Pages

Wednesday, August 15, 2012

Menhan : Master List Pengadaan Alutsista Bisa Berubah Tergantung Dinamika Jaman

Jakarta - Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, menegaskan bahwa pengadaan alutsista mengacu pada rencana pembelian selama lima tahun yang telah disusun dalam master list. Namun rencana tersebut dapat berubah apabila dirasa perlu menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis. "Untuk 2010-2014 ini kami buat master list, apa yang mau kami beli, agar diketahui anggarannya berapa. Selama dua setengah tahun ini terjadi perubahan perkembangan atau dinamika lingkungan strategis baik regional maupun global," ujar Purnomo dalam jumpa pers di Aula Bhineka Tunggal Ika Kementerian Pertahanan RI, JAkarta, Rabu 15 Agustus 2012. Oleh karena itu, perencanaan pembelian yang telah disusun tersebut tentu harus disesuaikan lagi dengan strategi pertahanan. "Itu mempengaruhi penyesuaian perencanaan kita," kata Purnomo. "Dinamika keadaan terkadang membuat kita harus mengubah rencana kita untuk disesuaikan agar bisa mencapai tujuan," kata Purnomo. Tujuan pengadaan alutsista, Purnomo menerangkan, sudah dirumuskan dalam buku biru (blue book) yang isinya mencakup minimum essential forces (MEF). Master list disusun berdasarkan rangkaian sidang kabinet baik yang bersifat paripurna maupun terbatas. Purnomo menyebutkan ada tujuh kali sidang kabinet yang menjadi landasan perumusan master list tersebut. "Master list itu isinya memang tidak disebutkan membeli Leopard atau Sukhoi dan lain-lain. Hanya disebutkan di situ misalnya pembelian main battle tank. Main battle tank ini banyak ragamnya. Untuk implementasinya nanti ditentukan oleh tingkatan yang dibawah," kata Purnomo. Purnomo menjelaskan bahwa jajaran TNI selaku user atau pengguna yang akan mengusulkan kepada Kementerian Pertahanan melalui Sekjen Kemenhan dan dibahas bersama Komite Tingkat Tinggi (High Level Committee) yang diketuai Wamenhan serta tim khusus yang terdiri dari BPKP dan LKPP (Lembaga Kajian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Master list yang disusun oleh Kemenhan pun harus mendapat persetujuan dari Bappenas. Purnomo menjelaskan, persetujuan terhadap master list Kemenhan tersebut diwujudkan dalam bentuk blue book yang diterbitkan oleh Bappenas pada 28 Oktober 2011. Setelah itu mesti mendapat persetujuan lagi dari Kementerian Keuangan dalam bentuk green book. Kemenkeu baru menerbitkan green book pada 20 Desember 2012. "Green book ini isinya tentang penetapan sumber pembiayaan," kata Purnomo. Oleh karena itu, menurut Purnomo, memahami rencana pembelian alutsista sebaiknya mencermati blue book dan memahami perkembangannya pada green book. "Jangan hanya lihat blue book-nya, tapi lihat juga yang sudah diupgrade atau direvisi yang ada dan diterbitkan dalam bentuk green book," kata Purnomo. Apalagi, lanjut Purnomo, apa yang sudah disusun dalam green book tersebut pun masih bisa berubah lagi apabila terjadi keharusan menyesuaikan dinamika atau perkembangan di tengah jalan. Tentunya perubahan itu dibahas bersama dengan DPR. Perubahan tersebut boleh dilakukan selama tetap mengikuti prinsip dan masih sesuai dengan anggaran yang ada. "Penambahan pengadaan alutsista dengan prinsip mempercepat pencapaian MEF dan tidak menambah alokasi anggaran," kata Purnomo. Target pencapaian MEF tersebut, lanjut Purnomo, diagendakan selesai pada tahun 2014. Purnomo yakin bahwa pencapaian tersebut akan dapat dipenuhi, saat ini pemerintah telah berhasil memenuhi 30 persen dari target yang sudah ditetapkan. "Saya ditanya oleh presiden, apakah Indonesia bisa jadi macan Asia lagi? Saya jawab bisa, apalagi dengan kita bisa mempercepat MEF ini. Bisa terwujud alutista yang lebih banyak dengan jumlah anggaran yang tetap," kata Purnomo. Sumber : VIVANEWS

Menhan Enggan Beberkan Jumlah Pesawat Tempur TNI AU

Jakarta - Indonesia akan mendapatkan tambahan pesawat tempur F-16 dari Amerika nanti. Dengan begitu jumlah pesawat temput miilik Indonesia akan bertambah tiga kali lipat dari jumlah sekarang. "Akan ada tambahan hibah F-16 dari AS, nanti akan di-upgrading dan sekarang masih dalam proses. Yang jelas kalau sudah jadi kekuatannya nanti bisa kekuatannya bisa tiga kali lipat dari yang sekarang," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (15/8/2012). Purnomo tidak bisa menjelaskan berapa total F-16 yang akan diterima dari pemerintah Amerika Serikat. "Sesuai kode etik militer, kita tidak boleh menyebut berapa jumlah pesawat tempur kita," sambung Purnomo. Diharapkannya, pesawat tersebut dapat diselsaikan proses hibahnya pada tahun 2014 nanti. Ia berharap dengan adanya modernisasi alutsista, Indonesia dapat menjadi macan Asia. "Karena kita akan terus lakukan modernisasi alutsista, dan kita berharap Indonesia bisa menjadi macan Asia," tutup Purnomo. Sumber : DETIK

TNI AL Beli 11 Helikopter Anti-Kapal Selam


15 Agustus 2012, Jakarta: Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut menambah alat utama sistem senjata (alutsista) dengan membeli 11 helikopter antikapal selam pada 2014, karena dua unit helikopter antikapal selam yang ada sudah dipensiunkan. "Sebenarnya, kita sudah punya sejak tahun 1960 tetapi pada tahun 1970 sudah dipensiunkan. Pembelian helikopter tersebut untuk memenuhi target Minimum Essential Force (MEF) dan untuk pertahanan negara," kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya Marsetio saat jumpa pers bersama Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (15/8). Kendati demikian, jelas Marsetio, pihaknya masih membahas dengan Kementrian Pertahanan 11 jenis helikopter tersebut, apakah akan mendatangkan jenis Seasprite atau Agusta. Selain pembelian helikopter antikapal selam, TNI AL juga akan menambah tiga kapal selam, dimana sudah melakukan kontrak dengan Korea Selatan untuk pembelian kapal selam tersebut. "Saat ini ada dua kapal selam, dan akan membeli 3 unit lagi. Ini sudah kontrak dengan Korea Selatan. Rencananya 2015 itu baru akan datang," jelasnya. Menurut dia, Singapura dan Malaysia telah memiliki lima unit kapal selam. Oleh karena itu, Indonesia perlu menambah tiga unit kapal selam. "Idealnya enam unit kapal selam. Namun, penambahan kapal selam ini akan dilakukan secara bertahap," ujar Wakasal. Sumber: Investor

Tuesday, August 14, 2012

Tahun ini 4 super tucanno tiba di indonesia

14 Agustus 2012, Jakarta: Sebanyak empat unit pesawat Super Tucano akan tiba di Tanah Air pada tanggal 28 Agustus 2012 mendatang. Selanjutnya, tiga bulan lagi 4 unit pesawat Super Tucano juga tiba di Indonesia sehingga pada tahun 2012 ada delapan unit Pesawat Super Tucano untuk mengisi Skuadron Udara 21 Lanud Abdul Rachman Saleh. Demikian disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul pada acara buka puasa bersama wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/8). Menurut Kapuspen TNI, pemenuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI mengacu pada konsep Minimum Essential Forces (MEF) dan Rencana Strategis Pertahanan Jangka Panjang dengan menitikberatkan penggunaan hasil produksi industri strategis dalam negeri. Pengadaan alutsista TNI dari luar negeri dilakukan apabila industri strategis dalam negeri belum mampu memproduksi peralatan tersebut dan tidak ada unsur politis dari negara produsen. Iskandar menjelaskan, modernisasi alutsista TNI pada 2010-2014 fokus pada alutsista bergerak seperti pesawat tempur dan kapal selam. Target tersebut bertujuan untuk membangun postur pertahanan negara yang lebih tangguh. Pada bagian lain, Kapuspen TNI menyatakan pembangunan Pangkalan Militer AS di Darwin, Australia, tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia. AS dan Australia bahkan menjalin kerja sama erat di bidang kemanusiaan. Kedua negara tersebut sudah memberikan klarifikasi bahwa pembangunan pangkalan tidak mengganggu kedaulatan Indonesia. Sumber: Jurnas

TNI Akan Gelar Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat di Natuna

Jakarta - Pada 27 Agustus hingga 31 September 2012 mendatang TNI akan melaksanakan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Pulau Natuna, Sumatera Utara. Latihan ini akan melibatkan 2500 personel TNI. "Latihan PPRC nanti di Natuna. Gabungan dari TNI angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Nanti akan ada sekitar 2500 personil," jelas Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Iskandar Sitompul di sela-sela acara buka bersama wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/8/2012). Iskandar menjelaskan bahwa latihan ini adalah program rutin tahunan TNI untuk melatih para personelnya. Ini adalah latihan gabungan TNI angkatan darat (AD), angkutan laut (AL) dan angkutan udara (AU). "Tujuan kita latihan. Melatih para personel TNI. Itu memang program tahunan kita, dan nanti akhir semuanya adalah latihan gabungan. Melibatkan angkatan darat, laut, dan udara," lanjut Iskandar Iskandar menambahkan bahwa akan ada 4 KRI dari angkatan laut, 1 pesawat maritim dan 4 pesawat penerjun dari angkatan udara. Ia juga ingin menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir karena TNI terus disiapkan untuk menjaga kedaulatan negara salah satunya dengan program latihan ini. "Misalkan ada katakanlah, ada orang yang ingin mengganggu kedaulatan kita. Pasukan-pasukan yang kita siapkan ada. Jadi terus berlatih kok TNI kita ini. Jadi tidak perlu khawatir masyarakat kita, TNI kita latihan terus," tutupnya Sumber detik

