Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kementerian
Pertahanan atau Kemenhan resmi menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal
fregat sejenis Frigate European Multi-Mission atau FREMM dengan Italia. Kapal
fregat adalah jenis kapal perang yang biasa digunakan untuk patroli samudra
hingga pengawalan armada dagang dan tanker di daerah rawan.
Menurut
laman kemhan.go.id yang dikutip Rabu, 17 April 2024, kapal pertama berencana
dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini. Sementara kapal
kedua dijadwalkan tiba pada April 2025. Rencana jadwal itu juga tercantum dalam
kontrak yang ditandangani.
Fincantieri
S.p.A, perusahaan pembuat kapal asal Italia, dipercaya menjadi penyedia dua
kapal tersebut. Perusahaan itu melaksanakan konstruksi dua kapal yang akan
diberikan kepada TNI AL tersebut di galangan kapalnya di Trieste, Italia.
Pengadaan
kapal ini juga mencakup berbagai aspek layanan seperti konsultasi pengembangan
galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang dan peningkatan fisik galangan
kapal. Selain itu, ada juga penyampaian materi didaktik serta kursus pelatihan
kelas di Italia yang berdurasi enam bulan. Termasuk juga dalam paket pengadaan
itu, dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen,
pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas
Pertahanan, serta pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang
langsung dan tidak langsung.
Menurut
keterangan Biro Humas Sekretariat Jenderal Kemenhan, kementerian telah memenuhi
semua syarat yang diperlukan untuk efektifitas dan masa berlaku kontrak.
Perusahaan Fincantieri S.p.A, juga telah mendapatkan persetujuan dari OCCAR
(Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia
untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia.
Kapal
yang dipesan kementerian di bawah Menhan Prabowo Subianto itu berjenis
Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) yang memiliki kemampuan multi-misi dan
dilengkapi dengan teknologi termutakhir. Kapal itu memiliki panjang hingga 143
meter dengan lebar sekitar 16,5 meter.
Sementara
itu, kedua kapal fregat juga memiliki spesifikasi berat benaman hingga 6.250
ton dan kecepatan maksimal kurang lebih 30 knots. Kapal-kapal tersebut juga
akan dilengkapi sistem rudal permukaan ke udara Aster 15, peluncur vertikal
DCNS Sylver A43, hingga sederet persenjataan meriam berbagai ukuran.
Fincantieri
S.p.A, perusahaan pembuat kapal asal Italia, dipercaya menjadi penyedia dua
kapal tersebut. Perusahaan itu melaksanakan konstruksi dua kapal yang akan
diberikan kepada TNI AL tersebut di galangan kapalnya di Trieste, Italia.
Pengadaan
kapal ini juga mencakup berbagai aspek layanan seperti konsultasi pengembangan
galangan kapal, strategi bisnis jangka panjang dan peningkatan fisik galangan
kapal. Selain itu, ada juga penyampaian materi didaktik serta kursus pelatihan
kelas di Italia yang berdurasi enam bulan. Termasuk juga dalam paket pengadaan
itu, dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen,
pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas
Pertahanan, serta pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang
langsung dan tidak langsung.
Menurut
keterangan Biro Humas Sekretariat Jenderal Kemenhan, kementerian telah memenuhi
semua syarat yang diperlukan untuk efektifitas dan masa berlaku kontrak.
Perusahaan Fincantieri S.p.A, juga telah mendapatkan persetujuan dari OCCAR
(Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia
untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia.
Kapal
yang dipesan kementerian di bawah Menhan Prabowo Subianto itu berjenis
Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA) yang memiliki kemampuan multi-misi dan
dilengkapi dengan teknologi termutakhir. Kapal itu memiliki panjang hingga 143
meter dengan lebar sekitar 16,5 meter.
Sementara
itu, kedua kapal fregat juga memiliki spesifikasi berat benaman hingga 6.250
ton dan kecepatan maksimal kurang lebih 30 knots. Kapal-kapal tersebut juga
akan dilengkapi sistem rudal permukaan ke udara Aster 15, peluncur vertikal
DCNS Sylver A43, hingga sederet persenjataan meriam berbagai ukuran.
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK