaratan amfibi," jelasnya.

Tentunya sebuah prestasi dan kebanggan tersendiri Korps Marinir Indonesia berangkat ke RIMPAC 2024 menggunakan senjata buatan Putra Putri Tanah Air, SS2.*

zonajakarta

 

Prancis Terang-Terangan Ingin Ciptakan Poros Baru di Indo-Pasifik Dengan Indonesia Untuk Lepaskan Diri dari Negara Adidaya

 


Sejauh ini Indonesia telah memantapkan diri sebagai pelanggan senjata buatan Prancis. Hal ini dibuktikan dengan pembelian besar-besaran Indonesia terhadap produk senjata buatan Prancis. Menurut Le Point, kontrak pertama pada 10 Februari di Jakarta, untuk pembelian 42 unit Rafale di lakukan. Namun di balik itu, menandakan hubungan yang semakin dekat antara Indonesia dan Prancis.

Menteri Angkatan Bersenjata, Florence Parly, meresmikan keberhasilan ekspor baru untuk Rafale dan produksi senjata Perancis. Untuk menguduskan hubungan strategis antara kedua negara, Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan bahwa tiga perjanjian lainnya telah ditandatangani, namun kemajuannya belum sama.



Hal ini menyangkut penjualan dua kapal selam Scorpene dari Naval Group. Menurut situs Le Monde, bahkan menyebut Indonesia sebagai penakluk senjata buatan Prancis. Selain pembelian Rafale, Indonesia juga menandatangani pengiriman dua pesawat A400M. Setahun kemudian, pada tahun 2023, Thales menjual 13 radar pengawasan udara GM 400 yang canggih, sekali lagi, dengan transfer dan beberapa manufaktur lokal.

Hal ini menjadi sinyal positif bagi Prancis setelah penghentian kontrak dua belas kapal selam oleh Australia pada tahun 2021. Prancis tidak punya pilihan lain untuk menegaskan diri di Indo-Pasifik. Dengan Filipina yang menjadi target penjualan kapal selam, ada negara lain yang khawatir dengan kebangkitan Tiongkok.

Rusia telah lama menjadi nomor satu dalam daftar negara pesaing Amerika Serikat. Namun, invasi ke Ukraina Rusia kini tak menadapatkan tempat bagi Indonesia, kini Tiongkoklah yang menduduki tempat tersebut. Sayangnya Tiongkok merupakan salah satu negara adidaya yang dianggap ancaman oleh AS, sehingga Indonesia tak bisa berpihak sepenuhnya pada Tiongkok.

Sehingga menjadikan Prancis sebagai alternatif netral bagi Indonesia. Prancis bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengatasi dilema negara-negara Asia Tenggara. Terutama karena masa lalu kita erat menghubungkan kita dengan Asia Tenggara.

Singkatnya, Indonesia, di luar dugaan, bisa menjadi aset baru dalam strategi Indo-Pasifik Perancis. Poros Paris-New Delhi-Jakarta yang baru akan mulai terlihat jelas dan akan memberikan hasil yang sama baik bagi Prancis maupun kawasan.

Jakarta adalah aset politik, ekonomi dan militer yang harus mendapat perhatian khusus dari Paris untuk mempertahankan posisi kekuasaannya di wilayah tersebut.

Selain itu, ibu kota Indonesia akan menjadi pemimpin ASEAN pada tahun 2023, yang memungkinkan Prancis untuk menyebarkan pengaruhnya di Asia Tenggara. Prancis pada akhirnya dapat menjadi jalan ketiga bagi Tiongkok dan Amerika Serikat untuk mendapatkan kembali tempat pilihan di zona tersebut.

zonajakarta

 

Tuesday, July 2, 2024

Tentara AS Tak Cuma Segan Sama Indonesia di Perang Kota RIMPAC 2024 Tapi Militansi Marinir TNI AL Berhasil Dapat Pengakuan Mereka

 


Korps Marinir TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang tergabung dalam satgas Latma Multilateral Rim of The Pacific (Rimpac) 2024 Indonesia, melaksanakan latihan bersama dengan United States Marine Corps (USMC) yang merupakan salah satu unsur pelaksana dalam Latma Multilateral Rimpac 2024 di Hawaii Amerika Serikat (AS).

Dalam latihan bersama ini ada beberapa materi yang dilatihkan diantarannya latihan Patroli Hutan, MOUT (Militer Operation on Urbanized Terrain) atau perang kota, Pertempuran Jarak Dekat (PJD) yang bertempat di Marine Corps Training Area Bellows (MCTAB) Hawaii Amerika Serikat.

