Pages

Thursday, September 16, 2010

Selesai Dirakit, Dua Sukhoi Siap Atraksi di HUT TNI

TEMPO Interaktif, MAKASSAR - Dua pesawat tempur Sukhoi jenis SU 27 SKM dipastikan bisa menggelar atraksi untuk memeriahkan peringatan hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia, 5 Oktober mendatang.

Dua pesawat jet buatan Rusia tersebut akan bergabung dengan tujuh sukhoi yang sudah dimiliki Skadron 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar. "Wah harus itu. Saya merasa malu dan marah kepada tim Sukhoi jika tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya. Syukurlan perakitan telah selesai," ujar Komandan Pangkalan, Marsekal Pertama Agus Supriatna, Kamis 16 September 2010 .

Perakitan dua pesawat tersebut sudah diselesaikan Rabu (15/9), kemarin. Agus mengatakan, tim perakit telah menyelesaikan tugasnya sesuai jadwal yang telah ditentukan.

"Perakitan sudah rampung. Sekarang masuk tahap pengecekan dan pemeriksaan berbagai instrumen yang ada," ujar Agus.

Setelah pengecekan instrumen, teknisi akan melakukan pengecekan hyrdolic. Setelah itu, sambung Agus, dilakukan uji star di bawah run up pangkalan udara. Jika tak ada kendala teknis, dua pesawat baru tersebut akan uji aerobatik pada tanggal 18-19 September mendatang. "Pilot mereka yang akan menerbangkan langsung pesawat itu. Selama masa pengujian, tim Rusia yang bertanggung jawab penuh," sebutnya.

Agus mengatakan, insiden tewasnya tiga teknisi warranty tidak mempengaruhi perakitan sukhoi. Apalagi, personel yang tewas tersebut bukan bagian dari tim perakit. Dua pesawat jet tempur jenis Sukhoi tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Jumat (10/9) diangkut oleh pesawat Antonov AH 124 100 milik Rusia. Satu pesawat lainnya, akan tiba malam ini sekitar pukul 20.00 wita.

Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pertahanan pengadaan tiga unit Sukhoi yang akan melengkapi tujuh koleksi yang sudah merapat di Skadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin.

Sejak tahun 2003 dan 2007 Indonesia membeli Sukhoi jenis SU 30 MK dan dua SU 27 SK. Terakhir, tiga sukhoi jenis SU 30 MK2 tiba Desember 2008 dan
Januari 2009.

Sumber: TEMPO

19 Negara Ikut Sail Indonesia di Bali



Rute Sail Indonesia di Bali

SINGARAJA, KOMPAS.com - Sebanyak 19 negara dengan melibatkan 106 kapal kecil dipastikan mengikuti "Sail Indonesia 2010" yang dijadwalkan berlangsung 22-25 September 2010 di Pantai Bina Ria kawasan wisata Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng, Putu Tastra Wijaya, di Singaraja, Kamis (16/9/2010) mengatakan, pihaknya sudah mendapat konfirmasi kepastian kesertaan dari 19 negara tersebut dengan melibatkan sekitar 250 awak kapal layar.

Negara yang mengikuti kegiatan internasional itu di antaranya Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, Prancis, Austria, Swedia, Jerman, Norwegia, Argentina, Italia, Kanada, Jepang, Belanda dan tuan rumah Indonesia.

Menurut Tastra, Sail Indonesia bertujuan mempromosikan Bali, khususnya potensi pariwisata Buleleng, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun domistik.

Secara nasional, kegiatan Sail Indonesia diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Yayasan Cinta Bahari yang didukung pemerintah daerah sebagai tujuan peserta lomba layar.

Sail Indonesia merupakan kegiatan reli layar tahunan yang diprogramkan berlangsung tiga bulan guna menjelajahi nusantara melalui jalur wisata laut, dengan misi mempromposikan Indonesia sebagai daerah tujuan wisata bahari.

Untuk di Kabupaten Buleleng, penyelenggaraan tahun ini merupakan pelaksanaan yang keempat dari delapan kali pelaksanaan kegiatan internasional itu yang digelar sejak 2003.

Pelepasan seluruh peserta telah dilaksanakan 24 Juli lalu di Darwin, selanjutnya melintasi benua Australia ke Asia, kemudian memasuki Indonesia melalui Saumlaki/Banda dan Kupang menuju Batam. Tahun ini terdapat penambahan beberapa destinasi baru yang dikunjungi peserta, seperti Kabupaten Rote Ndao, Sabu, Sumba Timur, Sumba Barat dan Kota Bau Bau.

Sementara Kabupaten Buleleng yang memiliki panjang pantai 155 kilometer dikenal dengan pantai Lovina-nya yang tenang, merupakan tempat bertemunya para peserta dari jalur barat dan timur.

Ketika ditanya mengapa kawasan pantai utara Bali ini dipilih sebagai salah satu tujuan peserta, Kadis Budpar Buleleng mengemukakan, Lovina memiliki keindahan, masyarakatnya ramah, dan tersedia kelengkapan fasilitas yang memadai.

"Kita ingin tamu-tamu dari mancanegara nanti benar-benar dapat menikmati kenyamanan dan keindahan daerah ini," ucapnya.

Peserta akan dihibur berbagai kesenian tradisional khas Buleleng, seperti joged bumbung, kesenian angklung, rindik, wayang kulit serta pertunjukan kesenian kolosal. Uniknya, peserta lomba layar itu juga akan diberikan kesempatan mengikuti kursus masakan Bali.

Sumber: KOMPAS

Dankormar Pimpin Sertijab Danpasmar-1

Dankormar, Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin (tengah), salam komando dengan Dan Pasmar-1 yang lama, Brigjend TNI (Mar) I Wayan Mendra (kiri) dan yang baru, Kolonel Mar Achmad Faudzi Washington, usai sertijab Dan Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Kamis (16/9). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/NZ/10)

16 September 2010, Suarabaya -- Melalui upacara kemiliteran, serah terima jabatan (sertijab) Komandan Pasmar-1, Kamis (16/09) dipimpin langsung Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin Komandan Korps Marinir. Upacara sertijab digelar di lapangan upacara Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya.

Komandan Pasmar-1 sebelumnya dijabat Brigjend TNI (Mar) I Wayan Mendra, Kamis (16/09) diserahterimakan kepada Kolonel Mar Achmad Faudzi Washington, dan ditandai dengan serah terima tongkat komando serta pemasangan tanda jabatan sebagai Komandan Pasmar-1.

Dalam amanatnya, Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin Komandan Korps Marinir menyampaikan bahwa pergantian pimpinan dijajaran Marinir, seperti sertijab jabatan Danpasmar-1, Kamis (16/09) merupakan hal yang biasa sebagai bentuk dari kaderisasi dan dinamisasi di tubuh internal organisasi korps Marinir.

Sejumlah prajurit Korps Marinir turun dari kendaraan tempur, sesaat sebelum sertijab Dan Pasmar-1 di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Kamis (16/9). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/NZ/10)

"Pergantian jabatan Danpasmar-1, hari ini, memang merupakan upaya kaderisasi sekaligus untuk dinamisasi ditubuh korps Marinir. Saya berharap, kepada Danpasmar-1 yang baru untuk dapat melanjutkan upaya-upaya yang sudah digariskan dalam rangka memajukan serta mendinamisasikan korp Marinir," kata M Alfan Baharudin.

Sebelum memberikan amanatnya, terlebih dulu Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin secara resmi melakukan penyerahan tongkat komando serta penyematan tanda jabatan, dari Brigjend TNI (Mar) I Wayan Mendra kepada Kolonel Mar Achmad Faudzi Washington.

Sementara itu, dalam upacara sederhana yang juga dihadiri para sesepuh Pasmar-1, Kamis (16/09) itu juga diterjunkan 2.800 prajurit pasukan Marinir ditambah dengan beberapa kendaraan tempur milik Marinir, diantaranya tank AMX 90 PC, Tank PT 76, Meriam Howitzer 122/105 Milimeter, dan Roket RM 70 Grad.

Suara Surabaya.net

Marinir Bangun Pangkalan Pertahanan di 5 Wilayah



(Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

16 September 2010, Surabaya –- Korps Marinir membangun Marinir Pertahanan Pangkalan (Marhanlan) di lima lokasi berbeda, yaitu di Kupang, Makasar, Teluk Bitung, Jayapura, dan Merauke.

