Pages

Monday, November 12, 2012

SBY Beri Nama Komodo untuk Kendaraan Taktis Produk Pindad


10 November 2012
Komodo panser 4x4 (image : pindad)

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono meninjau pameran Indo Defence 2012 di JIExpo, Kemayoran, Sabtu(10/11) pukul 11.30 WIB. Pameran yang bertemakan 'Building Roadmap for Defence Industry, Present and Futures' ini digelar bersamaan dengan Indo Aerospace Expo & Forum, serta Indo Marine Expo dan Forum
Pada kesempatan ini Presiden SBY memberikan nama untuk sebuah kendaraan taktis buatan PT Pindad . "Kendaraan taktis karya putra-putri Indonesia yang, insya Allah, akan menjadi kendaraan taktis yang handal, bisa bergerak di segala cuaca bertempur di medan-medan Indonesia. Saya beri nama Komodo," ujar SBY.
Komodo versi pembawa Mistral (photo : Defense Studies)
"Komodo adalah binatang yang perkesa, yang di seluruh dunia adanya di negeri kita Indonesia. Semoga kendaraan taktis ini benar-benar handal, bisa bertempur dan tentu membawa kemenangan dan kejayaan bagi Indonesia," Presiden SBY menambahkan.
Beberapa waktu lalu, Presiden meminta PT Pindad membuat kendaraan dengan kemampuan tinggi seperti Sherpa. Komodo menggunakan mesin diesel turbo intercooler dengan power 215 @ 2500 rpm dan bobot 25 hp/ton. Kendaraan taktis ini menggunakan transmisi manual 6 maju 1 mundur dan memiliki deferensi lock sehingga memiliki kemampuan offroad yang baik. Badan kendaraan taktis ini mengunakan body monocoque dan memiliki ketahanan terhadap tembakan senjata 7,62 mm.

Komodo versi APC (photo : Defense Studies)
Pameran Indo Defense 2012 ini diikuti 50 negara, separuhnya partisipan merupakan pavilion country atau negara yang membuka stan khusus alutsista. Sebanyak 600 perusahaan dalam dan luar negeri memamerkan teknologi terkini dari sistem pertahanan dan keamanan, antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT Pindad, PT LEN, Lockheed Martin, dan industri pertahanan negara berkembang lainnya.
Dalam acara pameran ini juga diselenggarakan seminar pertahanan yang menampilkan pembicara dari kalangan industri pertahanan, pengamat militer, dalam dan luar negeri. Selepas makan siang, Presiden SBY dan Ibu Ani akan meninjau seluruh stan Indo Defense 2012. Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan ini diantaranya Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menperin MS Hidayat, dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
 

Indonesia Ordered 36 Astros II Rocket Systems

 

Avibras Astros II Mk 6 MLRS (photo : Defense Studies) 

TSAMTO - Brazil's "Avibras Industria Aerospacial" signed a contract to supply Indonesia with two batteries MRLS "Astros-2” (ASTROS - Artillery Saturation Rocket System).
According to "Jane's Defence Weekly" in the exhibition held in Jakarta "IndoDefence 2012" representative "Avibras", an agreement was signed with the Ministry of Defense of Indonesia "recently" and provides for the production and supply of two batteries, "Astros" as well as the transfer of technology and their service Indonesian repair industry. Earlier, Indonesian online media reported that one of the MLRS "Astros-2" version Mk.6 was demonstrated during the past 5 October in Jakarta military parade.
Under the agreement Indonesia will receive 36 launchers and a similar number of transport-charging machines, fire control, mobile repair shops, mobile weather stations, control vehicle battery commander. "Avibras" will also provide training facilities, simulators and a package of spare parts.

The Astros system and related vehicle (photo : Defense Studies)
Despite the fact that the cost of the agreement were not disclosed, it can be estimated at 350 million dollars. In June this year, Brazilian Army signed a contract for the purchase of three batteries MLRS "Astros 2020" worth 525 million dollars. In addition, the MLRS "Astros" were delivered in 2002 and 2007 to Malaysia.
According to the signed November 8 Indonesia and "Avibras" memorandum of understanding, a Brazilian manufacturer of the Indonesian state-owned companies will give “PT Pindad” and “PT Dirgantara" as well as the National Institute of Aeronautics and Space Technology and the necessary "know-how".
According to the statement of the Executive Director of "Avibras" Sami Youssef Hassuani (Sami Youssef Hassuani), a technology transfer agreement will strengthen cooperation in Indonesia and Brazil in the field of defense.
Earlier Indonesia signed a contract to buy Brazil 16 light combat / training aircraft EMB-314 (A-29) "Super Tucano". The first four aircraft were delivered in August 2012.
 

Sunday, November 11, 2012

Pesawat Tanpa Awak Jatuh di Bintan Kepri

Pesawat yang ditemukan nelayan di perairan Bintan, Kepri (agus siswanto/detikcom)
Batam - Pesawat tanpa awak ditemukan di perairan Tanjung Berakit, Bintan, Kepulauan Riau. Belum diketahui siapa pemilik pesawat tersebut.

Pesawat ditemukan oleh nelayan setempat, Mukri, Senin (12/11/2012). Penjangnya sekitar 2,5 meter, bodi didominasi warna merah dan sayap berwarna kuning. Ada parasut berwarna oranye di dalamnya. Di badan pesawat tertulis "Banshee 5498".

Kapolsek Gunung Kijang AKP H Butar Butar mengatakan, pesawat yang ditemukan oleh nelayan itu diduga jenis pengintai. "Sepertinya pesawat pengintai. Tapi kami akan kroscek dulu," katanya.

Polisi juga akan berkoordinasi dengan TNI AU untuk mengetahui kemungkinan pemilik pesawat tersebut.

Sementara, otoritas Bandara Tanjungpinang Kepri, memastikan berdasarkan pantauan di bandara Tanjungpinang, Batam dan Singapura, tidak ada musibah pesawat jatuh hari ini. Terutama di wilayah Kepri.

"Untuk pantauan hari ini sama sekali tidak ada musibah kecelakaan pesawat jatuh di wilayah Kepri," ujar Radar Supervisor Bandara Tanjungpinang, Yoga Wicaksono kepada detikcom

Jurnas.com | PESAWAT tanpa awak yang jatuh di perairan Pulau Pucung, Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Kepulauan Riau diduga milik asing.

"Sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku kehilangan pesawat tanpa awak ini," kata Kapolsek Gunung Kijang, AKP Butar Butar, Senin (12/11) kepada Antara.

Saat ini, pesawat tersebut diamankan di Polsek Gungung Kijang setelah diantar oleh nelayan Mukhri yang menemukannya terapung di perairan Pulau Pucung, Berakit, sekitar pukul 06.00 WIB.

Badan pesawat tersebut berwarna merah sepanjang 2,5 meter dan sayap pesawat berwarna kuning lebar 2 meter. Di badan pesawat terdapat tulisan "Banshee" dengan nomor 5498 dan diekor pesawat terdapat tulisan "Meggitt".

Selain itu juga terdapat perasut berwarna orange yang keluar dari badan pesawat, diduga parasut tersebut keluar setelah pesawat terhempas di laut.

Tim dari Lanud Tanjungpinang saat ini juga sudah mendatangi Polsek Gunung Kijang untuk melakukan penyelidikan.

sumber : Detik/Jurnas

Friday, November 9, 2012

Kemhan RI Tanda Tangani MoU ToT Dengan Brazil dan Jerman


08 November 2012

Sistem peluncur roket Astros II (photo : Defense Studies)

