Pages

Friday, September 14, 2012

Wamenhan Korea Utara Temui Wamenhan RI Bahas Kemungkinan Peningkatan Kerjasama Pertahanan


DMC/SASIJakarta, DMC - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat (14/9), menerima kunjungan kehormatan Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara Letjen Kang Pyo Yong, di Kantor Kemhan, Jakarta. Wamenhan meminta maaf atas ketidakhadiran Menhan Purnomo Yusgiantoro untuk menyambut kunjungan Wamenhan Korea Utara karena sedang menghadiri pembukaan Sail Morotai di Provinsi Maluku Utara.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Utara berjalan sangat baik sejak awal yaitu tahun 1961 pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Wamenhan melanjutkan, adalah kewajiban bersama untuk meningkatkan hubungan kerjasama di bidang pertahanan/militer untuk menambah kualitas hubungan baik kedua negara ini. Wamenhan setuju bahwa perlu dilakukan upaya bersama kedua Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan.
Kepada Wamenhan Korea Utara, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan beberapa prinsip dasar dalam pertahanan Indonesia saat ini yaitu sistem pertahanan semesta. Terdapat tiga komponen pertahanan yaitu TNI sebagai Komponen Utama, masyarakat yang sebelumnya telah dipersiapkan sebagai Komponen Cadangan, dan sarana prasarana dan industri sebagai Komponen Pendukung. Ketiga komponen tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga kedaulatan bangsa, menjaga keutuhan wilayah teritorial NKRI, dan untuk menjaga keselamatan Bangsa dan Negara Indonesia.
Dalam hubungannya dengan kerjasama Internasional, Indonesia menerapkan prinsip mutual respect dan mutual benefit dalam membangun hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat. Dan prinsip Confident Building Measures dalam upaya pencegahan konflik dan sengketa diantara negara-negara sahabat dan yang berada di kawasan Asia Tenggara. Untuk mencegah terjadinya konflik di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menjalin memelihara hubungan dengan membangun kerjasama pertahanan bersama negara-negara sahabat, anggota ASEAN.
Sementara itu Wamenhan Korea Utara menyatakan kunjungannya ke Kementerian Pertahanan RI kali ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara terutama di bidang pertahanan. Wamenhan Kang Pyo Yong berharap dapat menjalin kerjasama di bidang saling kunjung perwira angkatan bersenjata kedua negara dan pendidikan bagi personel Angkatan Bersenjata.
Dijelaskan oleh Wamenhan Korea Utara bahwa hubungan baik kedua negara sudah berlangsung lama sejak kepemimpinan Presiden pertama Ir Soekarno. Rakyat Korea juga sangat menghargai ucapan bela sungkawa yang disampaikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat meninggalnya Presiden Korea Utara yang terdahulu Kim Jong Il pada Desember 2011 lalu. Wamenhan Korea Utara sangat menghargai Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berpengaruh di Asia dan tidak bersekutu dengan pihak manapun.

SUMBER : DMC

TNI AL Akan Tembakan Torpedo dalam Latihan Armada Jaya XXXI



13 September 2012, Jakarta: Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan, TNI Angkatan Laut akan melaksanakan latihan perang secara besar-besaran di laut Jawa selama satu bulan (23 September s.d. 23 Oktober 2012). Latihan perang laut yang diberi sandi Armada Jaya XXXI/2012 akan melaksanakan penembakan berbagai macam senjata strategis, antara lain peluncuran peluru kendali Torpedo Sut sasaran permukaan baik dari kapal selam KRI Nanggala-204 maupun kapal perang jenis Patrol Ship Killer KRI Ajak-653.

Latihan Armada Jaya XXXI/2012 di perairan Indonesia Kawasan Timur, mulai dari Laut Jawa hingga puncaknya dilaksanakan operasi amfibi berupa pendaratan pasukan pendarat Marinir di Sangatta, Kalimantan Timur. Seluruh kesenjataan TNI AL yang tergabung dalam SSAT yaitu kapal perang, pesawat udara, Marinir dan Pangkalan akan digelar pada latihan puncak TNI AL ini, tegas Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, seusai mengikuti paparan Rencana Garis Besar Latihan Armada Jaya XXXI/2012, Kamis (13/9) di Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur.

Latihan ini merupakan salah satu aktualisasi tentang kesiapan TNI AL dalam melaksanakan Operasi Amfibi, Operasi Laut Gabungan dan Operasi Pendaratan Administrasi di perairan timur yurisdiksi nasional dalam rangka menjaga dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada latihan ini, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno bertindak selaku Pemimpin Umum Armada Jaya XXX/2012, sedangkan Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E. sebagai Direktur Latihan.

Dalam Armada Jaya XXXI/2012 ini akan dilaksanakan berbagai rangkaian kegiatan latihan dengan melibatkan kurang lebih empat ribu personel, 23 kapal perang berbagai jenis (Kapal Selam, Perusak Kawal Rudal, Kapal Cepat Rudal, Perusak Kawal, Angkut Tank, Buru Ranjau, Kapal Tanker dan Kapal Bantu Tunda), delapan pesawat udara, satu Brigade Pasukan Pendarat Marinir beserta 93 kendaraan tempur lengkap dengan logistiknya.

Latihan dilaksanakan dua tahap yaitu geladi Posko termasuk gelar pasukan tanggal 23 September s.d. 7 Oktober 2012 dan gladi lapangan tanggal 9 s.d. 23 Oktober 2012 guna menguji kemampuan perencanaan Operasi Amfibi, Operasi Laut Gabungan dan Operasi Pendaratan Administrasi. Setelah serbuan amfibi berakhir dan pantai pendaratan dinyatakan dikuasai, akan digelar bakti sosial yang didukung kapal perang rumah sakit KRI dr. Soeharso-990.

Menurut Kadispenal, konstelasi geografis Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) terbesar di dunia, memiliki wilayah laut yang luas dan berbatasan langsung dengan wilayah perairan negara tetangga, apabila kita tidak mengelola dan memanfaatkannya dengan baik maka akan berpeluang munculnya konflik. Permasalahan perbatasan yang sampai saat ini masih mencuat di permukaan, menjadikan pelajaran bagi kita untuk selalu waspada dan siap untuk mempertahankan serta menjaga setiap jengkal wilayah yurisdiksi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

TNI Angkatan Laut sebagai alat pertahanan negara di laut dituntut kesiapannya dalam menghadapi dan mengantisipasi berbagai bentuk ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan kedaulatan NKRI. Kesiapan TNI AL berupa tampilan kemampuan dan kekuatan alutsista yang andal, kesiapsiagaan operasional seluruh komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan profesionalisme prajurit Matra Laut. Hasil dari kegiatan pembinaan tersebut diukur melalui latihan puncak TNI AL yakni Armada Jaya.

Latihan Armada Jaya merupakan latihan puncak bagi TNI AL dan dilaksanakan setiap tahun di wilayah yang berbeda, bahkan diusahakan seluruh pantai yang ada di Indonesia ini pernah dijadikan sebagai daerah latihan. Dengan menggelar latihan di daerah tersebut akan menjadi salah satu referensi bagi TNI AL, jika sewaktu-waktu dibutuhkan operasi sebenarnya.

Sumber: Dispenal

TNI AD Diperkuat 163 Tank : Nilai Pembelian Sekitar Rp 2,6 Triliun



Leopard 2 Revolution MBT (photo : Militaryphotos)
JAKARTA, KOMPAS — Meski tertunda, realisasi pembelian main battle tank Leopard semakin nyata. Indonesia akan membeli 163 tank yang terdiri dari 103 unit MBT, 50 unit tank medium, dan sepuluh unit tank pendukung.
Kepastian pembelian main battle tank (MBT) tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam pertemuan dengan Kuasa Usaha Jerman untuk Indonesia Heeidrun Tempel, Rabu lalu di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Sjafrie yang didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo mengatakan, terkait dengan pembelian tank tersebut, perwakilan dari pabrik Leopard, yaitu Rheinmetall, akan berada di Indonesia untuk penandatangan kontrak akhir September. Pada November, MBT Leopard sudah bisa dipamerkan dalam pameran Industri Pertahanan Indo De¬fence 2012.
Ke-103 MBT tersebut terdiri dari 61 unit MBT Leopard Revolution dan 42 unit MBT Leopard 2A4. Paket ini juga termasuk tank medium produksi Rheinmetall, yaitu Marder 1A3 sebanyak 50 unit, dan 10 unit lain tank pendukung seperti tank jembatan dan penarik.

Leopard 2A4 MBT (photo : KMW)
Beda dengan DPR
Pembelian tank ini bernilai 280 juta dollar AS (sekitar Rp 2,6 triliun) sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Sebelumnya, direncanakan anggaran tersebut untuk membeli 104 MBT Leopard 2A4.
Komisi I DPR secara resmi belum menyatakan persetujuan untuk pembelian ini. Secara internal, Agustus lalu, keputusan Komisi I adalah menyetujui pembelian tank medium.
Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Kodiklat TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Purwadi Mukson, Karnis (13/9), menyambut gembira pembelian tersebut.
Ia menjelaskan, MBT Leopard Revolution berbobot 62 ton, sedangkan MBT Leopard 2A4 berbobot 59 ton. Kedua jenis tank ini termasuk tank berat, sedangkan Marder 1A3 tergolong tank medium.
"Marder ini bagus karena juga untuk mengangkut personel. Satu tank bisa untuk mengangkut 10 orang," ujar Purwadi.

Marder 1A3 (photo : Militaryphotos)
Di luar ekspektasi
Purwadi mengatakan, kelas MBT Leopard Revolution berada di atas MBT Leopard 2A4 yang dibeli dalam kondisi standar. Untuk turet, struktur di atas tank yang menjadi tempat dudukan senjata seperti canon dan senapan mesin, MBT Leopard Revolution telah digerakkan secara elektronik. Sementara itu, MBT Leopard 2A4 masih digerakkan secara hidrolik. Masing-masing menggunakan canon 120 milimeter, sedangkan Marder 1A3 dengan canon 20.
"Pembelian ini di atas ekspektasi. Tidak ada penurunan spesifikasi teknis. Malah amunisi semua lengkap," kata Purwadi.
Pengamat militer dari Imparsial, Al Araf, melihat keanehan dengan anggaran yang sama bisa didapat banyak sekali MBT. Ia khawatir, tank yang dibeli tidak dalam kondisi baik sehingga membutuhkan biaya retrofit dan perawatan tinggi.
Al Araf mengatakan, untuk menjawab kecurigaan tersebut, pemerintah harus transparan dalam pengadaan persenjataan termasuk kondisi barang dan perawatan dalam rentang waktu beberapa tahun ke depan. (EDN)

Thursday, September 13, 2012

BPPT Siap Produksi Pesawat Mata-mata Militer RI


Disiapkan terbang di ketinggian 8.000 kaki, operasi secara otomatis.


Model pesawat tanpa awak (UAV) jenis Alap-Alap Double Boom
Model pesawat tanpa awak (UAV) jenis Alap-Alap Double Boom (BPPT)

VIVAnews -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tak hanya puas mengembangkan riset untuk senjata dan kendaraan taktis militer, yang salah satunya menghasilkan panser ANOA yang diproduksi PT Pindad. BPPT pun segera merintis pembuatan pesawat tanpa awak (unmanned aerial vehicle), yang salah satunya untuk kepentingan militer.

"Sekarang kami sedang finalisasi pesawat itu untuk kepentingan pengintaian dan operasi," kata Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar, usai penganugerahan BJ Habibie Technology Award 2012 di Aula BPPT, Jakarta, Rabu 12 September 2012.

Marzan menambahkan pesawat tanpa awak tersebut selain untuk kepentingan pertahanan juga dapat digunakan untuk pengamatan wilayah (survailence) dan kebakaran hutan.

"Pada waktu lalu, pesawat ini digunakan untuk mendukung pembuatan hujan buatan," tambahnya.

Pesawat dengan kemampuan tinggi terbang mencapai 8.000 kaki ini dioperasikan secara otomatis melalui pusat kendali. "Langsung bisa kirim data secara real time ke pusat kontrol," ujarnya.

Bulan September ini, lanjut Marzan, akan dilakukan ujicoba bersama dengan Kementerian Pertahanan. Setelah ujicoba baru kemudian akan dilanjutkan ke tahap produksi.

"Segera diujicoba di Halim Perdanakusuma, dari sana produksi diputuskan dan bagaimana  keperluannya," kata Marzan.

Pesawat tanpa awak yang dikembangkan oleh BPPT telah muncul dalam lima varian. Tiga merupakan jenis pesawat UAV untuk survei pemetaan sementara dua varian untuk kepentingan pertahanan. Pesawat ini akan dipakai oleh Kementerian Pertahanan maupun TNI.
 
sumber :VIVA NEWS

Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September, Hibah C-130 Dimatangkan


Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, Rabu (12/9) menerima kunjungan AIRCDRE Ian Scott dari Australia di Kantor Kemhan, Jakarta. Kedatangannya kali ini adalah untuk membicarakan kelanjutan rencana proses hibah dan pengadaan Pesawat C-130. Pada pertemuan ini, Sekjen menjelaskan proses penganggarannya yang melibatkan beberapa instansi pemerintah dan DPR. Saat menerima tamunya, Sekjen Kemhan didampingi oleh Direktur Kerjasama Internasional Brigjen TNI Jan Pieter Ate M.Bus. (Foto: DMC)

12 September 2012, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin dengan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip dan Kepala Bidang Opini Pusat Komunikasi Publik (Kabid Opini Puskom Publik) Kemhan Kolonel Arh Sugandi Agus, Rabu (12/9) menerima kunjungan Kuasa Usaha Jerman untuk Indonesia Mrs. Heeidrun Tempel, di Kantor Kemhan Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menyampaikan rencana kunjungan kerja High Level Committee (HLC) ke Jerman untuk bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) baik pabrik Rheinmetall maupun Grob dan tim HLC akan meninjau kesiapan produksi lainnya dari kedua pabrik industri pertahanan Jerman di Frankfurt minggu depan, pihak kedutaan besar Jerman akan membantu menginformasikan rencana kunjungan kerja ini kepada pihak-pihak terkait di Jerman, baik pihak industri pertahanan yaitu pabrik Rheinmetall dan Grob maupun pemerintah Jerman.

Terkait dengan pembelian sejumlah 103 unit Main Battle Tank (MBT) Leopard, Tank jenis Marder 1A3 sebanyak 50 unit dan Tank pendukung 10 unit, Wamenhan menyampaikan bahwa pihak Rheinmetall akan berada di Indonesia untuk finalisasi penandatanganan kontrak yang akan dilaksanakan pada minggu ke empat September 2012. Wamenhan juga mengungkapkan pihak Rheinmetall telah mempersiapkan pengiriman perdana Main Battle Tank (MBT) Leopard sesuai dengan target Kementerian Pertahanan tetapi terdapat beberapa hal terkait administrasi dan logistik yang perlu diselesaikan oleh pihak Rheinmetall dengan Kementerian Pertahanan. Dengan demikian Main Battle Tank (MBT) Leopard dapat tiba di Indonesia pada awal November 2012 bertepatan dengan pameran Industri pertahanan Indo Defence 2012.

Menanggapi hal tersebut, pihak kuasa usaha Jerman akan membantu pihak Indonesia dalam hubungan Government to Government.

Sumber: DMC/ARC

Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September, Hibah C-130 Dimatangkan


Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, Rabu (12/9) menerima kunjungan AIRCDRE Ian Scott dari Australia di Kantor Kemhan, Jakarta. Kedatangannya kali ini adalah untuk membicarakan kelanjutan rencana proses hibah dan pengadaan Pesawat C-130. Pada pertemuan ini, Sekjen menjelaskan proses penganggarannya yang melibatkan beberapa instansi pemerintah dan DPR. Saat menerima tamunya, Sekjen Kemhan didampingi oleh Direktur Kerjasama Internasional Brigjen TNI Jan Pieter Ate M.Bus. (Foto: DMC)

12 September 2012, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin dengan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip dan Kepala Bidang Opini Pusat Komunikasi Publik (Kabid Opini Puskom Publik) Kemhan Kolonel Arh Sugandi Agus, Rabu (12/9) menerima kunjungan Kuasa Usaha Jerman untuk Indonesia Mrs. Heeidrun Tempel, di Kantor Kemhan Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menyampaikan rencana kunjungan kerja High Level Committee (HLC) ke Jerman untuk bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) baik pabrik Rheinmetall maupun Grob dan tim HLC akan meninjau kesiapan produksi lainnya dari kedua pabrik industri pertahanan Jerman di Frankfurt minggu depan, pihak kedutaan besar Jerman akan membantu menginformasikan rencana kunjungan kerja ini kepada pihak-pihak terkait di Jerman, baik pihak industri pertahanan yaitu pabrik Rheinmetall dan Grob maupun pemerintah Jerman.

Terkait dengan pembelian sejumlah 103 unit Main Battle Tank (MBT) Leopard, Tank jenis Marder 1A3 sebanyak 50 unit dan Tank pendukung 10 unit, Wamenhan menyampaikan bahwa pihak Rheinmetall akan berada di Indonesia untuk finalisasi penandatanganan kontrak yang akan dilaksanakan pada minggu ke empat September 2012. Wamenhan juga mengungkapkan pihak Rheinmetall telah mempersiapkan pengiriman perdana Main Battle Tank (MBT) Leopard sesuai dengan target Kementerian Pertahanan tetapi terdapat beberapa hal terkait administrasi dan logistik yang perlu diselesaikan oleh pihak Rheinmetall dengan Kementerian Pertahanan. Dengan demikian Main Battle Tank (MBT) Leopard dapat tiba di Indonesia pada awal November 2012 bertepatan dengan pameran Industri pertahanan Indo Defence 2012.

Menanggapi hal tersebut, pihak kuasa usaha Jerman akan membantu pihak Indonesia dalam hubungan Government to Government.

Sumber: DMC/ARC

Kontrak Leopard dan Marder Dirampungkan September, Hibah C-130 Dimatangkan


Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto, Rabu (12/9) menerima kunjungan AIRCDRE Ian Scott dari Australia di Kantor Kemhan, Jakarta. Kedatangannya kali ini adalah untuk membicarakan kelanjutan rencana proses hibah dan pengadaan Pesawat C-130. Pada pertemuan ini, Sekjen menjelaskan proses penganggarannya yang melibatkan beberapa instansi pemerintah dan DPR. Saat menerima tamunya, Sekjen Kemhan didampingi oleh Direktur Kerjasama Internasional Brigjen TNI Jan Pieter Ate M.Bus. (Foto: DMC)

12 September 2012, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin dengan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo, S.Ip dan Kepala Bidang Opini Pusat Komunikasi Publik (Kabid Opini Puskom Publik) Kemhan Kolonel Arh Sugandi Agus, Rabu (12/9) menerima kunjungan Kuasa Usaha Jerman untuk Indonesia Mrs. Heeidrun Tempel, di Kantor Kemhan Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menyampaikan rencana kunjungan kerja High Level Committee (HLC) ke Jerman untuk bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) baik pabrik Rheinmetall maupun Grob dan tim HLC akan meninjau kesiapan produksi lainnya dari kedua pabrik industri pertahanan Jerman di Frankfurt minggu depan, pihak kedutaan besar Jerman akan membantu menginformasikan rencana kunjungan kerja ini kepada pihak-pihak terkait di Jerman, baik pihak industri pertahanan yaitu pabrik Rheinmetall dan Grob maupun pemerintah Jerman.

Terkait dengan pembelian sejumlah 103 unit Main Battle Tank (MBT) Leopard, Tank jenis Marder 1A3 sebanyak 50 unit dan Tank pendukung 10 unit, Wamenhan menyampaikan bahwa pihak Rheinmetall akan berada di Indonesia untuk finalisasi penandatanganan kontrak yang akan dilaksanakan pada minggu ke empat September 2012. Wamenhan juga mengungkapkan pihak Rheinmetall telah mempersiapkan pengiriman perdana Main Battle Tank (MBT) Leopard sesuai dengan target Kementerian Pertahanan tetapi terdapat beberapa hal terkait administrasi dan logistik yang perlu diselesaikan oleh pihak Rheinmetall dengan Kementerian Pertahanan. Dengan demikian Main Battle Tank (MBT) Leopard dapat tiba di Indonesia pada awal November 2012 bertepatan dengan pameran Industri pertahanan Indo Defence 2012.

Menanggapi hal tersebut, pihak kuasa usaha Jerman akan membantu pihak Indonesia dalam hubungan Government to Government.

Sumber: DMC/ARC

BERITA POLULER