Moskow (ANTARA News) - Rusia merencanakan untuk menghabiskan 19 triliun rubel (613 miliar dolar Amerika Serikat) untuk membeli senjata baru dalam satu dasawarsa mendatang saat negara itu berusaha memoderninasi militer era Soviet-nya.
Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov dalam wawancara dengan kantor berita Bloomberg yang disiarkan Selasa mengatakan pemerintah sedang dalam proses untuk menyetujui rencana untuk menaikkan anggaran persenjataan pada 2011-2020 dengan 46 persen dari anggaran sebelumnya sekitar 13 triliun rubel, sebagaimana dikutip dari AFP.
Serdyukov, yang berbicara menyusul pembicaraannya dengan Menhan AS Robert Gates, juga mengatakan Rusia telah tertarik dengan teknologi AS. Ia tidak memerinci pernyataannya itu.
Banyak peralatan militer Rusia berasal dari masa Soviet dan pemerintah dalam beberapa tahun belakangan ini telah menjanjikan uang tambahan untuk modernisasi persenjataannya.
Rusia telah berunding dengan Perancis selama beberapa bulan untuk membeli sebuah kapal induk helikopter Mistral, untuk pembelian perangkat keras militer pertamanya dari anggota NATO. Pembicaraan itu, bagaimanapun, telah terperosok akibat perselisihan mengenai alih teknologinya.
(ANT/A024)
Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov dalam wawancara dengan kantor berita Bloomberg yang disiarkan Selasa mengatakan pemerintah sedang dalam proses untuk menyetujui rencana untuk menaikkan anggaran persenjataan pada 2011-2020 dengan 46 persen dari anggaran sebelumnya sekitar 13 triliun rubel, sebagaimana dikutip dari AFP.
Serdyukov, yang berbicara menyusul pembicaraannya dengan Menhan AS Robert Gates, juga mengatakan Rusia telah tertarik dengan teknologi AS. Ia tidak memerinci pernyataannya itu.
Banyak peralatan militer Rusia berasal dari masa Soviet dan pemerintah dalam beberapa tahun belakangan ini telah menjanjikan uang tambahan untuk modernisasi persenjataannya.
Rusia telah berunding dengan Perancis selama beberapa bulan untuk membeli sebuah kapal induk helikopter Mistral, untuk pembelian perangkat keras militer pertamanya dari anggota NATO. Pembicaraan itu, bagaimanapun, telah terperosok akibat perselisihan mengenai alih teknologinya.
(ANT/A024)
Antara
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK