AL Rusia peroleh 10 kapal selam
diesel baru 2020
Minggu, 8 Januari 2012 16:46 WIB | Dibaca
1523 kali
Moskow (ANTARA News) - Angkatan
Laut Rusia akan mendapatkan sekitar
sepuluh kapal selam baru bertenaga
diesel hingga 2020, kata juru bicara
Angkatan Laut kepada Itar-Tass pada
Sabtu.
Seiring dengan pembangunan kapal
selam nuklir strategis dan serbaguna
Rusia, Departemen Pertahanan
berencana melakukan perombakan
armada kapal selam bertenaga diesel,
katanya.
"Sampai tahun 2020, Angkatan Laut
Rusia harus mendapatkan delapan atau
sepuluh kapal selam bertenaga diesel.
Kebanyakan dari mereka diperkirakan
akan dikirim ke Armada Laut Hitam,"
katanya.
Markas besar Angkatan Laut Rusia
berharap untuk menggunakan kapal
selam bertenaga diesel sebagai
komponen penting dalam kelompok
angkatan laut di semenanjung dan
bagian kepulauan.
"Komponen ini akan diintegrasikan ke
dalam sistem manajemen umum dari
angkatan bersenjata Rusia. Kapal selam
bertenaga diesel akan digunakan di
wilayah-wilayah laut, di mana tidak
mungkin bisa menggunakan kapal
selam bertenaga nuklir," kata juru
bicara itu.
Kapal selam bertenaga diesel dirancang
untuk memenuhi perang anti-kapal
selam dan misi perang anti-permukaan
di laut terbuka dan daerah terlarang.
"Kapal selam diesel yang sedang
dibangun akan memiliki kapasitas
modernisasi yang sesuai, yang akan
memungkinkan untuk kembali
melengkapi mereka dengan fasilitas
radio baru elektronik dan senjata,"
katanya dikutip Itar Tass.
sumber Antara
Sunday, January 8, 2012
4 unit Pesawat Tempur supertu Canno dari 16 unit yang di pesan tiba bln Maret 2012
Pesawat tempur Super Tocano tiba Maret 2012
Minggu, 8 Januari 2012 19:45 WIB | Dibaca 1417 kali
Malang (ANTARA News) - Empat dari 16 pesawat tempur
Super Tucano A29 buatan Brazil direncanakan tiba pada
Maret 2012 untuk melengkapi sistem persenjataan TNI AU
khususnya di Pangkalan Udara Abd Saleh, Kabupaten
Malang, Jawa Timur.
Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Pangkalan Udara Abd
Saleh, Kolonel Pnb Novianto Widadi, Minggu, mengatakan,
secara umum Lanud Abd Saleh siap menyambut kedatangan
pesawat tempur itu, dan akan menggantikan posisi pesawat
tempur Oviten-10F Bronco yang sudah memasuki masa
"grounded".
Kesiapan yang sudah dilakukan, meliputi sejumlah fasilitas
pendukung di Lanud Abd Saleh, seperti shelter atau tempat
lokasi parkir pesawat, serta 12 pilot khusus yang telah dilatih
untuk menukangi pesawat tersebut.
"Kami terus menyiapkan pendukung lainnya untuk
kedatangan pesawat tempur canggih itu, termasuk pilot
khusus yang berusia minimal 24 hingga 35 tahun dan ahli
dalam berbahasa inggris," katanya.
Dengan tibanya pesawat pada bulan Maret, diharapkan
nantinya bisa dipertunjukan kepada masyarakat pada
peringatan HUT TNI AU tanggal 9 April 2012.
Sementara itu, rencananya pesawat tersebut akan
digunakan untuk misi operasi taktis dalam membantu
pasukan di darat, sebab pesawat itu memiliki keunggulan
"close air support".
Selain itu, pesawat yang memiliki mesin tunggal buatan
"Empresa Braziliera de Aeronautica", juga memiliki
kemampuan menembakan asap ke darat secara cepat untuk
menunjukkan posisi musuh.
