Dari segi letak geografis Indonesia adalah negara yang paling strategis dan kaya akan sumberdaya alam yang sangat melimpah dengan begitu harus didukung dengan pertahanan yang kuat terutama kekuatan maritimnya dan didukug dengan kekuatan udaranya serta matra daratnya karena negara indonesia adalah negara kepulauan yang di balut dengan Negara Kesatuan Republik indonesia.
Indonesia sekarang dan indonesia dulu beda , di Indonesia merupakan negara yang paling demokratis, yang paling unik demokrasinya dan masyarakat Indonesia bebas dalam mengutarakan pendapat , informasi mudah didapat dari media elektronik maupun cetak, akses komunikasipun mudah karena di indonesia banyak tersedia provider yang menyediakan fasilitas komunikasi, baik didunia nyata maupun didunia maya (internet). Sehingga pembelajaran bagi masyarakat Indonesia baik dalam negeri maupun luar negeri cepat untuk dipelajari sehingga masyarakat semakin dewasa dan pintar.
Dulu kekuatan berada pada satu pucuk pimpinan sekarang tidak, banyak LSM-LSM, Tokoh masyarakat, DPR, MPR dan pemerintah, sehingga manakala kedaulatan negara Kesatuan Republik indonesia terancam maka yang bereaksi itu rakyatnya dulu, melihat situasi dan kondisi sekarang ditunjang dengan ekonomi yang baik indonesia memerlukan kekuatan pertahanan yang lebih kuat.
Dilihat dari infor masi baik media cetak maupun elektronik RI melalui DEPHANNYA INDONESIA sedang membangun kekuatan minimum itu Bisa dilihat dari Renstra TNI 2010-2014 dan anggaran TNI yang naik secara signifikan, untuk jangka panjang Indonesia akan serius membangun kekuatan Udara , kekuatan laut, dan kekuatan Darat..Menurut Indra wijaya (pengamat militer ) TNI mempunyai skill, dan militansi yang tinggi, misalnya untuk penerbang-penerbang kita di TNI AU itu diakui oleh dunia baik segi kualitas,skil dan kemampuannnya serta SDMnya, jadi jangan remehkan Indonesia , Indonesia tempatnya orang-orang pintar, mengenai keseriusan INDONESIA untuk membangun 10 skuadron Varian Sukhoi (generasi 4,4++, dan 5 sukhoi pakfa)itu tidak perlu diragukan lagi sudah saatnya INDONESIA bagun dari tidur panjangnya, kenapa demikian? INDONESIA RUSSIA bak Sahabat lama yang terpisah kini bersatu kembali, RI-RUSSIA tengah serius untuk menjalin kerjasama militer, bahkan Russia akan menanamkan Investasi ke RI untuk membuat pabrik perakitan Sukhoi di INDONESIA melalui PT DI. Disis lain RI-KORSEL sedang membangun pesawat tempur generasi ke-5 yaitu KFX 201, pada tahun 2020 sudah ada prototype nya.
Dibidang antariksa melalui LAPAN INDONESIA juga ada kemajuan yaitu berhasil membuat rudal-rudal dan roket -roket buatan dalam negeri, pada tahun 2014 SLV akan diluncurkan, SLV ini cikal bakal dari RUDAL BALISTIK INDONESIA. DI LAPAN banyak SDM INDONESIA yang berkualitas dan diakui dunia. Di KEDIRGANTARAAN kita punya PT. DI yang berhasil menciptakn ilmuwan-ilmuwan berkelas dunia dan hasil karyanya diakui seperti pesawat N250 GATOT KACA (oleh Bapak BJ Habibie),CN235 sipil dan military, CN 235 MPA dan anti sub marine, dan helikopternya.Didarat Kita Punya PINDA BERHASIL mengmbangkan PANSER ANOA 6x6 dan PANSER CANNON PROTOTYPE, senjata SS2.PT. PAL dengan KONVERT NASIONALNYA SERTA PKR nya (destroyer). jadi kita sudah lengkap tiga matra INDUSTRI MILITER INDONESIA yang akan mensuport dan mendukung TNI kita.
Kita juga punya KOPASSUS yang diakui dunia buan kita yang mengklaim tapi dunia KOPASSUS kita urutan ke-3 setelah SAS inggris menurut DISCOVERY MILITARY CHANNEL.
Baapak KEMENHAN kita sebagai PENATA PERTAHANAN KITA kini sedang gencar-gencarnya membangun PERTAHANAN NKRI YANG KUAT.... BRAVO INDONESIA.
INDONESIA DEFENCE
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...
BACA JUGA:
-
▼
2010
(1649)
-
▼
October
(276)
- Jabatan Ketua ASEAN Harus Jadi Posisi Tawar Indonesia
- Staf Khusus Bantah Pemerintah Lamban Atasi Bencana
- ST Marine Pamerkan Konsep LHD
- RI-Singapura Rayakan 30 Tahun Kerja Sama Angkatan ...
- Negosiasi Secangkir Kava di Sirec
- Mematangkan Perencanaan Menuju Pertahanan yang Tan...
- Inggris, Prancis di Ambang Kemitraan Pertahanan Am...
- Frigate Baru AL India Akan Tembakan BrahMos
- Polri dan PDRM Selidiki Abu Sayyaf
- Indonesia Butuh Armada Pesawat Ampibi
- Indonesia Harapkan Rusia Dorong Perundingan Enam P...
- Presiden Persilakan Negara Sahabat Bantu Rekonstru...
- Presiden Persilakan Negara Sahabat Bantu Rekonstru...
- Obama Datang, TNI Siapkan Tentara Terbaik
- Presiden: Rencana Utama Keterhubungan Nasional Sel...
- 2 KRI Pengangkut Bantuan Tiba di Mentawai
- Anggota Kopassus Belajar HAM
- TNI Bangun MCK Bagi Pengungsi Merapi
- TNI AU Kirim Helikopter ke Mentawai
- Pengamat Rusia : Yak-130 bisa menang tender Untuk ...
- Pidato Obama di Indonesia soal Islam dan Demokrasi
- Indonesia Resmi Ketua ASEAN
- Indonesia Ingin Ekspor Senjata ke Vietnam
- Indonesia Macan Asia …? Pada Kompas, Sabtu 2 Agust...
- Dampak Militerisme Jepang Dibahas di Jakarta
- Danjen Kopassus: Video Kekerasan Harus Jadi Pelajaran
- Indonesia Usulkan Integrasi Kerjasama ASEAN-PBB
- Pasukan Korut Tembak Pos Militer Korsel
- TNI Siagakan Empat KRI untuk Mentawai
- KASAD: Tiga Batalyon TNI AD Dikerahkan ke Lokasi B...
- TNI AD Kembali Jawara AARM 2010
- Singapore Takes Part in Exercise Bersama Padu 2010
- 400 Marinir Berangkat ke Wasior
- Rusia Uji Coba Tiga Rudal Strategis
- KRI Soeharso Tetap Bertolak ke Wasior
- Bom Nuklir Kini Tak Butuh Misil, Cukup Taruh di Ka...
- Medvedev dan Obama Akan Bertemu di Jepang
- NATO, Antara Gitar, Google, dan Senjata
- Militer Korsel Siaga Penuh
- Ambisi Nuklir Burma Bahayakan Wilayah ASEAN, Terma...
- Peneliti CSIS: Bom Nuklir Tak Berguna, Cuma Untuk ...
- Perbatasan Malaysia Tak Ingin Indonesia Tumbuh
- Norwegia tawarkan 4 Hercules seharga US$ 66 juta ...
- TNI Kerahkan 6 Kapal dan 2 Hercules untuk Bantu Ko...
- Sistem Pertahanan Rudal AS Dipindah ke Turki
- Russia, India to begin design of 5G-fighter in Dec...
- Kepolisian Malaysia Tangkap Militan Aceh
- Daya Tempur Udara Masih Butuh Kerja Keras
- Sukhoi TNI AU Mempunyai Kemampuan Diatas Negara Te...
- TNI AD Kerahkan Dua Batalyon di Mentawai
- Awasi Perairan Yang Disengketakan, China Perkuat A...
- TNI AL Kirim Bantuan Korban Gempa Mentawai
- KRI Dewaruci Pererat Hubungan TNI-AL Dengan India
- KRI Soeharso Batal ke Wasior Menuju Mentawai
- TNI-AU Perlu 10 Skuadron
- China Merambah Timor Leste, Australia Iri
- Rusia Inginkan Kesamaan Dalam Perisai Rudal NATO
- Indonesia Layak Masuk Kelompok BRIC
- RI-Vietnam Tandatangani MoU Kerjasama Pertahanan
- Dialihkan ke Mentawai, KRI Soeharso Batal ke Wasior
- KSAD Korea Selatan Temui Panglima TNI
- No title
- Pesawat Tanpa Awak Pantau Perbatasan
- TNI AL Awasi Laut China Selatan dan Natuna
- Lima Kapal Penghancur Koarmabar Siaga di Perbatas...
- RSF Kecam Kebijakan AS Tekan Wikileaks
- Satuan Kapal Cepat Perkuat Koarmabar
- Publikasi Wikileaks ancam pasukan AS
- Salut! Pelajar Indonesia Kembali Ukir Prestasi Int...
- Litbang TNI AU Ujicoba Payung Udara Barang
- Presiden Meminta Kementerian dan Lembaga Negara La...
- Polisi Sita 6.980 Detonator dari WN Malaysia
- Athan Australia Kunjungi Lanud Adisutjipto
- Analis : Meningkatnya Alutsista Indonesia
- Kemhan Ingin Bangun Alutsista Multipurpose Untuk D...
- Menteri Harus Dukung Modernisasi Alutsista
- "Bapak Presiden Mengatakan `Court Marshall"
- KRI Karang Unarang-985 Akhiri Pengabdian
- KODE NUKLIR Salah Pencet, Hancur Dunia!
- INDOBATT PERINGATI HUT KOMANDO PASKHAS TNI ANGKATA...
- Kenapa Israel Diam Ketika US Menjual Alutsista Ke ...
- PM Malaysia Tentang Debat Ras "Destruktif"
- Korea Selatan Target Ekspor Alutsista
- AS: Iran Inginkan Bank di Negara Muslim Untuk Hind...
- Pangdam Ingatkan Kemungkinan Skenario Asing di Ind...
- Para Analisis India Menyarankan Pembelian F-35
- RI Siapkan 120 Hektar Lahan untuk Kerjasama Perkap...
- ASEAN Perlu Waspadai Prediksi Perang Pasifik II
- Indonesia Harus Miliki "Blue Water Navy"
- Sistem Pemantau Nusantara
- IAEA Akui Kesiapan Indonesia Bangun PLTN
- KRI Teluk Amboina-503 Angkut Pasukan ke Merauke
- China Tawarkan RI Bekerjasama di Bidang Pertahanan
- Indonesia set to continue buying arms from Russia
- Indonesia Melanjutkan Pembelian Alutsista Dari Rusia
- Tambah Anggaran Alutsista Rp 50 Triliun, Pemerinta...
- US buys Russian helicopters for Afghanistan
- Menhan Serahkan 3 Heli ke TNI AD
- Inggris Pertahankan Program Nuklir Trident
- Patroli Terkoordinasi ke-16 India–Indonesia 20 Okt...
-
▼
October
(276)
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK