Pages

Wednesday, June 6, 2012

Latihan Bersama Marinir AS dan Indonesia di Banongan


SITUBONDO - Sejumlah prajurit Korps Marinir jajaran Pasmar-1, melakukan parameter tempur saat simulasi pendaratan ketika latihan bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pantai Banongan, Situbondo, Jatim, Selasa (5/6). Kegiatan yang bersandikan Cooperation Afloat Readiness And Training (CARAT) 2012 tersebut diikuti 830 pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat jajaran US Pasific Command (USPACOM) dan 1.244 TNI-AL dari berbagai unsur yang merupakan kerja sama ke-18, untuk meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Laut kedua negara, dalam pertempuran dan pengamanan perairan. FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat/ss/mes/12



China Menjadi Mitra Strategis di Industri Pertahanan Nasional


BEIJING - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia, Imron Cotan mengatakan kerja sama militer serta pertahanan Indonesia dan China terus mengalami peningkatan.

Berbicara saat menerima 11 mahasiswa Universitas Pertahanan RI di Beijing, Senin, Dubes Imron Cotan mengatakan, hubungan dan kerja sama kedua negara dalam bidang pertahanan menunjukkan kemajuan yang siginifikan antara lain ditandai dengan saling kunjung antarpejabat tinggi kedua negara.

"Terakhir kunjungan Menteri Pertahanan RI dan ditindaklanjuti dengan pejabat tinggi lainnya, termasuk kedatangan para mahasiswa Universitas Pertahanan RI untuk belajar di Universitas Pertahanan Nasional (National Defence University/NDU) China, menunjukkan hubungan serta kerja sama pertahanan kedua negara yang semakin baik dan meningkat," tuturnya.

Tak hanya itu, tambah Imron, Indonesia juga telah membeli beberapa persenjataan dari China dan bahkan kini kedua negara sepakat untuk melakukan produksi bersama persenjataan seperti peluru kendali C-705 bagi TNI Angkatan Laut.

Imron memaparkan sebagai bagian dari kemitraan strategis yang telah disepakati kedua negara pada 2005, maka untuk kerja sama pertahanan dan keamanan telah dibentuk forum konsultasi.

Pada 2007, kedua negara telah menandatangani Agreement between the Goverment of The Republic of Indonesia and The People's Republik of China on Cooperation Activities in the field of Defence.

Dan pada 2011, kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama industri pertahanan.

"Kini hanya dalam kurun waktu kurang dari dua dekade China telah tumbuh menjadi negara besar baik dari segi ekonomi, politik, maupun pertahanan secara global," ungkap Imron.

Ia menambahkan, "dengan jumlah anggota militer sekitar tiga juta personel, didukung peWkembangan industri pertahanan yang cukup maju maka pantaslah China menjadi mitra kerja sama pertahahan bagi Indonesia,".

Sumber : ANTARA

Tuesday, June 5, 2012

Kemhan RI Tandatangani Kontrak Pengadaan 1 Unit Kapal PKR


JAKARTA - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) melalui Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) secara resmi menandatangani kontrak pengadaan 1 unit Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), Belanda.
Kontrak ditandatangani oleh Kepala Baranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo yang mewakili Kemhan RI dengan Director Naval Sale of DSNS Evert van den Broek yang mewakili pihak DSNS, Selasa (5/6) di kantor Kemhan, Jakarta. Hadir dan menyaksikan acara penandatangan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI AL. Hadir pula Dubes Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan dan Direktur Utama PT.PAL Indonesia (Persero) Ir M Firmansyah Arfin.
Kabaranahan Kemhan RI mengatakan, dalam pembangunan Kapal PKR 10514 ini, Damen Schelde Naval Shipbuilding melakukan joint production (kerjasama produksi) dengan PT. PAL Indonesia (Persero) selaku industri pertahanan dalam negeri. Damen Schelde Naval Shipbuilding telah memutuskan untuk memberikan Transfer of Technology (ToT) dalam konstruksi desain dan pembangunan Kapal PKR 10514 kepada PT. PAL Indonesia (Persero).
Kapal PKR10514 rancangan Damen Schelde (all photos : Defense Studies)

Rencananya, Kapal PKR 10514 ini akan dibangun di tiga tempat antara lain PT. PAL Indonesia (Persero), Vlisingen dan Galatz. Terakhir Kapal PKR 10514 akan dirakit di PT.PAL Indonesia (Persero). Diharapkan, Kapal PKR 10514 ini sudah selesai dan diserahterimakan pada awal tahun 2017.

Lebih lanjut Kabaranahan mengatakan, ini adalah awal yang baik dari industri pertahanan dalam negeri khususnya PT. PAL Indonesia (Persero) dalam mengembangkan kemandirian di bidang Alutsista. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam hal ini Kemhan RI melalui Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang akan melaksanakan rencana induk revitalisasi industri pertahanan dalam rangka mendorong dan meningkatkan industri pertahanan dalam negeri.


Sementara itu, guna mendukung pengadaan Kapal PKR 10514 ini, Kabaranahan Kemhan RI mengungkapkan pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran kredit eksport dengan alokasi multiyears dengan jumlah 220 juta dolar AS.
Sumber : DMC 





Monday, June 4, 2012

PRODUK MADE IN INDONESIA OLEH PT.LEN

sumber : PT.LEN

TRANSPONDER SASARAN TORPEDO TLM - 01





t_torpedo_3.jpg
Transponder TPO TLM - 01 adalah suatu target bergerak bawah air yang digunakan dalam suatu latihan peperangan anti kapal selam.
Kemampuan Transponder TPO TLM - 01 :
  • Bergerak sendiri di dalam air
  • Merespons pancaran gelombang akustik yang berasal dari Sonar System Kapal anti Kapal Selam
  • Dapat digunakan ber ulang - ulang, karena memiliki Recovery System
  • Endurance Time sekitar 3 jam
  • Memiliki annunciator sinar lampu agar mudah dilacak
 t_torpedo_2.jpg
 
 







Aspek Teknis Spesifikasi Keterangan
Bentuk platform Diameter platform  
Diameter platform 90mm  
Panjang platform 165cm  
Berat total platform 11.52 kg  
Struktur platform Transducer Unit, Extra load unit body unit, tail unit Penambahan Extra Load Unit (ELU)
Buoyancy Negatif (+ ELU) Positif (- ELU) Kombinasi Buoyancy  Diatur dengan ELU
Recovery System TERSEDIA Berbasis pada pelepasan ELU Penambahan Dapat dipakai berulang
Announcitor Unit TERSEDIA Berbasis flash light Penambahan Posisi mudah ditemukan
Jenis Batere Lead Acid atau Lithium Fleksibel
Kapasitas Batere 3.3 Ah  
Endurance Time 3.3 jam Cukup untuk latihan AKS
Battery Monitor Unit TERSEDIA Untuk mengetahui kondisi    Batere
In platform battery charging TERSEDIA Praktis, untuk Maintenance
Pressure Transducer Unit
 
1 unit Sinyal output : linier 4 - 20mA Praktis dalam pemilihan kedalaman daerah operasi
Process Recorder Unit TERSEDIA Memudahkan dalam analisa kinerja Transponder

 

ALKOM HF LRT - 08 H





Manpack merupakan peralatan komunikasi radio portable untuk tentara agar dapat berkomunikasi satu dengan lainnya di medan tempur.
manpack_08_2.jpgmanpack_08_3.jpg

  
 
 
 
