Pages

Monday, March 26, 2012

TB HASANUDIN: darii segi manapun mbt tidak cocok di indonesia

Beraroma Korupsi, Rapat Alutsista
Diminta Terbuka
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgioantoro (kiri)
berjalan bersama Menteri Perindustrian MS. Hidayat
(dua dari kiri), diikuti Menteri BUMN Dahlan Iskan (dua
dari kanan) usai sidang pleno kelima Komite Kebijakan
Industri Pertahanan di Kementerian Pertahanan,
Jakarta, Selasa (6/3). Pemerintah menjelaskan tentang
program kerja KKIP 2012, yaitu penyiapan regulasi
industri pertahanan, penetapan kebijakan nasional
terkait stabilisasi dan oprtimalisasi industri pertahanan,
penetapan program dan menindaklanjuti penyiapan
produk masa depan. Dalam kesempatan tersebut,
pemerintah juga memberi klarifikasi tentang isu 'mark
up' pengadaan enam pesawat Sukhoi Su-30 MK2
buatan Rusia. (Foto: ANTARA/Rosa Panggabean/ed/
NZ/12)
26 Maret 2012, Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pertahanan
DPR Hayono Isman meminta rapat kerja Komisi I Dewan
Perwakilan Rakyat dengan Menteri Pertahanan dan
jajaran TNI dibuka untuk publik. Alasannya, aroma
korupsi pembelian sejumlah alutsista sudah tercium
oleh publik. "Saya akan minta rapat terbuka saja, biar
publik juga bisa mengawasi. Karena dugaan korupsi
pembelian sejumlah alutista sudah terdengar publik,"
ujarnya kepada Tempo melalui pesan singkat, Senin, 26
Maret 2012.
Hari ini, Senin, 26 Maret 2012, Komisi I DPR akan
menggelar rapat kerja soal pembelian sejumlah alutsista
dengan Menteri Pertahanan dan jajaran TNI. Pembelian
sejumlah alutista memang ditenggarai bermasalah
karena berbagai hal.
Soal pembelian sejumlah Sukhoi, misalnya. Dugaan
penggelembungan pesawat canggih asal Rusia ini sudah
santer terdengar di publik. Selain itu, pembelian tank
Leopard oleh TNI Angkatan Darat juga mendapat
tentangan karena dianggap tak sesuai dengan karakter
geografis Indonesia. Demikian juga dengan pembelian
kapal tempur bekas dari Brunai Darusalam jenis fregat
oleh TNI Angkatan Laut.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pertahanan TB
Hasanuddin masih menyatakan menentang pembelian
Tank Leopard. Namun, ia melihat adanya gelagat
Kemenhan dan TNI AD akan ngotot untuk membeli tank
dengan artileri berat ini.
Ia mengatakan, "Dari aspek manapun tank ini tak sesuai
dengan doktrin dan geografi Indonesia," ujarnya.
Purnawirawan TNI AD berpangkat Mayor Jenderal ini
juga mengatakan bahwa tentangan juga akan dilakukan
oleh para purnawirawan TNI AD. "Pernyataan saya juga
diperkuat oleh para mantan jenderal TNI AD seperti
Letjen Purn Kiky Syahnakri dan Jendreal Purn Hartono,"
ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.
Sumber: TEMPO

Uang Muka Pembelian Sukhoi Belum Dibayar


JAKARTA - Enam unit Sukhoi Su-30MK2 dari Rusia
rupanya belum dibayar uang mukanya. Pemerintah
belum ada uang lantaran DPR belum memberi
persetujuan.
“Uang muka pembelian enam Sukhoi belum dibayar,
karena masih menunggu persetujuan DPR,” kata Wakil
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat
kerja Komisi I dengan Kemhan dan TNI di DPR RI, Senin
(26/3).
Pernyataan Sjafrie menanggapi Ketua Komisi I Mahfudz
Siddiq memersoalkan pembelian jet tempur Rusia itu
karena tidak menggunakan state credit.
Menurutnya, daftar pembelian alutsista yang dapat
dibeli dengan state credit bisa diubah sesuai
kesepakatan kedua pihak. “Saya kira itu akan dijajaki
Kementerian Keuangan dan Pemerintah Rusia,” kata
Mahfudz.
Selain dari dalam, kendala pengadaan Sukhoi juga dari
Rusia. Kata Sjafrie, Rusia menolak pembelian Sukhoi
dengan state credit.
"Tidak disetujui oleh Federal Service on Military
Technical Operation di Rusia. Maka pengadaan Sukhoi
tetap menggunakan kredit komersial biasa. Tetapi suku
cadang, persenjataan dimasukkan dalam list state
credit,” ungkap Sjafrie.
Sumber : JURNAS.COM

Rusia Paksakan State Credit untuk Kapal Selam, Kemhan Terpaksa Beli Sukhoi Pakai KE


Suci Dian Hayati / PT. Media Nusa Pradana
Penggunaan state credit sebenarnya lebih menguntungkan bagi pemerintah.

Jurnas.com | PEMBELIAN enam unit pesawat tempur Sukhoi SU-30MK2 dilakukan dengan menggunakan kredit ekspor (KE) karena pemerintah Rusia tak mau menerima jika pembelian dilakukan melalui state credit.

"Padahal, penggunaan state credit lebih menguntungkan Indonesia," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat kerja Komisi I dengan Kemhan dan TNI di DPR RI, Senin (26/3). State credit yang tersedia untuk Indonesia bernilai US$1 miliar dan baru digunakan US$300 juta.

Menurut Sjafrie, pemerintah Rusia meminta state credit digunakan untuk pembelian kapal selam. Namun, pengadaan kapal selam oleh Indonesia tidak dilakukan melalui Rusia melainkan dari Korea Selatan. “Mereka memaksa sisa kredit dihabiskan untuk membeli kapal selam,” ujarnya.

Karenanya, pemerintah Indonesia memutuskan membeli Sukhoi menggunakan kredit ekspor. Namun begitu, untuk menyiasati beban pembayaran, Kemhan memasukkan pembelian suku cadang Sukhoi menggunakan state credit.

Penggunaan state credit sebenarnya lebih menguntungkan bagi pemerintah. Misalnya, tenor (jangka waktu pinjaman) lebih panjang yaitu sekitar 15 tahun, dengan bunga rendah. Dengan kredit ekspor hanya 2-5 tahun dengan bunga yang lebih besar.

sumber : JURNAS

RI akan beli pesawat tanpa awak teknologi Israel

Senin, 26 Maret 2012
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan berencana membeli empat pesawat tanpa awak dari Filipina.


Menurut Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, pesawat tanpa awak yang akan dibeli dari Filipina itu menggunakan teknologi dari Israel.

Sejauh ini, rencana pembelian pesawat tanpa awak itu masih menunggu persetujuan DPR.

"Yang paling spesifik dalam masalah pembelian 4 pesawat tanpa awak ini sebesar 16 juta dolar Amerika Serikat, apabila disetujui oleh DPR sehingga kontraknya efektif, maka pesawat itu akan diterima dalam waktu 18 bulan setelah kontrak," kata Sjafrie.

 Ia menjelaskan, pesawat tanpa awak ini mampu terbang dengan radiusnya 200-400 kilometer. Pesawat tanpa awak ini juga, kata dia, dapat dioperasikan manual dengan daya jelajah terbang selama 20 jam.

Ia menambahkan, produk Filiphina ini dibuat oleh Kital Philippine Corporation (KPC). Mereka mengkombinasikan mesin dari Italia, infrastruktur dari Filipina dan teknologi dari Israel.

"Kami membeli teknologi. Ini yang perlu bapak-bapak ketahui bahwa kita tidak membeli ke Israel tetapi membeli teknologi sebagai bagian yang terintegrasi ke dalam sistem yang ada di pesawat tersebut. Kami berhubungan ke perusahaan asal Filipina, Kital Philippine Corporation (KPC) itu. Dan kami tidak berhubungan dengan Israel," jelasnya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR dari Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta rencana pembelian pesawat tanpa awak tersebut dibatalkan sebab Indonesia sudah bisa mempunyai produk serupa bahkan dibeli negara tetangga seperti Malaysia.

