Mulai tahun 2002 Su-27 SK dikirim ke pabrik KnAAPO (Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association) untuk berubah wujud menjadi Su-27 SKM. Beberapa peningkatan kemampuan dilakukan pada Su-27 SK sehingga menjadi Su-27 SKM. Antara lain meliputi beberapa hal. Pertama perbaikan dan peningkatan sistem kontrol tembakan. Su-27 SKM tidak lagi hanya berkemampuan
air to air, tetapi juga
air to ground.
Kedua, mengganti panel-panel kuno dikokpit dengan avionik layar kaca berupa tiga MLD (Multifunction Liquid-crystal Displays) serta HUD (Head-Up Displays)
Ketiga, peningkatan sistem navigasi yang terintegrasi dengan sistem satelit GLONASS dan NAVSTAR. Keempat, penggunaan RWR (Radar Warning System) untuk memandu rudal antiradiasi KH31P. Peningkatan IRST (Infrared Search and Track Devise) dengan penjejak laser untuk melepaskan rudal laser-beam riding juga dilakukan.
Kelima, peningkatan kemampuan bawa senjata sehingga Su-27 SKM dilengkapi rudal
air to air RVV-AE active radar homing, rudal
air to ground Kh-29T(TE), Kh-29L, Kh-31P, Kh-31A, serta bom berpemandu KAB-500Kr dan KAB-1500Kr. Semua persenjataan ini dibawa dalam 10 cantelan
(external stores). Untuk konfigurasi
combat load, persenjataan Su-27 SKM mencakup 6 rudal RVV-AE, empat rudal
air to ground atau empat bom berpemandu masing-masing 500 Kg atau satu bom berpemandu dengan bobot 1.500Kg. Su-27 SKM juga tetap membawa beragam persenjataan (rudal maupun roket) yang diaplikasikan pada Su-27 SK.
Keenam, peningkatan yang cukup signifikan pada Su-27 SKM adalah dilengkapinya pesawat dengan alat pengisian bahan bakar di udara
(refuelling system). Dengan adanya perangkat ini SU-27 SKM yang berkursi tunggal itu bisa terbang lebih lama lagi dan menjelajah lebih jauh.
Sumber: Angkasa edisi 1 Oktober 2008
ANGKASA
No comments:
Post a Comment
DISCLAIMER : KOMENTAR DI BLOG INI BUKAN MEWAKILI ADMIN INDONESIA DEFENCE , MELAINKAN KOMENTAR PRIBADI PARA BLOGERSISTA
KOMENTAR POSITIF OK