 
 Frekuensi  2 - 30 Mhz
 Jumlah chanel
 100 Channels
 Modulasi  AM SSB - SC (A3J)
 Mode Operasi  LSB / USB / CW / FIX / HOP
 Hop Speed  50 Hops / sec (Programmable)
 Tuning Step  100 Hz ( 10 Hz step for clarifier )
 Power Out Put  2.5 W/5 W/20W PEP ( Manpack ), 20W/150W PEP(Vehicle )
 Carrier Suppression  < -50 dB below transmitted sideband ( PEP )
 Sideband Suppression  < -45 dB below transmitted sideband ( PEP )
 Harmonic Suppression  < -40 dB below transmitted sideband ( PEP )
 Receiving Type  Superheterodyne, double conversion
 Receiver Sensitivity  < 0.5 uV for 10 dB SINAD
 Receiver Selectivity  2.4 kHz @ -6 dB; 4.0 kHz @ -60 dB
 Sistem Keamanan
 FISCOR - 100 (Integrated Secure Communication Radio)
 Technology Base  Software Defined Radio (SDR)
 Frequency Stability  + 2 ppm
 Audio Out Put  200 mW @ 8 Ohm
 Audio Response  240 - 2100 Hz
 Power Supply  10 - 15 VDC ( Manpack ); 18 - 30 VDC ( Vehicle )
 Temperatur  - 10° C to + 60° C
 Vibrasi  Ground Tactical
 Immersion  1 meter dari air
 Berat  3 kg (tanpa baterai), 5 kg (dengan baterai)

 

MANPACK VHF TRANSCEIVER





Manpack merupakan peralatan komunikasi radio portable untuk tentara agar dapat berkomunikasi satu dengan lainnya di medan tempur.
manpackvhf.jpg
 
vhf.jpg
 

Cara Pemakaian
Level Squad/Pleton 
Jangkauan Komunikasi
Line of sight (LOS) 
Jangkauan Frekuensi
VHF:30-88 MHz
Resolusi Channel  25 kHz 
Modulasi FM, +/- 3 to +/- 7 kHz dev
Output Transmiter  0.1 sampai 50 W 

 

COMBAT MANAGEMENT SYSTEM





 
Combat Management System (CMS) digunakan oleh kapal Angkatan Laut untuk mengetahui posisi sasaran dengan tepat. CMS didukung oleh peralatan navigasi dan peralatan perang lainnya.
dscn5152.jpg
 
CMS mempunyai 4  layer (lapisan) fungsi, yaitu :

  1. Lapisan pendeteksi yang terdiri dari sensor-sensor untuk mendeteksi data target seperti garis lintang, garis bujur, kecepatan, jalur, dan arah, serta kondisi cuaca seperti arah dan kecepatan angin, serta suhu udara.
  2. Lapisan akuisisi, sebagai tempat penyimpanan dan pengolahan data.
  3. Lapisan analisa, yang akan menganalisa data untuk pengambilan keputusan mengenai tindakan yang akan dilakukan.
  4. Lapisan tindakan, yang akan digunakan oleh operator untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang diperintahkan oleh Komando Operasi. Lapisan tindakan ini digunakan untuk mengaktifkan Gun controller dan Missile Controller.
 
 

 

 

 

MANPACK HF TRANSCEIVER





Manpack merupakan peralatan komunikasi radio portable untuk tentara agar dapat berkomunikasi satu dengan lainnya di medan tempur.
manpack9.jpg
alkom1a.jpg
 
 
 
 
 
 
 
 
Radio Taktis
LRT-07H
Frekuensi Aktif :
3-30 MHz 
Modulasi :
A3J (AM SSB-SC) 
Mode Pengoperasian
:
Frekuensi Tetap dan Frekuensi Hopping
Pengaturan Frekuensi
:
5 hops/second 
Tuning Resolution :
100 Hz
Daya Transmisi  20W PEP @ 50 Ohm 
Pesawat Penerima Superheterodyne, double conversion     

TNI AL dan U.S. Navy Latihan Pendaratan Amphibi


5 Juni 2012, Surabaya: Korps Marinir dan USMC mengelar latihan operasi amphibi, merupakan bagian dari Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2012. TNI AL mengerahkan LPD KRI Banda Aceh dan U.S. Navy LSD USS Germantown (LSD 42). (Foto: U.S. Marine Corps/Cpl. Jacob D. Barber)

