Pages

Sunday, October 3, 2010

Foto News : Persiapan ARF DIREx


0diggsdigg



Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengamati pulau Bunaken dari atas K.M Coelecanth saat melakukan observasi persiapan pelaksanaan latihan Internasional ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF-DIREx) di perairan Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (2/10). ARF DIREx merupakan latihan internasional penanggulangan bencana alam yang akan diikuti 27 negara dan akan dilaksanakan di Manado pada maret 2011.



MANADO, 2/10 - PERSIAPAN ARF DIREx. Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) berbincang dengan Gubernur Sulawesi Utara S.H Sarundajang (tengah) saat melakukan observasi persiapan pelaksanaan latihan Internasional ASEAN Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF-DIREx) di perairan Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (2/10). ARF DIREx merupakan latihan internasional penanggulangan bencana alam yang akan diikuti 27 negara dan akan dilaksanakan di Manado pada Maret 2011. FOTO ANTARA/Basrul Haq/Koz/ama/10.

Sumber: ANTARA

Foto News : Kapal Latih Jepang Ke Indonesia


0diggsdigg



JAKARTA, 2/10 - KAPAL LATIH JEPANG. Seorang pria berdiri di atas Kapal Pengawal Sawayuki yang singgah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta,Sabtu (2/10). Skuadron pasukan bela diri laut Jepang singgah di Indonesia untuk ke-9 kalinya dengan tiga kapal latih pada 2-5 Oktober 2010 dan pasukan skuadron tersebut memeriahkan Jak-Japan Matsuri.


Dua kapal latih milik Skuadron Pasukan Bela Diri Laut Jepang, Kapal Yamagiri (kanan) dan Kapal Pengawal Sawayuki, singgah di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (2/10). Skuadron pasukan bela diri laut Jepang singgah di Indonesia untuk ke-9 kalinya dengan tiga kapal latih pada 2-5 Oktober 2010 dan pasukan skuadron tersebut memeriahkan Jak-Japan Matsuri.



Duta Besar epang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri melakukan inspeksi di atas Kapal Latih Kashima di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (2/10). Skuadron pasukan bela diri laut Jepang tersebut memberi penghargaan kepada Kojiro karena telah menerima kapal latih mereka singgah di Indonesia.





Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri melakukan inspeksi di atas Kapal Latihan Kashima di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta,Sabtu (2/10). Skuadron pasukan bela diri laut Jepang tersebut memberi penghargaan kepada Kojiro karena telah menerima kapal latih mereka singgah di Indonesia.

Sumber: ANTARA

TNI AU Segera Tambah Pilot Sukhoi


0diggsdigg

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat akan segera menambah pilot Sukhoi, menyusul penambahan tiga pesawat tersebut pada September 2010.

"Kita programkan tiap tahun. Dan saat ini ada beberapa pilot yang belajar di Rusia," katanya menjawab ANTARA News usai menghadiri upacara serah terima jabatan Panglima TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Sabtu.

Imam menambahkan, selain Rusia TNI Angkatan Udara juga mengirimkan sejumlah pilot dan calon pilot Sukhoi ke China untuk meningkatkan kemampuannya melalui simulator.

Ia mengemukakan, idealnya jumlah pilot adalah satu setengah kali jumlah pesawat. Jadi, meski telah melakukan pelatihan terhadap beberapa penerbang termasuk untuk tiga Sukhoi yang baru, TNI Angkatan Udara terus memprogramkan penambahan pilot Sukhoi untuk kepentingan regenerasi.

Imam menekankan, meski pihaknya mengadakan penambahan setiap tahun namun seleksi bagi calon pilot Sukhoi sangat ketat.

"Antara lain yang bersangkutan harus sudah mengantongi 4 ribu jam terbang pesawat tempur. Karena bagaimana pun, pesawat ini kan mahal, jadi harus dikendalikan oleh tangan yang handal dan terampil," kata Imam.

Para calon penerbang Sukhoi itu diseleksi dari beberapa penerbang tempur TNI Angkatan Udara, seperti pilot F-5E Tiger dan F-16 Fighting Falcon.

Indonesia pada awal September 2010 telah memperkuat Angkatan Udaranya dengan tambahan tiga Sukhoi SU-27SKM.

Dengan kedatangan tiga Sukhoi itu, Indonesia kini telah memiliki 10 unit Sukhoi jenis SU-30MK, SU-27SK, SU-30MK2, dan SU-27SKM.

Dua jenis terakhir merupakan pesawat Sukhoi generasi keempat. Dengan penambahan tiga unit Sukhoi tersebut, TNI Angkatan Udara akan segera menambah penerbang untuk pesawat jet tempur buatan Rusia tersebut.

Pada Oktober 2008, empat penerbang Sukhoi juga telah menjalani simulasi Sukhoi di China guna memantapkan kemampuan pilot Sukhoi yang sudah ada guna mengawaki enam pesawat Sukhoi baru yang tiba akhir 2008 hingga 2010 melengkapi empat unit Sukhoi yang telah dimiliki TNI Angkatan Udara.

Sumber: ANTARA

Saturday, October 2, 2010

Pengamat Militer : TNI Mampu dalam Skill,kemampuan,Militansi dan RI Pasti Bisa membangun 10 Skuadron varian Sukhoi

Dari segi letak geografis Indonesia adalah negara yang paling strategis dan kaya akan sumberdaya alam yang sangat melimpah dengan begitu harus didukung dengan pertahanan yang kuat terutama kekuatan maritimnya dan didukug dengan kekuatan udaranya serta matra daratnya karena negara indonesia adalah negara kepulauan yang di balut dengan Negara Kesatuan Republik indonesia.

Indonesia sekarang dan indonesia dulu beda , di Indonesia merupakan negara yang paling demokratis, yang paling unik demokrasinya dan masyarakat Indonesia bebas dalam mengutarakan pendapat , informasi mudah didapat dari media elektronik maupun cetak, akses komunikasipun mudah karena di indonesia banyak tersedia provider yang menyediakan fasilitas komunikasi, baik didunia nyata maupun didunia maya (internet).  Sehingga pembelajaran bagi masyarakat Indonesia baik dalam negeri maupun luar negeri  cepat untuk dipelajari sehingga masyarakat semakin dewasa dan pintar.

Dulu kekuatan berada pada satu pucuk pimpinan sekarang tidak, banyak LSM-LSM, Tokoh masyarakat, DPR, MPR dan pemerintah, sehingga manakala kedaulatan negara Kesatuan Republik indonesia terancam maka yang bereaksi itu rakyatnya dulu, melihat situasi dan kondisi sekarang ditunjang dengan ekonomi yang baik indonesia memerlukan kekuatan pertahanan yang lebih kuat.




Dilihat dari infor masi  baik media cetak maupun elektronik RI melalui DEPHANNYA  INDONESIA sedang membangun kekuatan minimum itu Bisa dilihat dari Renstra TNI 2010-2014 dan anggaran TNI yang naik secara signifikan, untuk jangka panjang Indonesia akan serius membangun kekuatan Udara , kekuatan laut, dan kekuatan Darat..Menurut Indra wijaya (pengamat militer ) TNI mempunyai skill, dan militansi yang tinggi, misalnya untuk penerbang-penerbang kita di TNI AU itu diakui oleh dunia baik segi kualitas,skil dan kemampuannnya serta SDMnya, jadi jangan remehkan Indonesia , Indonesia tempatnya orang-orang  pintar, mengenai keseriusan INDONESIA untuk membangun 10 skuadron Varian Sukhoi (generasi 4,4++, dan 5 sukhoi pakfa)itu tidak perlu diragukan lagi sudah saatnya INDONESIA bagun dari tidur panjangnya, kenapa demikian? INDONESIA RUSSIA bak Sahabat lama yang terpisah kini bersatu kembali, RI-RUSSIA tengah serius untuk menjalin kerjasama militer, bahkan Russia akan menanamkan Investasi ke RI untuk membuat pabrik  perakitan Sukhoi di INDONESIA melalui PT DI.  Disis lain RI-KORSEL sedang membangun pesawat tempur generasi ke-5 yaitu KFX 201, pada tahun 2020 sudah ada prototype nya.

Dibidang antariksa melalui LAPAN INDONESIA juga ada kemajuan yaitu berhasil membuat rudal-rudal dan roket -roket buatan dalam negeri, pada tahun 2014 SLV akan diluncurkan, SLV ini cikal bakal dari RUDAL BALISTIK INDONESIA. DI LAPAN  banyak SDM INDONESIA yang berkualitas dan diakui dunia. Di KEDIRGANTARAAN kita punya PT. DI yang berhasil menciptakn ilmuwan-ilmuwan berkelas dunia dan hasil karyanya diakui seperti pesawat N250 GATOT KACA (oleh Bapak BJ Habibie),CN235 sipil dan military, CN 235 MPA dan anti sub marine, dan helikopternya.Didarat Kita Punya PINDA BERHASIL mengmbangkan PANSER ANOA 6x6 dan PANSER CANNON PROTOTYPE, senjata SS2.PT. PAL dengan KONVERT NASIONALNYA SERTA PKR nya (destroyer).  jadi kita sudah lengkap tiga matra INDUSTRI MILITER INDONESIA  yang akan mensuport dan mendukung TNI kita.

Kita juga punya KOPASSUS  yang diakui dunia buan kita yang mengklaim tapi dunia KOPASSUS  kita urutan ke-3 setelah SAS inggris menurut DISCOVERY MILITARY CHANNEL.

Baapak KEMENHAN kita sebagai PENATA PERTAHANAN KITA kini sedang gencar-gencarnya membangun PERTAHANAN NKRI YANG KUAT.... BRAVO INDONESIA.


INDONESIA DEFENCE

Indonesia Plans to Purchase 5 Submarines


Indonesia's submarines.

September 30, 2010 -- The Indonesian Defence Ministry has plans to purchase five submarines worth $350m-$400m each by the end of 2010 to strengthen maritime security in Indonesian waters.

State shipbuilder PT PAL president director Harsusanto said the ministry might hold a tender on the submarines this year.

Harsusanto said the company was expecting to be awarded the contract to construct the submarines.

PAL is currently working with Demen Schelde Naval Shipyard (DSNS) to build a new guided missile escort ordered by the Defence Ministry.

The Indonesian military (TNI) will require at least Rp57tn ($6.4bn) for weapons procurement in the next five years, according to the Jakarta Post.

Naval Technology

Friday, October 1, 2010

TNI AD Tambah 3 Helikopter Serbu Mi-35


SEMARANG - Pihak Rusia telah menyelesaikan tiga perakitan helikopter serbu Mi-35 yang rencana penyerahannya akan dilaksanakan pada awal Oktober ini.

Pesawat ini merupakan realisasi pembelian yang ditandatangani antara pemerintah RI dan Rusia pada September 2007 lewat kredit sebesar $ 1 milyar untuk pembelian senjata dari Rusia. Indonesia berencana menambah sejumlah heli AD sebanyak sepuluh Mi-17, lima Mi-35Ms.






SUMBER :ALUTSISTA

English News : Norway delays order of F-35s


0diggsdigg

OSLO, Norway, Oct. 1 (UPI) -- The Norwegian government says it will delay its purchase of 16 of 20 F-35A Joint Strike Fighters as part of its bid to slash spending.

The Norwegian Defense Ministry said the order would be pushed back by two years to 2018, reaffirming, however, its commitment as a "serious and credible partner" to the Joint Strike Fighters program.

Defense Minister Grete Faremo said the delay signaled Norway's desire to buy a "more mature" aircraft at an optimum production cost, not any weakening of confidence in the Joint Strike Fighters project.

"We are still fully committed to the JSF project," Faremo said.

Last month, the Norwegian defense ministry announced plans to buy four Lockheed Martin F-35s in 2016 to serve as trainers. The remaining were slated for purchase in 2016.

By some accounts, Oslo's original designs included a purchase order of 48 F-35s over a five year period between 2016 and 2020.

Opposition leaders have lashed out at the move, saying it could compromise the capabilities of the Norwegian armed forces as well as the country's ability to fund operations, exercises and upgrade garrison facilities.

As a result of the cutbacks, critics argue, all three branches -- the army, navy and air force -- may be forced to reduce normal duties, pilot training, land forces exercises, sea time for warships and routine air surveillance.

The delay has also deferred designs by the Norwegians to choose a base location.

"Having more time will allow for a better decision," the F-16.net Web site reported. "The old plan called for a decision in 2010 in order to complete the necessary construction and infrastructure for deliveries in 2016-2017. Now the … training jets are likely to be stationed in the U.S."

Faremo has said that the United States would bear the cost of the delay.

She also said the delay won't obstruct efforts by Norwegian industries to negotiate up to $5 billion in F-35-related offset contracts from U.S. partners.

"Norwegian industry has already obtained contracts worth $350 million. Overall, the industry has good prospects to secure contracts for more than $5 billion," Faremo was quoted saying in a report by Flight Global.

The delay in the F-35s will also allow Norwegian defense officials to reconsider options for upgrading the existing fleet of F-16s.

"The military will argue that if the fighter program is being pushed back, then at least some of the current stock of F-16s will need to be upgraded to extend their life-service," Lars Nilssen, an Oslo industry analyst told Defense News. "There is no budget for this at present, so this is something the government will need to look at."

From: UPI

BERITA POLULER