Pesawat itu nantinya tidak hanya digunakan sebagai
pesawat latih, namun juga digunakan misi pengamanan
wilayah perbatasan, untuk memastikan tidak adanya
pelanggaran batas negara oleh pihak lain.
"Total pesawat yang kita pesan sebanyak 16 unit, dan
pengiriman akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan
kedatangan empat unit pada Maret 2012, dan akan
ditempatkan pada Skuadron 21 Lanud Abd Saleh," katanya.
sumber Antara
Minggu, 8 Januari 2012 19:45 WIB | Dibaca 1417 kali
Malang (ANTARA News) - Empat dari 16 pesawat tempur
Super Tucano A29 buatan Brazil direncanakan tiba pada
Maret 2012 untuk melengkapi sistem persenjataan TNI AU
khususnya di Pangkalan Udara Abd Saleh, Kabupaten
Malang, Jawa Timur.
Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Pangkalan Udara Abd
Saleh, Kolonel Pnb Novianto Widadi, Minggu, mengatakan,
secara umum Lanud Abd Saleh siap menyambut kedatangan
pesawat tempur itu, dan akan menggantikan posisi pesawat
tempur Oviten-10F Bronco yang sudah memasuki masa
"grounded".
Kesiapan yang sudah dilakukan, meliputi sejumlah fasilitas
pendukung di Lanud Abd Saleh, seperti shelter atau tempat
lokasi parkir pesawat, serta 12 pilot khusus yang telah dilatih
untuk menukangi pesawat tersebut.
"Kami terus menyiapkan pendukung lainnya untuk
kedatangan pesawat tempur canggih itu, termasuk pilot
khusus yang berusia minimal 24 hingga 35 tahun dan ahli
dalam berbahasa inggris," katanya.
Dengan tibanya pesawat pada bulan Maret, diharapkan
nantinya bisa dipertunjukan kepada masyarakat pada
peringatan HUT TNI AU tanggal 9 April 2012.
Sementara itu, rencananya pesawat tersebut akan
digunakan untuk misi operasi taktis dalam membantu
pasukan di darat, sebab pesawat itu memiliki keunggulan
"close air support".
Selain itu, pesawat yang memiliki mesin tunggal buatan
"Empresa Braziliera de Aeronautica", juga memiliki
kemampuan menembakan asap ke darat secara cepat untuk
menunjukkan posisi musuh.
Pesawat itu nantinya tidak hanya digunakan sebagai
pesawat latih, namun juga digunakan misi pengamanan
wilayah perbatasan, untuk memastikan tidak adanya
pelanggaran batas negara oleh pihak lain.
"Total pesawat yang kita pesan sebanyak 16 unit, dan
pengiriman akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan
kedatangan empat unit pada Maret 2012, dan akan
ditempatkan pada Skuadron 21 Lanud Abd Saleh," katanya.
sumber Antara
Saturday, January 7, 2012
TNI AU Harapkan Perbaikan Hercules di Dalam Negeri
Jakarta
| 21:47 Sat, 7 Jan 2012
10
/
Sebelumnya, satu unit pesawat Hercules milik TNI AU dikirim ke Oklahoma Amerika Serikat untuk menjalani pemeliharaan berat dalam Programmed Depot Maintenance di hanggar perusahaan swasta ARINC, di Oklahoma, Amerika Serikat. Jika pesawat tersebut selesai diperbaiki, direncanakan dua unit Hercules lainnya akan juga diperbaiki.
Menurut Azman, teknisi TNI AU sebenarnya telah memiliki kemampuan untuk memperbaiki pesawat tersebut. Namun begitu, kemampuan tersebut tidak didukung dengan fasilitas dan peralatan yang mendukung. "Sudah mampu memperbaiki, hanya alat-alat yang dibutuhkan tidak ada. Kalau beli, lebih jauh dan lebih mahal, lebih baik kita gunakan orang lain,"terangnya.
sumber : Jurnas
Amankan Laut, TNI AL Butuh 35 KCR
6 Januari 2012, Jakarta: TNI Angkatan Laut memerlukan 35 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) sebagai kekuatan ideal dalam melakukan pengamanan wilayah laut Indonesia yang sangat luas. Hingga saat ini KCR yang dimiliki baru 6 unit.
"Idealnya ada 35 unit KCR, tapi hingga saat ini kami baru memiliki 6 KCR,"kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta, Jumat (6/1).
Untung merinci, keenam KCR yang dimiliki TNI saat ini adalah Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Mandau-621, KRI Rencong-622, KRI Badik-623, dan KRI Keris-624 yang semuanya buatan Korea. Dua unit lainnya merupakan hibah dari pemerintah Brunei Darussalam yaitu KRI Salawaku-642 dan KRI Badau-643.
"Sesuai MEF akan diadakan penambahan 15 unit KCR,"ujar Untung.
Rencana penambahan KCR ini baru terlaksana dengan penyerahan KRI Clurit-641 pada April 2011 lalu dan segera menyusul KRI Kujang-642 yang akan diserahkan paling lambat April mendatang. Yang membanggakan, kedua KCR ini merupakan kapal buatan dalam negeri yang diproduksi oleh PT Palindo Marine, Batam.
Dalam kunjungannya ke PT Palindo Marine Rabu (4/1) lalu, Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda TNI Sumartono mengungkapkan pemerintah Indonesia menargetkan pembuatan 24 unit kapal cepat berpeluru kendali hingga 2024. Kedua puluh empat unit KCR itu akan disebar ke wilayah Barat Indonesia dan Sulawesi Utara.
Sumber: Jurnas
Norwegia Tawarkan Empat Hercules
Jumat, 11 September 2009 18:00 WIB | 1427 Views
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Norwegia menawarkan empat unit pesawat angkut C-130 Hercules tipe H kepada Indonesia, kata Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Imam Wahyudi, Jumat.Ditemui ANTARA di ruang kerjanya di Jakarta, ia mengatakan, empat unit Hercules tipe H itu sebelumnya telah digunakan angkatan udara Norwegia.
"Karenanya mereka (Pemerintah Norwegia) akan melakukan retrovit atau peremajaan terhadap empat Hercules tersebut sebelum diberikan kepada Indonesia," katanya.
Imam mengatakan, empat unit Hercules tipe H yang ditawarkan tersebut keseluruhannya bernilai 66 juta dolar AS. "Ya dengan harga segitu, lumayan juga untuk menambahkan kekuatan skadron Hercules kita, jika pemerintah Indonesia tertarik membelinya," katanya menambahkan.
Sebelumnya, AS menjanjikan bantuan pengadaan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe H dan J untuk Indonesia.
Bantuan berupa potongan harga dengan menggunakan fasilitas Foreign Military Financing (FMF) dan bantuan suku cadang bagi pesawat angkut berat Hercules.
Australia menawarkan Hercules Tipe J, namun pesawat dari Australia masih jangka panjang, kendati prosesnya sudah dilaksanakan sejak sekarang, namun realisasinya masih lama.
Hingga kini Indonesia memiliki satu skadron C-130 Hercules berbagai tipe, yakni C-130 Hercules VIP, C-130 H/HS, C-130 B/H dan C-130 BT dengan tingkat rata-rata kesiapan 60 persen atau sekitar sembilan unit.
Meskipun telah puluhan tahun, TNI AU tetap menggunakan dan memelihara C-130 Hercules melalui perawatan terjadwal service life extension programmed (SLEP), inspection repair as necessary (IRAN), dan program retrofit dengan biaya 51 juta dolar AS untuk empat pesawat agar dapat bertugas lebih lama lagi yakni sekitar 15 tahun.
"Kini dari empat Hercules yang menjalani peremajaan di Singapura, dua telah selesai, dan dua sisanya masing-masing diremajakan di Singapura dan Depo Pemeliharaan 10 TNI AU," demikian Imam.(*)
sumber Antara
JAKARTA - Australia memastikan bakal menghibahkan empat unit pesawat angkut berat Hercules C-130 seri H kepada Indonesia. Meski berstatus hibah, pengadaan pesawat tersebut tidak gratis. Pemerintah Indonesia masih harus mengeluarkan dana ratusan miliar rupiah guna mereparasi pesawat itu di Australia.
"Secara resmi nanti diserahkan kalau kita sudah mempersiapkan anggaran untuk reparasi dan upgrade. Anggaran untuk itu sudah diketok pada 2012," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Istana Kepresidenan, Kamis (5/1).
Purnomo belum bisa memastikan kebutuhan dana untuk reparasi pesawat bekas pakai Angkatan Udara Australia tersebut. Rencana hibah itu sebenarnya sudah dibahas awal tahun lalu, namun baru terealisasi karena menunggu persetujuan Amerika Serikat.
TNI-AU kini memiliki 21 unit Hercules dan berencana menambah sembilan unit lagi. Dengan tambahan empat unit, TNI-AU akan mengoperasikan dua unit untuk pesawat tangki, dua unit untuk pesawat VIP, dan sisanya untuk operasi angkutan dua batalyon.
"Tipe Hercules yang akan dihibahkan adalah tipe H, diremajakan kembali dan akan digunakan TNI Angkatan Udara untuk menggantikan tipe B yang sudah sangat tua," jelas Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Muda TNI Rodi Suprasodjo.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengakui masih menjajaki tawaran Hercules dari sejumlah negara. Selain hibah Australia, Amerika Serikat menawarkan pembelian enam unit Hercules C-130 tipe E dan J dengan potongan harga khusus. Pesawat tersebut sedianya akan dikirimkan ke tiga negara di Asia dan Afrika, namun dialihkan ke Indonesia.
Pemerintah Norwegia juga menawarkan hibah murni empat unit pesawat angkut C-130 Hercules tipe H kepada Indonesia. Berbeda dengan Australia dan Amerika yang masih membebankan biaya reparasi kepada Indonesia, tawaran dari Norwegia sudah termasuk biaya reparasi sehingga nilai hibah empat pesawat mencapai USD 66 juta.
Selain pesawat bekas, pada 30 Desember lalu Indonesia membeli enam unit pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 senilai USD 470 juta berikut suku cadangnya. Seperti sebelumnya, pembelian pesawat itu kosong tanpa senjata. Tahun ini pemerintah baru menganggarkan pembelian rudal udara ke darat dan rudal udara ke udara bagi sepuluh Sukhoi.
Saat ini Indonesia telah memiliki enam Sukhoi Su-27 SKM dan empat Sukhoi Su-30 MK2. Enam pesawat baru tersebut akan ditempatkan di Makassar
sumber :JPNN
Friday, January 6, 2012
Februari, Indonesia Kirimkan 130 Teknisi Pembuat Kapal Selam Jakarta
| 21:07 Fri, 6 Jan 2012
13
www.indosmarin.com / www.indosmarin.com
“Diperkirakan berangkat Februari,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskomblik) Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (6/1).
Dalam pemberitaan jurnas.com sebelumnya, Hartind menyebut tim pembuat kapal selam Indonesia akan berangkat Januari ini. Jumlah tim yang dia sebutkan saat itu berjumlah 50 orang.
Proyek pembuatan kapal selam yang dilakukan dengan kesepakatan joint production tersebut akan dilakukan secara bertahap. Hartind menuturkan, dua dari tiga kapal selam yang dibeli Indonesia itu akan dibuat di Korea Selatan melalui perusahaan galangan Daewoo Shipbuiliding Marine Engineering (DSME). Pembuatan kapal selam pertama dilakukan selama 36 bulan. Selama itu pula teknisi dari Indonesia akan memperhatikan dengan seksama cara mereka merakit hingga akhirnya kapal selam itu selesai.