“Kita harus siapkan pasukan, tidak saja untuk operasi ampibi tapi juga untuk pertahanan pantai, landasan dan juga operasi-operasi lain seperti diamanatkan konstitusi,” ujar Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjend TNI (Mar) M Alfan Baharudin dalam sambutannya di upacara sertijab Komandan Pasmar I di Lapangan Trian Sutedi Senaputra Bumi Marinir Karangpilang, Kamis (16/9).

Menurut Alfan, slogan politik pemerintah untuk mengatasi gesekan di perairan dengan negara tetangga dianggap tidak cukup.

“Masih ingat dibenak dan pikiran kita jika gesekan di perairan dengan negara tetangga masih kuat. Tidak menutup kemungkinan memicu konflik berturut-turut pada pulau-pulau garis perbatasan. Jangan hanya slogan politik belaka tapi harus dilakukan dengan gelar kekuatan penuh di pulau terluar secara konkret untuk mempertahankan negara,” tegasnya.

Alfan juga berpesan kepada prajurit agar tetap bersemangat menjaga alutsista meski kebutuhan negara sangat terbatas untuk pengadaan, pemeliharaan, perbaikan dan untuk kesejahteraan prajurit.

Solo Pos

Kamboja Borong 94 Tank dan APC

Tank T55. (Foto: globalsecurity.org)

16 September 2010 -- Kamboja memborong lusinan tank dan kendaraan tempur lainnya untuk meningkatkan kemampuan militernya, diumumkan Kementrian Luar Negeri, Rabu (15/9).

Harian pro-pemerintah Rasmei Kampuchea memberitakan 55 tank T55 dan 44 kendaraan pengangkut pasukan kondisi baru direncanakan tiba di Kamboja minggu depan.

Tank dan kendaraan tempur dibeli dari negara Eropa Timur, menurut seorang perwira militer pada kantor berita Kyodo. Tank T55, ranpur PTR 26 dan sejumlah truk militer berat tiba di pelabuhan di Provinsi Sihanoukville sekitar 230 km arah Barat Daya ibu kota Phom Penh.

Sumber militer lainnya mengatakan Kamboja memutuskan membeli peralatan militer dari Eropa Timur karena banyak personil militer Kamboja dilatih di Eropa Timur, terutama Uni Sovyet atau negara pecahan Uni Sovyet.

Letnan Jenderal Chhum Socheat juru bicara Kementrian Pertahanan Nasional Kamboja tidak memberikan informasi mengenai pembelian peralatan militer baru ini, tetapi Koy Kuong juru bicara Kementrian Luar Negeri mengkonfirmasikan bahwa Kamboja telah membeli sejumlah tank dan kendaraan tempur serta pengiriman segera dilakukan.

Koy mengatakan Kamboja tidak mengancam siapapun dengan pembelian peralatan militer ini, hanya untuk meningkatkan kemampuan militer Kamboja dalam menjaga keutuhan wilayah dan mencegah upaya invansi dari negara manapun.

Kamboja dan Thailand terlibat baku tembak di perbatasan kedua negara pada 5 Oktober 2008. Dua serdadu Thailand dan seorang serdadu Kamboja terluka dalam insiden tembak menembak tersebut.

AB Kamboja mempunyai 124.300 personil sedangkan Thailand 300.00 personil, menurut laporan IISS, London tahun 2010. AB Thailand mempunyai angkatan udara dilengkapi jet tempur modern Gripen, sedangkan Kamboja hanya memiliki jet tempur usang MiG-21 dan Chengdu J-7.

Tetapi, Kamboja memiliki pemimpin nasional yang tegas dan berani, hingga tak gentar baku tembak diperbatasan tanpa meluas menjadi perang terbuka serta bermusuhan.

AFP/Cam111/Berita HanKam
 

BAE SyStems Promotes BAe 146M at African Aerospace and Defence Show



BAe 146. (Photo: BAE Systems)

15 September 2010, Cape Town, South Africa -- BAE Systems is marketing the BAe 146M as a cost-effective military transporter to Air Forces worldwide and is promoting the aircraft to African air forces by exhibiting at the African Aerospace and Defence Show (AAD) 2010 at Ysterplaat Air Force Base, Cape Town, South Africa (21-25 September).

AAD is the premier aerospace and defence exhibition in Africa and attracts visitors from a large number of African countries, allowing BAE Systems to showcase the BAe 146M to a wide potential market base.

BAE Systems believes that a market is developing on the African Continent for a capable jet transport aircraft such as the BAe 146M. Many air forces in Africa are using ageing air transport aircraft that need replacing. It is estimated that there are currently around 500 such aircraft in service on the African Continent of which around 40 percent are in excess of 30 years old.

The BAe 146M could also be used by Air Forces to complement existing fleets of tactical air transports such as C130 Hercules, by taking on a wide variety of non tactical air transport roles, thereby prolonging the fatigue life of their valuable tactical assets. The BAe 146M, however, has a performance capability that allows it to undertake some of the more challenging air transport support roles, including operations from short and unpaved runways.

Within Africa the BAe 146/Avro RJ airliner is proving increasingly attractive and nearly 20 aircraft have been delivered to seven customers across six countries. In South Africa itself four customers now operate the aircraft. BAE Systems offers an extensive range of Original Equipment Manufacturer (OEM) support and engineering capability from its Prestwick, Scotland facility.

The Asset Management business of BAE Systems has a number of BAe 146 and Avro RJ series aircraft that are due back off lease from European airline customers over the next few years, which could be made available to military air transport operators.

The BAe 146/Avro RJ is a reliable, robust and affordable aircraft and many of those being offered have yet to reach half life. Given typical military utilisations, these could offer reliable service for many years. BAE Systems believes the BAe 146M offers cost-effective replacement or additional airlift capability for interim or long-term requirements and is available at a time when defence budgets increasingly are under review.

The BAe 146M will be sold to military air arms in either passenger or freighter configuration. As pure passenger aircraft these aircraft will seat between 80-109 passengers; as freighters they will carry between 11-12.5 tonnes of freight. Availability of passenger variants is such that aircraft can be put into service relatively quickly to meet current airlift shortfalls. Freighter aircraft would be converted and delivered to order only.

A range of Original Equipment Manufacturer (OEM) modifications can be made available such as additional fuel tanks, LCD Flight deck displays, steep approach and unpaved runway capability.
The BAe 146M also has potential as a platform for specialist multi-role concepts such as combined passenger and freight (Combi), as a paratroop transport, for medical evacuation, as a forward air refuelling, border security and search and rescue.

The BAe 146M is one of five distinct market segments that is being addressed by BAE Systems for placement of its used jet airliner portfolio. In addition to the military market, aircraft are also being offered to the airliner market, as a freighter (the BAe 146QT), or converted for business aircraft use (the Avro Business Jet) or converted as airtankers for the waterbombing role (BAe 146AT).

About BAE Systems

BAE Systems is a global defence, security and aerospace company with approximately 107,000 employees worldwide. The Company delivers a full range of products and services for air, land and naval forces, as well as advanced electronics, security, information technology solutions and customer support services. In 2009 BAE Systems reported sales of £22.4 billion (US$ 36.2 billion).


BAE Systems

Wednesday, September 15, 2010

Menhan RI Terima Kunjungan Wamenhan Vietnam Bahas Peningkatan Kerjasama Pertahanan


Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro  menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Pertahanan Vietnam Lt. Gen Nguyen Chi Vinh, Rabu (15/9) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta. Kunjungan ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama bilateral kedua negara khususnya di bidang pertahanan yang telah dijalin dengan baik selama ini.

 Sebelumnya, pada tanggal 20 Januari 2010, Wamenhan Vietnam juga pernah melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan RI.  Kunjungannya  kali ini diantaranya dalam rangka untuk membahas Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama pertahanan antara kedua negara dan persiapan penyelenggaraan ADMM plus yang akan berlangsung di Hanoi, Vietnam pada bulan Oktober 2010.

Pembahasan secara detail mengenai MoU kerjasama pertahanan dan persiapan penyelenggaraan ADMM plus tersebut dilaksanakan dalam acara Bilateral Consultation RI – Vietnam antara Wamenhan Vietnam dengan Wamenhan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin.

