Dua mantan analis CIA menyarankan Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk segera mengakhiri propaganda perang terhadap Iran, karena hal itu akan mengarah pada kehancuran Israel dan ekonomi dunia.
Ray McGovern dan Elizabeth Murray menulis pada situs consortiumnews.com bahwa pernyataan berulang Obama untuk mempertimbangkan semua opsi tentang Iran, menunjukkan Presiden AS tidak sepenuhnya menyadari konsekuensi dari konfrontasi militer dengan Iran.
Mereka mengatakan perang dengan Iran tidak akan menguntungkan siapapun kecuali para pedagang senjata. Ditambahkannya, "Jika tim penasihat Anda [Obama] telah meyakinkan Anda bahwa permusuhan dengan Iran akan membawa manfaat bagi Israel, mereka jelas-jelas sangat keliru."
Perang dengan Iran kemungkinan akan membawa kehancuran Israel dalam jangka panjang, bahkan tidak perlu menyebutkan konsekuensi buruk bagi perekonomian dunia, yang harus Anda [Obama] sadari, jelas mereka.
Washingtondan Tel Aviv berulang kali mengancam Tehran dengan opsi serangan militer, didasarkan pada dugaan bahwa program nuklir Iran memiliki aspek militer rahasia.
Pekan lalu, Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Martin Dempsey mengatakan, militer Amerika siap untuk melancarkan serangan ke Iran, jika diperlukan.
Sementara para pejabat Israel juga meningkatkan retorika perang mereka terhadap Iran. Pada 21 November lalu, Menteri Peperangan Israel Ehud Barak memperingatkan bahwa telah tiba waktunya untuk menangani Iran.
Para pejabat Tehran berjanji untuk memberikan respon menghancurkan atas setiap serangan militer terhadap negara itu, memperingatkan bahwa setiap tindakan semacam itu bisa mengakibatkan perang yang akan menyebar di luar Timur Tengah.
McGovern dan Murray menggambarkan klaim tentang pengalihan program nuklir Tehran ke kegiatan militer adalah dalih untuk bisa mengancam Iran dengan serangan. Menurut mereka, masalah itu adalah sesuatu yang kontroversial, tapi bohong dan sedang menyebar dengan cepat.
Mantan analis CIA itu mendesak Obama untuk bersikap jujur kepada rakyat Amerika dan mempublikasikan data terbaru tentang program nuklir Iran yang dikumpulkan oleh National Intelligence Estimate.
"Anda [Obama] tahu bahwa upaya luas badan-badan intelijen AS untuk menemukan bukti program senjata nuklir Iran, sama sekali tidak membuahkan hasil," tegas mereka.
sumber :(IRIB Indonesia/RM)
Ray McGovern dan Elizabeth Murray menulis pada situs consortiumnews.com bahwa pernyataan berulang Obama untuk mempertimbangkan semua opsi tentang Iran, menunjukkan Presiden AS tidak sepenuhnya menyadari konsekuensi dari konfrontasi militer dengan Iran.
Mereka mengatakan perang dengan Iran tidak akan menguntungkan siapapun kecuali para pedagang senjata. Ditambahkannya, "Jika tim penasihat Anda [Obama] telah meyakinkan Anda bahwa permusuhan dengan Iran akan membawa manfaat bagi Israel, mereka jelas-jelas sangat keliru."
Perang dengan Iran kemungkinan akan membawa kehancuran Israel dalam jangka panjang, bahkan tidak perlu menyebutkan konsekuensi buruk bagi perekonomian dunia, yang harus Anda [Obama] sadari, jelas mereka.
Washingtondan Tel Aviv berulang kali mengancam Tehran dengan opsi serangan militer, didasarkan pada dugaan bahwa program nuklir Iran memiliki aspek militer rahasia.
Pekan lalu, Kepala Staf Gabungan Militer AS Jenderal Martin Dempsey mengatakan, militer Amerika siap untuk melancarkan serangan ke Iran, jika diperlukan.
Sementara para pejabat Israel juga meningkatkan retorika perang mereka terhadap Iran. Pada 21 November lalu, Menteri Peperangan Israel Ehud Barak memperingatkan bahwa telah tiba waktunya untuk menangani Iran.
Para pejabat Tehran berjanji untuk memberikan respon menghancurkan atas setiap serangan militer terhadap negara itu, memperingatkan bahwa setiap tindakan semacam itu bisa mengakibatkan perang yang akan menyebar di luar Timur Tengah.
McGovern dan Murray menggambarkan klaim tentang pengalihan program nuklir Tehran ke kegiatan militer adalah dalih untuk bisa mengancam Iran dengan serangan. Menurut mereka, masalah itu adalah sesuatu yang kontroversial, tapi bohong dan sedang menyebar dengan cepat.
Mantan analis CIA itu mendesak Obama untuk bersikap jujur kepada rakyat Amerika dan mempublikasikan data terbaru tentang program nuklir Iran yang dikumpulkan oleh National Intelligence Estimate.
"Anda [Obama] tahu bahwa upaya luas badan-badan intelijen AS untuk menemukan bukti program senjata nuklir Iran, sama sekali tidak membuahkan hasil," tegas mereka.
sumber :(IRIB Indonesia/RM)