Pages

Monday, December 18, 2023

Menhan Prabowo Perkuat TNI Melalui Pembelian 24 Pesawat Tempur F-15EX Baru Dari AS



Missouri – Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto kembali memperkuat TNI dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) komitmen pada pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX baru dari Amerika Serikat (AS). Pesawat Jet tempur F-15EX merupakan jet tempur generasi 4.5.

Penandatanganan itu dilakukan di The Boeing Company, St. Louis, Missouri dan pihak Amerika Serikat juga telah memberikan kode khusus bagi Indonesia untuk penggunaan F-15EX, yakni F-15IDN.



“Penandatanganan MoU komitmen pembelian 24 Unit Pesawat Tempur F-15EX,” tulis Menhan Prabowo dalam unggahan foto di akun Instagramnya @prabowo.

Dalam unggahan tersebut terlihat Menhan Prabowo turut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut dan menyempatkan melihat unit pesawat tempur tersebut di kantor Boeing bersama pejabat Kemhan dan The Boeing Company.

Sebelumnya pada November 2022 lalu, Menhan Prabowo memastikan rencana pembelian jet tempur F-15 sedang dalam tahap lanjut dan menunggu persetujuan akhir dari pemerintah. Kepastian itu disampaikan Menhan Prabowo seusai melakukan pembicaraan empat mata dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd J. Austin III di kantor Kemhan RI, Jakarta.



Menurut Menhan saat itu, Boeing telah menyetujui tawaran finansial yang diberikan dan diyakini paket itu terjangkau. Menhan juga menyatakan bahwa negosiasi telah berjalan dengan sangat baik.

Adapun Departemen Luar Negeri AS menyetujui potensi penjualan jet tempur F-15 dan peralatan terkait kepada RI pada Februari 2022 lalu. “Kami tentu mendukung upaya Menhan Prabowo untuk terus memodernisasi sistem dan kemampuan pertahanan mereka dan kami ingin terus membantu dengan cara apapun yang kami bisa,” kata Austin saat itu.

“Akuisisi F15 tentu meningkatkan interoperabilitas,” tambah Austin.

Pesawat tempur F-15EX yang dibuat oleh Boeing ini merupakan varian terbaru dari keluarga pesawat F-15 yang telah lama beroperasi. Pesawat ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya, Kemampuan Muatan: F-15EX dapat membawa hingga 29.500 pound (sekitar 13.380 kilogram) muatan. Ini membuatnya mampu membawa lebih banyak senjata dibandingkan pesawat tempur generasi sebelumnya. Kemudian Kinerja Mesin yang Tinggi: dilengkapi dengan mesin modern yang memberikan kecepatan dan kelincahan lebih kepada pesawat.

Selain itu, Struktur Pesawat yang Kuat: didesain untuk memiliki umur layanan hingga 20.000 jam terbang, yang memberikannya keunggulan dalam hal daya tahan dan rentang operasional yang panjang, Sistem Avionik Canggih: F-15EX dilengkapi dengan sistem radar canggih dan avionik lainnya yang memungkinkan pesawat mendeteksi dan melacak target dengan akurasi yang tinggi, Kemampuan Survivabilitas: pesawat ini memiliki perlindungan elektronik, termasuk sistem perang elektronik yang canggih untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup di medan perang.

Ditambah Integrasi Senjata: F-15EX dapat dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, mulai dari rudal udara-ke-udara, bom, hingga senjata khusus lainnya, Kemudahan dalam Pemeliharaan: salah satu tujuan desain F-15EX adalah untuk meminimalkan biaya operasional dan pemeliharaan, serta memperpanjang jangka waktu antara perawatan, Kemampuan Multi-Misi: F-15EX dapat dioperasikan dalam berbagai misi, mulai dari superioritas udara, serangan darat, hingga operasi maritim, serta Konektivitas dengan Sistem Lain: pesawat ini dirancang untuk dapat berkomunikasi dan beroperasi dengan baik dalam jaringan pertempuran yang lebih luas, memungkinkannya berkolaborasi dengan sistem lain seperti satelit, UAV, dan pesawat lain.

Keseluruhan keunggulan ini menjadikan F-15EX sebagai salah satu pesawat tempur paling canggih dan serbaguna di dunia saat ini. (Biro Humas Setjen Kemhan)

Sumber : Website Kemenhan



Sunday, May 28, 2023

Bergegas Menguatkan Alutsista Marinir

 Korps marinir TNI AL adalah bagian dari sistem senjata armada terpadu (SSAT) Angkatan Laut Indonesia yang memiliki karakter khas sebagai pasukan serbu pantai. Dalam setiap serial latihan tempur armada TNI AL ditengah laut ada simulasi deteksi ranjau, deteksi kapal selam, peran tempur bahaya udara, penembakan rudal anti kapal, penembakan torpedo, logistik bekal ulang. Puncaknya adalah pendaratan pasukan marinir. Sebagai pasukan elite TNI AL, marinir mempunyai sejumlah alutsista striking force untuk pendaratan dan menguasai titik tumpu pantai. Yang terlihat kemudian adalah lebih banyak alutsista tua yang berenang menuju pantai seperti tank amfibi PT76, panser amfibi BTR50 buatan Uni Sovyet. Yang baru hanya tank BMP3F buatan Rusia dan MLRS (peluncur roket multi laras) Vampire buatan Ceko.

Sebagai kekuatan SSAT, pasukan marinir menyesuaikan performansi dan pengembangan kekuatannya dengan Armada TNI AL. Seperti kita ketahui Armada tempur TNI AL saat ini sudah mekar menjadi tiga Armada. Markas Armada Satu di Tanjung Pinang, Armada Dua di Surabaya dan Armada Tiga di Sorong Papua. Pasukan marinir (Pasmar) setingkat divisi juga menyesuaikan. Pasmar Satu di Jakarta, Pasmar Dua di Surabaya dan Pasmar Tiga di Sorong. Dengan catatan ada 1 Brigade marinir di Lampung, 1 batalyon di Pangkalan Brandan Sumut dan 1 batalyon di Batam Kepulauan Riau.



Menyesuaikan dengan pengembangan postur kekuatan, selayaknya kekuatan alutsista marinir juga ikut mekar mengembang. Dalam program MEF jilid tiga yang akan berakhir tahun depan ternyata pencapaian target pertambahan alutsista marinir baru 50 %. Kita berharap Ini menjadi program percepatan, menambah infrastruktur tempur marinir sesuai dengan marwah jati dirinya, pasukan hantu laut. Marinir perlu menambah seratusan tank dan seratusan panser untuk mengganti "si mbah" PT76 dan "si tua-tua keladi" BTR50 sesuai dengan pengembangan kekuatan dan perkembangan teknologi persenjataan. Dalam perspektif kita minimal harus ada pertambahan aset 100 tank amfibi, 150 panser amfibi dan 50 MLRS yang baru.



Kurikulum simulasi serbu pantai selama ini didahului dengan penerjunan pasukan intai amfibi, kemudian ada serangan udara langsung dengan pesawat tempur F16 atau Sukhoi untuk melumpuhkan kekuatan musuh. Dilanjut dengan tembakan meriam dari sejumlah KRI yang mengawal pasukan marinir. Pernah dicoba membawa MLRS RM Grad yang dipasang di KRI Landing ShipTank (LST) untuk meluncurkan roket. Kemudian tank amfibi, panser amfibi dikeluarkan dari KRI LST dan LPD yang berjarak sekian kilometer dari pantai. Menyusul sekoci amfibi KAPA yang mengangkut MLRS dan artileri serta pasukan marinir untuk merebut titik tumpu pantai. 



Alutsista yang efektif dan efisien dengan teknologi tempur terkini adalah drone intai (UAV) atau drone bersenjata (UCAV). Di medan pertempuran darat Rusia-Ukraina, alutsista elektronik nir awak ini menjadi strategis fungsinya. Ratusan tank, panser, artileri mampu dilumpuhkan drone dari jarak jauh. Oleh sebab itu, dalam penguatan alutsista marinir sangat perlu ada penambahan skadron UAV dan UCAV, juga skadron helikopter sebagai satuan striking force. Semua disatukan dalam manajemen interoperability. Dalam pengembangan strategi pertempuran marinir ke depan penggunaan UAV dan UCAV bisa menjadi bagian operasi militer serbu pantai.