Pada pembuatan kapal selam kedua, barulah para teknisi Indonesia ikut terlibat namun, masih akan dibantu dari pihak Korea Selatan. “Separuh teknisi dari kita, separuh dari mereka,” katanya.
Pembuatan kapal selam kedua ini diperkirakan lebih singkat, yakni hanya 20 bulan. Pasalnya, pihak Korea Selatan dan Indonesia menargetkan bisa membangun dua kapal selam itu dalam kurun 56 bulan atau sekitar 4,5 tahun. “Diperkirakan dua kapal selam itu akan selesai pada pertengahan 2016,” ujar Hartind.
Dan untuk pembuatan kapal selam ketiga, pengerjaan sepenuhnya dilakukan teknisi Indonesia. Hartind mengatakan, pembuatan kapal selam ketiga ini akan dilakukan di galangan PT PAL di Surabaya. Namun begitu, pihak DSME tetap akan mengawasi pembuatannya. “Proses pembuatannya diperkirakan memakan waktu antara 24-36 bulan, diperkirakan bisa selesai sekitar 2019.” katanya.
sumber JURNAS
RI Bantah Tabrak Pesawat Papua Nugini
Jakarta
| 19:13 Fri, 6 Jan 2012
32
www.tni.mil.id / www.tni.mil.id
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Indonesia Hartind Asrin Jumat, menyatakan tidak ditemukan data adanya dua pesawat militer Indonesia yang hampir menabrak pesawat yang membawa pejabat tinggi Papua Nugini (PNG).
"Tidak ada pesawat militer kami yang melaksanakan penerbangan atau operasi pada tanggal 29 November, saat dugaan insiden terjadi," katanya menegaskan.
Hartind mengatakan pesawat yang membawa Wakil Deputi PM Papua Nugini itu terbang dari Kuala Lumpur menuju Port Moresby.
Hal senada diungkapkan Juru Bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Azman Yunus yang mengatakan berdasarkan catatan Pusat Pengendalian Operasi TNI Angkatan Udara tidak ada pesawat TNI Angkatan Udara yang melakukan penerbangan di wilayah Timur.
"Seluruh satuan radar TNI Angkatan Udara di wilayah Timur yakni di Saumlaki, Biak dan Merauke juga tidak mencatat adanya penerbangan oleh pesawat asing di wilayah Indonesia, khususnya di Papua pada saat itu," ungkapnya.
Pemerintah Papua Nugini justru harus menjelaskan posisi pesawat yang membawa Deputi PM Papua Nugini dan jenis pesawat TNI yang nyaris menabrak tersebut.
Terkait insiden nyaris tabrakan itu, Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neil mengancam untuk mengusir Duta Besar Indonesia untuk Papua Nugini, Andreas Sitepu.
Ancaman untuk melakukan pengusiran ini didukung penuh oleh parlemen Papua Nugini. Sebelumnya beredar tuduhan bahwa Indonesia bermaksud untuk memata-matai Pemerintah Papua Nugini "Saya menuntut penjelasan. Bila pihak kami tidak mendapatkan penjelasan dalam waktu 48 jam, seluruh hubungan diplomatik antara Indonesia dan Papua Nugini akan hancur," ungkap Deputi Perdana Menteri Papua Nugini Belden Namah, seperti dikutip Radio Australia, Jumat.
"Saya sudah berbicara dengan duta besar (RI) dan bila memang pada akhirnya kami harus mengusirnya dari negara ini dan menarik dubes kami di Jakarta, maka hal tersebut akan kami lakukan," ujarnya. Antara
sumber : JURNAS
Subscribe to:
Posts (Atom)
BERITA POLULER
-
Rusia Jamin Indonesia Bebas Embargo Militer TEMPO.CO , Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander A. Ivanov, menyatakan pem...
-
Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar : Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhad...
-
T-90S Rusia (Main Battle Tank Russia) Kavaleri Peroleh 178 Unit Kendaraan Tempur Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) akan mendapatkan tambah...