Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri bersama Special Branch Polis Diraja Malaysia melakukan penyelidikan bersama terhadap tersangka kasus terorisme yakni Taufik Marzuki alias Abu Sayyaf.
"Abu Sayyaf ditangkap oleh Special Branch Polis Diraja Malaysia (PDRM) pada tanggal 29 September 2010 di Shah Alam, Selangor Malaysia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Jumat.
Abu Sayyaf direkrut oleh Toni Togar yang merupakan terpidana kasus terorisme yang sedang menjalani hukuman di LP. Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara, ujarnya.
"Abu Sayyaf merupakan salah satu dari dua orang Indonesia kelompok Toni yang bergerak di wilayah Malaysia dan Thailand Selatan yang bertugas sebagai pencari atau pengumpul amunisi dan senjata api," kata Yoga.
Abu Sayyaf adalah komandan peleton Front Pembela Islam (FPI) Aceh sejak Februari 2009, peserta pelatihan militer anggota FPI di Pesantren Darul Mujahidin Aceh oleh ustadz Sofyan Tsauri, katanya.
Sementara itu, Toni terlibat langsung dalam berbagai peristiwa teror di Medan dan sekitarnya, serta langsung memimpin perencanaan.
Aksi teror yang dilakukan di antaranya pengeboman gereja di Pekanbaru pada tahun 2000 langsung di bawah kendali Hambali, perampokan Bank Lippo di Medan pada tahun 2003, kemudian pengeboman Hotel JW Marriot Jakarta.
Pada aksi bom di Hotel JW Marriot, Toni juga terlibat dalam pendanaan bersama Noordin M Top dan Dr Azhari.
Toni pada 11 Juni 2003 ditahan di LP Pemantang Siantar dengan masa tahanan 20 tahun, dan berdasarkan izin dari Menkuham dia dibawa ke Jakarta.
Toni adalah lulusan pesantren di Ngruki dan merupakan Amir Majelis Mujahidin di Indonesia, diperkirakan mengendalikan rencana terornya dari dalam Rutan Tanjung Gusta.(*)
(T.S035/H-KWR/R009)
"Abu Sayyaf ditangkap oleh Special Branch Polis Diraja Malaysia (PDRM) pada tanggal 29 September 2010 di Shah Alam, Selangor Malaysia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Jumat.
Abu Sayyaf direkrut oleh Toni Togar yang merupakan terpidana kasus terorisme yang sedang menjalani hukuman di LP. Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara, ujarnya.
"Abu Sayyaf merupakan salah satu dari dua orang Indonesia kelompok Toni yang bergerak di wilayah Malaysia dan Thailand Selatan yang bertugas sebagai pencari atau pengumpul amunisi dan senjata api," kata Yoga.
Abu Sayyaf adalah komandan peleton Front Pembela Islam (FPI) Aceh sejak Februari 2009, peserta pelatihan militer anggota FPI di Pesantren Darul Mujahidin Aceh oleh ustadz Sofyan Tsauri, katanya.
Sementara itu, Toni terlibat langsung dalam berbagai peristiwa teror di Medan dan sekitarnya, serta langsung memimpin perencanaan.
Aksi teror yang dilakukan di antaranya pengeboman gereja di Pekanbaru pada tahun 2000 langsung di bawah kendali Hambali, perampokan Bank Lippo di Medan pada tahun 2003, kemudian pengeboman Hotel JW Marriot Jakarta.
Pada aksi bom di Hotel JW Marriot, Toni juga terlibat dalam pendanaan bersama Noordin M Top dan Dr Azhari.
Toni pada 11 Juni 2003 ditahan di LP Pemantang Siantar dengan masa tahanan 20 tahun, dan berdasarkan izin dari Menkuham dia dibawa ke Jakarta.
Toni adalah lulusan pesantren di Ngruki dan merupakan Amir Majelis Mujahidin di Indonesia, diperkirakan mengendalikan rencana terornya dari dalam Rutan Tanjung Gusta.(*)
(T.S035/H-KWR/R009)
Antara
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK