Pages

Tuesday, March 8, 2011

Korps Marinir Latih Calon Awak Tank BMF-3F


Danpasmar-1 saat menyematkan tanda peserta pelatihan awak Ranpur BMP-3F.

8 Maret 2011, Surabaya -- (Korps Marinir): Guna meningkatkan kemampuan tempur personel Yontank dan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang teknis pengoperasian Ranpur Tank Amfibi BMP-3F pada tingkatan Komandan Kendaraan (Danran), Pengemudi Ranpur dan Penembak Ranpur, maka pada kesempatan ini Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington membuka kepelatihan Calon Awak Kendaraan Tempur Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir di Lapangan Apel Karangpilang Surabaya, Selasa (08/03).

Kegiatan kepelatihan Calon Awak Kendaraan Tempur Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir di ikuti oleh 60 personel terdiri dari 24 personel Resimen Kavaleri-1 Mar, 30 personel Resimen Kavaleri-2 Mar, 2 personel Denhar Lanmar Surabaya dan 4 personel dari Pusdikkav, rencana kepelatihan dilaksanakan selama tiga bulan.

Pada amanatnya Komandan Pasmar-1 mengatakan kebanggan tersendiri bahwa jajaran Korps Marinir saat ini telah diperkuat dengan datangnya 17 Ranpur BMP-3F, dimana Tank Amfibi BMP- 3F adalah kendaraan tempur lapis baja generasi terakhir prosuksi Rusia yang sangat baik ditinjau dari segi teknologi maupun kebutuhan pertempuran masa kini (pertempuran asimetris), hal ini telah dibuktikan dari uji coba yang telah dilaksanakan dalam berbagai medan dan cuaca, telah memperlihatkan hasil yang memuaskan dengan menunjukkan akuransi tembakan yang sangat tepat dan mendekati sempurna. Kesiapan alutsista Korps Marinir dalam mendukung kesiapan operasional harus didukung dengan kesiapan prajurit dalam mengawaki alutsista tersebut, kesiapan ini dapat diwujudkan dengan pelatihan dan pembelajaran bagi setiap pengawak alutsista tersebut secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan, dengan kecanggihan yang dimiliki kendaraan tempur BMP-3F yang sarat dengan teknologi yang tinggi akan menjadi tantangan buat kita kedepan dalam hal pengawakan, pemeliharaan dan perawatan. Oleh karena itu jajaran Korps Marinir menyelenggarakan pelatihan calon awak ranpur BMP-3F.

Adapaun penyelenggaraan yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendalaman serta penguasaan tentang teknis pengoperasian Tank Ambfibi BMP-3F pada tingkatan komandan kendaraan, serta kemampuan untuk mengetahui karakteristik seluruh komponen material Tank Amfibi BMP-3F. Melalui pelatihan ini awak Ranpur BMP-3F diharapkan dapat lebih menguasai tentang kemampuan dan keunggulan kendaraan tersebut yaitu kemampuan daya tembak, keunggulan sistim kendali senjata/SKS, kemampuan daya amfibi, serta kemampuan daya kejut yang tinggi. Sehingga diharapkan keluaran/output dari pelatihan awak ranpur ini akan menjadi kebanggan kesatuan/Korps Marinir serta menjadi kader bagi penerus selanjutnya.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir F. Saud Tamba Tua, Danlanmar Surabaya Kolonel Marinir Yuliandar TD, Danpusdikkav Kolonel Marinir Lasmono, para Asisten Kaspasmar-1, Dankolak/Satlak Pasmar-1, Para Instruktur dari Rusia, serta pejabat dilingkungan Pasmar-1.

Sumber: Korps Marinir

China will pursue ‘powerful’ military: Wen

China will pursue ‘powerful’ military: Wen


Premier Wen Jiabao vowed on Saturday that China would continue building a "powerful" military, one day after Beijing announced a return to double-digit percentage hikes in defence spending.
"Strengthening national defence and building a powerful people's army are important guarantees for safeguarding national sovereignty, security and development interests," Wen said in a speech opening the nation's legislature.
"We will energetically yet prudently press ahead with reform of national defence and the military," he said.
A spokesman for the National People's Congress said on Friday that China's defence budget would rise 12.7 percent in 2011 to 601.1 billion yuan ($91.7 billion).
A multi-year trend of double-digit percentage increases was broken in 2010 when the budget rose just 7.5 percent.
China has upgraded the People's Liberation Army's capabilities over the past three decades, developing advanced weaponry like its first stealth fighter jet, revealed in January.
The campaign has alarmed the United States, Japan, and others in the region and raised fears a more assertive China would seek to project its power overseas.
"It is an extremely high ratio for defence spending," Japanese Foreign Minister Seiji Maehara told reporters on Friday.
"We cannot help worrying about what all the money is used for."
Wen said "great progress was made in the modernization of national defence and the army" in the past five years.
China would continue to develop new weaponry and "vigorously adapt our military training to the Information Age," he said.
The announced budget is widely believed to be far lower than actual spending.
The PLA -- the world's largest military force -- is hugely secretive about its defence programs, but insists its modernization is aimed purely at defence of China's vast land and sea borders.
"This will not pose a threat to any country," Li Zhaoxing, the parliament spokesman -- and a former foreign minister -- said in announcing the budget.
Wen said China also would continue strengthening the People's Armed Police, a paramilitary force tasked with suppressing domestic unrest.
China annually sees tens of thousands of public protests, which are often violent.
It squelched violent 2008 anti-Chinese unrest in Tibet, and 2009 saw deadly ethnic rioting in its Xinjiang region, home to millions of members of the Muslim Uighur minority, a Central Asian people.
"We will modernize the armed police force to improve its ability to carry out duties, respond to emergencies, combat terrorism and safeguard stability," Wen said.
China began revamping the PLA -- the former ragtag peasant force formed in 1927 by the Communist Party -- in earnest after a troubled 1979 incursion into Vietnam, when the neighbors vied for influence over Southeast Asia.
Besides conventional weaponry upgrades, the push also has led to China's fast-growing space programme and the test of a satellite-killing weapon in 2007.

Insentif Fiskal Industri Pertahanan Ditolak


JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tidak sependapat dengan DPR terkait kebijakan intensif fiskal untuk Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis Pertahanan.

Menurut Menhan, kebijakan tersebut harus tetap dimasukkan dalam Rancangan Undang-Undang Revitalisasi Industri Pertahanan.

Sebelumnya, Komisi I DPR beranggapan kebijakan tersebut tidak perlu dimasukkan sebagai kemudahan regulasi yang menghambat perkembangan industri pertahanan. DPR melihat masalah insentif fiskal merupakan kebijakan pemerintah. Namun, usulan tersebut ditolak Purnomo yang juga Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

Ia beralasan, pemberian insentif fiskal perlu melihat aturan perundang-undangannya sehingga memungkinkan pemerintah mendapatkan lex specialis.

"RUU Revitaliasasi Industri Pertahanan saat ini tengah digodok. Kami katakan ini suatu proses," kata Purnomo seusai upacara penyambutan Presiden Filipina di Istana merdeka, Selasa (8/3).

Lebih jauh, Purnomo mengatakan, Komisi I DPR RI akan membentuk pokja (kelompok kerja) yang akan secara detail menentukan dan membahas jenis-jenis insentif fiskal untuk industri pertahanan dalam RUU Revitalisasi Industri Pertahanan.

"RUU revitalisasi industri merupakan inisiatif DPR Ini kan menjadi hal inisiatif DPR. Jadi DPR nanti akan ditindak lanjuti dengan pokja," cetusnya.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

Kerjasama RI-Filipina Perangi Teroris





JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Presiden Filipina Benigno Simeon Cojuangco Aquino III (kiri) menyaksikan Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo (kedua kanan) dan Kepala Kepolisian Filipina Director General Raul M. Bacalzo saling bertukar naskah Nota Kesepahaman di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (8/3). Nota Kesepahaman tersebut soal perpanjangan kerjasama di bidang penanganan dan pemberantasan terorisme dan kejahatan lintas negara antara kedua negara. FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/pd/11.

ANTARA

Paris Siap Melumpuhkan Serangan Udara Rezim Gaddafi

 Koran Liberation terbitan Paris melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Perancis menyatakan siap melumpuhkan serangan udara oleh pesawat-pesawat tempur Libya.
Menteri Luar Negeri Perancis, Alain Juppe, kemarin (8/3) di parlemen negara ini mengutarakan perkembangan terbaru di Libya seraya mengatakan, "Masalah ini akan dikemukakan pada KTT Uni Eropa yang akan digelar pekan ini."
Ditambahkannya bahwa aksi ini harus diikuti oleh semua negara Uni Eropa, Uni Afrika, dan tidak melibatkan Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Menyinggung NATO, Juppe menegaskan, "NATO bukan lembaga yang akan melakukan langkah seperti ini mengingat harus ada ijin dari PBB. Namun kita harus menyelamatkan warga Libya dari pembantaian massal." (IRIB/MZ)
irib

DPR Bahas Pengadaan Alutsista Dengan Menhan dan Panglima


alutsistaJakarta, Seruu.com - Komisi I DPR memanggil empat menteri dan Panglima TNI Agus Suhartono serta Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo guna membahas pengadaan alusista. Pertemuan tersebut digunakan sebagai bahan penyusunan RUU tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Industri Strategis Untuk Pertahanan.
"Kami panggil Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menristek Suhana Surapranata, Panglima TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo. Mereka tergabung dalam Komite Kebijakan Industri Pertahanan,"kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin kepada Metrotvnews.com, Senin (7/3).

Tubagus menuturkann, Dewan ingin meminta penjelasan mengenai kebijakan nasional yang besifat strategis di bidang pertahanan. Keterangan empat menteri, Panglima TNI dan Kapolri dibutuhkan dalam persiapan naskah akademik dan draft RUU tersebut.

"Jadi sini kita akan membahas pengadaan alusista ke depan berdasarkan produk dalam negeri, Kedua bagaimana mengembang industri dalam negeri alustita yang dibutuh baik TNI dan Polri,"jelas politikus PDI Perjuangan ini.

Melalui RUU pengembangan dan pemanfaatan industri strategis untuk pertahanan, DPR berharap segala kebutuhan alusista diproduksi sendiri. Kapal perang dibeli lewat PT PAL, Tank di PT Pindad dan pesawat tempur didapat dari PT Dirgantara Indonesia.

"Kami berharap tidak usah membeli dari luar negeri,"tandasnya. 

seruu.com

Pesawat C27J Ditawarkan ke TNI AU


08 maret 2011

C27J Spartan (photo : Alenia)

Ditawarkan ke TNI AU, Pesawat AU Italia Pamer di Halim

Jakarta - TNI Angkatan Udara (AU) ditawari pesawat buatan Spartan yang kini digunakan Angkatan Udara Italia. Pesawat C27J itu bakal mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma dan pamer di hadapan jajaran TNI Angkatan Udara, termasuk Kepala Staf Angkatan Udara.

"Besok informasinya bakal mendarat pukul 13.00 WIB di Bandara Halim Perdanakusuma," kata Kadispen TNI AU Marsma Bambang Samoedro saat berbincang dengan detikcom, Selasa (8/3/2011).

Setelah tiba di Halim, pihak Italia akan mempersilakan jajaran TNI AU untuk melihat-lihat pesawat tersebut. Mereka akan melakukan static show agar TNI AU dapat melihat dengan jelas bagaimana pesawat tersebut.

"Jadi setelah tiba, kita akan melihat-lihat bagaimana kokpitnya, bagaimana kabinnya, jadi kita akan lihat besok," kata Bambang.

Bambang mengatakan, pesawat yang kini dipakai oleh Angkatan Udara sejumlah negara itu baru saja mengikuti airshow di Melbourne, Australia. Sebelum pulang ke Italia, pesawat akan mampir dan menginap di Halim.

"Jadi tanggal 9 Maret tiba, tanggal 10 akan kembali ke Italia," kata Bambang.

Bambang mengakui, pesawat tersebut memang merupakan salah satu pesawat yang ditawarkan kepada TNI AU. Namun hingga saat ini, belum ada kemajuan apakah TNI AU akan membeli pesawat tersebut atau tidak. Pesawat tersebut merupakan pesawat angkut, bukan pesawat tempur.

"Makanya mereka ke sini dan membuka agar bisa dilihat-lihat. Setelah itu baru kita bahas soal tawaran itu," kata Bambang yang mengaku belum mengetahui soal harga pesawat tersebut.(ken/asy)

BERITA POLULER