Ketika menjawab Muzani, Sjafrie menerangkan produk Indonesia belum memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Misalnya soal radius terbang yang 200 kilometer, tidak bisa digunakan secara otomatis serta soal kamera. Ia meminta agar Indonesia tetap membeli empat pesawat tanpa awak teknologi Israel itu. 
 
sumber : Antara

Sunday, March 25, 2012

Latihan Bersama Satpaska & US Navy Seals di Laksanakan di Guam, AS


JAKARTA - Latihan bersama Flas Iron (Flash Iron 12-01 JCET) antara Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) dan US Navy Seals kembali dilaksanakan. Latihan bersama selama 23 hari (24 Maret sampai 16 April 2012) kali ini di selenggarakan di Guam, Amerika.

Latihan meliputi Military Free Fall, Maritime Craft Aeral Delivery System, Combat Diving dan Final Training Exercise. Personel akan diuji kemampuannya, baik secara individu maupun tim dengan pemantapan standar prosedur operasi khususnya manuver di lapangan, dibawah pimpinan Komandan Satuan Tugas Flash Iron 12-01 JCET Kolonel Laut (P) R. Eko Suyatno sebagai Komandan Satkopask Koarmabar.

Menurut Pangarmabar, banyak hal yang harus dimiliki oleh para pelaku latihan, yaitu kesamaan persepsi, rencana latihan jangka panjang serta sistem dan metode latihan yang tepat terutama dalam hal teknik maupun taktik operasi-operasi yang bersifat khusus, sesuai fungsi asasinya di bidang Naval Special Warfare.

Selain taktik, strategi dan teknologi, keberhasilan pelaksanaan tugas maupun latihan juga ditentukan oleh doktrin/mental kejuangan yang terkait erat dengan semangat, dedikasi, kekompakan dan rasa kebersamaan yang mendalam dari semua prajurit peserta latihan.


Simulasi penyergapan teroris Satpaska. (Foto: ANTARA/Syaiful Arif/Koz/mes/10)

Melalui latihan bersama tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yaitu memantapkan kerjasama antara TNI AL dan US Navy sekaligus perkembangan hubungan bilateral bagi kedua negara yang sudah terjalin dengan baik selama ini.

Pangarmabar menegaskan kepada prajurit peserta latihan Flash Iron 12-01 JCET untuk melaksanakan latihan secara serius, bersungguh-sungguh, bertanggungjawab dan terintegrasi sesuai dengan materi dan SOP.

Sumber : POSKOTANEWS.COM

Apel Pengamanan Kenaikan BBM

MEDAN - Personel TNI AD dan Polri melakukan persiapan menuju lokasi pengamanan usai upacara apel siaga di Karebosi, Makassar, Sulsel, Senin (26/3) dan di Mako Brimob Polda Sumut, di Medan, Minggu (25/3). Sejumlah aparat TNI/Polri disiagakan guna mengamankan obyek vital menyusul rencana mahasiswa melakukan unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar MInyak (BBM) secara besar-besaran. FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/Koz/Spt/12.





Philippine Navy to Sign Contract for MRVs this July


23 Maret 2012

Two MultiRole Vessels (MRVs) along with three new helicopters will be ordered to the Navy. While PT PAL offers Strategic Sealift Vessel LPD for Philippines Navy (photo : Defense Studies)

MANILA — Philippine Navy (PN) flag-officer-in charge Vice Admiral Alexander Pama on Thursday expressed optimism that the contracts for the service's two multi-role vessels (MRVs) will be signed by July this year.

With the expected signing of this vital document, the contracting shipbuilder can proceed ahead with the construction of the above-mentioned ships as per design specification of the Philippine government.

The acquisition cost for the two MRVs is estimated to be worth P10 billion.

Pama said that the two vessels would greatly increase the PN's patrolling and disaster relief mission capabilities as the proposed ships are capable of cruising even at the heaviest seas,aside from being equipped with helicopters and and LCMs, allowing them easy access to calamity-stricken communities.

Aside from the MRVs contract, the PN chief stated that the contract for the three brand-new helicopters for the naval service will also be signed by the end of the year, giving the command's air arm new equipment to fulfill its mandate of patrolling and securing Philippine maritime sovereignty.

Fayakhun Minta Menlu Klarifikasi atas Peluncuran Rudal Korut

Fayakhun Andriadi (JPI/Andri Nurdriansyah)
Senayan - Anggota Komisi I DPR, Fayakhun Andriadi meminta Kemenlu RI untuk segera mengklarifikasi  informasi rencana peluncuran rudal Korea Utara pada April mendatang yang diarahkan Ke Asia Tenggara, karena berpotensi melintasi wilayah kedaulatan RI.

"Selama ini hubungan dengan Negara Korut cukup dekat. Karena itu, dengan adanya informasi tersebut, Kemenlu harus segera berkomunikasi dengan Pemerintah Korut," kata Fayakhun di DPR, Sabtu (24/3).

Fayakhun mengatakan, jika benar rudal yang akan diluncurkan berpotensi melintasi wilayah RI, maka Pemerintah Indonesia perlu minta jaminan pihak Korut bahwa aktifitas tersebut tidak membahayakan keselamatan warga negara RI.

Politisi Golkar ini percaya, meski kemampuan sistem pertahanan RI masih terbatas, namun TNI memiliki kemampuan untuk menembakkan rudalnya guna mematahkan benda asing yang memasuki wilayah RI. "Kita punya rudal penangkis serangan udara. Di Jakarta saja ada dua batalion," ujar dia.

Sebelumnya, Amerika Serikat mengingatkan bahwa peluncuran rudal Korea Utara pada 15 April mendatang, akan diarahkan ke Asia Tenggara dan Australia. Peringatan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Kurt Campbell dalam pertemuan dengan Menlu Australia, Bob Carr di Sydney hari Jumat (23/3).

Selama ini, rudal jarak jauh Korea Utara selalu diarahkan ke arah timur, yakni ke arah Jepang. Namun sekarang menurut laporan dinas intelejen Amerika Serikat, arah peluncuran rudal itu untuk pertama kalinya ke selatan.

"Bila peluncuran itu berjalan seperti yang direncanakan Korea Utara, maka kami perkirakan daerah yang menjadi sasaran adalah di wilayah antara Australia, Indonesia, dan Filipina," kata Kurt Campbell yang merupakan Wakil Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, seperti dilaporkan harian The Sydney Morning Herald.

sumber : Jurnal Palemen


Pemerintah Indonesia tidak khawatir atas hal itu. Sebab Indonesia dan Korea Utara mempunyai hubungan yang cukup baik.

"Dengan kebijakan CBM (Confidence Building Measure), untuk saling mempercayai, tidak ada saling curiga mencurigai. Hubungan kita dengan Korut sangat baik. Tidak ada alasan apa pun kita khawatir," ujar Juru Bicara Kemenhan Brigjen TNI Hartind Asrin kepada detikcom, Minggu (25/3/2012).

Hartind mengatakan, pihaknya telah menghubungi atase pertahanan RI di Beijing, China, untuk mengkonfirmasi kebenaran laporan pemerintah Amerika Serikat yang menuding uji coba roket Korut dapat berimbas kepada Indonesia. Bahkan Hartind mengatakan Kemenhan telah menghubungi badan intelijen Korut dua hari lalu.

"Mereka membantah roket yang akan diluncurkan adalah senjata militer. Kata mereka itu roket untuk kepentingan sipil, yaitu penempatan satelit Korut," jelas Hartind.

Sebelumnya dilaporkan, seorang pejabat senior AS memperingatkan, wilayah Australia, Indonesia dan Filipina dapat terpengaruh roket Korea Utara yang akan diluncurkan bulan depan.

"Jika uji coba rudal Korea Utara terlaksana, kami menilai dampaknya kira-kira sampai ke wilayah di antara Australia, Indonesia dan Filipina," kata Asisten Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, Kurt Campbell, seperti dikutip Harian Sydney Morning Herald, Sabtu (24/3).

Campbell kemudian meminta Indonesia, Australia dan Filipina untuk mengutuk rencana Korut meluncurkan roket tersebut.

Korea Utara sendiri mengatakan roket itu diluncurkan untuk menempatkan satelit di angkasa, tetapi Amerika Serikat dan sekutunya yakin peluncuran itu sebagai dalih uji coba senjata

sumber Detik

BERITA POLULER