Menteri Pertahanan RI mengatakan,  melalui MoU kerjasama bilateral di bidang pertahanan antara kedua negara maka diharapkan dapat menjelaskan batasan -batasan antara Indonesia dan negara - negara ASEAN lainnya.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan tetang kebijakan Indonesia bidang pertahanan di ASEAN. Indonesia beserta negara - negara anggota ASEAN lainnya ingin menciptakan wilayah Asia Tenggara menjadi wilayah yang stabil dan damai yang juga merupakan tujuan utama dari ASEAN.

Sedangkan, terkait dengan persiapan penyelenggaraan ADMM plus, Menhan RI menyampaikan harapannya untuk dapat duduk bersama dengan Menhan Vietnam untuk membicarakan kebijakan yang berkelanjutan terkaitnya dengan akan diserahkannya kepemimpinan di ADMM plus dari Menhan Vietnam kepada Menhan RI.
Saat menerima kunjungan Wamenhan Vietnam, Menhan RI didampingi oleh Wamenhan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Herryanto, S.IP, MA, Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI B. Silaen, Staf Khusus Menhan Bidang Kersin Soemadi D.M. Brotodiningrat dan Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI  I Wayan Midhio.

 Sementara itu,  Wamenhan Vietnam didampingi sejumlah pejabat Kemhan Vietnam antara lain Director of Institute for Defence Int’l Relations Sn. Col. Vu Tie Trong, Deputy of Asean Affair Division, Department of External Relations Col. Pham Van Thang, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Nguyen Huu Dzung dan Athan Vietnam Sr. Col Khuat Huu Qua.

 Kunjungan Wamenhan Vietnam ke Indonesia kali ini merupakan salah tindak lanjut pertemuan bilateral antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung pada tahun 2009 yang diantaranya menyepakati keinginan untuk memperkuat kerjasama di bidang pertahanan.

 Selanjutnya, pertemuan tersebut telah ditindaklanjuti pula dengan pertemuan antara Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung dan Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, di sela-sela penyelenggaraan pertemuan ke-4 menteri pertahanan se-ASEAN (ASEAN Defence`s Minister`s Meeting/ADMM) di Hanoi, Vietnam 11-13 Mei 2010.

 Dalam pertemuan Perdana Menteri Vietnam dengan Menhan RI saat itu, Pemerintah Indonesia dan Vietnam telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan di berbagai tingkatan dan lebih luas. Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung saat itu menyampaikan, kedepan kerja sama pertahanan kedua negara diharapkan akan terus semakin meningkat yang dilandasi dengan hubungan dan kerja sama tradisional antara kedua pihak yang telah berlangsung baik.

Bilateral Consultation RI – Vietnam

Usai kunjungan melakukan kunjungan kepada Menhan RI, Wamenhan Vietnam yang didampingi sejumlah pejabat dari Kemhan Vietnam mengikuti Bilateral Consultation RI – Vietnam  dengan Wakil Menteri Pertahanan RI  Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin yang didampingi sejumlah pejabat di Kemhan RI.

 Wamenhan RI mengatakan, Bilateral Consultation RI – Vietnam tersebut membahas dua agenda yaitu mengenai MoU kerjasama antara Indonesia dan Vietnam dan mengenai persiapan penyelenggaraan ADMM plus pada bulan Oktober 2010 di Hanoi, Vietnam,  dimana Indonesia akan menjadi Ketua dan tuan rumah penyelenggaraan ADMM tahun 2011. “Wamenhan Vietnam datang ke Indonesia untuk mengkorfirmasikan semua persiapan MoU maupun ADMM”, jelas Wamenhan RI.

 Wamenhan lebih lanjut menjelaskan,  MoU kerjasama pertahanan dibuat dalam rangka untuk meningkatkan kerjasama berbagai kegiatan pertahanan dan militer kedua negara seperti kerjasama di bidang pendidikan dan industri pertahanan.

 Sementara itu, Wamenhan Vietnam mengatakan, MoU kerjasama pertahanan akan menjadi dasar yang kokoh bagi kerjasama kedua negara di bidang pertahanan yang diharapkan juga akan semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara. (BDI/DAS/PGN)
DMC

BERITA POLULER