Jakarta (ANTARA News) -Pemerintah China menawarkan pemberian bantuan radar kepada Indonesia untuk pengawasan dan pengamanan alur laut kepulauan Indonesia.
"Kami belum bicarakan apakah bantuan radar ini bentuknya hibah atau seperti apa. Masalah ini baru akan dibicarakan," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsekal Madya Eris Herryanto usai mendampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menerima kunjungan Anggota Komisi Militer Pusat dan Panglima Korp Artileri II (Strategic Missile Corps) CPLA Jenderal Jing Zhiyuan di Kantor Kemhan, Jakarta, Senin.
Menurut dia, pengamanan di wilayah alur laut kepulauan Indonesia memerlukan pengawasan ketat guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam kunjungannya Jenderal Jing Zhiyuan itu, kata dia, juga dibicarakan tentang pengiriman sejumlah penerbang pesawat tempur Indonesia (TNI Angkatan Udara) untuk melakukan latihan dengan simulator pesawat Sukhoi di China.
"China membuka diri untuk membantu kebutuhan Indonesia ini," katanya.
Menurut dia, China menyediakan tempat bagi prajurit TNI yang akan mengikuti latihan ini dengan kapasitas maksimal sepuluh orang.
Kerja sama ini dilakukan lantaran Indonesia belum memiliki simulator Sukhoi, namun Kemhan telah merencanakan pengadaan simulator Sukhoi untuk memudahkan latihan prajurit TNI yang akan menerbangkan pesawat tempur buatan Rusia itu.
"Rencana pengadaannya pada 2012 dan sudah masuk dalam `blue book`, tinggal pelaksanaannya," kata Eris. (S037/N002)
Sumber Antara
Bawean, 14 Juni 2012
KRI Nanggala-402 berhasil meluncurkan Torpedo SUT Kepala Latihan, dalam
uji coba penembakkan di sekitar perairan Pulau Bawean Gresik, Kamis
(14/06). Penembakan Torpedo oleh KRI Nanggala dilaksanakan pada dini
hari sekitar pukul 04.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), pada posisi 06 03
335 S – 112 38 18 T sebelah Selatan Pulau Bawean, dengan jarak kurang
lebih 3 Nautical Mile menuju sOsaran.
Target senjata pamungka _apal selam itu merupakan sebuah simulator yang dapat menimbulkan suara menyerupai baling-baling kapal (Propeler) berupa Noise Maker. Torpedo Kepala Latihan, berhasil meluncur dari KRI Nanggala hingga kurang lebih berjarak 1 Nautical Mile. Peluru Kendali (Rudal) bawah air itu melesat dari tabung Torpedo KRI Nanggala dengan kecepatan Medium 23 Knot, selanjutnya mencari tracking sasaran hingga beberapa saat kemudian Torpedo itu berhenti dan mengapung diatas permukaan air.
Sebuah kendaraan air cepat berupa Sea Rider
milik Satuan Komando Pasukan Katak yang bertugas mengikuti jejak
Torpedo tersebut langsung memburu isyarat lampu yang menandakan
keberadaan senjata setelah berhasil ditembakkan. Satu tim Kopaska yang
berada di Sea Rider mengikuti luncuran Torpedo Kepala Latihan itu hingga
beberapa saat hingga berhenti dan mengapung diatas air.
Uji coba ini merupakan pertama kalinya setelah KRI Nanggala mengalami perbaikan total (Overhoul) selama kurang lebih dua tahun di Korea Selatan beberapa bulan yang lalu. Setelah Overhoul KRI Nanggala mengalami perbaikan dan moderenisasi beberapa sistim dan persenjataan, diantaranya adalah sistim kontrol penembakan (Fire Control) Combat Management Sistem (CMS) type Multi Sensor Integrited (MSI) 90U MK2, menggantikan CMS lama tipe Sinbads.
Tujuan uji coba ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan kerja dan sinkronisasi antara sistem CMS MSI yang baru terpasang dengan senjata Torpedo SUT buatan Kongsberg Defence and Aerospace Norwegia tersebut.
“Dengan berhasilnya penembakan Torpedo SUT kepala latihan ini
menandakan bahwa sistem kendali senjata yang baru CMS MSI 90U MK2 yang
terpasang di KRI Nanggala dapat bekerja secara optimal”, kata Dansatsel Koarmatim Kolonel Laut (P) Jefry Stanley Sangel. SH.
Selesai
uji coba penembakan, Torpedo Kepala Latihan di evakuasi menggunakan dua
buah perahu karet (PK) oleh tim Penyelam TNI AL dari Dinas Penyelamatan
Bawah Air (Dislambair) Koarmatim. Selanjutnya Torpedo SUT yang berhasil
ditembakkan itu dinaikkan ke atas geladak KRI Soputan-923 untuk
selanjutnya dibawa kembali ke gudang senjata TNI AL (ARSENAL) Batu
Poron, Bangkalan, Madura.
Satuan Tugas (Satgas) penembakan Torpedo
Kepala Latihan ini melibatkan beberapa unsur pedukung sebagai
pengamanan area latihan yaitu KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Hiu-804,
2 Sea Rider, 2 (PK). Sedangkan personel yang terlibat adalah 1
tim Kopaska Koarmatim, Dislambair Koarmatim, Laboratorium Induk
Elektronika (Labinlek) Mabesal, Arsenal serta Diskes Koarmatim. (Dispenarmatim)
SUMBER : KOARMATIM