Jakarta, DMC – Di hari kedua penyelenggaraan Indo Defence 2012, Kamis (8/11) di stand Pameran Kementerian Pertahanan RI dilaksanakan penandatanganan MoU kerjasama Transfer of Technology (ToT) dengan Pemerintah Brazil dan Pemerintah Jerman.
Avibras
Penandatanganan MoU ToT pertama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro yakni dalam rangka pengadaan Multi Launcher Rokcet System atau sistem peluncur roket jarak jauh dengan perusahaan Avibras Industria Aeroespacial Brazil.
Tekhnologi tersebut nantinya akan diberikan kepada pihak LAPAN, PT. Pindad, PT DI dan Bengpuspal TNI AD. Penandatanganan dilakukan oleh Kabaranahan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dengan President Avibras Industria Aeroespacial Brazil Sami Josef Hassuani. MoU kerjasama ini merupakan implmentasi didalam proses Transfer Technologi dalam pembelian dari produk roket.
Tank Leopard Revolution (photo : Defense Studies)

Rhenmetall AG
Sementara itu penandatanganan dengan pemerintah Jerman khususnya Rheinmetall AG Jerman terdapat dua bentuk, pertama, dalam hal pengadaan Medium Battle Tank untuk ukuran 30 ton dan Main Battle Tank (MBT) Leopard ukuran 60 ton serta tank pendukungnya. Kedua adalah MoU pelaksanaan ToT yang akan diberikan kepada PT. Pindad, Bengpuspal Ditpalad dan Bengpushub Dithubad.
Penandatanganan MoU yang dilakukan dengan Jerman tersebut merupakan langkah awal untuk hubungan yang lebih lama khususnya pengadaan Tank jenis MBT Leopard. Pemerintah Indonesia menginginkan jumlah MBT Leopard sekitar 2 Batalion Satuan setingkat Leopard untuk Kavaleri TNI Angkatan Darat.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP dengan Direktur Rheinmetall AG Jerman, Herald Westernman.
(DMC)
 

Lockheed Martin Looks to Upgrade Indonesian F-16 Radars, Supply Surveillance Systems

09 November 2012

F-16 of the Indonesian Air Force (photo : tuanmuda)

Lockheed Martin is aiming to increase its defence market share in Indonesia by securing deals to upgrade the country's F-16A/B fighter aircraft and supply long-range surveillance radars.
The US-headquartered company said it is proposing to undertake the programmes in collaboration with Indonesian firms PT Dirgantara and PT CMI Teknologi (CMI) as a mark of its commitment to engage with the local defence industry, said James Gribbon, Asia-Pacific regional president for Lockheed Martin at the Indo Defence Expo & Forum.
Both the potential F-16A/B programme and the requirement to acquire long-range surveillance radars are likely to be announced by the Indonesian government by the end of 2012 or 2013. Should Lockheed Martin secure the deals, it will significantly expand the company's relationship with Indonesia.
The company secured earlier this year a USD750 million contract from the US government to refurbish surplus US Air Force F-16C/D fighter aircraft for Indonesia, although this programme is being undertaken in the United States with limited collaboration with Indonesian industry.
(Jane’s)

Indonesia-Brasil Jalin Kerja Sama Teknologi MLRS


Multi Launcher Rocket System (MLRS) Astros II dipamerkan di Indo Defense 2012. (Foto: Berita HanKam)

8 November 2012, Jakarta: Indonesia dan Brasil menjalin kerja sama dalam bidang pertahanan. Kementerian Pertahanan dan perusahaan Brasil, Avibras, sepakat melakukan transfer teknologi multi launcher rocket system (MLRS) Astros II.

"Kita memang mensyaratkan transfer teknologi," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di sela pameran peralatan dan persenjataan militer Indo Defence Expo 2012, di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 8 November 2012.

Nota kesepahaman yang diteken Kementerian dan Avibras meliputi rencana transfer teknologi. "Ini terkait dengan pembelian kita beserta offset (imbal dagang)," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal TNI Ediwan Prabowo.

Duta Besar Brasil, Paulo Alberto Da Silveira Soares, menyatakan kerja sama ini merupakan salah satu bukti bahwa Brasil menganggap Indonesia sebagai mitra penting. "Kami ingin meningkatkan hubungan dua negara lebih jauh lagi," ujar dia.

Isu pertahanan, kata Paulo, menjadi salah satu prioritas yang ingin mereka tingkatkan. "Ini hanya awal dari hubungan yang lebih baik," katanya. Indonesia dan Brasil berada dalam satu grup di G-20. Untuk itu, kerja sama kedua negara harus dijalin lebih dalam.

Perjanjian ini meliputi pengadaan simulator ASTROS II MKS, Ammunition Mobile Acclimated Depot (AV-DMMC), revalidasi roket, dan dukungan teknis pembangunan fasilitas perawatan MLTRS Astros. Perjanjian itu diteken Ediwan, mewakili Kementerian, dan Sami Youssef Hassouani, President Director Avibras.

MLRS Astros II adalah salah satu alat utama sistem persenjataan TNI Angkatan Darat. Peluncur roket ini dinilai lebih unggul karena daya jangkau yang luas serta anti terhadap serangan zat kimia dan teknologi. Avibras berani menawarkan transfer teknologi dengan PT Pindad untuk kendaraan tempur taktis pengusung MLRS.

Sumber: TEMPO

 

MBT Leopard Revolution Alutsista Terbaru Indonesia

(Foto: Berita HanKam)

8 November 2012, Jakarta: TNI AD berencana melengkapi dua batalyon kavaleri dengan MBT Leopard, Batalyon Kavaleri (Yonkav) 8/Tank Kostrad bermarkas di Desa Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan dan Yonkav 1/Badak Ceta Cakti Kostrad di Cijantung, Jakarta.

Demi memaksimalkan kinerja Main Battle Tank (MBT) Leopard Revolution, infrastruktur pendukung terus dilengkapi. Namun, tidak dari luar negeri, tetapi produk lokal.

"Ini sebagai komitmen kami untuk melakukan alih teknologi bagi setiap alutsista yang dibeli dari luar negeri," kata Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro usai menyaksikan penandatanganan MoU di acara pameran Indo Defence 2012, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/11/2012).

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Ediwan Prabowo dengan Managing Director Rheinmetall Landsysteme, Harald Westermann dan Presiden Avirbus Industria Aerospacial Brazil, Sammi Youssef Hassuani.

Lain pihak, Mayjen TNI Ediwan mengungkapkan bahwa nantinya PT Pindad akan mendapatkan workshop bagaimana memperbaiki tank buatan Jerman ini, mulai dari perawatan ringan hingga ke perawatan berskala besar.

"Pihak Rheinmetall juga akan mempercayakan PT Pindad untuk improvisasi menggunakan konten lokal," kata Ediwan.

Tidak hanya PT Pindad, Mayjen TNI Ediwan juga mengungkapkan bahwa Bengkel Pusat TNI AD dan Balitbang TNI AD ikut dalam workshop tersebut.

(Foto: Berita HanKam)

Spesifikasi Teknis
Mesin: MTU MB 873, 12 diesel turbo intercooler
Tenaga: 1500 hp
Transmisi: otomatis 4 maju + 2 mundur
PWR: 24,2 hp/ton
Kapasitas: 1.160 liter

(Foto: Berita HanKam)

Dimensi
Panjang + kanon: 9,670 m
Lebar/tinggi: 3,70 m/ 3,00 m
Berat tempur: 62 ton
Tekanan jejak: 0,98 kg/cm2
Bebas dasar: 540 mm

Rantai tank dilapisi bantalan karet. (Foto: Berita HanKam)

Mobilitas
Kecepatan maksimum: 70 km/jam
Rintangan tegak: 1,1 m
Rintangan miring: 30%
Tanjakan: 60%
Lintas parit: 3 m
Mengarung: 0,8 m
Daya jelajah: 450 km

(Foto: Berita HanKam)

Persenjataan
Kubah: Rheinmetall 120 mm SBG L44
Jarak capai: 7,62 mm MG
PSU: 7,62 mm MG
Awak ranpur: 4 orang

Sumber: Tribun News /@Berita HanKam

Sunday, November 4, 2012

Persiapan Leo Dalam Indodefence 2012

  

Senin pagi, persiapan Indodefence 2012 telah dimulai. Tank Leopard Revolution juga tengah disiapkan berbarengan dengan Tank (IFV) marder. dan berikut adalah foto hasil jepretan ARCers.
Sumber : ARC

