Pages

Wednesday, January 4, 2012

TNI AU akan diperkuat Rudal Pertahanan Udara KY80 dari Cina

06 Januari 2012

HQ-16 atau LY-80/KY-80 adalah rudal permukaan ke udara jarak sedang buatan China dengan sistem peluncuran vertikal, yang dapat menjangkau target hingga 40 km (photo : Chinese Military Review)

Untuk mendukung upaya pengamanan
wilayah udara Indonesia, Komando
Sektor Pertahanan Udara Nasional
(Kosekhanudnas) III Medan mulai
melirik penggunaan peluru kendali
produksi Cina.
Medan – Komando Sektor Pertahanan
Udara Nasional III Medan berencana untuk
mengusulkan pembelian peluru kendali
buatan Cina. Pembelian ini rencananya
akan diajukan pada pemerintah, dalam
rangka melengkapi persenjataan udara
Indonesia. Di tengah beragam ancaman
yang mungkin terjadi setiap saat.
Panglima Kosek Hanudnas Tiga Medan,
Bonar H Hutagaol mengatakan pihaknya
telah melakukan peninjauan terhadap
peluru kendali Cina. Untuk melihat
keunggulan senjata tersebut dan melihat
kemungkinan untuk membelinya. Walau
hingga kini belum ada sinyalemen yang
memungkinkan untuk membeli.
“Baru tingkat peninjauan untuk melihat
kemampuannya di Gurun Gobi,” kata
Hutagaol pada Smart FM Medan. Peluru
kendali yang diujicoba di Cina berjenis
KY-80 . Indonesia dipastikan membutuhkan
persenjataan dalam bentuk rudal yang
mampu menembak pesawat dan rudal
musuh.
Meski demikian, Bonar H Hutagaol
menambahkan, senjata yang saat ini dimiliki
oleh Komando Sektor Pertahanan Udara
Nasional III Medan masih cukup memadai.
Sehingga pembelian ini belum
dikategorikan kebutuhan prioritas. Hasil uji
coba tersebut akan dilaporkan untuk
dianalisis lebih lanjut, sembari mengukur
ketersediaan anggaran.
Cina sendiri dipilih sebagai negara
perbandingan persenjataan, sebab hingga
kini persenjataan Cina masih dapat
diunggulkan. fika rahma
Sumber Smart FM Medan

Dansatlinlamil Surabaya Lantik Komandan KRI Teluk Parigi-539


 
tnial.mil.id / KRI Teluk Hading
Jurnas.com | KOMANDAN Satuan Lintas Laut Militer (Dansatlinlamil) Surabaya Kolonel Laut (P) Ferial Fachroni, melantik Mayor Laut (P) Irwan Sondang Parluhutan Siagian sebagai Komandan KRI Teluk Parigi-539. Pelantikan berlangsung dengan upacara militer bertempat di Geladak KRI Teluk Parigi yang sedang sandar di Dermaga Ujung, Surabaya, Pekan lalu.

Berdasarkan siaran pers Dispen Kolinlamil yang diterima Jurnal Nasional, Rabu (4/1), Dansatlinlamil Surabaya mengatakan serah terima jabatan di lingkungan TNI AL merupakan upaya pembinaan organisasi dan personel secara utuh, sekaligus sebagai penyegaran semangat dan penyegaran pemikiran serta inovasi terhadap tuntutan tugas yang semakin kompleks.

”Satlinlamil Surabaya bertugas melaksanakan pembinaan kekuatan dan kemampuan terhadap unsur-unsur organiknya termasuk didalamnya pembinaan personel dan material berikut dukungan logistik dan administrasi dalam rangka kesiapan operasi angkutan laut militer, maupun dalam rangka menunjang pembangunan nasional,” katanya.

Lebih lanjut, Dansatlinlamil Surabaya mengatakan semakin berat dan kompleksnya tugas Satlinlamil Surabaya kedepan didalam mendukung kegiatan Operasi Militer untuk Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP), menuntut Satlinlamil Surabaya untuk selalu berupaya meningkatkan kemampuan sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan pelaksanaan tugas.

Seperti diketahui, jabatan Komandan KRI Teluk Parigi-539 diserahterimakan dari Mayor Laut (P) Rakhmat Arief Bintoro lulusan AAL Angkatan 42 Tahun 1996 kepada penggantinya Mayor Laut (P) Irwan Sondang Parluhutan Siagian lulusan AAL Angkatan 41 Tahun 1995 mantan Dikseskoal Tahun 2011. Selanjutnya Mayor Laut (P) Rakhmat Arief Bintoro menempati pos sebagai Pabandya Rendal Sops Kolinlamil.

Pada akhir amanatnya, Dansatlinlamil Surabaya menegaskan bahwa Komandan KRI harus mengetahui, menguasai dan memahami kondisi peralatan dan seluruh anak buah dengan segala permasalahan yang ada pada mereka. ”Cermati setiap situasi yang ada, tegas dan senantiasa mampu mengantisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis yang ada” ujarnya.

Upacara sertijab yang berlangsung khidmat itu dihadiri oleh para Komandan KRI jajaran Satlinlamil Surabaya yang sedang berada di pangkalan.

sumber : JURNAS

Wamenhan: industri perkapalan nasional harus berdaya saing



Rabu, 4 Januari 2012 20:37 WIB | 1098 Views
Sjafrie Sjamsoeddin (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Batam (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meminta industri pertahanan nasional, termasuk industri perkapalan agar membenahi sistem manajerialnya sehingga memiliki daya saing yang kuat dan sehat tidak saja di dalam tetapi juga luar negeri.

"Saya bersama tim datang untuk melihat langsung kinerja dan sistem manajerial yang dilakukan perusahaan-perusahaan kapal swasta dalam mendukung kebutuhan TNI, khususnya TNI Angkatan Laut," katanya, dalam kunjungan kerjanya di tiga perusahaan galangan kapal swasta di Batam, Rabu.

Ia menilai, perusahaan kapal swasta memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan produk kapal yang berdaya saing tinggi, tidak saja untuk kapal niaga tetapi juga militer.

"Namun, untuk dapat menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan operasional TNI yang diperlukan, harus didukung daya mampu yang memadai secara manajerial, terutama tingkat keahlian dan kemampuan sumber daya manusianya," katanya.

Para pengusaha kapal swasta juga harus mampu berinteraksi dengan Kementerian Pertahanan/TNI untuk lebih memahami spesifikasi teknik dan kebutuhan operasional yang dibutuhkan, lanjut Sjafrie.

Hal tersebut terkait dengan kebijakan politik negara untuk membangun sistem pertahanan yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dengan banyaknya perusahaan kapal baik nasional maupun swasta yang berdaya saing tinggi, maka kemampuan SDM mau tidak mau akan meningkat. Daya serap tenaga kerja pun semakin tinggi, dan ini berarti mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Dari segi politik, perusahaan kapal nasional dan swasta yang berdaya saing tinggi dapat memacu kemandirian industri pertahanan nasional, yang berujung pada posisi tawar Indonesia, kata Sjafrie menambahkan.

Karena itu, pemerintah telah mencanangkan modernisasi alat utama sistem senjata selama 2009-2024 secara bertahap, terutama untuk alat utama sistem senjata bergerak seperti kendaraan tempur, pesawat tempur, dan kapal selam.

"Karena itu, saya harapkan semua perusahaan kapal di Indonesia baik nasional seperti PT PAL dan perusahaan kapal swasta dapat memperbaiki kinerja manajerialnya, kepemimpinannya, kemampuan SDM dan lainnya sehingga mampu saling bersaing secara sehat. Semua memiliki peluang sama," katanya.

Dalam kunjungannya ke Batam, Wakil Menhan melakukan kunjungan ke PT Bandar Abadi Shipyard, PT Citra Shipyard, dan PT Palindo Marine Shipyard (meninjau production line dan peninjauan KCR).

Selain itu juga akan mengunjungi Fasharkan Mentigi, Dermaga Punggur dan Puskodal TNI-AL.


sumber Antara

Pemerintah Genjot Alih Teknologi Kapal Selam Korea


TEMPO.CO, Batam - Wakil Menteri
Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin
memastikan pemerintah bakal
mendorong percepatan alih teknologi
pembuatan kapal perang dalam
negeri. Selama ini industri kapal
dalam negeri baru bisa memproduksi
non-kapal perang, seperti kapal
patroli dan kapal angkut. Sedangkan,
untuk kapal selam, masih
mengandalkan teknologi asing.
"Pemerintah sudah memprioritaskan
anggaran alat utama sistem
persenjataan (alutsista) angkatan laut
untuk transfer teknologi," ujar Sjafrie
saat meninjau industri kapal di
Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 4
Januari 2012.
Pada 20 Desember lalu, Kementerian
Pertahanan sudah menandatangani
kontrak pengadaan tiga unit kapal
selam dengan perusahaan galangan
kapal asal Korea Selatan, Daewoo
Shipbuilding Marine Enginering
(DSME). Menurut Sjafrie, kerja sama
dilakukan dengan model produksi
bersama agar terjadi alih teknologi.
Penambahan alutsista kapal selam ini
diharapkan menjadi wadah
penguatan kemampuan sumber daya
manusia (SDM) lokal dalam
pembuatan kapal selam.
Menurut Sjafrie, alih teknologi
pembuatan kapal selam sudah masuk
dalam kontrak pembelian tiga kapal
selam itu. Berdasarkan kontrak,
ketiga kapal ini menghabiskan biaya
sekitar US$ 1,80 miliar yang diambil
dari alokasi pengadaan alutsista
tahun 2010-2014.
Kepala Badan Sarana Pertahanan
Mayor Jenderal Ediwan Prabowo
mengatakan, untuk menjamin
terlaksananya alih teknologi,
pembuatan kapal selam ketiga akan
dilakukan sepenuhnya di Indonesia
melalui perusahaan produsen kapal
pelat merah PT PAL.
Pembuatan kapal pertama dilakukan
sepenuhnya di Korea dengan
mendatangkan tenaga ahli PT PAL
Surabaya untuk belajar ke Daewoo.
Mereka akan diminta belajar tahapan
desain dan turut dalam tahapan
persiapan pembangunan kapal selam
kedua.
Rencananya, dalam pembuatan kapal
tahap pertama, akan dikirim sekitar
30 tenaga ahli. Sedangkan, pada
pembuatan kapal kedua, pemerintah
akan mengirim hingga 130 orang
untuk mulai terlibat dalam praktek
pembuatan kapal selam. Barulah
nanti pembuatan kapal ketiga
sepenuhnya bisa dibuat langsung di
PT PAL. "Kami berharap pada
akhirnya SDM lokal bisa membuat
kapal selam secara penuh," ujarnya di
tempat yang sama.
Ediwan menuturkan pemerintah
menargetkan kapal selam pertama
sudah rampung pada 2015.
Sedangkan kapal kedua dan ketiga
berturut-turut selesai pada 2016 dan
2017. Pengadaan tiga unit kapal
selam baru ini akan digunakan untuk
melengkapi armada tempur TNI
Angkatan Laut. Saat ini Indonesia
baru memiliki dua kapal selam, yaitu
KRI Cakra dan KRI Nanggala, yang
sudah beroperasi lebih dari sepuluh
tahun.
Tiga kapal selam yang sudah dipesan
ini memiliki bobot dan daya angkut
yang lebih besar, dengan peralatan
dan persenjataan yang lebih baru.
"Dengan kehadiran tiga kapal selam
baru ini, diharapkan daya tempur dan
daya tangkal TNI Angkatan Laut
semakin kuat," ujarnya.
sumber: Tempo

China menentang sanksi AS ke Iran


Rabu, 4 Januari 2012 17:40 WIB | Dibaca
749 kali
Beiijing (ANTARA
News) - China, Rabu
ini, mengatakan
menentang sanksi
unilateral terhadap Iran, setelah
Presiden AS Barack Obama
menandatangani sebuah undang-
undang yang menargetkan bank sentral
Republik Islam Iran.
Langkah Washington ini ditempuh
setelah Amerika Serikat, Inggris dan
Kanada menyatakan pada November
bahwa mereka mengenakan sanksi
tambahan terhadap Iran sembari
menunjuk bukti bahwa Teheran tengah
berupaya menguasai senjata nuklir.
Teheran membantah tuduhan ini
dengan menyatakan bahwa program
nuklirnya adalah eksklusif untuk tujuan
medis dan pembangkit listrik. China
berulangkali menyatakan sanksi tidak
akan menyelesaikan masalah ini.
"China menentang penempatan hukum
dalam negeri satu negara di atas
hukum internasional dan pengenaan
sanksi unilateral terhadap negara-
negara lainnya," kata juru bicara
menteri luar negeri Hong Lei
menanggapi sanksi AS kepada Iran,
seperti dikutip AFP.
China dan Iran saling bermitra ekonomi
dalam beberapa tahun belakangan,
sebagian karena menarik dirinya
perusahaan-perusahaan Barat
menyusul sanksi terhadap Teheran.
China dan Rusia yang adalah sekutu
kunci Iran, kerap berupaya mengambil
langkah yang lebih lembut terhadap
Iran ketimbangan tiga anggota tetap
Dewan Keamanan PBB lainnya.
sumber Antara

Tuesday, January 3, 2012

Hingga 2024 KCR diproduksi 24 unit

Batam - Pemerintah Indonesia
menargetkan pembuatan 24 unit
kapal cepat berpeluru kendali hingga
2024.
Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI
Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI
Sumartono di Batam, Rabu
mengatakan kedua puluh empat unit
Kapal Cepat Rudal (KCR) itu akan
disebar ke wilayah Barat Indonesia
dan Sulawesi Utara.
Saat mendampingi kunjungan kerja
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie
Sjamsoeddin, ia menambahkan,"Kapal
Cepat Rudal sangat diperlukan untuk
wilayah perairan yang memiliki ombak
rendah atau kepulauan,".
TNI Angkatan Laut kini telah
mengoperasikan Kapal Cepat Rudal
(KCR) KRI Clurit-641, sedangkan satu
unit lainnya yakni KRI Kujang-642
dalam tahap melengkapi peralatan
dan persenjataan.
Kedua kapal buatan PT Palindo
Marine memiliki panjang 43 m,
lebar ,40 m, berat 250 ton, kecepatan
cepat 27 knots dan akan dipersenjatai
rudal C-705 dan meriam kal 30 mm
enam laras dan meriam anjungan dua
unit kal 20 mm.
Pada kesempatan itu, Wakil Menhan
Sjafrie Sjamsoeddin menyaksikan
langsung sailing pass KRI Kujang dari
Batam ke Bintan dengan kecepatan
20 Knots.
PT Palindo kini sedang melakukan
penyelesaian KCR ketiga dan pada
2014 diharapkan telah berhasil
menyelesaikan enam KCR.
Sumber : Antara

Ketahanan ekonomi: ekonomi RI membaik rakyat makin pede

detikcom - Jakarta, Kepercayaan
konsumen menguat kembali di Desember
2011 didorong penilaian konsumen yang
semakin baik terhadap keadaan ekonomi
nasional saat ini. Indeks kepercayaan
konsumen (IKK) naik 0,2% menjadi 91,6.
"Ini adalah level IKK tertinggi dalam 6
bulan terakhir," kata Kepala Ekonom
Danareksa Research Institute Purbaya
Yudhi Sadewa dalam siaran pers, Rabu
(4/1 /2012).
Ia mengatakan, perkembangan ini
menunjukkan proses ekspansi ekonomi RI
belum terganggu gejolak perekonomian
global. Selama 2011 lalu, CCI telah
meningkat secara signifikan.
"Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan
konsumen terus membaik selama tahun
2011," ujarnya.
Dari kedua komponen utama yang
membentuk IKK di Desember, komponen
yang menunjukkan keadaan saat ini (Indeks
Situasi Sekarang atau ISS), naik 2,5%
menjadi 77,6. Kenaikan ini terjadi karena
penilaian konsumen terhadap keadaan
ekonomi nasional maupun lokal saat ini
meningkat.
Sebaliknya, komponen IKK lainnya yang
menunjukkan keadaan masa depan (Indeks
Ekspektasi atau IE), turun 1,1% menjadi
102,1. Hal ini menunjukkan optimisme
masyarakat terhadap prospek ekonomi
secara keseluruhan dalam enam bulan
mendatang sedikit menurun.
"Penurunan ini sehubungan dengan
ekspektasi adanya kenaikan harga dalam 6
bulan ke depan," katanya.
Survei menunjukkan, konsumen masih
merasa khawatir terhadap prospek
kenaikan harga barang dalam enam bulan
mendatang. Indeks yang mengukur
sentimen konsumen terhadap inflasi naik
sebesar 3% menjadi 189,0 di Desember,
yang merupakan level tertinggi dalam 4
bulan terakhir.
"Memang menurut survei terakhir, sekitar
89,9% konsumen di Desember masih
merasa khawatir terhadap kenaikan harga
barang, naik dari 86,5% pada survei bulan
sebelumnya," ucapnya.
Karena optimisme masyarakat terhadap
prospek ekonomi secara keseluruhan
dalam enam bulan mendatang sedikit
menurun, kata Purbaya, rencana konsumen
untuk membeli barang-barang tahan lama
juga menurun di Desember.
Berdasarkan hasil survei terakhir, sekitar
35,6% konsumen yang disurvei berencana
untuk membeli barang-barang tahan lama
dalam 6 bulan mendatang, turun dari
40,2% di November.
Walaupun turun, rencana konsumen untuk
membeli barang-barang tahan lama masih
tetap kuat, karena persentase konsumen
yang akan membeli barang-barang tahan
lama masih relatif tinggi, tidak terlalu jauh
dari level teringginya sejak Januari 2000.
Sementara itu, kepercayaan konsumen
terhadap kemampuan pemerintah untuk
melaksanakan tugas-tugasnya kembali
melemah di Desember. Indeks
Kepercayaan Konsumen terhadap
Pemerintah (IKKP) turun sebesar 2,21%
menjadi 86,0 dari 87,9 di November.
Pada survei terakhir, semua komponen
yang membentuk IKKP (komponen yang
menunjukkan kemampuan pemerintah
dalam menjaga stabilitas harga,
mendorong pertumbuhan ekonomi,
menyediakan dan menjaga fasilitas umum,
dan menegakkan hukum) menurun, kecuali
komponen yang menunjukkan kemampuan
pemerintah dalam menyediakan lingkungan
yang aman dan teratur (indeksnya naik
sebesar 1,06% menjadi 100,9 dari 99,8 di
November).
sumber detik

BERITA POLULER