Pages

Monday, June 4, 2012

KUNJUNGAN DELEGASI MALAYSIA KE LAPAN



Jakarta, Lapan.go.id – Senin (21/05), Delegasi Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia mengunjungi Lapan selama dua hari. Dipimpin Direktur Jenderal - Agency remote Sensing Malaysia (ARSM), Dato’ Hj. Darus Bin Ahmad, kelima anggota delegasi diterima Kepala Lapan, Drs. Bambang S. Tejasukmana, Dipl. Ing. beserta jajarannya. Kunjungan ini merupakan penjajakan potensi kerja sama antara ARSM dengan Lapan.
Kepala Lapan menyambut baik kunjungan ini. Ia tertarik dengan Malaysia mengenai positioning farming Malaysia. Bertempat di Ruang Antariksa, kantor pusat Lapan, Jakarta, Kepala Lapan menjelaskan bahwa Indonesia berencana akan membangun Ground Station di Jawa menggunakan SPOT 6, SPOT 7, dan Medium Resolution Landsat yang mampu mencakup wilayah Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Selama lima tahun, Lapan sudah mempersiapkan data MVP. Dari segi biaya tidak terlalu besar karena bersifat open source software. Antena sudah dipersiapkan untuk bisa share dengan SPOT dan MODIS. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa teknologi penginderaan jauh berpotensi tinggi pemafaatannya untuk pembangunan.
ATAS - Kepala Lapan menyambut baik kunjungan delegasi ARSM di ruang Antariksa Lapan.
BAWAH - anggota delegasi ARSM (tengah)sedang melihat prototipe pesawat ringan.
Kunjungan ke Rumpin
Dipimpin Direktur Pengarah Bagian Pembangunan Aplikasi Remose Sensing – ARSM, Zuraimi Bin Suleiman, melanjutkan kunjungan ke Lapan di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/05). Kunjungan bermaksud untuk mengetahui sistem kerja stasiun bumi satelit mikro di Rumpin, serta rencana jangka panjang tentang kerja sama di bidang kehutanan dan mitigasi bencana.
Delegasi diterima langsung oleh Kepala Pusat Teknologi Penerbangan (Ka Pustekbang) Lapan, Dr. Rika Andiarti dan Kepala Pusat Teknologi Satelit (Ka Pusteksat) Lapan, Ir. Suhermanto, MT. di ruang rapat Pustekbang, Rumpin.
Ka Pustekbang menjelaskan mengenai program pengembangan pesawat ringan untuk misi pemantauan (surveillance air craft), mendukung program pesawat komuter N-219, Operasionalisasi PK PLN sebagai flying lab (Cessna 206), air bone remote sensing, serta pengembangan fasilitas dan infrastruktur. Sedangkan, Ka Pusteksat menerangkan secara teknis fungsi-fungsi dari ground station, serta perkembangan satelit Lapan.
Sumber: Humas/JH

Sunday, June 3, 2012

Dubes RI: Rusia mitra strategis Indonesia


Jumat, 1 Juni 2012 06:41 WIB
Saya langsung setuju ketika ditunjuk oleh Presiden untuk menangani Indonesia. Bagi saya Indonesia tidak asing lagi karena mertua saya pernah bertugas di Indonesia pada era Uni Soviet dan banyak bercerita kepada saya"
London (ANTARA News) - Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun mengakui Rusia tidak hanya sebagai sahabat dekat bagi Indonesia, tetapi juga mitra strategis dalam kerjasama di berbagai bidang yang berpotensi besar dapat diwujudkan untuk kepentingan kedua bangsa.

Hal itu disampaikan Dubes Djauhari Oratmangun sehubungan dengan penunjukan Dmitry Rogozin oleh Presiden Federasi Rusia untuk menangani Indonesia, kata Sekretaris Dua KBRI Moskow Enjay Diana kepada ANTARA London, Jumat.

Bagi Dmitry Rogozin, penunjukkan dirinya sebagai Wakil Perdana Menteri yang mengisi kabinet pemerintahan baru Rusia di bawah Presiden Putin disambutnya tanpa berpikir panjang.

Apalagi dalam sidang yang akan diadakan 25-26 Juni mendatang di Moskow, Dmitry Rogozin sebagai Co-chairs pada Sidang Komisi Bersama (SKB) VIII RI-Rusia bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI.

"Saya langsung setuju ketika ditunjuk oleh Presiden untuk menangani Indonesia. Bagi saya Indonesia tidak asing lagi karena mertua saya pernah bertugas di Indonesia pada era Uni Soviet dan banyak bercerita kepada saya," ucap Dmitry Rogozin.

Hal itu diungkapkan Dmitry Rogozin pada saat pertemuan dengan Dubes BLBP RI untuk Federasi Rusia beberapa waktu lalu di kantornya di Gedung Pemerintahan Federasi Rusia, Moskow.

Awal pertemuan bukannya membahas substansi, tetapi Wakil Perdana Menteri tersebut bercerita tentang Indonesia, antara lain yang sering didengar dari keluarganya.

Menurutnya, tidak sedikit buku tentang Indonesia dan souvenir dari Indonesia yang dimiliki sehingga terasa kehadiran Indonesia dalam keluarganya.

Wakil Perdana Menteri yang berbadan tinggi besar dan kekar itu terlihat menyimpan perasaan yang mendalam terhadap Indonesia yang tersirat dari nada bicaranya ketika menyebut nama Indonesia.

Sementara itu, Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan apresiasi terhadap pandangan Wakil Perdana Menteri Federasi Rusia terhadap bangsa Indonesia dan hubungannya dengan Rusia.

Menurut Dubes Djauhari Oratmangun, kehadiran Rusia tidak hanya sebagai sahabat dekat bagi Indonesia, tetapi juga mitra strategis. Kerjasama di berbagai bidang yang berpotensi besar dapat diwujudkan untuk kepentingan kedua bangsa, ujarnya.

Pendapat senada disampaikan Wakil Perdana Menteri yang juga pernah menduduki jabatan yang sama di masa Pemerintahan Presiden Medvedev.

Dmitry Rogozin mengharapkan hubungan kedua bangsa dapat lebih meningkat lagi di berbagai bidang, seperti ekonomi, pariwisata, teknik militer dan pertahanan.

Kerjasama-kerjasama kedua negara dapat dikembangkan antara lain melalui mekanisme Sidang Komisi Bersama (SKB) Indonesia-Rusia Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik.

SUMBER : ANTARA

BERITA POLULER