Sunday, August 12, 2012

Rusia Akan beli ribuat pesawat tempur dan helikopter

Moskow (ANTARA News/Reuters) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan militer Rusia akan memperoleh 1.600 pesawat tempur dan helikopter baru pada 2020 sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat angkatan bersenjata negara tersebut. Putin bekerja keras untuk mengembalikan kebanggaan militer negara adidaya saat era Perang Dingin tersebut sejak terpilihnya ia pada 2000. Penambahan yang direncanakan sebanyak 600 pesawat militer dan 1.000 helikopter itu merupakan bagian dari program 23 triliun rubel (720 miliar dolar) untuk memperlengkapi militer yang masih lemah karena permintaan pemotongan belanja negara saat runtuhnya Uni Soviet pada 1991. "Kami berbicara terutama tentang melengkapi pasukan kami dengan teknologi modern tingkat tinggi," kata Putin saat pertunjukan udara pada malam ulang tahun ke-100 pasukan udara negara tersebut, Sabtu. Putin, yang memulai masa jabatan presiden enam tahun pada Mei lalu, mengatakan bahwa selain dengan adanya penambahan pesawat dan helikopter baru, pesawat militer yang ada akan dimodernisasi. Dalam pidatonya saat pertunjukan udara di Zhukovsky, di luar Moskow, Putin berterima kasih kepada petugas angkatan udara, para veteran, dan pekerja industri. Ia mengatakan, "membantu penerbangan kami saat menanggung masa-masa sulit pada 1990-an dan awal 2000-an. Mantan perwira KGB Soviet (Badan Intelijen Nasional Soviet) yang sering memperingatkan tentang ancaman eksternal pada rapat umum itu, mengatakan selama kampanye pemilihan presiden bahwa Rusia membutuhkan militer yang lebih kuat untuk melindungi negara tersebut dari upaya dari asing untuk menyulut konflik di sekitar perbatasan. Sumber Antara

Satelite A2 LAPAN Indonesia Akan Diluncurkan Thn 2013

12 Agustus 2012, Bandung: Indonesia siap mengorbitkan satelit hasil karya anak bangsa. Rencananya satelit dengan nama A2 ini akan diluncurkan ke orbit pada Juni 2013 di India. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bambang S Tedja mengatakan, pengerjaannya sudah selesai dan tinggal menunggu peluncurannya saja. ”Sudah dites juga,tinggal diluncurkan. Sebelum peluncuran kami simpan sambil terus dijaga fungsionali tasnya, ”katanya seusai penutupan Ritech Expo 2012 di Auditorum Sasana Budaya Ganesa, Jalan Tamansari, Kota Bandung,kemarin. Menurut dia, serangkaian proses uji coba telah dilakukan pada satelit A2 ini, antara lain uji solar cell,uji center of grafity, uji air bearing seluruh fungsi kontrol, dan uji transportasi. Satelit ini juga diuji oleh tim ahli dari Berlin, Jerman yang menjadi tempat pembuatan satelit pendahulu A2, yaitu A1 yang saat ini masih beroperasi. Soal pemilihan India menjadi tempat peluncuran satelit Indonesia,menurut dia, Indonesia memiliki kerja sama dengan India. Tapi, tidak menutup kemungkinan pada tahap selanjutnya Indonesia akan bekerja sama dengan China. Meski satelit yang akan di orbitkan ini diklaim sebagai produk Indonesia yang pertama dengan waktu pembuatan dua tahun ini,tapi tidak semua bahannya menggunakan bahan lokal karena keterbatasan material yang ada di Indonesia. Sehingga hanya struktur satelit saja yang berasal dari dalam negeri. Satelit A2 akan digunakan untuk memantau permukaan bumi, termasuk mengetahui kapal apa saja yang ada dipermukaan laut. Selain itu, satelit juga akan dimanfaatkan untuk membantu penanganan bencana,salah satunya untuk koordinasi bidang komunikasi pada radio-radio amatir. Untuk pusat datanya, stasiun pengendali satelit berada di Rumpin,Bogor. ”Selanjutnya kami akan terus melakukan pengembangan dan menciptakan satelit A3,A4, bahkan satelit yang lebih besar,”ucapnya. Selain siap mengorbitkan satelit A2,pada penutupan Ritech Expo 2012 juga dilakukan penandatanganan selesainya roket RHAN 122 dan pesawat tanpa awak buatan dalam negeri. Deputi Menristek Bidang Jaringan Iptek Amin Soebandrio mengatakan, Indonesia tidak kalah dengan negara lain soal teknologi. ”Untuk kita harus terus dorong peneliti Indonesia agar mau mengembangkan potensi Indonesia. Misalnya tanaman obat sehingga bisa menjadi produk nasional,” jelasnya. Sumber: SINDO

BERITA POLULER