Sumber: U.S. Pacific Fleet
@Berita HanKam

Awak Kapal Perang TNI AL dan U.S. Navy Gelar Latihan VBSS

5 Juni 2012, Surabaya: Awak kapal korvet kelas Parchim KRI Silas Papare (386), korvet kelas Sigma KRI KRI Sultan Iskandar Muda (367), frigate USS Vandergrift (FFG 48) dan USCGC Waesch (WMSL 751) melakukan latihan visit, board, search and seizure (VBSS). Latihan ini bagian dari Latihan Bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2012. (Foto: . (U.S. Navy/ Mass Communication Specialist 3rd Class Gregory A. Harden II)


Sumber: U.S. Pacific Fleet
@Berita HanKam

Monday, June 4, 2012

Penyelam TNI AL dan US Navy Gelar Latma SALVEX-12/2012


4 Juni 20121, Surabaya: Penyelam TNI AL dan Penyelam Angkatan Laut Amerika Serikat US. Navy Diver (ND), mengadakan latihan bersama Salvage Exercise (SALVEX-12 / 2012), di Pantai Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur, Senin (04/06) kemarin.

Latihan bersama antara penyelam Angkatan Laut kedua negara diawali dengan upacara pembukaan bertempat diatas geladak kapal perang Amerika Serikat, United States Naval Ship (USNS) Safeguard T-ARS-50, yang sedang lego jangkar di perairan Pasir Putih.

Hadir dalam upacara tersebut, Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Koarmatim Kolonel Laut (T) Birawa Budi Juana, Perwira US. ND dari Armada VII Pasifik, Lieutenant Commander Derek Peterson serta Kapten kapal USNS Safeguard T-ARS-50, Edward A. Santtilon.

Kegiatan latihan bersama SALVEX-12, rencananya akan berlangsung selama 9 hari mulai tanggal 31 Mei sampai dengan 08 Juni 2012, diikuti oleh 82 personel penyelam TNI AL dan 48 penyelam US. ND.

Materi yang dilaksanakan meliputi beberapa hal, diantaranya pemotongan baja di bawah air menggunakan Elektroda Broco, prosedur Dekompresi dan prosedur Emergensi. Penyelam kedua negara itu menggunakan peralatan selam (alsel) Morgan Close (MK-37) dan sarana pedukung penyelaman lainnya.

 Dalam amanatnya Kadislambair Koarmatim mengatakan, bahwa tujuan dari latihan Penyelaman SALVEX-12 / 2012 ini adalah untuk lebih meningkatkan kesiapan Penyelam TNI AL melaksanakan pekerjaan bawah air. Namun, tujuan yang lebih penting adalah untuk mempererat persahabatan kedua Angkatan Laut dan hubungan baik kedua Negara yang telah melaksanakan latihan ini sejak tahun 1991.

Kadislambair berharap, agar latihan ini dapat dilaksanakan sebaik mungkin oleh kedua pihak dan setiap bagian akan mendapat pelajaran sesuai sudut pandang masing - masing. “Melalui latihan ini akan dapat tercipta hubungan emosional dan persahabatan yang baik antara personel Penyelam keduanegara”, kata Kadislambair.

