Truk Perkasa sebagai platform peluncur roket RHAN 122. (Foto: Berita HanKam)
30 Desember 2012, Jakarta: Mengakhiri Tahun 2012, Kementerian Pertahanan
melaksanakan Refleksi terhadap seluruh program kegiatan di beberapa
bidang yang telah dilaksanakan selama Tahun 2012 yang menjadi tahun ke
tiga dari Renstra pertama dan proyeksi program kegiatan Kementerian
Pertahanan untuk tahun 2013. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kamis (27/12) di Kantor Kemhan.
Menhan menyatakan bahwa peningkatan kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS
dilaksanakan secara bersinambungan sesuai kemampuan anggaran. Untuk
meningkatkan Kesejahteraan Prajurit TNI dan PNS, Kemhan telah memberikan
tunjangan cacat, pelayanan kesehatan, perumahan, dukungan Perlengkapan
Perorangan Lapangan (Kaporlap), bantuan beasiswa dan tugas belajar serta
tunjangan kinerja.
Seiring dengan hal itu, di bidang kesehatan, Kemhan juga ikut
berpartisipasi aktif dalam penanggulangan penyakit yang berdampak
nasional melalui pemenuhan Alkes Rumkit dan peningkatan kemampuan tenaga
kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi anggota
TNI/PNS dan keluarganya serta masyarakat.
Demikian juga di bidang perumahan, dimana untuk tahun 2012 telah
dibangun rumah bagi prajurit dan PNS baik berupa Rusunawa, Rusunami
maupun kepemilikan rumah umum dan khusus. Untuk rencana tahun 2013
mendatang akan dilakukan penataan rumah negara dan penyelesaian
permasalahan tanah dan bangunan, serta penambahan pembangunan Rusunawa,
Rusunami dan kepemilikan rumah umum dan khusus.
Sementara itu, di dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) Kemhan /
TNI tetap mengacu kepada pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF) dengan
melakukan Restrukturisasi berdasarkan kebijakan Zero Growth yaitu tidak
ada penambahan personel secara signifikan, dimana antara rekrutmen
personel dan yang pensiun seimbang (Pertumbuhan Nol) dan melakukan
kebijakan Right Sizing yaitu dapat menentukan kebutuhan personel secara
tepat guna dengan melaksanakan penataan organisasi, penghitungan beban
kerja dan standar kompetensi.
Adapun program kegiatan yang telah dilaksanakan dari sisi sarana
pertahanan selama tahun 2012 adalah program modernisasi alutsista (Alat
Utama Sistem Senjata) TNI sesuai dengan Minimum Essential Forces (MEF)
untuk kurun waktu 15 tahun. Tahun 2012 ini telah memasuki tahun ke tiga
dari Renstra I dan diharapkan sampai dengan tahun 2014 pencapaian lebih
dari 30 %.
Untuk proyeksi Tahun 2013 program kerja sarana pertahanan akan tetap
melanjutkan proses pengadaan dengan didukung pengembangan teknologi
industri pertahanan, pemenuhan kelengkapan dokumen regulasi keuangan
serta penyempurnaan Permenhan tentang pengadaan Alutsista. Disamping itu
pengadaan alutsista juga mengutamakan produksi dalam rangka
meningkatkan kemandirian industri pertahanan.
Pada tahun 2012 pelaksanaan kegiatan yang mengemuka berkaitan dengan
analisis Strategi Pertahanan, konflik laut Cina Selatan, tata ruang
wilayah pertahanan, pengawasan perbatasan dengan menggunakan Iptek,
Implementasi Doktrin dan Implementasi Sishanta di Perbatasan.
Pengkajian terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan yang
dilakukan antara lain kajian model Warhead kaliber 200 mm, penyempurnaan
PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak), Model Kapal Selam Tanpa Awak,
Pengembangan MEF (Minimum Essential Force) dan pengembangan pesawat
tempur KF-X/IF-X. Disamping itu juga dilaksanakan analisis terhadap alat
peralatan pertahanan, berupa pembuatan prototype Rantis 5 Ton 6x6
peluncur roket kaliber 122 mm, Prototipe Munisi kaliber 105 mm Exercise,
Prototipe Combat Boat, Prototipe roket jarak 100 km ground to ground
dan Prototipe Smart Bomb.
Prototipe smart bomb spesifikasi awal berbobot 250 kg dengan jangkauan lebih dari 100 km. (Foto: Berita HanKam)
Untuk proyeksi 2013 Balitbang Kemhan akan melaksanakan program
pengkajian Strategi pertahanan, salah satunya strategi pencegahan dan
penanggulangan Dampak Konflik Laut Cina Selatan terhadap Kedaulatan NKRI
(ditinjau dari aspek ekonomi dan sosial budaya) serta melaksanakan
sosialisasi pengintegrasian komponen negara dan pemberdayaan wilayah
pertahanan.
Di bidang legislasi, Kemhan menyusun dan membahas RUU yang menjadi
prioritas prolegnas tahun 2012 antara lain RUU Komcad, RUU Kamnas, dan
RUU Rahasia Negara. RUU yang sudah disahkan menjadi Undang-Undang di
Tahun 2012 adalah UU Nomor. 15 Tahun 2012 tentang Veteran RI dan UU.
Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Tahun 2013 target yang
akan diselesaikan adalah RUU Rahasia Negara, RUU Kamnas, dan 38
Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan) termasuk Naskah Akademik dan
draft RUU Bela Negara.
Jakarta Internasional Defence Dialoque (JIDD) ke-2, 2012 dan Indo
Defence ke-5, 2012 telah terlaksana dengan sukses. Kedua forum tersebut
merupakan forum dialog dan pameran Alutsista pertahanan keamanan di
kawasan Asia Pasifik yang saat ini telah diakui dan menjadi agenda dunia
serta diselenggarakan setiap tahun. Untuk tahun 2013 forum tersebut
akan lebih ditingkatkan secara kualitas. Selain itu juga di
selenggarakan ASEAN Regional Forum Head of Defence Universities Colleges
and institutions Meeting (ARF – HDUCIM) yang merupakan media pertukaran
informasi dan pengalaman dalam pengembangan ilmu pertahanan.
Di bidang Potensi Pertahanan, Kemhan melanjutkan dan mengintensifkan
kegiatan pembinaan kesadaran bela negara dengan melibatkan Kementerian
lainnya, LPNK dan elemen masyarakat dalam memantapkan upaya Nation
Character Building sumber daya manusia untuk kepentingan pertahanan
negara. Tahun 2012 ini juga telah dicanangkan bahwa tanggal 19 Desember
sebagai hari Bela Negara yang akan diperingati secara nasional setiap
tahun.
Pembangunan dan pemberdayaan wilayah perbatasan juga merupakan perhatian
yang sangat besar bagi Kemhan di tahun 2012. Hal tersebut tidak hanya
berupa pembangunan secara fisik, tetapi juga non fisik seperti
peningkatan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan wawasan kebangsaan,
termasuk juga peningkatan kesejahteraan bagi personel Kemhan/TNI yang
bertugas di wilayah perbatasan seperti tunjangan khusus. Disamping itu
dialog dan penyelesaian masalah wilayah perbatasan dengan negara-negara
yang terkait juga terus dilaksanakan secara intensif. Di tahun 2013
kegiatan–kegiatan tersebut akan terus ditingkatkan.
Sumber:
Kemhan