Saat ini korps marinir memiliki alutsista yang relatif baru yaitu 60 tank amfibi BMP-F buatan Rusia dan 15 MLRS  Grad / Vampire buatan Ceko. Ada juga 15 unit kendaraan amfibi LVT-7A1 hibah dari Korsel. Sementara  ratusan tank dan panser amfibi lainnya adalah produk lawas tahun 60an. Sudah layak diganti. Sejauh ini belum ada penambahan alutsista baru di pasukan hantu laut ini. Pernah ada proses pengadaan 80 ranpur amfibi angkut pasukan BT-3F dan 20 tank amfibi BMP-3F tambahan dari Rusia namun kelihatannya terhalang CAATSA dari AS. Sebagai pasukan pemukul strategis dan masuk unsur PPRC (pasukan pemukul reaksi cepat) TNI, selayaknya alutsista marinir diperbaharui dan diperluas. Sangat layak untuk dipercepat. Misalnya menambah aset tempur dari Turkiye atau AS. Dari Turkiye ada ranpur ZAHA, dari AS ada ranpur LVT 7. Selain itu marinir perlu dilengkapi dengan drone dan helikopter tempur serta satuan tembak rudal jarak pendek untuk pertahanan pangkalan AL.

Pendaratan pasukan marinir di dunia sepanjang sejarah adalah pertempuran heroik dan sangat menentukan. Ingat pertempuran dahsyat di pantai Normandia Perancis dalam operasi Overlord tentara sekutu tanggal 6 Juni 1944 dan Iwojima Jepang tanggal 16 Maret 1945 dalam perang dunia kedua.. Suasana pertempuran di laut dan pantai pendaratan penuh dengan dentuman dan pergerakan alutsista. Drama pertempuran, adrenalin pertempuran menyatu ditengah deru kendaraan tempur dan teriakan pergerakan pasukan. Pendaratan Normandia dan Iwojima merupakan serial penentu kemenangan tentara sekutu dalam perang dunia kedua dengan korban pasukan yang luar biasa banyaknya.

Adalah hal yang pasti bahwa pasukan marinir Indonesia dipersiapkan untuk menyerbu pantai dan pulau milik negeri yang dikuasai musuh, misalnya Natuna. Maka kekuatan alutsistanya harus modern, harus tangguh, wajib tangguh, bukan ditangguhkan.  Ini syarat mutlak. Wajar kan kalau marinir wajib memiliki aset baru dan modern minimal duaratusan tank amfibi, duaratusan ranpur amfibi, limapuluhan MLRS, skadron UAV/UCAV dan skadron helikopter. Ini juga sebangun dengan target resmi MEF ketiga yang diinginkan TNI AL yaitu memiliki 182 KRI, 8 kapal selam, 100 pesawat udara dan helikopter  serta 978 ranpur marinir. Tercapai 80% saja sudah alhamdulillah banget, padahal sekarang baru tercapai 50% dan tinggal setahun lagi lho.

****

Jagarin Pane / 24 Mei 2023

http://analisisalutsista.blogspot.com/

Sunday, March 6, 2022

Perang Rusia-Ukraina Memuncak, Harga CPO Meroket

 


Harga Crude Palm Oil (CPO) meroket pada Kamis (3/3/2022). Meroketnya harga CPO seiring dengan kenaikan permintaan dan menanjaknya harga minyak nabati di dunia. Hal ini terjadi akibat memuncaknya perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama dua pekan ini. Sehingga menyebabkan hilangnya pasokan mintak bunga matahari dari Laut Hitam.

                              Konvoi S400 Rusia yang ditakuti Nato 

Berdasarkan Bursa Malaysia Derivatives pada penutupan Kamis (3/3/2022), Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Maret 2022 terpantau turun 371 Ringgit Malaysia menjadi 7.450 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak pengiriman April 2022 terkerek 57 Ringgit Malaysia menjadi 7.256 Ringgit Malaysia per ton.

Sedangkan kontrak pengiriman Mei 2022 melesat 148 Ringgit Malaysia menjadi 6.808 Ringgit Malaysia per ton. Serta, kontrak pengiriman Juni 2022 naik 232 Ringgit Malaysia menjadi 6.477 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak pengiriman Juli 2022 naik 257 Ringgit Malaysia menjadi 6.189 Ringgit Malaysia per ton.

Sebelumnya, Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, perkembangan situasi di Eropa Timur juga akan menyita perhatian para pelaku pasar. Sebab, hal ini akan beimbas kepada pergerakan harga minyak nabati dunia. Hal ini mengingat Ukraina dan Rusia ini merupakan produsen minyak biji bunga matahari terbesar pertama dan kedua dunia.

"Sehingga dengan memuncaknya krisis, secara otomatis harga minyak nabati juga ikut terdongkrak. Karena dipicu oleh kekhawatiran akan terjadinya gangguan pasokan ke pasar global,” jelas Girta kepada Investor Daily, belum lama ini.

Jika situasi Eropa timur masih terus memanas, Girta memperkirakan harga CPO memiliki potensi untuk terus melaju bullish, terkerek oleh kenaikan harga minyak nabati. Untuk potensi harga bahkan dapat melaju hingga menemui level resistance di kisaran harga 6.500-7.000 Ringgit Malaysia per ton.

“Apabila menemui katalis negatif, harga berpotensi mengalami koreksi turun ke level support di kisaran harga 5.500-6.000 Ringgit Malasysia per ton,” tutupnya.

Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Sumber : Investor Daily

Friday, March 4, 2022

Takut Dengan Rusia, Israel Tolak Permintaan Ukraina Membeli Iron Dome

 


Jakarta, IDM – Israel menghentikan upaya Amerika Serikat untuk mentransfer beberapa baterai sistem pertahanan Iron Dome ke Ukraina. Israel khawatir hal itu akan merusak hubungannya dengan Rusia.

Penolakan yang terjadi pada pertengahan Februari lalu dan musim semi tahun lalu itu dilaporkan The Times of Israel pada Senin (28/02/22).

Menurut laporan tersebut, kemampuan sistem pertahanan Iron Dome – terutama selama perang Gaza 2021 – menarik minat para pejabat Ukraina.

Perwakilan negara itu mulai melakukan pendekatan dengan Washington pada tahun lalu untuk membujuk anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mulai transfer sistem pertahanan roket dan mortir kepada Ukraina.

Pemerintah Ukraina secara resmi meminta pemerintahan Biden untuk mentransfer rudal Patriot dan Iron Dome ke Ukraina pada musim semi lalu.

Pada saat itu, ketika tidak ada kekhawatiran tentang kemungkinan invasi Rusia, baik anggota parlemen Demokrat maupun Republik mendukung penjualan tersebut.

Namun, karena Iron Dome merupakan proyek bersama Israel-Amerika, penjualan ke pihak ketiga tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan kedua negara pengembang.

Menurut laporan itu, para pejabat Israel menjelaskan kepada pemerintah AS dalam pembicaraan informal bahwa mereka tidak akan menyetujui transfer baterai Iron Dome ke Kyiv. Hal ini karena Isarel khawatir akan merusak hubungannya dengan Rusia, terutama mengingat pengaruh Moskow atas Suriah.

Yakin dengan argumen Israel, AS membatalkan pengiriman rudal Iron Dome dan Patriot.

Ukraina kemudian dalam beberapa bulan terakhir membuat permintaan langsung kepada pemerintah Israel dan meminta pejabat untuk menyetujui penjualan tersebut. Namun, permintaan ini kembali ditolak Israel.

Perang Rusia-Ukraina membuat pening Israel karena hubungan baik dengan kedua negara. Hubungan Israel dengan Rusia sensitif karena Israel melakukan serangan udara terhadap target terkait Iran di Suriah, yang bersekutu dengan Rusia, dan di mana pasukan Rusia hadir.

Ada juga komunitas Yahudi yang signifikan di Ukraina dan Rusia, yang diperhitungkan oleh Israel. (ADT)

 sumber : indonesiadefense.com

BERITA POLULER