Sumber: Dispenarmatim

SAAT SUKHOI MELINTAS, GUNUNG SALAK TERTUTUP AWAN

Analisis Lapan
$
Jakarta, Lapan.go.id – Guna melengkapi data-data terkait kecelakaan pesawat Sukhoi pada 9 Mei 2012, Lapan menganalisis kondisi atmosfer saat kejadian tersebut. Analisis tersebut berdasarkan data pantauan satelit MTSAT.
Data satelit MTSAT menunjukkan bahwa di Gunung Salak terdapat awan yang tebal dan aktif pada saat pesawat Sukhoi melintas. Pada waktu tersebut sekitar gunung salak sedang tertutup_a~an lebih dari 70 persen.
Ilustrasi perbandingan ketinggian Gunung Salak dengan awan (Kanan). Data liputan awan dari satelit MTSAT pada pukul 15.00 WIB.
Indeks konveksi menunjukkan nilai berkisar 30, artinya suhu puncak awan mencapai -48°C. Diperkirakan puncak awan berada pada ketinggian 11.231 kilometer atau 37.436 kaki.
Data satelit tersebut menunjukkan adanya pergerakan awan dari arah timur ke barat pada 09 Mei 2012 sejak pukul 11.00 hingga 17.00 WIB. Pada pukul 11.00 WIB, bibit awan baru terlihat, kemudian awan terus bergerak ke arah barat dan melewati Gunung Salak. Pada pukul 14.00 hingga 15.00 WIB, awan telah menutupi Gunung Salak.
Menurut Deputi Bidang Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin mengatakan, data tersebut memberi gambaran bahwa saat kejadian, pesawat dikepung awan. Namun, analisis pendukung mengungkapkan bahwa awan tinggi di sekitar Gunung Salak bukanlah bagian awan Cumulus Nimbus (Cb), melainkan awan tinggi biasa.
Dalam peristiwa ini, Lapan hanya mengkaji mengenai kondisi atmosfer di lokasi kejadian. Pengaruh cuaca atau kondisi atmosfer ini belum tentu menjadi penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi. Penyebab kecelakaan ini masih menunggu hasil analisis dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). 

SUMBER LAPAN

KUNJUNGAN ARSM KE LAPAN PEKAYON


Jakarta, Lapan.go.id – Rabu (23/05), Sembilan anggota delegasi Agensi Remote Sensing Malaysia (ARSM)- Kementrian Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia, mengunjungi Kedeputian Teknologi Penginderaan Jauh Lapan di Pekayon, Jakarta Timur. Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Ka Pusfatja) Lapan, Ir. Agus Hidayat M.Sc. dan Kepala Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Ka Pustekdata) Lapan, Dr. Orbita Roswintiarti M.Sc menyambut baik kunjungan ini.
Ke Pustekdata Lapan sedang menerangkan kegiatan penginderaan jauh Lapan kepada anggota delegasi ARSM
Ka Pusfatja menyampaikan bahwa Kunjungan ini merupakan pelaksanaan rencana kerja sama antara Lapan dan ARSM tentang Forrest Fire System dan monitoring Fishering. Selain itu, kami juga berkeinginan untuk sharing mengenai program Positioning Farming yang dilakukan oleh ARSM.
Di hadapan sembilan anggota delegasi yang dipimpin Direktur Aplikasi Remote Sensing – ARSM, Zuraimi Suleiman, Ka Pustekdata menambahkan bahwa Lapan masuk dalam komunitas seperti Asean Cost, Scosa, dan organisasi dunia lainnya. Lapan juga menjadi penyedia data untuk Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD).
Lapan memiliki fasilitas stasiun bumi penginderaan jauh di Sulawesi Selatan, Bogor, dan Papua. Stasiun bumi ini dapat memantau seluruh wilayah Indonesia. Stasiun bumi ini ditunjang oleh akuisisi satelit data Landsat, Modis, SPOT 6/7 secara kontinu, dan juga menerima data dari satelit ALOS 2. Lapan saat ini sedang membangun Crisis Center Disaster. Pada 2013 nanti, Lapan menjadi sentral penyedia data untuk remote sensing di Indonesia.
Pimpinan delegasi ARSM mengatakan, "Banyak hal yang dapat kami dapatkan sepulang kami dari Lapan ini, dan hal ini memberi inspirasi bagi kami untuk membangun pesawat sendiri serta membangun Remote Sensing Malaysia". "Kami memerlukan banyak bimbingan dari Lapan, kami berterima kasih atas bantuannya, semoga kerja sama ini bermanfaat untuk kemajuan kedua negara," tuturnya.
Dalam kunjungannya, anggota delegasi ARSM mengikuti dua kegiatan pelatihan yang berlangsung 23 Mei sampai dengan 1 Juni 2012. Pelatihan meliputi Training Fisheries Application dan Training tentang Aktifitas Lapan terkait dengan kebakaran hutan dan lahan.

SUMBER : LAPAN

BERITA POLULER