Foto yang memperlihatkan dua alutsista terdepan di republik ini, yaitu frigat KRI I Gusti Ngurah Rai 332 dan jet tempur Sukhoi Su-30MK2
Perwakilan Koarmada II yakni
Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan, dan Komandan
KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Lustia Budi, mengikuti Final Planning
Conference (FPC) Orruda 2024.
FPC Orruda tahun 2024
digelar selama dua hari dari tanggal 12 s.d. 13 Juni 2024, bertempat di Lounge
Room Hotel Platinum Surabaya. Rabu (12/6) yang Dikutip dari Dispen AL Koarmada
II pada 12 Juni 2024.
Kegiatan tersebut dipimpin
langsung oleh Ketua Delegasi TNI Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Lukman Kharis
bersama Head of Delegation Russia Captain Navy Igor Bykov.
Adapun tujuan dari
pelaksanaan FPC adalah untuk melaksanakan rapat perencanaan akhir yang
merupakan latihan bilateral pertama antara dua angkatan laut yang belum pernah
dilaksanakan sejak kemerdekaan Indonesia.
Ketua Delegasi TNI AL
menyampaikan bahwa Orruda 2024 adalah latihan spesial bagi kedua angkatan laut
yang akan menjadi sejarah besar bagi kedua negara.
“Saya percaya pertemuan ini,
akan membawa ide dan wawasan berharga bagi kedua pihak serta saya juga menjamin
bahwa suasana terbuka dan ramah ini akan memperkuat hubungan antara Angkatan
Laut Indonesia dan Angkatan Laut Rusia,” ungkap Ketua Delegasi TNI AL.
Ada dugaan jika KRI Frans
Kaisiepo-368 dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 menjadi kapal perang Indonesia yang
akan ikut dalam Latma Orruda 2024 nantinya.
Jika itu benar maka KRI I
Gusti Ngurah Rai-332 bisa menjadi kapal perang fregat pertama Indonesia yang
akan menjalani latihan bersama Angkatan Laut Rusia.
Sedangkan dari pihak Rusia
belum ada kejelasan soal rencana kapal perang jenis apa yang akan mengikuti
Orruda 2024 dengan kapal perang Indonesia.
Termasuk lokasi dari Orruda
2024 juga belum diketahui. Diduga dalam waktu dekat akan ada informasi lebih
lanjut dari TNI AL soal Orruda 2024 Indonesia-Rusia. Nantinya dalam Orruda 2024 bisa menciptakan
sejarah baru antara Indonesia-Rusia dalam bidang pertahanan kerjasama militer.
Dikutip dari Kemhan RI pada
1 Desember 2021, Indonesia pernah menjadi tuan rumah sekaligus memimpin bersama
Rusia dalam penyelenggaraan ASEAN – Russia Naval Exercise (ARNEX) atau Latihan
Bersama (Latma) Angkatan Laut ASEAN – Rusia, yang dimulai 1 sampai 3 Desember
2021 di Perairan Indonesia, di lepas Pantai Sumatera Utara.
Latihan dengan tema “Joint
Actions to Ensure the Safety of Maritime Economic Activity and Civil
Navigation” tersebut dibuka oleh Pangkoarmada I Laksda TNI Arsyad Abdullah,
Rabu (1/12) di Lantamal I Belawan, Medan, Sumatera Utara.
Upacara pembukaan dihadiri
oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Duta Besar Rusia untuk ASEAN, para Atase
Pertahanan negara anggota ASEAN di Jakarta.
Serta diikuti secara daring
oleh para Ketua ASEAN Defence Senior Officials Meeting Working Group (ADSOM
WG), Commander of the Primorye Flotilla of All-Arms Forces of the Russian
Pacific Fleet dan para peserta latihan di daerah lego jangkar di Belawan.
Setelah upacara pembukaan
selesai, Pangkoarmada I, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Duta Besar Rusia
untuk ASEAN, dan para Atase Pertahanan melakukan inspeksi ke seluruh kapal
peserta latihan yang sedang berada di area lego jangkar menggunakan KRI Lepu-861.
Sumatera Utara dipilih
menjadi lokasi pelaksanaan ARNEX mengingat lokasinya yang strategis dan dekat
dengan negara anggota ASEAN, sehingga lebih memudahkan pengerahan unsur-unsur
di masa pandemi covid-19.
Dalam latihan bersama ini,
Indonesia mengerahkan 1 Frigate KRI Gusti Ngurah Rai-332, 1 Helikopter AS-565,
1 Pesawat CN-235 serta melibatkan 500 personel TNI Angkatan Laut.
Sementara dari 11 negara
peserta, 8 negara mengirimkan unsur berupa kapal perang atau pesawat dan 3
negara mengirimkan observers.
Komandan KRI I GUSTI NGURAH
RAI-332 Kolonel Laut (P) Ahmad Ahsan, S.E,M.Tr.Hanla.,MM di dampingi Kadivkom
KRI GNR Kapten Laut (P) Yoga Setya Permana, S.T.Han dan Wapadiv PIT KRI GNR
Letda Laut (P) Dwijan Budiarto, S.Tr.Han menghadiri FPC Final Planning Exercise
dalam rangka latma Orruda 2024.
Latihan yang digelar untuk
pertama kalinya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan interaksi
antara Angkatan Laut Rusia dengan negara ASEAN.
Latihan ARNEX berfokus pada
area keamanan maritim untuk membangun kemampuan dan meningkatkan
interoperabilitas antara Angkatan Laut negara anggota ASEAN dan Rusia dalam
rangka menjamin keamanan aktifitas ekonomi maritim dan navigasi sipil.
Dimana latihan akan
dilakukan tanpa kontak fisik sehingga tidak akan ada observer dan ship rider
selama latihan.
Latihan ARNEX merupakan
usulan dari Rusia yang pertama kali disampaikan pada awal tahun 2020.
Pada waktu itu Indonesia
menjadi country coordinator kerja sama ASEAN-Rusia sehingga Indonesia dalam hal
ini Kemhan RI menyampaikan usulan kepada negara anggota ASEAN lainnya.
Melalui mekanisme yang
berlaku dibawah kerangka ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM).
setelah melalui proses dalam
kerangka tersebut, akhirnya pada pertemuan ADMM ke-14 tanggal 9 Desember 2020,
para Menhan negara anggota ASEAN sepakat menerima usulan Rusia untuk
melaksanakan latihan ARNEX pada akhir tahun 2021.
Rusia merupakan salah satu
dialogue partner ASEAN sejak tahun 1996 dan Rusia telah menjadi ASEAN strategic
partner pada tahun 2018. Rusia juga merupakan anggota Forum ADMM-Plus yang
merupakan Forum Pertahanan antara ASEAN dengan 8 negara mitra wicara yang
berdiri sejak tahun 2010, terdiri dari Australia, Amerika Serikat, China,
Rusia, India, Korea Selatan, Jepang, Selandia Baru.
sumber zonajakarta