Padahal TNI AL mendapat target untuk melihat kekuatan militer asing dan menerapkannya di Indonesia, namun siapa sangka, bakat pasukan Marinir justru bikin kagum tentara Amerika.

Bahkan pasukan marinir Amerika Serikat mengakui militansi dan profesionalisme korps marinir TNI AL Indonesia dalam perang kota.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun Instagram @pasmar_2_korps_marinir pada 30 Juni 2024.

"Marinir TNI AL melaksanakan pertempuran kota dan berhasil melumpuhkan serta menguasai kota kecil di Hawaii yang sebelumnya dikuasai musuh, hal ini terungkap dalam Latihan Bersama Multilateral _Rim of The Pacific_(Rimpac) 2024 di Hawaii, Amerika Serikat, (29/06/2024).

Penyerangan tersebut merupakan scenario yang sudah disiapkan oleh official yang dilakukan oleh gabungan Marinir TNI AL dan United State Marine Corps (USMC) dalam Aplikasi lapangan _Military Operations in Urban Terrain_ (MOUT) atau pertempuran kota, bertampat di Marine Corps Training Area Bellows (MCTAB), Hawaii, Amerika Serikat.

Marinir TNI AL yang terdiri dari Satu Peleton yang dipimpin oleh Lettu Marinir Marchel Galih Angkoso menunjukan Militansi dan Profesionalisme dalam operasi MOUT.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari unggahan akun X @RimofthePacific pada 1 Juli 2024, latihan perang kota di RIMPAC 2024 ternyata tak cuma diikuti Marinir TNI AL Indonesia dan Amerika Serikat saja.

 


"Latihan dan Belajar Bersama”

Marinir Indonesia, Tonga, Chile, Sri Lanka dan Marinir Amerika berlatih taktik perang kota di #Hawaii selama #RIMPAC2024.

Memperkuat kekuatan kolektif kita dan mendorong Indo-Pasifik yang bebas.#Kemitraan Global #Kerja Tim," tulis akun X @RimofthePacific dalam bahasa Inggris.




Tentara AS Tak Cuma segan Sama Indonesia di Perang Kota RIMPAC 2024 Tapi Militansi Marinir TNI AL Berhasil Dapat Pengakuan

Komando Armada III Angkatan Laut Amerika Serikat dalam laman resminya menyebut Latma Rimpac 2024 diikuti 29 negara, yaitu AS, Indonesia, Australia, Belgia, Brazil, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Kolombia, Denmark, Ekuador, dan Perancis.

Kemudian ada Jerman, India, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Peru, Korea Selatan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tonga, Inggris, dan Israel.

Latihan itu melibatkan 40 kapal perang permukaan, tiga kapal selam, pasukan Marinir dari 14 negara, 150 pesawat, dan total 25.000 lebih prajurit.

Rimpac 2024 akan berlangsung di dan sekitar kepulauan Hawaii mulai 26 Juni hingga 2 Agustus dan diselenggarakan di bawah naungan kantor Komandan Armada Pasifik AS.

Hal ini mendapat apresiasi dan penilaian positif dari USMC yaitu Ltn Charles Winston selaku penanggung jawab atau pemateri pada materi MOUT ini.

Mayor Marinir Lukman Susanto, selaku Komandan Unsur Tugas Marinir Latma Multilateral Rimpac 2024, meninjau langsung pelaksanaan latihan serta menyampaikan rasa bangga atas dedikasi dan loyalitasnya prajurit dalam pelaksanaan latihan MOUT ini, pengalaman berharga ini akan menjadi bekal di satuan sebagai salah satu referensi pelaksaan operasi dan latihan dalam rangka meningkatkan kemampuan, militansi dan profesionalisme prajurit Korps Marinir TNI AL," jelas Pasmar 2 Korps Marinir lewat akun Instagramnya.


sumber zona jakarta

 

 

Monday, July 1, 2024

Point-Point Kebijakan Pertahan Indonesia


Pertahanan negara ke luar bersifat defensif aktif, tidak agresif dan tidak ekspansif sejauh kepentingan nasional tidak terancam, Indonesia tidak terikat atau ikut serta dalam suatu pakta pertahanan dengan negara lain.



Penyelenggaraan industri pertahanan bertujuan mewujudkan kemandirian pemenuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan.


Program MEF tidak bermaksud memperbesar kekuatan pertahanan, tetapi bertujuan untuk mengembangkan dan memodernisasi kekuatan pertahanan menjadi lebih efektif dalam melaksanakan tugas-tugas militer, termasuk tugas dalam misi perdamaian





BERITA POLULER