Kamis, 27 Oktober 2011 10:41 WIB | 1121 Views
Sejumlah Pasukan TNI- AL dari kesatuan Marinir Denjaka anti teror dalam upacara pembukaan latihan gabungan Pasukan antiteror TNI-Polri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Selasa (25/10). Polri bersama TNI akan terus memelihara kemampuan petugasnya di lapangan dalam menanggulangi adanya ancaman teroris dan Latihan bertajuk 'Waspada Nusa III' diikuti sekitar 2.000 personel yang berasal dari unsur satuan khusus Polri-TNI, Densus 88 Polri, Sat 81-Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Den Bravo-90 TNI AU. (FOTO ANTARA/Reno Esnir/Koz/pd/11)
Lima obyek vital yang dikuasai teroris adalah kapal KM Wahana, Hotel Permata 1 dan Hotel Permata 2, menguasai stasiun televisi satelit 1 dan bandara internasional Kristal.
Dalam aksi tersebut para teroris menuntut pembebasan tokoh utama mereka, yakni X dan Y, yang ditahan pemerintah.
Menyikapi itu aparat kewilayahan baik di Jakarta maupun Banten, TNI maupun Polri melakukan koordinasi secara berjenjang.
Dari hasil dinamika di lapangan, maka diputuskan mengerahkan satuan-satuan antiteror TNI-Polri, yakni Detasemen Khusus-88 Mabes Polri, Satuan Gultor-81 Kopassus, Detasemen Jala Mangkara TNI Angkatan Laut dan Detasemen Bravo-90 TNI Angkatan Udara.
Itulah rangkaian singkat latihan gabungan penanggulangan teror TNI-Polri bersandikan "Waspada Nusa III" 2011.
Rangkaian latihan antiteror TNI-Polri di lima lokasi itu disaksikan secara langsung melalui layar lebar berukuran 5 x 3 meter oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo dan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman di Lapangan Parkir Timur Senayan.
Hadir pula Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dan perwakilan sejumlah negara sahabat.
Latihan kesiapsiagaan dan ketanggapsegeraan "Waspada Nusa III" itu melibatkan 470 personel Polri dan 2.180 personel TNI.
ANTARA