Photos show second China stealth fighter prototype

In this computer-generated picture, Chinese stealth fighters J-31, front, and J-20 fly over a naval fleet with Chinese aircraft carrier, The Liaoning. China tested the new J-31 fighter on Oct. 31. (Imaginechina via AP Images)


BEIJING--China has test flown a second model of a prototype stealth fighter, aviation experts said on Nov. 1, in a sign of its aircraft industry's growing sophistication.
Photos posted to the Internet on Nov. 1 showed the radar-avoiding aircraft airborne near the northeastern city of Shenyang with its landing gear still down. Two Chinese-made J-11 fighters accompanied it on the flight, which Chinese military enthusiast websites said took place on Oct. 31 and lasted about 10 minutes.
Ross Babbage of Australia's Kokoda Foundation and Greg Waldron of Fliightglobal magazine in Singapore said the plane known as the J-31 appeared to be a smaller version of the J-20 prototype that was tested last year in the southwestern city of Chengdu.
While both planes feature stealth design features, their true capabilities in terms of sensors, radar-absorbing coatings, and other key factors remain unknown. It isn't known when, or if, either plane will go into production.
“I think it's a fairly straight forward evolution to develop advanced fighters at this time, but you can't read too much into it in terms of capabilities,'' Waldron told The Associated Press.
The smaller and nimbler J-31 appeared intended for a fighter-interceptor role similar to the U.S. Joint Strike Fighter, while the heavier J-20 would target airfields, warships and other ground targets, he said.
The technical barriers and development costs for such aircraft are enormous and the U.S. has struggled for years to deliver on their potential.
Another major challenge for China is developing engines for its fighters that are reliable and capable enough for such cutting-edge aircraft, Babbage said. China remains overwhelmingly reliant on Russia for engines for its latest J-10, J-11, and J-15 models, the last two of which were developed from Russian Sukhoi fighter-bombers.
“The demands in the engine area are very substantial,'' Babbage said.
Despite that, the ability to develop two prototype stealth fighters at the same time demonstrates an impressive capability on the part of the Chinese industry, he said.
“It's a very interesting development. It shows how rapidly they're moving ahead.'

sumber :http://ajw.asahi.com/article/asia/china/AJ201211010107

China Uji Coba Prototipe J-31


China berhasil menguji coba model kedua dari pesawat silumannya. Uji coba itu menandai perkembangan teknologi penerbangan yang dimiliki oleh militer China. 
Pesawat siluman J-31 dilaporkan menjalankan uji cobanya dengan sukses. Uji coba dilaksanakan di sekitar wilayah Kota Shenyang. Ini adalah uji coba pesawat siluman China yang kedua setelah pada tahun lalu China mencoba prototipe pertamanya, pesawat J-20, yang juga berjalan dengan sukses.
Selain kemampuan siluman yang dimilikinya fitur-fitur lain yang dimiliki oleh kedua pesawat tersebut masih belum diketahui. Tanggal produksi massal pesawat itu pun masih menjadi misteri. Demikian, seperti diberitakan oleh cbsnews, Jumat (2/11/2012).

Pesawat J-20 dirancang untuk menjadi pesawat pencegat yang akan berhadapan dengan pesawat milik musuh di udara. Sedangkan Pesawat J – 31 adalah pesawat pembom yang bertujuan menghancurkan sasaran-sasaran yang berada di permukaan.

“Saya pikir ini merupakan perkembangan yang patut diperhatikan, tapi kita masih belum bisa menduga seberapa besar kemampuan yang dimiliki oleh pesawat tempur tersebut”, jelas Greg Wladron, seorang pengamat penerbangan.

Walaupun berkembang secara pesat, teknologi penerbangan China masih meghadapi beberapa kendala, diantaranya kendala teknis dan biaya. Pengamat penerbangan Ross Babbage mengatakan, sejauh ini, China masih menggunakan mesin buatan Rusia untuk suku cadang pesawatnya. Ross Babbage.




Sumber :  Okezone

BERITA POLULER